≡ Menu

Sekilas pandang Focus EXPO 2012

Tahun lalu, saya sempat mengunjungi pameran Focus Imaging di Jakarta Convention Centre. Tahun ini, sepertinya acara dan pengunjung acara Focus terasa makin ramai saja. Vendor-vendor sibuk menarik perhatian pengunjung dengan mengadakan acara seperti lomba foto model, seminar, workshop dan lelang.

Dari pameran fotografi terbesar di Indonesia ini, kita bisa melihat arah perkembangan produk dan jasa yang berkaitan dengan fotografi ke depannya. Okelah, ini beberapa kesan & komentar yang saya dapat dalam rangka jalan-jalan ke pameran tahun ini.

Fujifilm

Tahun lalu booth Fujifilm sepertinya hanya diwakili oleh dealernya dan cuma kios saja. Tapi tahun ini Fujifilm pede menggebrak dengan booth yang cukup besar, dan menarik perhatian. Fujifilm cukup percaya diri tahun ini karena adanya kamera mewah berlabel Fuji X : X-S1, X10, X100 dan X-PRO 1.

Ketiga seri kamera ini merupakan kamera mirrorless yang unik karena memadukan antara desain kamera jaman kamera film “rangefinder” dipadukan dengan teknologi digital masa kini. Desain Fuji X100 dan X-PRO1 yang mirip Leica membuat beberapa pengunjung yang datang langsung bergumam “mirip Leica yah.”

Iesan berpose dengan Fuji X100, terlihat gaya dengan lapisan bercorak kulit berwarna merah

Fuji tidak hanya memamerkan kamera-kamera tersebut dalam kotak, tapi memperkenankan pengunjung untuk mencoba kamera seri X tersebut. Kamera X100 dan X-PRO1 cukup ringan ditangan, desainnya kotak dan tipis membedakannya dengan desain kamera DSLR.

Yang saya sukai dari X-PRO1 yaitu jendela bidik optiknya yang besar dan jelas sekali, dan bisa diganti dengan jendela bidik elektronik dengan menekan tombol. Jendela bidik elektroniknya saya rasa kurang begitu jelas dan terlalu kontras, tapi menampilkan info penting seperti setting, titik fokus dan sebagainya.

Sebagai info, Fuji X-PRO1 adalah kamera bersensor foto berukuran APS-C yang bisa berganti lensa. Meski ukuran sensornya setara dengan kamera DSLR biasa, resolusi foto X-PRO 1 dikabarkan melebihi kamera full frame seperti Canon 5D mark2.

Model Fujifilm sedang bergaya. Dibelakangnya ada tanda X

Model dengan Fuji X100

Model untuk lomba foto model Fujifilm

Sony

Sony memajang dua kamera andalannya yaitu Sony NEX-7 yang dipasangkan dengan adapter SLT dan lensa C-Zeiss 135mm f/1.8, dan ada juga Sony SLT A77. Kedua kamera ini di set ke tripod dan bisa dicoba oleh pengunjung. Subjek fotonya berupa mainan yang lucu-lucu. Jendela bidik elektronik dengan dua juta dotsnya sangat mulus dan detail. Jauh lebih detail daripada yang pernah saya lihat di kamera-kamera mirrorless yang lain.

Sebagai kamera kelas atas, Sony NEX-7 memiliki banyak tombol-tombol dan punya tiga roda instruksi (Tri-Navi) sehingga mempercepat yang mengunakannya untuk mengubah setting kamera. Selain kedua kamera diatas, Sony juga menyediakan banyak kamera sakunya untuk dicoba pengunjung.

Sony NEX 7 dipasang dengan adapter SLT dan lensa Carl Zeiss 135mm f/1.8. Juga terpasang wireless trigger Pocket Wizard dan display external untuk video. Wow, kamera yang sebenarnya berukuran relatif kecil jadi terkesan besar 🙂

Nikon

Di pameran ini Nikon membanggakan kamera profesionalnya, Nikon D4. Kamera ini ditujukan terutama untuk fotografer olahraga, dan satwa liar. Nikon juga mempromosikan sistem barunya Nikon 1 yang berukuran cukup kecil tapi bisa ganti lensa seperti layaknya kamera DSLR.

Melihat D4 disandingkan dengan Nikon J1, seperti melihat Daud (J1) melawan Goliat (D4). Siapa yang menang? kalau dari kecepatan, jelas Daud, yang bisa menembak berturut-turut sebanyak 60 foto per detik melawan Goliat (D4) yang “hanya” bisa menembak maksimum 11 foto per detik hehe.

Sayangnya, kamera Nikon 1 ini disimpan di balik kaca etalase sehingga tidak bisa dicoba. Lalu di stand Nikon terdapat tempat untuk seminar dan lelang Nikon. Ketika saya berkunjung, lelang kamera saku sedang berlangsung. Kamera saku mungil berwarna merah jambu yang berharga dua juta lima ratus ribu terlelang dengan harga 1.5 juta saja. Lumayan juga bagi yang membutuhkannya.

Booth Nikon

Iesan loves Nikon tapi sehari-harinya pakai kamera Canon.. nah loh!

Canon

Sebelahan dengan saingan bebuyutannya, Nikon, Canon juga menyetok banyak produk di etalasenya dari kamera dan lensa. Ada sembilan dealer disana, jadi yang ingin belanja bisa mendapatkan produk yang diinginkan dengan mudah. Sayangnya saya tidak mendapati Canon G1X, yang dikabarkan hanya ada empat buah di Indonesia.

Sebagai info, Canon G1X adalah kamera compact canggih Canon yang desainnya seperti kamera Canon G12, tapi ukurannya lebih besar karena sensor fotonya hampir sebesar kamera DSLR Canon yang bersensor APS-C. Kamera ini tidak bisa ganti lensa. G1X merupakan upaya Canon untuk meredam “invasi” kamera non-SLR seperti Olympus PEN, Panasonic G, Sony NEX, Samsung NX, dan sebagainya.

[UPDATE] Di hari terakhir Focus, saya akhirnya berhasil meminjam Canon G1X untuk dicoba. Kesan pertama, kameranya cukup besar untuk ukuran kategori kamera saku. Lebih mirip kamera DSLR mini. Beratnya sekitar 1/2 kg. Pegangannya ada tekstur yang lumayan kasar untuk mencegah licin. Plusnya banyak tombol dan roda untuk mengganti setting, kualitas fotonya bagus, setara kamera DSLR Canon. Minusnya zoom dan auto focusnya agak lambat, terutama di dalam ruangan. Untuk yang suka foto pemandangan atau untuk jalan-jalan cukup baik, tapi kalau untuk fotografi aksi / olahraga / street photography, kamera ini kurang cocok.

Menurut kabar burung dan daftar paten, Canon akan menyusul membuat sistem kamera tanpa cermin seperti Sony NEX, tapi sepertinya masih dalam pengembangan dan belum akan diumumkan dalam waktu dekat.

Di pameran ini, Canon banyak mengadakan acara seminar dan pelayanan gratis pembersihan sensor kamera dengan membawa kartu garansi Datascript.

Canon booth

Samsung

Samsung memiliki stand yang cukup besar dan strategis di Focus. Di tahun ini Samsung all-out untuk mempromosikan sistem NX dengan ujung tombaknya, kamera Samsung NX200. Kamera ini bisa dicoba-coba selama pameran. Booth Samsung terlihat cukup sepi saat saya berkunjung. Mungkin karena hari kerja dan tidak ada acara khusus disana.

Kameranya sendiri cukup baik secara fisik maupun kinerja. Antar muka (susunan tombol, roda instruksi dan menu) baik. Ukuran tipis karena termasuk sistem tanpa cermin (non-DSLR) tapi bisa ganti lensa. Lensanya juga ada fitur unik yaitu ada tombol (i-Function / i-Fn) di lensa yang bisa berfungsi untuk mengganti berbagai setting seperti ISO, White Balance dan sebagainya. Dengan menekan tombol tersebut dan memutar cincin fokus lensa, kita bisa mengubah setting yang dikehendaki. Dengan sensor sebesar kamera DSLR, maka kualitas fotonya juga seharusnya sama baiknya.

Kekurangannya cuma satu, lensa-lensa sistem NX ini cukup besar, sebagian besar ukurannya sama dengan lensa-lensa kamera DSLR. Hal ini cukup disayangkan karena ukuran kameranya sudah cukup kecil dan tipis.

Booth Samsung NX, kita bisa coba-coba kamera NX200 disana

Olympus

Stand Olympus hampir sama desainnya dengan tahun lalu, cukup sederhana tapi rapi. Kita bisa mencoba-coba beberapa kamera Olympus PEN seperti E-P3 dan E-PM3. Saya cukup terkesima dengan kecepatan auto fokus dan jepret yang cepat. Tinggal sentuh saja subjek yang yang ingin difokus dan kamera akan secepat kilat mengunci fokus dan membuat foto tanpa harus kita menekan tombol shutter. Ukurannya juga cukup kecil dan ringan sehingga cukup ideal buat yang tidak mau repot-repot bawa sistem kamera DSLR yang berat.

Sayangnya Olympus OM-D EM-5 yang baru diumumkan belum bisa dicoba. Tapi kita sudah bisa melihat model dibelakang kaca. Olympus EM-5 adalah kamera terbaru Olympus yang tercanggih dengan inovasi baru : Peredam getar (image stabilization) 5 axis, tahan cipratan air dan debu (tidak untuk dibawah air), dan punya jendela bidik elektronik built-in. Kamera ini juga memiliki sensor baru berukuran 16 MP, yang menurut tes, jauh lebih baik daripada kamera pendahulunya yang beresolusi 12 MP.

Gampang buat foto dengan Olympus E-P3. Tinggal sentuh, kamera akan otomatis fokus dengan cepat dan jepret.

Olympus OM-D E-M5 di dalam kaca

Kesan-kesan

Dari vendor-vendor yang memamerkan produk-produk kameranya, terlihat bahwa kamera non-DSLR sangat dominan. Hampir semua vendor menawarkan kamera tanpa cermin (mirrorless) yang bisa ganti lensa seperti kamera DSLR tapi berukuran relatif kecil. Hanya Canon yang belum memiliki sistem kamera seperti ini tapi sepertinya akan menyusul. Jenis kamera non-slr sudah ramai sekali, dua tahun kedepan kamera DSLR akan terlihat jadul dan mungkin hanya digunakan oleh tukang foto saja.

Beberapa kelemahan yang masih perlu diperbaiki sistem kamera mirrorless:

  • Harga masih relatif mahal
  • Sebagian besar kamera memiliki jendela bidik elektronik belum terlalu bagus (warna, rentang dinamis dan refresh ratenya)
  • Sony NEX & Samsung NX lensanya masih terlihat besar terutama lensa zoom
  • Masih perlu sering mengenalkan kepada masyarakat tentang sistem kamera baru ini
  • Lensa belum lengkap, terutama yang berkualitas tinggi
  • Baterenya kecil dan cepat habis

Oh ya, Kalau kita cukup pagi datang ke Focus, kita bisa mendapatkan foto instan gratis persembahan iconlife secara gratis jika kita termasuk 500 pengunjung pertama. Jangan lewatkan kesempatan ini. Saat foto, wajahnya diangkat sedikit supaya cahaya yang jatuh ke wajah lebih merata. Lumayan buat kenang-kenangan.

Focus akan berlangsung sampai tanggal 4 Maret (hari minggu). Pameran ini memberikan kesempatan yang besar untuk mencoba kamera yang diidamkan, untuk belajar dan juga berlatih foto (trutama foto portrait model dan still life). Jangan lupa bawa kamera juga 🙂

 

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 6 comments… add one }
  • virya July 18, 2012, 8:27 am

    wakakaka , mas Budi kl model yg bernama Iesan ,,, jgn coba2 di rayu ,, yyiee ,
    bias kualaat lho

  • Ben2 March 2, 2012, 12:56 pm

    nche, di sana suka ada promosi2 gt gak yah? kalo dari pengalaman beberapa tahun yang lalu.

    • Enche March 3, 2012, 10:41 am

      Biasanya si di kasi diskon untuk produk khusus dan dikasi bonus seperti camera bag dll

  • budi March 2, 2012, 10:21 am

    nama modelnya siapa tuh?

    • Enche March 2, 2012, 11:46 am

      Wah ga tau tuh, ada yang kenal?

  • kriswanto March 2, 2012, 5:03 am

    Wah rencana mau dtg tgl 3, kepingin ikut seminarnya Roy Genggam di stand nikon, sekalian ikut lomba foto model, siap tau menang… hehehe… 😀

Cancel reply

Leave a Comment