≡ Menu

Memotret itu Asiik

Mohon maaf terlebih dahulu untuk semua temen2 di grup ini, jika saya ingin sharing pengalaman, semua yang saya alami dalam memotret, sharing ini tidak saya maksudkan untuk hal lain kecuali mungkin bisa memotivasi kita semua dalam memotret.

Sejujurnya, pada awalnya saya tidak mengerti mengapa ada orang yang suka memotret, apalagi sampai hobby fotografi, karena bagi saya potret is potret, jepret, lihat hasilnya,.selesai.

Saya mulai tertarik memotret pada awal-awal tahun ini setelah ada seorang teman saya memotret saya dan hasilnya koq bagus banget saya kira,.saya jadi sering bertanya2 kenapa bisa sebagus itu hasil fotonya, dengan sabar saya diajari.

Setelah saya mulai tertarik, saya putuskan untuk membeli kamera DSLR yang sederhana dan mulai belajar motret, bener2 dari Nol,..

Kebetulan temen di kantor, staff saya, suka dan pinter fotografi, jadi hampir setiap hari saya sering bertanya tentang bagaimana memotret yang baik dan benar, Sama seperti temen2 yang lain, karena saya baru belajar motret, HAMPIR TIAP HARI, saya latihan memotret, semua benda saya jadikan obyek foto say, dari air, gunung, anak tetangga, tukang sapu, sampai lalat yang hinggap,.dan kemanapun saya pergi saya tidak pernah lupa membawa kamera saya, termasuk Melayat family yang meninggal duniapun saya bawa kamera, semua saya potret.

Dari seluruh hasil jepretan saya, selalu saya evaluasi dan saya mulai rajin membuka internet dan melihat2 hasil jepretan yang bagus2, lalu saya pelajari bagaimana cara membuat foto sebagus itu (terutama model yang bening2 tentunya hahahahaha)

Dari hasil rajin membuka internet, saya “berkenalan” dengan ko Enche Tjin, yang dengan baik hati mengijinkan saya membaca artikel2nya yang bagus di Info Fotografi, dan Entje Tjin orang yang pertama kali dalam hidup saya mengajari saya memotret Model di Museum Bank Mandiri pada Juni atau Juli 2011, dari hasil foto Model pertama itu saya terobsesi untuk bisa menghasilkan foto yg menarik dan bagus, saya makin rajin berlatih, membaca buku dan referensi dari internet, dan tidak lupa, semua hasil jepretan saya, saya evaluasi dan membandingkan dengan foto2 yg saya lihat di internet.

Dari pengalaman saya belajar memotret dan sampai sekarang saya teruuuus belajar memotret, ada satu moment yang tidak mudah saya lupakan, yaitu, ketika hasil foto saya mulai disukai oleh temen2 saya, ada salah seorang temen saya yang meminta saya mengabadikan acaranya dan saya mendapat imbalan Rp.5.000.000,- (Lima juta rupiah) sebuah angka yang menurut saya sangat fantastis dan merupakan apresiasi bagi hasil karya saya.

Dari situ secara perlahan saya mulai sering memotret temen2 yang kebetulan punya acara, dari mulai pernikahan, sampai acara sunatan bahkan saya mulai sering mendapat undangan untuk memotret, baik untuk perseorangan maupun untuk kepentingan pariwisata,..lumayan jalan2 gratisss, dapet hotel dan tiket pesawat free hehehehehehehe.

Mudah2an sharing saya ini bisa memberi motivasi yang berharga buat temen2 khususnya buat yang sedang belajar memotret seperti saya, Intinya, coba dan coba terus, jangan jemu membaca dan belajarlah dahulu cara memotret dengan benar khususnya seni mengolah ISO, Shutter Speed dan Aperture, ketiga komponen ini yang paling dasar untuk dapat menciptakan hasil foto yang bagus

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan atas tulisan saya

Salam jepret,
Arthur Simanjuntak

dari sharing di grup alumni kursus kilat Infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 12 comments… add one }
  • mbenk2 December 29, 2011, 11:57 pm

    chayoooo…. Awalnya si kurang lebih sama aku hoby foto tapi ga punya peralatan dan dana yg memadai. aku sekarang sering motret acara2 tetanggaku. orang2 dikampung mengira kalau mahasiswa itu pinter segala2nya, orang pualing super pokoknya. awalnya mereka pernah liat gw motret acara hajatan sodara, waktu itu cuman pake hape doang si…. tapi karena gayaku sok fotografer (mungkin???) menjadikan tetangga2ku sering meminta tolong untuk mengabadikan acara2 mereka. rasanya jadi tengsin masa disuruh motret2 kok pake hape???. akhirnya aku memberanikan diri untuk membeli kamera pocket awal tahun 2010. eyy baru sekitar 1 tahun sudah rusak dan demi memberikan kepuasan hati ey service ke tetangga maksuutnya.. (khe7x..) awal oktober lalu aku gadein BPKB motor unt nikon d5100. Lumayan walaupun sekarang ga seberuntung mas arthur semoga nanti bisa jadi “sesuatu” yah walaupun kadang banyak job yg malah membuat aku tekor, mau giamana lagi itung2 “nulung” tetangga. semrangattt….

  • faris kurnia December 29, 2011, 8:59 pm

    supper sekali

  • hanif December 18, 2011, 7:14 am

    Testimoni yang sangat inspiratif dan memotivasi… dimana ada kemauan disitu ada jalan untuk mendapat hasil yang diharapkan. Mantab Bro!

  • rizal December 12, 2011, 9:33 pm

    Cerita yg betul-betul memotivasi dan menginspirasi… terima kasih banyak Bang Arthur. Karna kebanyakan saat ini orang lebih banyak untuk mengkritik daripada belajar lebih mendalam. Pasti Bermanfaat…

  • Enche December 12, 2011, 1:29 am

    Bang Arthur mengunakan kamera Canon 550D dengan lensa 18-55mm, belakangan nambah Canon 85mm f/1.8 USM untuk portrait. Peralatannya sederhana, cuma semangat belajarnya tinggi hehe

  • Jevry December 12, 2011, 1:25 am

    kalau boleh tau, awalnya kamera yg digunakan kamera apa ? dan sekarang sudah menggunakan kamera dan lensa serta asesoris apa ? mau belajar dari pengalamannya, siapa tau profesi sebagai fotographer akan diseriusin atau ditularkan ke anak.

    Salam klik.

  • yundi sukma December 10, 2011, 9:28 am

    Walaupun fotografi digital terasa mahal di pembelian kamera dan aksesoris bagi beberapa orang kebanyakan namun hobi ini dapat menghasilkan uang yang tdk bisa dibilang sedikit jika kita tekuni dengan serius. Benar benar mengasyikkan memang. Salam jepret 🙂

  • tomy gunawan December 10, 2011, 1:23 am

    Salute! bravo…

  • Nanang Pr. December 10, 2011, 12:47 am

    semoga bisa menjadi pemacu buat para penggemar fotografi…..yg semula hanya sekedar hoby akhirnya bisa “menghasilkan”…..salam jepret….

  • Hendra December 9, 2011, 10:57 pm

    waaaoo keren…benar2 bikin tambah semangat jeprat2 dengan pengetahuan ilmu photography yang baik…..buat om enche satu pertanyaan…apakah belajar photography dengan ikut kursus..akan lebih baik daripada kalo kita otodidak dengan membaca buku ???….saya suka 2 buku seri tulisan om enche. itu adalah 2 buku photography yang pertama kali saya miliki….saya tunggu seri ke 3nya….saya baru 2 bln belajar photo krn juga baru punya slrny….salam om enche.

  • Arief Dwicahyo Herdiutomo December 9, 2011, 9:21 pm

    kalau kamera saku jenis manual mode mrk ap yang paling bagus

  • san_supri December 9, 2011, 9:19 pm

    memotifasi sekali mas enche..

Leave a Comment