≡ Menu

Tips fotografi: memotret Nelayan menjala ikan

Memotret nelayan yang sedang menjala ikan merupakan foto yang klasik dan secara visual menarik bagi saya. Saat tur fotografi ke situ Cileunca, Pangalengan dan waduk Jatiluhur, saya mendapatkan ide untuk memberikan sedikit tips untuk memotret nelayan menjala ikan.

Tips pertama, potretlah saat pagi hari atau senja, saat matahari baru terbit dan tenggelam. Saat itu kualitas cahaya cocok karena memberikan kesan tiga dimensi.

Tips kedua, isolasikan nelayan dan jalanya dengan latar belakangnya. Kalau latar belakangnya terlalu ramai, pandangan jadi tidak fokus ke penjalanya.

Tips ketiga, ini yang penting nih, yaitu mengunakan setting shutter speed yang cukup cepat, misalnya 1/200 detik atau lebih cepat. Tujuannya supaya kita bisa membekukan jala yang sedang ditebarkan. Jika keadaannya sudah gelap dan hasil foto gelap dengan setting shutter cepat, coba bukaannya pakai yang sebesar-besarnya. Misalnya f/2.8, lalu jangan ragu menaikkan ISO.

Tips terakhir yaitu aturlah kamera untuk memotret berturut-turut sehingga selama kita menekan tombol jepret (shutter), kamera akan terus membuat foto. Dari beberapa foto tersebut, nanti kita cari yang momennya paling pas. Bersabarlah untuk menanti momen yang tepat untuk memotret.

Foto ini saya buat di waduk Jatiluhur. Meskipun matahari tertutup awan di senja hari dan hujan gerimis sempat turun. Suasananya tenang dan tekstur air yang sederhana ideal sebagai latar belakang. Saya mengunakan ISO 6400, f/2.8, 1/250 detik dan jarak fokus lensa 200mm

Masih nelayan yang sama, tapi saya mengunakan dedaunan pohon sebagai bingkai. Perhatikan bentuk daun seperti spiral yang mengarah ke nelayan tersebut. ISO 6400, f/2.8, 1/200 detik

Ada juga beberapa contoh yang kurang begitu bagus. Antara lain:

Latar belakang yang terlalu rumit dan berwarna-warni membuat nelayan yang sedang menjala ikan menjadi tidak begitu jelas. Untungnya nelayan tersebut memakai jaket merah. Jika tidak, bisa tenggelam bersama latar belakangnya.

Pemandangan dengan sedikit kabut di pagi hari sudah bagus, tapi sayangnya tiang listrik dan kabelnya agak mengganggu.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 8 comments… add one }
  • Janu Isworo July 2, 2013, 4:51 pm

    @Osmond: Maaf bantu menjawab, mungkin Koko Enche sibuk (maaf kalau salah). Jika masalah pencahahayaan tidak jadi masalah, artinya tidak terlalu gelap sehingga harus menggunakan diafragma besar atau terlalu terang sehingga harus menggunakan diafragma kecil, pilihan bukaan diafragma biasanya untuk mengatur luas ruang batas ketajaman (depth of field = dof). Semakin lebar diafragma semakin sempit dof-nya dan sebaliknya semakin kecil diafragma semakin luas dof-nya. Contoh jika Osmond motret orang jarak 10m dgn diafragma besar (f/1.4 – dgn lensa standar 50mm), kira-2 hanya obyek di sekitar 9 s.d. 11 m yang terpotret tajam, sisanya kabur. Sebaliknya jika dipotret dengan diafragma kecil (f/16), hampir semua obyek akan terpotret tajam. Gitu Osmond… Semoga membantu.

    Tapi saya juga ingin tanya ke Koko Enche yang baik hati (karena mau berbagi ilmu), kalau misalnya gangguan “minor” kabel dan tiang listrik di foto pemandangan di atas dihilangkan, apa termasuk manipulasi?

    Mohon jawaban dan tks sharingnya. Salam…

    • Enche July 3, 2013, 5:58 am

      @Janu & osmond Benar yang dikatakan Janu. lengkapna bisa dibaca di segitiga emas exposure.

      Menghilangkan atau menambahkan objek dari foto termasuk manipulasi foto. Boleh tidaknya tergantung dari kriteria dan jenis fotografi. Misalnya kalau fotojurnalisme, gak sangat tidak diperkenankan.

  • osmond June 13, 2013, 10:21 pm

    om , ada tips untuk penggunaan bukaan besar dan bukaan kecil ? seperti pada saat apa kita harus menggunakan bukaan besar dan saat apa kita menggunakan bukaan kecil ?

  • salman June 6, 2013, 11:41 pm

    ok gitu ya ko. makasih ilmunya ko..

  • Enche June 6, 2013, 9:52 pm

    @salman karena kondisi cahaya yang gelap sekali, jadi bukaan diperbesar supaya lebih banyak cahaya bisa masuk ke kamera.

  • salman June 6, 2013, 9:38 pm

    utk foto nelayan yg pertama kenapa pakek f/2,8 ?
    bukankah luas ketajaman gambar jadi berkurang?

  • Enche June 4, 2013, 4:39 pm

    @yusup di olah digital abis2an mungkin? misalnya latar belakangnya dihilangkan. tapi itu sudah bukan fotografi lagi namanya 🙂

  • yusup June 4, 2013, 4:30 pm

    Ko, kl terlanjur fotonya jadi spt yg plg bawah, ada trik ga spy fotonya bs lebih maksimal?

Cancel reply

Leave a Comment