≡ Menu

Fashion Photography vs Portrait Photography

Sekilas, fashion photography dan portrait photography terlihat memiliki persamaan, sama-sama subjek fotonya adalah orang, dan kedua jenis foto berusaha membuat fotonya terlihat menarik. Kesuksesan sebuah foto juga tergantung pada keterampilan fotografer, pengetahuan fotografer atas gaya pakaian, make-up dan juga tim yang menunjang, seperti make-up artist, hair stylist, koreografer dan sebagainya.

Tapi banyak perbedaan mendasar antara fotografi portrait dengan fotografi fashion:

Fashion photography bertujuan untuk membuat baju yang di desain terlihat menarik sehingga orang ingin membelinya, sedangkan portrait fotografer bertujuan untuk menonjolkan karakter dan kepribadian dari subjek foto. Dalam upayanya, pengetahuan fotografer akan pencahayaan menjadi penting. Misalnya untuk menonjolkan tekstur sebuah baju, fotografer mengunakan cahaya yang cukup keras dengan kontras yang cukup tinggi. Sedangkan untuk memunculkan karakter lembut dari subjek foto portrait, fotografer mengunakan cahaya yang lembut. [ Baca: Beda cahaya keras dan lembut ]

Foto fashion oleh Javier Valhonrat. Fotografer ini mengunakan cahaya dan warna dengan baik sehingga pakaian model terlihat menarik

Foto fashion oleh Javier Valhonrat. Fotografer ini mengunakan cahaya dan warna dengan baik sehingga pakaian model terlihat menarik

Fashion fotografer biasanya berganti-ganti gaya mengikuti tren, karena fashion sendiri merupakan sesuatu yang sangat trendy, yaitu berubah-ubah dengan cepat. Sulit bagi seorang fotografer fashion yang tidak mengikuti trend, karena bila gayanya sama terus, maka kemungkinan fotografer fashion tidak akan dipakai oleh sebagian besar desainer.  Sedangkan sebagai portrait fotografer gayanya cenderung lebih sama, dan biasanya justru seorang fotografer portrait mendapat pekerjaan karena gayanya yang unik dan konsisten.

Untuk model fashion, pose pose ditujukan lebih untuk menonjolkan fitur pakaian yang dikenakan, tapi di portrait photography, pose-pose yang alami yang bisa memunculkan kepribadian subjek foto yang lebih penting.

Potret pelukis Henri Matisse oleh Henri Cartier-Bresson. Pose-pose alami lebih mudah didapatkan bila subjek foto berada di lingkungan yang nyaman dan familiar

Potret pelukis Henri Matisse oleh Henri Cartier-Bresson. Pose-pose alami lebih mudah didapatkan bila subjek foto berada di lingkungan yang nyaman dan familiar. Gaya fotografi Bresson juga tidak banyak berubah seiring waktu berjalan.

Ada juga fotografer yang menggabungkan kedua teknik fashion dan portrait, contohnya foto glamor, dimana fotografer berusaha membuat subjek foto terlihat cantik dan juga berusaha menonjolkan kepribadiannya.

Annie Leibovitz, fotografer portrait untuk majalah Vogue, memiliki gaya yang pencahayaan yang khas dan foto-foto potraitnya terkenal memunculkan kepribadian dan jiwa dari subjek fotonya

Annie Leibovitz, fotografer portrait untuk majalah Vogue, memiliki gaya yang pencahayaan yang khas dan foto-foto potraitnya terkenal memunculkan kepribadian dan jiwa dari subjek fotonya

Nah dari perbedaan-perbedaan diatas, saya tarik kesimpulan bahwa masing-masing jenis fotografi membutuhkan skill/keterampilan yang sedikit berbeda. Untuk menjadi fotografer portrait maupun fashion yang baik, dibutuhkan wawasan dan ketrampilan. Kemampuan menjalin hubungan yang baik dan membuat subjek foto nyaman dan mengambil momen yang tepat menjadi suatu yang sangat penting bagi fotografer portrait, dan pengetahuan akan gaya pakaian, tren fashion, penguasaan pencahayaan alami+buatan dan fleksibilitas dalam berganti gaya foto merupakan kemampuan yang penting bagi fotografer fashion.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 19 comments… add one }
  • Aldip November 27, 2019, 2:00 am

    Mantabzzzz…. Makasi omru pencerahan nya…. Lanjut nyimak pencerahan lainnya

  • Darielys November 30, 2012, 10:29 pm

    Tulisannya bagus banget kak. Bahasanya lmeubt dan berani. Seharusnya aku yang nulis ini. Tulisannya buat aku ngerenung dan melihat diriku. Makasih ya dah nulis ini. Semuanya yg ditulis bener… Jempol buat hacigo, tulisannya jauh lebih bagus dari aku. :k1 :a4 :k4

  • Ian June 1, 2012, 7:21 am

    ane jga minat tuh bljar Lighting lBih jauh..
    Terus brkarya mas Bro..

  • Aine November 27, 2011, 11:48 am

    halo, boleh minta saran buat lensa potrait buat fashion photography bagus canon 85mm f/1.8 usm atau 50mm? (utk kamera canon 7d) terima kasih

    • Enche November 27, 2011, 2:00 pm

      50mm karena 85mm kalau di 7D terlalu tele/sempit sudutnya jadi mesti mundur cukup jauh

  • uungferi June 25, 2011, 5:51 am

    mantabhhhhhhhh

  • andrehapsoro June 8, 2011, 1:16 pm

    tuh kan om…banyak yang minat hhhhhh jadi ditunggu yak….suwun.

  • mr. gigh June 5, 2011, 8:46 pm

    saya minat om, belajar lighting lebih jauh. di tulis yakk.. hehehe

  • sansupri June 1, 2011, 4:33 pm

    mas bos..minta saran kamera dslr nikon untuk pemula dan sekedar hobi jeprat jepret ..maturnuwun…

  • andrehapsoro June 1, 2011, 6:59 am

    oia…mengulas lighting secara khusus kapan…?kalo di buku DLSR…mudah,sepertinya kok masih kurang…..suwun.

    • Enche June 1, 2011, 10:56 am

      @andre Memangnya banyak yang minat untuk mengetahui lighting lebih jauh? kalau banyak peminatnya saya bisa tulis hehe

  • andrehapsoro June 1, 2011, 6:57 am

    masukan mantabs…suwun!

  • tukangpoto May 31, 2011, 11:00 am

    Sekedar share tambahan untuk topik fashion fotografi :
    http://fotograferjurnal.blogspot.com/2010/06/fashion-fotografi.html
    Terima kasih.

Cancel reply

Leave a Comment