≡ Menu

Plus minus kamera superzoom / prosumer

Kadang-kadang ada yang menanyakan pendapat saya tentang kamera superzoom/prosumer. Bentuk kamera ini mirip dengan kamera DSLR, punya jendela bidik, lensa yang cukup panjang. Tapi ukurannya lebih kecil dan harganya biasanya berkisar sekitar 2-4 juta saja. Meski berbentuk mirip dengan kamera DSLR, tapi tidak bisa ganti lensa dan kualitas foto yang dihasilkan berbeda. Mari kita lihat secara sekilas ciri-ciri dan keunggulan kamera prosumer/superzoom ini.

Salah satu kamera prosumer dibandingkan dengan kamera saku

Kelebihan

  • Punya lensa yang bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll.
  • Sebagai perbandingannya, lensa kamera superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantaranya mencapai 1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu pun perlu membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.
  • Ukuran dan beratnya lebih ringan dan sedikit lebih kecil
  • Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-turut melebihi 10 foto per detik
  • Relatif murah dibandingkan kamera DSLR

Kelemahannya

  • Kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera DSLR karena pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.
  • Karena bukaan lensa biasanya makin kecil saat zooming, maka kita perlu cahaya lingkungan yang terang. Jika cahaya agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan sangat menurun. Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.
  • Tidak bisa ganti-ganti lensa seperti kamera DSLR
  • Banyak yang tidak memiliki hotshoe (dudukan untuk external flash) Flash eksternal akan sangat membantu untuk fotografi di dalam ruangan, foto portrait dan foto still life (makanan, produk dsb).

Panasonic FZ150 dan kamera DSLR Canon 450D

Kesimpulan

Di masa sekarang, kamera superzoom popularitasnya semakin menurun karena harga kamera DSLR semakin terjangkau. Ditambah dengan hadirnya kamera tanpa cermin (mirrorless) yang ukurannya relatif kecil. Satu-satunya alasan untuk membeli kamera jenis ini adalah jika kita sangat menyukai zoom yang sangat jauh tapi tidak ingin membawa kamera dan lensa yang mahal dan berat.

Bagi yang menginginkan peralatan yang kecil dan ringan, saya usulkan untuk membeli kamera saku. karena jauh lebih kecil dari kamera tipe superzoom/prosumer. Sedangkan jika yang ingin kualitas foto yang maksimal dan juga membuat latar belakang blur dengan lebih mudah, saya usulkan kamera DSLR atau sistem tanpa cermin seperti Sony NEX atau micro four thirds (Panasonic G dan Olympus PEN/OMD).

Catatan Penting : Jangan terkecoh oleh salesman yang mengatakan kamera superzoom sama atau lebih baik dari kamera DSLR dan menjualnya dengan harga yang semahal kamera DSLR. Cek harga dulu di internet atau tanya ke orang yang sudah berpengalaman sebelum membeli kamera/lensa.

Baca juga: Memilih sistem dan jenis kamera

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 326 comments… add one }

Leave a Comment