Kepribadian manusia bermacam-macam. Kepribadian yang populer adalah extrovert dan introvert. Kaum extrovert suka bersosialisasi, bergairah bila dilingkungan banyak orang. Sedangkan kaum introvert terkesan pendiam dan tak begitu suka keramaian seperti pesta.
Extrovert mendapatkan energi mental dari lingkungan diluar dirinya, sedangkan introvert mendapatkan energi dari dalam diri, saat melakukan aktivitas sendiri. Ibaratnya, extrovert seperti panel surya sedangkan introvert seperti baterai atau aki.
Tiap kepribadian memiliki kelebihan sendiri sendiri. Extrovert suka bersosialisasi, karena ilmu sosialnya sering terasah, maka fotografi yang cocok adalah fotografi yang membutuhkan interaksi dengan orang-orang, seperti foto portrait atau wedding, yang membutuhkan interaksi yang banyak supaya bisa menghasilkan foto yang baik. Lalu kaum ekstrovert juga lebih suka berada dalam satu tim daripada kerja sendirian. Maka dari itu ekstrovert suka hunting ramai ramai daripada sendiri.
Sebaliknya, kaum introvert lebih suka kerja sendiri atau hanya bersama satu-dua teman dekat saja. Bekerja dengan banyak orang, apalagi yang baru kenal bisa menguras energi kaum introvert. Meski menjadi seorang introvert sepertinya kurang bisa maju. Tapi seorang introvert juga memiliki kelebihan seperti memiliki sifat yang lebih tenang dan pengamatannya juga lebih rinci.
Saya merasa fotografi sangat membantu introvert untuk bisa menikmati acara acara sosial. Sebagai seorang introvert, biasanya saya sangat malas untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara sosial seperti pesta. Namun dengan adanya kamera dan fotografi, saya punya alasan kuat untuk hadir. Kamera akan sebagai tembok imajiner antara saya dan lingkungan sehingga ada yang bisa saya kerjakan di pesta tidak hanya canggung di tempat yang ramai.
Jenis fotografi yang cocok untuk introvert antara lain fotojurnalisme meliputi candid, olahraga, satwa liar, travel, pemandangan, acara sosial, still life dan produk. Sedangkan jenis fotografi yang cocok untuk extrovert antara lain adalah foto portrait, foto wedding dan prewed, foto komersial, foto human interest.
Nah bagaimana pengalaman Anda sendiri?
nah kalau saya gimana?? :v diantara poin-poin introvert dan extrovert ada keduanya yang saya miliki dan tidak miliki..
Berarti Anda di borderline atau diperbatasan he he he
om Enche , apakah seorang Introvert bisa seperti Extrovert ?
Saya seorang introvert tetapi lebih berminat pada foto portrait atau wedding daripada landscape . Terimakasih 😀
Bisa tapi perlu keluarin banyak energi mental jadi lebih capek (bukan fisik tapi lebih ke mental)
Aku pengen jadi fotografer,,,tapi aku belom punya kamera,, 🙁
saya seorang introvert tulen. mudah2 an. dgn fotografi saya bisa menjadi extrovert
@antoi sudah bawaan lahir jadi seorang introvert gak bisa jadi extrovert.
Nice artikel.. Terima kasih sudah share ilmu2 bermanfaat khsusunya tentang kepribadian
Tadinya gw bener2 bingung untuk apa bawa2 water-spray, sempat kepikiran jangan2 untuk semprot kepala kalo kepanadan, bini lagi yg bawain (dan semprotin)… Tapi, masa sih untuk itu?
Baru sadar stlh dijelasin untuk semprot bikin efek basah… Bener juga yah.. Ha3… Sip n tq
sorry bru bales enche!
water spray itu botol kispray buat nyetrika yg diisi air. gunanya buat nyemprot daun spy dapet efek basah/titisan air.
juga buat nyemprot capung yg lg hinggap diranting, spy dpt scene capung berjuang kehujanan.
coba liat NatGeo Grand Prize Winner photo contest 2011, spt itulah hasilnya.
hehehehe
Quote: “Jenis fotografi yang cocok untuk introvert antara lain fotojurnalisme meliputi candid, olahraga, satwa liar, travel, pemandangan, acara sosial, still life dan produk. Sedangkan jenis fotografi yang cocok untuk extrovert antara lain adalah foto portrait, foto wedding dan prewed, foto komersial, foto human interest.”
Namun, bukan berarti kaum introvet tidak boleh menjelajahi foto portrait, foto wedding dan prewed, foto komersial, dan foto human interest. Begitu pula kaum ekstrovet.
Iya benar 🙂
mmmm….sepertinya saya ekstrovert deh biasanya kalo hunting lebih seru rame – rame. lebih asik kerja team work dari pada sendiri, tapi kalo foto lebih suka fotogragi landscape…
So this post is about me Enche!
They said I’m an introvert, walking around alone and without sandals while taking picture, paling sering ngajak bini aja buat bawain tripod and water spray! hahaha.
Saya menikmati kesendirian, saya lebih hemat energi tanpa harus rebutan objek dengan yang lain. Dilokasi, saya menikmati alam dan bisa suka2 walaupun jepretan saya ancur semua. hahahahaha 😀
hehee nice sharing. btw water spray itu buat apa?
looks like I’m introvert man…..I do not like hunting with so many people , lebih suka sendirian karena kalo sendirian lebih enjoy and bisa stay lebih lama and gak ribet….
I’m an absolutely introvert man.. Heheheh. Yah, memang lebih senang hunting sendirian atau dengan satu – dua teman dekat. Kalau rame-rame rasanya kurang nyaman. “Terlalu banyak” yang harus dilihat, diresponi, dsb. Ga bisa bebas dan terikat dengan agenda kelompok. Enaknya kalau sendirian itu, yah, fleksibel. Suka-suka kita mau berapa lama untuk diam di satu objek, atau seberapa cepat mau berjalan.. Mungkin ada satu pernyataan yang cocok bagi introvert: “I enjoy my loneliness.” Saya pernah mengucapkan hal itu ketika sendirian hunting di dalam hutan.. Hahaha…
Mungkin food atau product photography? Sekarang banyak restoran / rumah makan baru atau lama yang sudah mementingkan foto-foto yang bagus untuk di menu atau promosi. Atau majalah / tour travel yang membutuhkan foto pemandangan, dll.
Sepertinya saya introvert deh… terutama soal photo, saya paling gak suka kalo diajak untuk ikut foto pre wedding dan wedding gitu.. padahal kalo mau nyari duit katanya lebih banyak dari hal yang berhubungan dengan wedding… ada ide untuk menghasilkan uang dari photography untuk para introvert seperti saya ? 🙂 selain mikrostock ya…
Salam,