≡ Menu

Pengalaman seorang pemula : Pakai Mode Auto atau Manual?

Dari dulu, saya gak pernah hobi foto, kamera juga ga punya, mau foto apa pun ga tau dengan jelas. Satu satunya alat foto yang saya miliki hanyalah kamera di handphone saja. Itu pun jarang digunakan. Hanya untuk dokumentasi doank dan itu pun cuma pencet satu tombol doank.

Setelah kenal dengan Enche, pertama kali megang kameranya (Nikon D700), alamak, berat banget. Pikirku si ngapaen juga kamera berat-berat gitu, wong tujuannya sama, dipake buat foto. Setelah itu, dikenalin dengan kamera sakunya (Panasonic Lumix LX3). Nah, yang ini lebih mendingan, kecil dan serbaguna. Hasilnya juga lumayan.

Masalahnya saya senang dan nyaman dengan mode Auto. Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mode Auto sangat mempermudah semua pengambilan gambar dan saya sangat senang dengan adanya kemudahan ini. Ada yang mudah buat apa cari yang susah.

Kemudian, tak lama kemudian, Enche mengadakan kursus dasar fotografi yang mengajarkan tentang cara setting kamera secara manual. Saya bertanya-tanya sendiri, mengapa orang-orang mau merepotkan dirinya untuk setting secara manual, jika kamera sudah tersedia mode Auto. Saya sendiri saat itu juga tidak merasa ada keinginan untuk belajar setting secara manual.

Banyak yang mengganggap remeh mode Auto, menurut saya, itu sangatlah tidak masuk akal. Karena kalau memang mode Auto itu tidak berguna, mengapa kamera dilengkapi mode tersebut, yang penting hasilnya, asal ga blur dan sesuai yang kita inginkan. ^^

Ada yang mengganggap jika pakai mode Manual berarti sudah keren, padahal hasilnya belum tentu sebagus dan sekonsisten mode Auto. Saya rasa mode Auto sangat membantu saya dalam mengambil momen-momen candid, karena kalau masih mau setting-setting exposure, momentnya jadi terlewatkan donk. Kalau momen nya disuru ulang lagi, bukan candid lagi namanya.

Perlahan-lahan, karena ada kamera yang nganggur di tempat Enche (Canon 550D kit 18-55mm), saya mencoba memakainya, modenya juga Auto wkwkwkw. EGP dengan perkataan orang yang ga keren ato gimana dech. Lagian, emangnya bisa ketahuan kalau saya pakai auto? Kalau nanti ditanyain data atau setting kameranya, di foto yang dihasilkan mode Auto pun ada datanya. XD

Selanjutnya, ada yang bilang karena seni. Masa pake mode Auto ga ada seninya? Seni itu apa sih? Bisa bokeh-bokeh kah? Kalau mau bokeh, kan bisa pakai lensa fix yang bukaannya besar, trus mode auto, bokeh juga kan? Atau mengambil objek dengan dekat dan bagian latarnya dibuat cukup jauh, mode Auto juga bisa bokeh. ^^

Selang beberapa kali hunting bareng, saya ditawarin Enche untuk pakai mode Semi Auto (Av). Ya, ga ada salahnya mencoba. Shoot demi shoot saya lakukan, ternyata asyik juga mengubah-ngubah bukaan. Intinya, cuma disuruh jaga bukaan antara f/5.6, f/6.7, f/8.0. Coba coba tiap shoot dengan ketiga bukaan itu. Meskipun dari sekian puluh shoot cuma ada beberapa yang oke.

Dari latihan ini, ada sedikit pengertian yang saya dapatkan. Dalam mode Auto atau Semi Auto, kamera itu selalu ditugaskan untuk mencari gambar yang terang dan jelas. Dengan bukaan yang besar, kamera akan memberikan shutter speed yang cepat. Sebaliknya, jika bukaan saya perkecil, kamera akan memberikan shutter speed yang lambat. Alhasil, gambar saya tak jauh berbeda meski pakai bukaan f/5.6 ataupun f/8.0.

Kemudian saya menemukan kendala, beberapa foto yang saya ambil, saya ingin nuansanya gelap. Meski ada fitur exposure compensation, gelap atau terangnya tidak seperti yang saya inginkan, dan cukup merepotkan karena perhitungan kamera tidak dapat saya prediksikan gelap terangnya. Kalau momen yang ingin saya foto terjadi dalam waktu yang singkat, maka tidak ada satupun foto yang akan saya dapatkan jika harus mencoba-coba setiap range dari exposure compensation. Beda posisi saja sudah akan memberikan settingan yang berbeda.

Karena kesulitan ini, saya jadi mengerti mengapa mode Manual itu menarik untuk dipelajari. Dengan mode manual, kita dapat menentukan setting kamera. Mau gelap, mau terang, mau bokeh sampai tahap yang bagaimana pun, terserah saya. Dan saya sangat menikmatinya. Namun, kalau sudah terdesak dan butuh kecepatan tinggi untuk mengambil foto, Auto mode on. ^^

Iesan Liang

About the author: Iesan Liang adalah seorang penggemar fotografi yang aktif berkontribusi untuk acara Infofotografi. Salah satu buku karangan Iesan adalah Kursus editing dengan Adobe Lightroom. Temui Iesan di Instagram atau Google+

{ 31 comments… add one }
  • Dian Annisa March 4, 2016, 6:22 am

    Mau tanya dong saya pemula banget..
    Kamera saya nikon d5300.. saya bingung kalo mode auto kamera saya kok lelet motretnya jeda ke bunyi cekrek pertama ke kedua lama jedanya sdgkan kamera tmn saya cepet proses motretnya di mode auto.. itu gimana solusinya ya? Tolong jawab dibantu hiks hiks

    • Riandy risky March 30, 2017, 1:08 am

      Yang saya pun sama jadi gmn ya motret nya ko lama

  • Agus February 8, 2016, 11:26 am

    Saya pakai d700..tak pakai manual, pas mau jpret tak setting s dan f nya sudah pas,habis jepret kok s nya berubah lagi ya,jadi nyeting ulang lg, padahal sudah manual(M), memang begitu atau ada settingan dalam yg perlu diperbaiki, terimakasih

    • Enche Tjin February 9, 2016, 7:54 am

      Harusnya kalau di Mode Manual (bukan manual fokus loh ya), F dan S nya gak berubah-ubah lagi.

  • slamet January 7, 2015, 12:05 pm

    Kerreen. Makasih mbak untuk sharingnya …

    • deddy frans February 6, 2015, 9:33 am

      Pagi pak Enche..salam klik sebelumnya..:-)
      Begini pak saya mau bertanya sedikit ttg kamera saya.
      Sudah hampir 2 tahun, Saya menggunakan Canon EOS 60 D, kemarin saya menggunakan model Manual (M) untuk pemotretan liputan wedding, tapi kadang pada setingan shutter speednya berganti sendiri, semisal pada setingan speed 1/90 tiba-tiba dalam 1 atau 2 kali jepretan dia berganti ke 1/15 atau 1/30.
      Pertanyaan : kira-kira apa yang terjadi dengan kamera saya, sehingga Speednya sering seperti itu.

      Terima kasih sebelumnya atas penjelasan dan bantuan dari Pak Enche.

      Salam klik.

      • Enche Tjin February 7, 2015, 7:40 am

        Di menu halaman dua, coba cari exposure compensation/AEB. Apakah setelan disana terlihat ada 3 kaki? Kalau demikian, maka shutter bisa berubah2-ubah. Coba set sampai kakinya jadi 1.

  • Haryo May 14, 2014, 6:43 pm

    Sejauh yg Saya tau dan di ajari temen yg menggeluti foto Wedding dan pernah bilang ke Saya mode Auto itu hanya untuk DARURAT.Bagaimana menurut bang Enche?

    • Enche Tjin May 14, 2014, 11:09 pm

      Kamera yang pro gak ada Autonya malah, jadi gak ada mode daruratnya hehe. Menurut saya sih pakai yang praktis saja, kalau auto bisa menghasilkan foto sesuai keinginan, ya udah auto juga gpp, tapi kalau pakai auto malah banyak yang gagal, nah, saat itu pengetahuan memakai mode manual dibutuhkan 🙂

  • bayu September 19, 2013, 3:53 pm

    Saya juga pemula bgt nih, blm ada pengalaman, yg saya pertanyakan simpel aja, seandainya ada yg salah setting atau ngasal bahasa kasarnya apakah akan ada masalah dengan mekanik kamera tsb.. Mksh

    • Enche Tjin September 20, 2013, 12:59 am

      @bayu tidak, yang pengaruh besar itu di kualitas gambar yang dihasilkannya.

  • galih jati August 20, 2013, 6:23 pm

    kebanyakan pakai auto nanti pasti kesulitan kalau harus pakai Manual, sebagai contoh ketika harus mengambil gambar tajam dengan posisi cahaya minim. Menurut saya belajar manual itu sangat penting!

  • rayy May 17, 2012, 4:35 am

    maaf nih mau nanya beda topik, canon 550D, 600D, sama 60D saya liat specsnya kok hampir sama ya mas, saya pemula banget dan ingin beli kamera weekecnd ini, mhn pencerahnnya mas yg mana yg bagus

  • Nita Winahyu April 19, 2012, 11:00 pm

    Pak Enche, sy adlh seorang pemula dlm fotografi, sy masih awam sekali soal setting yg tepat pd kamera. Td malam sy mengalami masalah dg Nikon D5100 saya, setelah sy pake untuk motret malam dlm ruangan, kenapa setting Manualnya berhenti di speed 1/3 F4,8. Pagi ini sy sdh coba di luar ruangan dg cahaya yg cukup dn saya sudah berusaha atur speed dn F nya, tp kok tetap tidak mau berubah ya? Bagaimana cara mengembalikan supaya normal kembali pengatur speed dan bukaannya Pak? terimakasih atas bantuannya..

  • Yani Riyanto January 4, 2012, 8:46 am

    Bung Enche, maksudnya yang dibelakang kamera?, klo yg dibelakang Shutter (dial) hanya bisa utk ISO, Shutter Speed, dan metering, (saya sdh baca di Kamera DSLR itu mudah ok enggak ada ya

  • Yani Riyanto January 3, 2012, 4:53 pm

    Bung Enche dan rekan2, mau tanya, saya coba2 mode manual (kamera saya Canon EOS 50D) kok bukaannya enggak bisa berubah tetap konstan di F/4 (lensanya EF 17-40), bagaimana caranya ……. Terima kasih sebelumnya.

    • Enche January 3, 2012, 10:12 pm

      Sudah coba diputar roda yang dibelakang kamera?

      • kifly Pratama August 1, 2016, 9:37 pm

        Mass enche,, klo kamera dgn type 700d lalu dkombinasikan dgn lensa 18-135mm..bgus nggk hasilnya..

        • Enche Tjin August 2, 2016, 12:35 pm

          Sedang, cuma fleksibel buat travel karena zoomnya mencakupi lebar dan tele (jauh).

  • Tono January 3, 2012, 10:40 am

    Betul…setuju..saya pake kamera Canon EOS 500D, dengan salah satu lensa nya tele 55-250 mm..saya selalu siapin dengan setting semi auto..biar kalo pas lagi jalan terus dapet momen bisa langsung jepret..apalagi pas buat candid gitu tuh…meskipun memang biar bisa lebih eksplorasi enakan pake mode manual..

    Thanks..

  • Enche December 16, 2011, 4:11 am

    @yuan maksud si Iesan terang gelapnya bukan ruang tajam

  • Prabu Airlangga December 12, 2011, 11:57 am

    Dari awal saya suka memakai mode auto tapi, setelah kesini-sini saya mencoba-coba mode manual, dan ternyata mode itu lebih asik dan bisa di atur sesuai yang kita mau..
    tidak terpaku pada kepada settingan kamera..

  • yuan December 10, 2011, 7:56 am

    Alhasil, gambar saya tak jauh berbeda meski pakai bukaan f/5.6 ataupun f/8.0….masa sih mas?? bukannya bukaan aperture akan memberikan efek DOF yang berbeda?…..walaupun mungkin tipis keliatannya..tapi kalau motret landscape saya kira berengaruh besar….IMHO…

    mohon penjelasannya maklum saya masih pemula..

  • afri November 18, 2011, 2:02 pm

    sebenarnya mau mode manual tidak ada masalah jika kita betul-betul memahami karakter cahaya,kamera,lensa dan objek yang akan difoto.Apapun setingannya jika kita betul-betul paham aspek diatas masalah bisa diselesaikan.
    Berdasarkan pengalaman saya lebih suka memakai mode manual dikarenakan lebih mudah memanipulasi cahaya.Pemakaian mode manual diibaratkan seorang pianis yang jika mendengarkan lagu langsung bisa menentukan not-not yang pas untuk lagu tersebut.Masalah utamanya untuk mencapai tahap itu butuh fokus terhadap fotografi.Mohon dikoreksi jika saya salah

  • ade ansyori October 17, 2011, 1:15 am

    saya spendapat,untuk momen tertentu yg berharga dan cepat sekali, mode auto sangat membantu. bahkan,foto dengan momen langka sangat dihargai,meskipun kadang kualitas foto yg dihasilkan kurang sempurna,karna orang bisa memaklumi. nikmatilah memotret,nikmati mode mode yang ada,sambil tetap mempraktekkan ilmu yang sudah diajarkan mas enche…

  • yundi sukma October 12, 2011, 10:13 pm

    kalau saya pakai mode P dan Tv utk candid dan foto yang butuh cepat menangkap moment (kelamaan seting bisa jadi moment sudah lenyap tidak berbekas), nahh jika foto potret model, action, dll yg santai bisa fokus seting baru aku seting ke AV atau M dengan segala setingan AWB, metering, picture style biar makin cocok gambar pun lumayan bagus 🙂

  • Syauqi October 12, 2011, 9:10 pm

    Ya boleh tuh curhatannya..enaknya klo manual bisa dapet gambar yg kita mau lah,.coz kdang Auto tdk bsa baca pikiran dan hati hehe…Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan ksempatan. Lgi belajaran juga pake manual nih..

  • yenpiaopiao October 12, 2011, 3:53 am

    Kereeen…..satu hati ^_^

  • Dimas Adha October 12, 2011, 12:39 am

    kalo saya mode A sering saya pake kalo situasi foto yang harus diliput itu cepat, misal lagi wedding,

    kalo saya kebeneran suka dapet job prewed jadi make manual lah. kan lebih santai… plus bisa ngatur mau terang or gelap, karena pengalaman saya kalo pake A suka noise (bintik-bintik) ga cocok buat foto prewed

  • fajridet October 12, 2011, 12:33 am

    sebenernya sih tergantung kondisi , aja… tapi memang sebenarnya lebih enak pakai manual, bukan masalah seni atau apalah (lucu saya yang berpendapat gitu ko sekarang sok dihubungkan ke seni melulu yah), dengan pakai manual kita jadi tau karakter cahaya, cahaya begini ya begini setinggnya… dst…dst..ya tergantung enaknya aja lagi kaya gimana….

    Saat ini yang saya liat orang-orang ko kebanyakan ribet ngomongin teknik ini lah itu lah…bukaan cahaya ke berapalah, (mungkin biar dipandang) padahal komposisinya aja ancur, yang penting sih jangan malu untuk pamerin foto kamu di komunitas2 online, mau pakai auto manual upload aja, dengan bergabung dan diberikan komentar kita jadi bisa belajar dari penilaian foto kita.

    Tapi kalo lagi males mikir setting mode A atau P (pasrah), wah jadi curhat nih… btw mampir ke blog saya ya… klik aja namanya diatas or join di AYOFOTO.COM

    “Owing DSLR doesn’t make you Photographer”

  • Rangga October 12, 2011, 12:15 am

    hehehehe agak setuju sama pendapat di atas… sekedar share ya…
    ketika kamera saya masukkan tas.. semua settingan saya rubah ke auto dengan tujuan ketika ada hal atau moment ketika di jalan saya akan sigap untuk memfoto nya.

    dan ketika ingin enjoy dengen kamera saya setting full manual sampai terkadang lensa pun turut menggunakan manual (dengan keaadan santai ya)

    berbeda tujuan… untuk saya sendiri bermain manaul ada taste yg berbeda.. mengamati gambar dalam viewfinder sampai memutar lensa nya. merupakan hal yang membuat saya lupa semua nya dalam beberapa waktu…

    bebeda dengan auto yg seolah menjadi fastest fotografer.. hehehe tetapi hal tersebut membuat aku berani untuk tidak lihat hasil di lcd. karna berfikit “ah pasti lumayan hasilnya”

    demikian share dari saya..

    salam newbie

Cancel reply

Leave a Comment