Banyak menyangka bahwa kamera saku itu payah untuk fotografi di tempat yang gelap dan apalagi sudah gelap lalu subjek foto bergerak-gerak seperti pertunjukan tari. Saya pun tadinya menyangka demikian. Kemarin saya diundang untuk menghadiri acara seni budaya tiongkok, dan sepertinya merukapan suatu acara yang menarik karena kehadiran penyanyi dan grup tari kelas atas di negeri tiongkok.
Tapi hari itu saya malas membawa kamera DSLR, tentunya karena ukuran dan berat. Saya lalu membawa kamera saku terpercaya, Panasonic Lumix LX3. Saya pikir ya kalau foto-fotonya nanti jelek gak apa apa yang penting bisa menikmati acaranya.
Namun hasil yang saya lihat setelah saya memindahkan foto-foto tersebut ke komputer sungguh lumayan. Inilah pendapat dan tips saya mengenai perbedaan mengunakan kamera saku atau DSLR saat foto di tempat gelap dan action photography.
Perbedaan kamera saku dan kamera DSLR
Perbedaan utama yang saya rasakan tentunya pertama-tama adalah ukuran dan berat. Kamera saku jauh lebih kecil dan ringan daripada kamera DSLR dengan lensanya. Dengan ukurannya yang kecil, tidak menarik perhatian orang lain. Selain itu, kalau saya memakai kamera DSLR sering sekali saya memikirkan untuk mengganti lensa, sedangkan kalau memakai kamera saku, lensanya sudah fix ga bisa diganti jadi saya tinggal fokus untuk mengambil foto saja.
Karena sensor kamera saku yang kecil, kedalaman ruang menjadi besar, sehingga semua subjek dalam foto menjadi fokus dari ujung ke ujung meskipun bukaan yang dipakai besar. Hal ini tidak selalu demikian pada kamera DSLR. Sering kali yang didapat adalah subjek yang di fokus jelas, sedangkan yang menjauh dari subjek menjadi sedikit kabur. Seberapa besar kaburnya tergantung pada bukaan lensa yang dipakai.
Tentunya ada juga beberapa kekurangan kamera saku dalam foto jenis ini yaitu batere lebih cepat habis karena kamera saku memiliki batere yang berkapasitas kecil yang kira-kira hanya bisa foto sebanyak kurang lebih 100 foto saja (full charge). Sedangkan DSLR bisa sampai 300-400 foto sekali charge.
Selain itu, kamera saku juga tidak bisa menyaingi kualitas foto kamera DSLR dalam hal kualitas warna, pengendalian noise (bintik-bintik) pada foto di ISO tinggi. Namun, bila kebutuhan foto adalah untuk web ataupun cetak dalam ukuran kecil, sebenarnya agak susah membedakan foto yang diambil oleh kamera saku atau kamera DSLR.
Tips dalam mengunakan kamera saku
Gunakan mode manual supaya pencahayaan lebih optimal karena di foto sebuah pertunjukan seni, sering sekali kamera gagal menentukan setting bukaan dan kecepatan rana yang optimal. Biasanya foto akan menjadi terlalu terang sehingga muka orang menjadi putih semua. Bagi yang memakai kamera saku yang tidak memiliki mode manual, manfaatkan fungsi kompensasi eksposur.
Jangan aktifkan lampu kilat (flash) baik memakai kamera digital atau DSLR, karena hanya akan mengganggu performer dan juga penonton yang lain. Yang tidak kalah penting adalah penggunaan lampu kilat bisa menghilangkan suasana pertunjukan dan seni pencahayaan yang di desain khusus.
Timing saat menjepret sangat penting untuk membuat foto yang optimal. Kecepatan auto fokus kamera saku biasanya lebih lambat dari kamera DSLR, oleh sebab itu, pre-fokus akan sangat membantu. Arti pre-fokus adalah memencet setengah dari tombol jepret (shutter) dan kemudian tekan sampai penuh saat defining moment (saat-saat menentukan) itu tiba.
Setting shutter speed (kecepatan rana) sesuai kondisi juga penting. Shutter speed menentukan banyaknya cahaya yang masuk ke kamera, dan juga merekam efek gerakan. Kalau ingin menangkap efek gerak, maka gunakan shutter speed rendah, seperti 1/4 detik, tapi kalau ingin membekukan foto, pakai shutter speed relatif cepat, seperti 1/100 detik atau lebih cepat lagi.
Karena lensa kamera saku biasanya tidak bisa zoom begitu jauh dan meskipun bisa jauh, biasanya bukaan maksimalnya kecil (akibatnya kualitas foto menurun terutama di kondisi ruangan yang gelap). Maka sebaiknya mengambil foto dari jarak yang dekat. Maka itu jangan sias-siakan apabila Anda berkesempatan untuk duduk di deret paling depan.
Yang terakhir adalah jangan takut menggunakan ISO tinggi bila memang diperlukan untuk meningkatkan shutter speed. Meski akan banyak bintik-bintik pada hasil akhir foto, tapi jangan kuatir karena hal ini menambah efek artistik foto atau bisa di muluskan saat post-processing melalui software pengolah foto. Lebih baik menangkap momen daripada takut foto banyak noise.
Oke, demikian pengalaman dan tips saya tentang memakai kamera saku untuk foto action photography, semoga bisa bermanfaat. Dibawah ini contoh foto-foto di acara serupa.
Om, sy cuma punya dsz w830.
Tips buat low light bs gak om?
koh mnta rekomendasi nya kamera pocket budget 2 jutaan
bang enche, minta info rekomendasi servis kamera dong.
Kronologi :
Kamera ( canon kissx5 ) saya mungkin bisa dibilang versi lain dari 600d, dipinjam adik sya ke Ciater (subang) untuk pengambilan tugas kuliah, awal nya saya ga tau bahwa kamera itu lembab mungkin karna kena gerimis disana, ternyata pda saat sya pakai itu mati total, batre sudah full di charge tetap ga respon, lalu sya ke mangga2 cari tukang servis, setelah 1bulan lebih tidak menghasilkan apa2 karna kata teknisinya sparepart untuk power shutter nya ga cocok dgn 600d, mungkin bang enche punya rekan yang bisa servis kamera sya.
terima kasih.
Dengan Canon ixus 225 hs bgus mn??
Bth recommend camera saku yg yg bgus thanks
ada recomment g nie kamera saku tercepat shutternya dengan budget termurah di kelasnya….makaci…:)
“Lebih baik menangkap momen daripada takut foto banyak noise…setuju….!!!” b(^.)d
mmmm cara mengatur shutter speed pada kamera saku itu bagaimana ya??
karena saya juga pemula mohon pencerahannya
@Abbas gak semua kamera saku bisa diatur shutter speednya, biasanya otomatis.
salam kenal buat mas enche. saya memiliki eos D1000. auto fokus tiba2 gak befungsi. biasanya kalo pke auto fokus, lensa akan mncari titik fokus scra otomatis. namun krna kmngkinan rusak, kira-ira bisakah di servis, dan brapa kira2 biayanya…?? sya hanya mnggunakan lensa stndar. trimakasih sblumnya .
Salam kenal juga, Kalau di Jakarta saya kebetulan kenal seseorang yang mungkin bisa bantu. Dia spesialis betulin kamera digital dan sparepartnya import langsung. Saya kenal dia karena sebelahan dengan tempat kursus fotografi saya. namanya Denish 081218399875. Kalau kontek, jangan lupa kasi tau dari infofotografi ya 🙂
trmikasih atas saran dan informasinya..ini sangat brguna sekali…
kalo pake panasonic LX2 cara ngatur auto fokusnya gimana ? udah bisa tapi harus di deketin. kalo dari kejahuan gimana caranya ? thx 🙂
wah saya kurang tau juga bagaimana ya. Coba cari di buku manual bagian auto fokus
Oke mas mksh infonya,sukses sll……
Artinya tidak bisa menghasilkan gambar sebagus itu?
Artinya lebih sulit dan hasil foto tidak sehalus yang diatas (bila kondisi pencahayannya sama).
Salam kenal mas ence,artikelnya sangat membantu saya yg baru saja mau belajar fotogarafi,saya baru membeli kamera saku Canon IXUS 1000 Hs apakah kamera itu sekelas dg kamera yg digunakan mas ence waktu mengambil gambar2 diatas..?tks sebelumnya..
IXUS 1000 tidak sekelas pak tofik.
TULUNG..TULUUUNG…..
slam kenal bwt mas Enche dan kwan-kwan yg lainnya. saya pngn beli kamera eos 1000D. tp stelah saya liat punya temen, kalo di pake bwt photo, knpa hasilnya bnyak yg ngeblur…??
apaka alat yg dia pake ada sdikit mslah/ krusakan, atw kira-kira cara penggunannya yg dia kurang faham..?
kira-kira apa pnyebab blur nya…?
apakah lensa itu msti di servis scara berkala,atw hanay stelah ada kruskan saja…? tp tntu kalo di bersihkan hrus scra rutin.
apakah fungsi ISO,..?
sya sangat mhon pnjelsannya dri mas Enche. sblumnya sya ucpakan trimakasih.
TULUNG YA MAS…
T.T
slam kenal bwt mas Enche dan kwan-kwan yg lainnya. saya pngn beli kamera eos 1000D. tp stelah saya liat punya temen, kalo di pake bwt photo, knpa hasilnya bnyak yg ngeblur…??
apaka alat yg dia pake ada sdikit mslah/ krusakan, atw kira-kira cara penggunannya yg dia kurang faham..?
kira-kira apa pnyebab blur nya…?
apakah lensa itu msti di servis scara berkala,atw hanay stelah ada kruskan saja…? tp tntu kalo di bersihkan hrus scra rutin.
apakah fungsi ISO,..?
sya sangat mhon pnjelsannya dri mas Enche. sblumnya sya ucpakan trimakasih…
Banyak yang blur bukan disebabkan oleh kamera, tapi yang perlu diperhatikan adalah teknik dasar pemahaman fotografi. Coba baca artikel Supaya foto tidak blur. Mudah-mudahan jadi jelas.
Lensa sebaiknya dibersihkan dan di simpan di suhu yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, tidak terlalu lembab, amannya disimpan di dry box.
Fungsi ISO bisa dibaca di mengenal iso/asa lebih jauh.
awesome i agree !!!
Makasih Mas Enche.. Saya sebagai pemula sangat bersyukur masih ada yang mo sharing soal fotografi. Apalagi buat para amatiran. Basic banget.. Saya merasa terbantu dengan adanya Blog ini.. Belajar dan belajar.. Semangat 🙂
Lumix LX3 bukannya udah kelas prosumer ya? bukan pocket lagi.
warnanya memang tajam…saya punya yg LX5..tp belum maksimal banget di gunakan…dudududu…hehehe
LX5 mirip sama LX3, masih termasuk kamera saku karena sensornya kecil dibanding DSLR, tapi memang lebih canggih dari kamera saku biasa 🙂
Ko Enche.. aq pake Olympus Mju 1010..apa bisa menghasilkan gambar spt yg Ko Enche dapet??
Agak sulit, dan mungkin kualitas fotonya sedikit dibawah kamera Panasonic LX3.
ane pake sony DSC-W310, tapi gak nemu setting buat bukaan sama speed-nya, yang ada cuma ISO sama EV and WB saja. Mohon pencerahannya ya? Mau beli yang DSLR masih belum ada dananya…….:-). Thanks.
Sepertinya memang ga bisa si setting manual bukaan dan shutter speednya di kamera itu.
mas enhce,gemana pendapat mas enche untuk kamera canon eos 1000d?
Mohon tips mngatasi nois pd iso tinggi. Makasi
Coba baca artikel berperang dengan noise.
Artikel yang sangat menarik, kadang saya suka berkecil hati karena kamera saya cuma 4 mp, tapi dari tulisan ini akhrinya terpikir lagi kenapa tidak dicoba dulu, buktikan bahwa 4mp bisa moto bagus
sekali lagi terima kasih 🙂
Saya menggunakan camera Nikon D80 dengan lensa 18 – 135mm f/3.5- 5.6. Tulisan diatas sangat bagus untuk menambah ilmu fotografi digital. Apa bisa disebutkan secara spesifik type ukuran dari beberapa merk seperti Nikon atau Canon. Terima kasih
smua camera bagus koq trgantung orang yg megang
klo dia pndai ngatur nya picture bsa jdi kren.
jngan takut rusak camera otak atik aja,
ntu yg buat kita jdi tau klebihan ato kelemahan camera trsebut.
kalo pake sony DSC-W320 gmana ??
Agak sulit
Kalo Sony DSC-W320 gmana ???
mas, kalo kamera low end yang bisa mode manual dari ser berapa aja ya??
sony seri berapa??
kalo panasonic??
ato nikon??
kalo canon emang ada manualnya untuk poket seri menengah ke atas..
wahhhh,…. setubuhhhh pak,….. thanks share nya
Berapa tu harga kamera sakunya Om Enche,,, ^_^
sekitar 3.5 juta
bener2 gak nyangka kalo kamera saku bisa sebagus ini.
thanks fr the TIPS…
mas enche…sy jg pake LX3. tp sejak beli blm tau car menggunakandgn maximal. bisa minta tips@nya mas? slm ini cm pake IA terus…krn ga tau pake menu yang lain. hehehe
trims seblumnya.
Harus pahami dulu basic fotografi, seperti artikel segitiga emas ini
Kira2 tanpa tripod apakah bisa mendapatkan foto sebagus itu? 🙂
Saya gak pakai tripod kok untuk semua foto diatas
saya pake kamera saku PENTAX Optio A10 , sebaiknya setting gimana untuk foto objek tdk bergerak (utk keperluan website ) di ruangan yg pencahayaannya kurang. Terutama foto objek metal (mengkilap) .
Salam,
wendy
Ada tripod gak? sebaiknya mengunakan tripod untuk mencegah blur. Lalu jangan pakai flash atau hindari menyinari bagian metal dengan lampu secara langsung karena akan ada refleksi/pantulan. Gunakan sumber cahaya yang besar/menyebar.
reeya said
“ehmm…nanya dong…gimana mengatur shutter speed di kamera pocket?? saya pake canon powershot A110 IS. hehehe…blm nemu nih cara atur shutter speednya meski uda setting di manual..
thx”
pertama kamu putar tombol putar di atas kamera ke posisi M, kemudian di layar akan muncul angka speed (mis. 1/30) dan bukaan (mis F2.6) untuk merubah angka2 tsb. gunakan tombol ke kanan dan ke kiri pada pad di sebelah kanan layar. untuk berpindah2 ke pengaturan bukaan (aperture) dan ke shut speed, pencet tombol yg ada simbol +/- nya. selamat mencoba.
bagaimana caranya ya mengambil gambar2 spt di atas? Mengambil foto tanpa flash dg kamera saku dikondisi low light biasanya memerlukan shutter speed yg lambat. Kalau tidak menggunakan tripod akan kemungkinan untuk goyang cukup besar. Tp kl bawa kamera saku + tripod, ya rada aneh… 🙂
Seperti yang ditulis diatas, pakai ISO tinggi dan zoomnya yang agak lebar sehingga bukaan diafragmanya bisa maksimal.
ya….lumix lx3, memang bisa diandalkan, terbukti………………………
Tergantung siapa yg pegang kameranya, klo ditangan masternya pastinya hasilnya bagus, ya ga? :)) soalnya aku g akan bisa seperti yg Enche lakukan pastinya :((
bisa dong kalo memang memahami bener dan rajin berlatih hehe
ehmm…nanya dong…gimana mengatur shutter speed di kamera pocket?? saya pake canon powershot A110 IS. hehehe…blm nemu nih cara atur shutter speednya meski uda setting di manual..
thx
ga bisa set manual kalau kamera itu, tapi bisa memanfaatkan spot metering dan kompensasi ekposur.
Pastinya kamera sakunya harus memiliki spesifikasi khusus untuk bisa menghasilkan foto-foto seperti di atas..:)