≡ Menu

Menangani dan mengarahkan model

Beberapa tahun belakangan ini, foto portrait model merupakan jenis fotografi yang sangat diminati oleh penghobi fotografi. Di setiap acara kalau ada foto modelnya, pasti yang datang ratusan. Apalagi kalau modelnya cantik-cantik dan seksi-seksi. Tapi kalau acaranya tidak ada sesi foto modelnya, yang datang kalau bisa lebih dari jumlah jari, saya sudah sangat bersyukur.

Contohnya saat saya bertandang ke Pertamina tempo hari untuk membawakan materi dasar fotografi, yang hadir mayoritas wanita. Yang cowok-cowoknya gak semangat ikut karena gak ada modelnya he he he…

Saat saya buka kelas foto portrait model, yang ikut biasanya melebihi kuota. Karena saya batasi hanya 8-10 orang per workshop, akhirnya banyak orang yang masuk daftar tunggu. Kalau saja saya buat poster dengan berisi foto model dengan pose seksi, yang daftar mungkin bisa lebih banyak lagi.

Tapi karena kelas saya fokusnya untuk mengajar, saya berusaha untuk tidak menonjolkan hal tersebut. Senangnya peserta-pesertanya kelas saya biasanya aktif dan antusias untuk menggali ilmu fotografi. Saya beserta asisten saya juga senang sebagai pengajarnya hehe.

Dari workshop, saya mendapatkan banyak peserta yang agak canggung atau kebingungan dalam mengarahkan model. Hal itu lumrah karena antara peserta dan model belum saling kenal. Tapi untuk bisa membuat foto yang bagus, kita membutuhkan komunikasi yang baik dengan model.

Ada beberapa tips saya untuk fotografer:

  • Jangan sentuh model, karena akan membuat model menjadi tidak nyaman. Kita juga kehilangan kepercayaan, dan model bisa jadi bete. Dan kalau sudah bete, hasil foto tidak akan maksimal. Saat mengarahkan sebaiknya kita mendemonstrasikan supaya model bisa memahami maksud kita.
  • Kita perlu banyak melihat foto-foto model yang  kita sukai dan menjadikan itu sebagai referensi
  • Komunikasikan apa yang diinginkan atau diharapkan dari model
  • Ada baiknya untuk belajar pose sehingga dapat mendemonstrasikan ke model
  • Be helpful jika model butuh bantuan dari hal-hal kecil seperti memberikan tissue atau air minum
  • Jika modelnya profesional atau semi-pro jangan lupa mempersiapkan bayaran dan jangan mengurangi bayarannya. Hal ini membuat model percaya dengan kita, dan akan memudahkan kita saat membutuhkan model di kemudian hari. Jangan anggap enteng hal ini karena antar model biasanya terjalin persahabatan yang cukup erat.

Saya juga ada beberapa tips untuk model:

  • Datang tepat waktu
  • Siap saat waktu yang ditentukan, kalau memang make-up sendiri, seharusnya sudah siap di lokasi
  • Jangan batalkan perjanjian tiba-tiba. Be reliable sehingga bisa dipercaya untuk job pemotretan berikutnya
  • Selalu meningkatkan diri dari segi skill pose, make-up dan koleksi pakaian

Kelas portrait model di Sunda Kelapa, Jakarta

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 12 comments… add one }
  • cliff latumeten July 31, 2014, 12:21 pm

    Mas? Mau tanya nih.. Bagaimana cara menentukan konsep dengan tempat yang tepat? #makasih:)

    • Enche Tjin August 1, 2014, 10:34 pm

      Ya, harus di riset kira2 cocoknya dengan lokasi yang seperti apa. Misalnya kalau kesannya mau misterius tentunya bisa di gedung tua misalnya. Tapi kalau konsepnya alami tentunya bisa di dalam hutan, pemandangan air terjun, danau dsb.

  • luki September 23, 2012, 9:18 pm

    salam kenal, kalau pemotretannya pas event kayak iims, bagaimana cara kita ngomong untuk mengarahkan model (SPG) yg ingin kita foto?

  • Mas Bee September 23, 2012, 7:25 pm

    om, klo modelnya anak2 gmana , , , , ada tips ga bwat mudah berpose, p lg klo ktmu yg pemalu , , ,

    • Enche September 23, 2012, 11:30 pm

      @Mas Bee biasanya harus diajak ngomong, main dulu sehingga anak2 tsb nyaman. Anak2 juga suka dipuji
      @luki panggil saja namanya trus coba bikin gaya/pose yang kita inginkan untuk kemudian ditiru

  • Ricmon September 16, 2012, 1:25 am

    Good Tipsnya,
    harus dicoba neh 🙂

  • Ir.Budi Santoso September 10, 2012, 2:56 pm

    Wah …. P’ Suria …. duluan …. Tip dan Solusinya ….Mantap …Trimakasih P’ Suria …, Suhu Enche Tjin & Master W. Chandra …. Wah …..Kata Kunci …semua yang disampain …. Enak sekarang ya salah dikit …bisa di EDIT, waktu Negatif Film ….. repot dah.., Tinggal Nyuci nya …. awas …Kegelapan ….hhii . Trimakasih Suhu …. semoga Kita ….Masih tetap Komunikasi . Salam sukses selalu…: Iasan bye …bye .

  • Gerry September 10, 2012, 11:13 am

    akhirnya tweet sy kmaren malem ditanggapi sama mas ence, hehehe thanks mas,, sy pemilik akun @gerryandrea heheh.. makasih mas ilmu nya, abs sy kalo ngarahin model masih suka bingung sndiri, hehe

  • Enche September 10, 2012, 8:32 am

    hehe kalau pin bb boleh dong?

  • sullams September 10, 2012, 8:31 am

    tambahan tipnya:
    dilarang nanyain nomor hp hehehehe…

  • Enche September 10, 2012, 7:44 am

    Baik pak, saya & pak Windi sedang mengusahakan follow up untuk latihan grup kecilnya. Terima kasih, Enche

  • Suria September 10, 2012, 7:43 am

    Pak, good tips nih. Satu hal yg dipertimbangkan juga bahwa dlm sesi pemotretan yg terdiri dari 8-10 mungkin kesulitan juga bagi model untuk memenuhi semua permintaan berbeda. Saran solusi: bagi kelompok kecil yg entitle ngatur bagaimana posenya, yg lain boleh nemebeng trus pads gilirannya bisa dengan pose lainnya. Salam

Leave a Comment