≡ Menu

Mengendalikan Eksposur

Kadang saya mendapatkan pertanyaan dari murid saya, bagaimana cara memulai untuk setting bukaan, shutter speed dan ISO? nah tidak ada jawaban yang pasti. Setiap orang memiliki gaya dan kebiasaan yang berbeda-beda apalagi di jaman sekarang, dimana setiap kamera sudah punya banyak mode-mode otomatis dan semi otomatis yang canggih.

Nah, bagaimanakah gaya jaman orang dulu? sebelum kamera digital yang serba otomatis ini dibuat?

Pertama-tama adalah dengan menentukan ISO. Di jaman dulu, ISO disebut juga dengan ASA, yaitu tingkat kepekaan film. Nah, kita pertama-tama memilih film dengan ASA sesuai dengan kondisi cahaya tempat kita memotret. Di keadaan yang terang, kita memakai film dengan ASA 100 atau 200. Di kondisi yang agak gelap, kita memakai ISO 400 atau 800. Di tempat yang gelap sekali, kita memakai ISO 1600.

Hal ini bisa diaplikasikan juga di era fotografi digital. Kamera mode yang kita pakai adalah manual, supaya bisa mengendalikan nilai-nilai bukaan, shutter speed dan ISO.

Pertama-tama kita menetapkan ISO berdasarkan kondisi cahaya yang ada. Kemudian, tinggal mengatur bukaan yang dikehendaki sesuai dengan seberapa blur latar belakang yang diinginkan. Terakhir, kita tinggal mengatur shutter speed sesuai dengan kondisi cahaya yang ada.

Cara lain yang saya pakai dengan kamera Nikon adalah memanfaatkan fungsi auto ISO.

Kamera Nikon yang saya pakai D90 dan D700, dan sepertinya hampir semua kamera DSLR Nikon memiliki fungsi auto-ISO yang canggih. Ini bisa sangat membantu bila dimanfaatkan dengan baik.

auto-iso-nikonPertama-tama kita mengatur batas maksimum ISO yang dikehendaki. Semakin tinggi nilai ISOnya, fotonya akan semakin buruk, tapi ISO tinggi penting juga untuk mencegah foto terlalu gelap atau shutter speed menjadi terlalu rendah sehingga gambar blur. Biasanya saya set ISO minimum ke 200 dan maksimum ke ISO 1600. Hal ini karena ISO 3200 kualitas fotonya sudah terlalu buruk menurut saya untuk kamera Nikon D90. Untuk kamera full frame seperti Nikon D700, saya berani memakai sampai ISO 4000.

Kemudian saya mengatur minimum shutter speed minimum. Nah nilai ini tergantung dari lensa yang dipakai. Kalau lensanya panjang atau saya foto benda yang bergerak, saya set minimumnya agak cepat misalnya 1/250 detik supaya foto tidak blur.

Setelah itu, saya tinggal memakai mode kamera A/Av alias aperture priority untuk mengatur bukaan, kamera akan secara otomatis mencari nilai shutter speed dan ISO yang dikehendaki.

Keuntungan memakai cara ini dibanding cara tradisional adalah kita tidak usah repot mengubah setting shutter speed dan ISO dan juga tidak takut foto menjadi blur. Lalu keuntungan lainnya  adalah kita mendapatkan foto dengan nilai ISO yang lebih optimal daripada tetap di satu nilai saja.

Selamat berkreasi. Kalau bingung, silahkan baca-baca Segitiga emas fotografi atau ikuti kursus kilat fotografi untuk pemula.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 43 comments… add one }
  • Adit July 16, 2015, 8:24 am

    Pagi om entje, saya pakai samsung nx30. Kamera ini baru saya beli second dan waktu di tes kenapa minimum iso nya di 200 terus y, bukan di 100. Apa di nx30 ada settingan untuk minimum iso? Tp saya sudah cari gak nemu om. Di settingan iso ada iso 100 tapi dia disable, gak bisa dipilih. Mohon feedback nya om. Trims.

    • Enche Tjin July 16, 2015, 11:36 am

      Mungkin ada settingan yang membatasi. Coba cari settingan tersebut, saya curiga smart range+ nya di posisi on, minimum ISO-nya 200.

  • Purwono May 7, 2015, 11:34 am

    Selamat siang om Entje, Saya mau tanya, bagaimana cara mendapatkan foto potrait bokeh yang bagus, kamera yang saya punya yaitu Fujifilm HS25EXR, menggunakan flash/tidak, terima kasih sebelumnya….

    • Enche Tjin May 8, 2015, 3:26 am

      Coba zoom lensanya agak panjang, lalu mendekat ke subjek foto. Pakai flash/tidak tergantung kondisi cahaya. Kalau gelap baru pakai.

  • alan kapel February 9, 2015, 10:04 am

    Ko kapan buka kursus di bangka belitung,.sy pengen skali ikut kursus ko..

  • bella July 21, 2014, 4:56 am

    Om saya mau tanya agar latar belakang menjadi abu2 kecuali si objeknya (objeknya berwarna tetapi latar belakangnya abu2 atau berwarna gelap) bagaimana yah om di nikon d5100? Terimakasih 🙂

    • Enche Tjin July 22, 2014, 11:54 am

      Pakai kain background abu-abu, atau nanti di edit 🙂

  • suhairin June 12, 2014, 5:23 am

    Klo D7100 di angka brp setting ISO maksimumnya agar foto msh bs dinikmati?

    • Enche Tjin June 12, 2014, 9:55 am

      Kurang lebih 1600

  • Jun Frian March 26, 2014, 7:58 pm

    Kalau setting auto ISO di Canon 600D batasan Max dan Min nya berapa ya suhu ?

    • Enche Tjin March 27, 2014, 6:54 am

      @Jun ISO 100-6400

  • alit February 9, 2014, 10:27 am

    Bung ence saya menggunakan nikon d90 saya br belajar menggunakan flash saat foto model indor saya menggunakan flash yn 560ex, pertanyaannya bgm seting yg pas supaya kita dpt foto latr blkg blur krn pd saat sya buka f/ besar shuter speed msh tinggi sedangkan iso sdh saya set di 100 sementara klo menggunakan flash shuter speed diatas 250 foto akan tdk terexposur ssemuanya, apa saya perlu menggunakan filter ato tdk, krn saya dpt membaca artikel lain katanya d90 terdapat setelan menggunakan flash dg speed brp pun trs bgm cara menyetalnya? Ato memang flashnya yg tdk mendukung trims

    • Enche Tjin February 9, 2014, 10:55 am

      @alit Bisa pakai flash sync speed, tapi flashnya juga harus mendukung fitur ini. Sepertinya 560Ex tidak mendukungnya. Settingnya ada di custom menu>bracketing-flash>flash sync speed, set di 1/250 AUTO FP. Solusi lain yaitu mengunakan filter ND untuk membatasi cahaya sehingga bisa mengunakan shutter dibawah 1/250 detik.

  • adi November 15, 2012, 1:30 am

    Ko kenapa ketika saya ingin mengatur auoto iso seperti saran diatas, ada keterangan “opsi ini tidak tersedia pada pengaturan”. Kamera nikon d5100

  • photograph jr May 19, 2012, 8:27 am

    Bukaan hanya dslr nikon yg hampir smuanya punya auto iso,merk canon jg kok punya fasilitas auto iso.mungkin kalimatnya bisa dibuat begini kali ya”hampir smua type dslr mempunyai fitur auto iso……”.
    Begini baru pas kalimatnya.

  • Hartono February 8, 2012, 7:07 am

    Pak Enche, mohon penjelasan mengenai Active D lighting Nikon D 7000. Tq

  • tyo February 1, 2012, 8:03 pm

    mantap, tq om ko Enche.. nambah lagi ilmu nih

  • sidi gunawan November 24, 2011, 4:58 pm

    sebenarnya bukan mau meniru om enche,cuma penasaran saja bisa mendapat shutter yg tinggi dengan bukaan kecil,tp hasil nya normal exposure hehehe
    thanks info nya ya om
    saran nya sangat berguna 🙂

  • sidi gunawan November 23, 2011, 8:05 am

    om enche…saya ingin bertanya sedikit
    ketika kita ingin membuat sebuah foto detail kan rumus nya diafragma bukaan kecil seperti F10
    saya mencoba dengan kondisi cerah saya set ISO 100,F10 tapi kenapa ya saya tidak bisa mendapat shutter yg cepat seperti 1/500.kalau pun bisa…lightmeter exposure nya menjadi under,mohon beri masukan ya om 🙂
    soalnya saya liat di forum banyak foto landscape pada siang hari dengan setingan ISO 100,F 9,shutter 1/1000 tapi hasil nya bening.thanks

    • Enche November 23, 2011, 12:48 pm

      Makanya itu jangan ikutin rumus atau cuma niru setting orang pak Sidi. Lebih baik mencari kombinasi aperture, shutter dan iso yang sesuai dengan keadaan lapangan yang kita hadapi.

  • yuan October 29, 2011, 9:24 am

    bagaimana dengan settingan white balance? apakah penting juga untuk mendapatkan hasil yg maksimal?

    • Enche October 31, 2011, 4:16 am

      betul, supaya warna netral tidak terlalu kuning atau biru kita perlu set WB yang pas.

  • fajar wahyudi October 23, 2011, 10:17 pm

    keren, tambah ilmu lagi… trims

  • Hanif September 17, 2011, 10:02 pm

    Lumayan nambah satu ilmu….. thx

  • Enche September 12, 2011, 2:09 am

    metode ke dua ga berlaku untuk Canon (sampai saat ini)

  • henry sastra September 11, 2011, 11:38 pm

    Pak apa metode itu berlaku jg untuk canon ? Buku sdh. Saya terima pak ! kpn terbit buku terbarunya. Buku sangat membantu sekali bagi pemula ​Ђέђέђέ«{^⌣^}»ђέђέђέ:D

  • Jhony Hasan September 10, 2011, 6:49 am

    sangat bermanfaat Om…., thanks infonya…!!!

  • Hendro Wardoyo July 23, 2011, 11:58 pm

    Mas Enche, mau nanya nih
    kalo bwt anak” yg di medan gimana caranya bisa mengikuti kursus yg Mas Adakan.
    Mohon infonya yach

    Salam

    • Enche July 25, 2011, 2:46 pm

      Nanti saya akan kabari kalau ada kursus di Medan, kemungkinan bulan Oktober 2011

  • faizal June 13, 2011, 7:47 am

    Pak Ence, saya memakai Nikon D90, lensa ada 2, 18-55 dan 55-200, Blizt Nikon SB-26, saya biasa potret objek2 bergerak didalam pabrik, selama ini hasil bidikan saya tidak bagus kalau saya set di A atau S, mohon pencerahannya..
    terima kasih

    • Enche June 13, 2011, 12:09 pm

      Di dalam pabrik biasanya kondisi cahaya tidak terlalu terang, jadi saya sarankan menyetel ISO ke yang agak tinggi, yaitu sekitar ISO 1600. Lalu gunakan flash juga bila perlu untuk menambah cahaya dan membekukan subjek foto.

  • mas Gaptek June 8, 2011, 10:03 am

    @ Ryo : lensa nikon 70-300 bisa dipakai untuk D3100, tapi saat ini ada beberapa versi lensa 70-300 di pasaran yaitu yg versi lama (non AF-S) dan versi AF-S plus VR. Saran saya karena anda pakai D3100 jangan beli 70-300 non AF-S karena meski murah tapi tidak akan bisa auto fokus di kamera anda.

  • ryo May 28, 2011, 12:46 am

    pak ence.. saya mau pasang lensa telephoto 70-300mm kira2 masih macth dengan kemampuan kamera saya gak ya..? (nikon D3100)..trims.. / biar hasilnya maksimal.

  • Yerry Sumarto S May 26, 2011, 6:37 am

    terima kasih Enche, buku, CD dan 2 Stikernya saya sudah terima tgl. 26.05.2011 pukul 17.35 Wib… wouw.. keren bro bukunya.. terima kasih ya.. sukses buat anda

  • Afrizal Kasim May 22, 2011, 1:09 pm

    Bukunya sangat membantu ko…..kapan ya ad workshop di Pekanbaru Riau,,,

  • nanda May 21, 2011, 4:38 am

    mau nanya juga nih..selain tiga faktor diatas untuk mengendalikan eksposure..metering juga memegang peranan penting ya? menurut teori untuk menentukan metering bisa menggunakan zone system…bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai hal itu pak? saya kok masih kurang paham 🙂

    thanks before

  • ryo May 20, 2011, 8:28 am

    pak.Enche..saya sdh beli dan baca buku anda dan isinya sangat membantu saya yg pemula.. saya pake nikon d3100, yg saya tanyakan lensa telephoto yg paling besar yg bisa dipasang lensa brp ya? trims pencerahannya

    • Enche May 22, 2011, 11:32 am

      Thanks sudah membaca buku saya ryo, saya kurang mengerti, maksudnya lensa telefoto yang semacam apa ya?

  • Indra May 19, 2011, 10:27 am

    koh enche, apakah DSLR merk lain jg punya pengaturan yg sma seperti auto ISO Nikon??? Maklum lom pernah megang DSLR, tp tertarik sama Pentax K-R hehe..
    Btw buku kokoh TOP BGT d, sy yg tdnya ga ngerti DSLR jd dapet ‘pencerahan’. Ditunggu buku2 selanjutnya d.. Salam.

    • Enche May 19, 2011, 2:16 pm

      Thanks [Gm] atas tambahannya.

      @Indra saya kurang tau juga tuh Pentax Kr gemana manajemen auto isonya, model lainnya jg kurang tau juga, mesti cek lagi hehe. Thanks udah baca bukunya 🙂

  • [Gm] May 19, 2011, 6:28 am

    Kalau boleh, saya ingin menambahkan saran.

    Untuk pengguna kamera Nikon yang agak advance (D90 ke atas, yang ada dua dial; di depan dan di belakang), selain auto-ISO, bisa juga menggunakan Easy-ISO (kalo di D90: menu *d3). Memang sedikit lebih lambat penggunaannya dibandingkan Easy-ISO, tapi setidaknya jadi bisa lebih fleksibel untuk memilih mau mengorbankan (kalau di A-mode) ISO (tinggi) atau shutter speed (rendah), atau (kalau di S-mode) ISO (tinggi) atau aperture (besar).

Cancel reply

Leave a Comment