Sebagai manusia, kita punya banyak hasrat (keinginan yang kuat), demikian juga di dalam bidang fotografi. Pada dasarnya kita ingin bisa membuat foto yang bagus. Tapi banyak orang yang mengira mengunakan kamera yang mahal berarti meningkatkan kualitas foto dan otomatis membuat kita menjadi seorang fotografer yang lebih handal.
Pemikiran tersebut sayang sekali sangat keliru.
Memang benar kamera yang canggih, lensa yang mahal akan membuat foto kita lebih tajam, kontras, dengan banyak detil meskipun di zoom sampai berulang-ulang kali. Atau foto lebih jelas dan terang saat mengunakan ISO tinggi di dalam ruangan. Tetapi masalahnya itu semua tergantung dari visi sang fotografer itu sendiri. Misalnya bila jenis foto yang disukai seperti hasil kamera Polaroid yang sketchy, maka kamera DSLR canggih sepertinya kurang pas. Kamera iPhone (dengan apps instamatic) atau toy camera mungkin lebih pas.
Ada juga bahayanya mengunakan kamera yang terlampau canggih ketika kita baru belajar fotografi. Karena kamera canggih memiliki fungsi otomatis yang sudah cukup baik. Fungsi-fungsi tersebut membuat kita cenderung mengandalkan kamera untuk membuat foto. Kemudian lensa-lensa mahal yang canggih bila dipakai oleh pemula, malah bisa menjadi bumerang. Lensa mahal yang tajam, malah bisa menonjolkan kesalahan kita, atau menyembunyikan kesalahan kita. Misalnya lensa berbukaan besar membuat latar belakang menjadi kabur, sedemikian kaburnya sehingga kesalahan kita memilih latar belakang tertutupi.
Ditambah lagi dengan fungsi-fungsi perbaikan seperti active d-lighting, crop, filter effects dan ditambah dengan kehandalan Photoshop atau software lainnya dalam memoles foto berupaya menyembunyikan kesalahan-kesalahan kita.
Secanggih apapun fungsi otomatis kamera, kamera tidak tahu foto seperti apa yang kita inginkan. Kamera juga tidak bisa mengkomposisikan (mengatur elemen-elemen visual dalam foto) sehingga foto kita bercerita dengan efektif. Orang-orang yang baru membeli kamera dan lensa mahal lalu pun sering bingung, mengapa foto-fotonya tidak menarik seperti yang dia harapkan sebelum membeli kamera dan lensa tersebut.
Untuk menghasilkan foto-foto yang lebih baik dan artistik, intinya tetap tergantung pada fotografernya sendiri. Penting bagi kita untuk memahami dasar fotografi dan memiliki visi artistik. Lalu mengambil kendali atas kamera kita (bukan dikendalikan fungsi auto atau mengandalkan photoshop), kemudian baru menentukan alat yang paling cocok untuk jenis fotografi tersebut.
Maka dari itu, sebelum membeli kamera dan lensa yang terbaru dan termahal, penting menanyakan kepada diri sendiri, foto seperti apa yang saya ingin hasilkan? Kalau belum yakin, cobalah beberapa jenis fotografi dengan kamera yang kita punyai. Investasikan diri sendiri dengan belajar melalui membaca buku, blog, atau menghadiri kursus, seminar, workshop dan tentunya banyak latihan.
Nikon D90 termasuk kamera DSLR menengah / antara
Nikon D90 apakah masuk ke DSLR Pemula? krn sy baru mau belajar DSLR
Mas Enche, Salam kenal
saya tertarik dengan landscape, pemandangan alam laut, gunung, jembatan dan candid, serta model.
Sy baru rencana beli sesuai budget EOS 550/600D atau Nikon D90..
Mohon sarannya. Mana yg lebih baik Kamera dan lensa yg dipakai
Tks
Halo Ario, dari pilihan diatas, saya memilih Nikon D90, untuk lensanya saya usulkan 50mm f/1.8, 18-55mm f/3.5-5.6 dan Nikon 55-200mm VR. Itu kurang lebih cukup untuk yang baru mulai dan punya dana ketat.
Nice, saran yang bagus, tnx
langsung menuju TKP bang, thanks buat masukannya
Salam dari Medan,
Mau nanya mas, faktor2 yang paling penting untuk menghasilkan foto-foto yang tajam dan “kontras” dengan menggunakan kamera dan lensa standart (kit) apa ya?? saya menggunakan kamera Canon 1000D dengan lensa kit (18-55mm) dan lensa Tamron tele 70-300mm (lensa murah meriah), tapi sering kurang puas dengan ketajaman hasil foto saya. semoga mas berkenan untuk memberi masukan, thanks sebelumnya
Salam sesama anak Medan hehe. Kebetulan saya pernah menulis artikel di dunia digital. Coba di cek.
om Enche yg luarr biasa,,bagaimana ya cara menggenggam kamera bila kita mau mengambil gambar dengan kecepatan dibawah 1/30 supaya tangan kokoh hasilkan foto yg tidak goyang??
Canon 500D,mas..
Ini ada artikel makro, mungkin menjawab pertanyaannya. Pilihan lumayan banyak, tergantung dari objek apa yang disukai. Lalu kalau candid, itu candid seperti apa? biasanya pakai lensa telefoto, nah yang seperti apa juga banyak. Ada contoh foto2nya? ntar baru saya rekomendasi yang spesifik.
Kameranya apa Dit?
Thx atas pencerahannya,mas enche…sy sangat tertarik dng foto makro dan candid..kira2 lensa yg pas apa yes?
“it is all about man behind the gun”