≡ Menu

Tips untuk menang lomba fotografi

Fotografer amatir dan profesional ikut lomba fotografi karena berbagai alasan. Ada yang terpikat hadiah atau penghargaannya, ada yang mencoba karena ingin melihat sampai dimana kualitas fotografi diri sendiri, dan ada yang sekadar iseng ikut-ikutan.

Langkah pertama untuk memenangkan lomba fotografi adalah memperhatikan tema atau topik lomba. Begitu banyak foto yang tidak sesuai dengan tema yang dikirim oleh calon kontestan. Misalnya kalau temanya “alam” yah jangan kirim foto human interest (manusia) atau arsitektur.

Jiuzhaigou

Pemandangan di taman nasional Jiuzhaigou, Sichuan, China. ISO 200, f/8, 1/800 detik, 65mm

Lalu syarat dan ketentuan foto. Sayang kalau foto Anda sudah sesuai tema dan potensial menang, tapi didiskualifikasi karena tidak membaca dan memathui syarat ketentuan. Misalnya, memanipulasi foto dengan Photoshop. Jika lomba fotografi tersebut menerima lebih dari satu foto, cobalah memilih yang terbaik, kualitasnya konsisten dan gayanya koheren. Jangan mengirimkan semua foto dengan harapan juri akan memilihkan untuk Anda.

Mungkin sebelum memilih foto yang diikutsertakan oleh lomba, tidak ada salahnya meminta bantuan teman atau fotografer yang berpengalaman untuk membantu memberi masukan. Tapi tentunya pilih teman yang berani jujur mengatakan yang sebenarnya. Mengapa ini penting? Seringkali kita suka sebuah foto secara subjektif, sehingga kita merasa sebuah foto itu bagus karena perasaan kita senang saat membuatnya. Tapi bagi juri yang tidak mengalami proses pembuatan gambarnya tidak merasa foto tersebut bagus. Dengan bantuan teman, kita bisa mengedit dan memilih foto secara lebih objektif.

Merencanakan foto yang hendak diambil juga ada bagusnya, jika tidak ada rencana/konsep yang jelas, foto yang didapatkan akan sangat bervariasi dan tidak koheren. Akan sulit memilih yang terbaik untuk lomba foto. Dalam membuat foto, penting untuk memasukkan hal yang khas, mungkin gaya fotografi (sudut, komposisi, pemilihan subjek foto) sehingga juri bisa merasakan kepribadian dari fotografernya. Hal ini akan menambahkan nilai plus daripada mengikuti aturan komposisi, atau meniru komposisi fotografer lainnya.

Jika lomba telah dilangsungkan secara rutin, coba pelajari foto pemenang, adakah benang merah yang menghubungkan mereka? Pelajari juga juri-jurinya dari latar belakang, jenis fotografi yang mereka sukai dan lain lain. Riset tersebut bisa menjadi masukan yang berarti dalam merencanakan konsep foto.

Demikian tip singkat saya bagi yang menggemari lomba fotografi. Semoga berhasil.


Yuk, ikut belajar fotografi di Kursus kilat dasar fotografi & lighting 2 hari – 27-28 Juli 2013 di Jl. Moh Mansyur (Imam Mahbud) No. 8B-2 Jakarta Pusat.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 18 comments… add one }
  • Rilo pambudi November 24, 2015, 11:05 am

    Terima Kasih Ilmu Kak Enche Atas Ilmu Nya…

  • handono rahardjo September 3, 2013, 7:09 am

    kalau Koh Enche suka dengan bukaan f/8 ,apa karena bukaan tsb di lensa termasuk sweet spot?

    • Enche Tjin September 3, 2013, 8:43 am

      @handono betul, kalau bukaan terlalu kecil keseluruhan ketajamanan foto berkurang karena efek difraksi optik. f8 bagi saya ruang tajamnya sudah cukup luas.

  • Rumah dijual Surabaya August 27, 2013, 8:16 pm

    Bagus banget nih, saya juga sering lomba dan menang 3 besar. Terima kasih dan salam sukses selalu

  • wahid August 14, 2013, 4:32 pm

    kalo web yg bnyak iklan lomba ap ya? pengen taw kmampuan aj

  • leonardus July 24, 2013, 7:01 pm

    Pak Eche terimakasih untuk artikelnya. Sungguh mencerahkan. ada lomba foto grafi yg memberi sarat: tidak boleh mengubah hasil foto selain hal hal yang mendasar seperti keseimbangan dan ketajaban warna. Mau tanya nih: apakah croping, dengan tujuan untuk sampai hukum sepertiga, termasuk dlm hitungan memanipulasi foto?

    • Enche Tjin July 24, 2013, 9:17 pm

      @leonardus biasanya boleh, tapi untuk amannya tanyakan langsung ke panitia lombanya. Semoga sukses.

  • deja July 23, 2013, 3:43 pm

    Oh karna cahaya terlalu terang ya pak, kalo menggunakan filter CPL apakah juga bisa pak untuk meredam cahaya?

    terima kasih

  • salman July 22, 2013, 4:23 pm

    thank’s ko nambah ilmu saya, berarti penerapan segitiga exposure butuh pengalam di berbagai kondisi cahaya dan juga tergantung selera photografernya yg penting tidak under atau over exposure…

  • salman July 22, 2013, 4:17 pm

    ko apakah filter pada lensa bisa mengurangi effek Chromatic Aberration?

    • Enche July 22, 2013, 4:20 pm

      @salman setau saja gak bisa

  • Enche July 22, 2013, 4:07 pm

    @salman betul, tapi kalau di editing bisa hanya pohonnya saja yang diterangi.

  • salman July 22, 2013, 4:04 pm

    ko pohon yg sebelah kanan terlihat gelap, kalau pohon nya di terangin, otomatis background gunung dan awan akan menjadi overexposure. bukan kah begitu ko.? maaf kalau salah..

  • salman July 22, 2013, 3:59 pm

    ko kenapa ngga pakek iso 100 dan aperture di naikin?
    ko kalau kondisi seperti itu mode matering apa yg cocok?

    • Enche July 22, 2013, 4:03 pm

      @salman kamera Nikon D700 saya ISO dasarnya ISO 200. Cocoknya matrix metering atau evaluative metering (di Canon). Saya penggemar f8 yang menghasilkan foto yang ruang tajamnya lumayan luas dan merupakan bukaan optimal bagi lensanya. Shutter speed cepat gak masalah, yang penting jangan lambat (bisa blur fotonya).

  • deja July 22, 2013, 3:00 pm

    Maaf pak enche, pada foto diatas tercantum setting Kamera ISO 200, f/8, 1/800 detik. Apa benar itu menggunakan Shuterspeed 1/800 detik? Padahal kalo dilihat Objek tidak bergerak cepat. Pertanyaan saya kenapa menggunakan Shuter speed secepat itu?

    Terima Kasih.

    • Enche July 22, 2013, 3:10 pm

      @deja karena kondisi cahaya sangat terang saat itu, sehingga shutter speed cepat saya set untuk mencegah foto terlalu terang.

  • Akang Rif'an July 22, 2013, 2:43 pm

    ini yang lagi dicari-cari. cuma kadang masing kurang pede aja yang masih harus diasah. nuhun Om enche

Cancel reply

Leave a Comment