≡ Menu

Leica M 240 dan Leica X Vario

Merek Leica terkenal atas harganya yang tinggi, tapi apakah benar kamera-kamera Leica harganya patut segitu? Kebetulan ada murid saya yang mengunakan Leica M dan Leica X, jadi saya bisa mendapatkan hands-on experience dan mengulasnya secara singkat disini.

Memang, ada sebagian kamera digital merek Leica itu adalah rebranding dari kamera merek Panasonic. Contohnya Leica DLUX 6 ($747) adalah rebranding dari Panasonic LX7 ($350). Leica C ($582) adalah Panasonic LF1 ($250). Spesifikasi kameranya sama, mengapa harga kamera Leica bisa lebih dari dua kali lipat?

Perbandingan ukuran Leica X vario (kiri) dan Leica M (kanan)

Perbandingan ukuran Leica X vario (kiri) dan Leica M (kanan)

Apa yang beda? kalau dari spesifikasinya, sebenarnya semuanya sama, dari lensa, kualitas gambar dan lain lain. Yang sedikit berbeda adalah desain dan bahan kameranya, packagingnya. Juga adanya lingkaran merah Leica yang prestigius. Contohnya Leica C dirancang khusus oleh Audi, yang spesialis merancang produk mewah.

Terlepas dari kamera digital yang direbranded diatas, ada beberapa produk Leica yang memang original didesain oleh Leica dan dibuat langsung dari nol di Jerman yaitu Leica M, Leica X Vario dan X2.

Impresi saya terhadap kedua kamera secara singkat adalah sebagai berikut:

Leica M : Harga ($6800) body only

  • Badan kamera sangat solid, terasa sangat kokoh dan agak sedikit terasa berat, padat dan tebal (680 gram dengan baterai)
  • Lensa-lensa Leica ukurannya ramping. Contohnya lensa Leica 28mm f/2.8, diameter filternya hanya 39mm.
  • Tombol shutter dan bunyi “cekrek”-nya mantap, bukan “ka-ching” seperti kamera digital SLR pemula
  • Karena tidak memiliki cermin maka saat mengambil foto tidak berisik dan lebih stabil.
  • Ada focus peaking untuk membantu manual fokus dengan mengunakan live view
  • Tidak bisa autofokus, tapi manual fokus tidak sulit dengan live view, cuma sedikit perlu waktu
  • Jendela bidik rangefinder sulit digunakan karena tidak presisi dengan apa yang akan dibuat. Perlu banyak latihan untuk memahami karakternya, terutama framing dan split-screen manual focusing.
  • Menu tersusun cukup rapi dan simple. Ada dua menu, yang komprehensif dan yang quick menu, berisi setting2 memotret yang sering diganti seperti ISO, exposure compensation, white balance dll.
  • Electronic viewfindernya cukup terang, seterang layar LCD-nya, bagus untuk kondisi cahaya gelap. Viewfindernya sebenarnya sama persis dengan Olympus VF2 yang harganya ($180) jauh lebih murah dari yang Leica ($600).
  • Leica M mengunakan sensor CMOS daripada CCD, pemakaian CMOS membuat kinerja kamera meningkat dan kualitas foto di ISO tinggi lebih bersih dari noise, kualitas video juga lebih baik.
  • Kualitas gambar sangat tergantung lensa, dan lensa Leica terkenal superior dalam kualitas optiknya. Lensa-lensa fix seperti Leica 50mm, 28mm, 90mm memberikan latar belakang ‘bokeh‘ yang sangat mulus.
  • Tambahan aksesoris grip (aksesoris) sangat saya rekomendasikan karena kalau tidak, agak sulit memegang dengan kokoh terutama saat memasang lensa tele.
  • Auto ISO bisa dikonfigurasi max ISO dan minimum shutter speednya.
  • Tidak ada auto sensor cleaning

Leica M sensornya CMOS full frame, 24MP, setara dengan Nikon D610, Sony A7 yang kualitasnya cukup baik meski di ISO tinggi sampai ISO 3200. Bagus untuk travel photography yang meliputi portrait dan pemandangan. Butuh waktu untuk terbiasa dengan rangefinder, tapi secara umum untuk belajar kamera ini tidak sesulit kamera DSLR/mirrorless pada umumnya.

Mungkin yang membatasi sebagian orang untuk memilikinya adalah harganya yang tinggi. Harga yang tinggi ini sering menjadi kontroversi karena banyak kamera yang fiturnya lebih banyak tapi harganya jauh lebih murah, misalnya Fuji XT-1, Nikon D610, Nikon D800, Canon 5D mk III dan sebagainya.

Menurut pandangan saya, Leica tidak berencana untuk berkompetisi dengan harga dan fitur, tapi lebih ke filosofi dan “art and craft” produk tersebut. Seni memang sulit dinilai dengan uang. Kamera Leica M sebagian besar dibuat dengan tangan dan memiliki tingkat presisi yang sangat tinggi.

Demikian juga harga lensa-lensanya biasanya 4 digit US$ atau puluhan juta rupiah. Namun bagi sebagian orang mungkin worthed karena bisa dipakai dalam jangka panjang dan nilai/harga lensanya juga tidak pernah turun. Selain itu juga ada prestige bergabung dengan Leica Club. Setidaknya lebih pede saat bergaul dengan kalangan high class 😉 Worthed? tergantung masing-masing orang tentunya.

Leica X Vario : Harga ($2125)

  • Badan kamera sedikit lebih tipis dan pendek dari Leica M, tapi kesan kokoh dan mewah tetap ada
  • Ukuran lensanya tidak besar, sebanding dengan badan kameranya
  • Tidak ada aperture ring di lensa, tapi di bagian atas kamera
  • Ring manual fokus lebih besar daripada ring zoom
  • Mode Autofokus ada di lensa, tinggal putar sampai mentok dan klik untuk mengubah mode ke AF, dan sebaliknya
  • Lensa ini kurang lebih ekuivalen dengan 28-70mm f/3.5-5.6 di format FF/35mm
  • Lensa tidak bisa diganti/copot
  • Ukuran bukaannya tergolong kecil tapi kualitasnya konsisten dan ukurannya kecil.
  • Hasil gambar sangat konsisten ketajamannya, setara dengan Nikon D7100 dengan lensa berkualitas tinggi.
  • Kinerja autofokus lumayan cepat, tapi masih kalau cukup jauh dari kamera mirrorless era sekarang
  • Manual fokus tidak ada focus peaking 🙁

Leica X Vario menurut saya cocok untuk jalan-jalan menyusuri kota dengan santai sambil memotret detail arsitektur, kesibukan kota dan untuk travel dan pemandangan juga baik. Ukurannya ringkas dan cocok untuk yang hanya ingin bawa kamera tanpa ribet dengan membawa lensa-lensa lainnya. Alternatifnya Leica T, yang desainnya lebih modern dan bisa ganti-ganti lensa. Kualitas gambarnya setara X Vario.

leica-x-vario-vs-leica-m
—–
Jadwal kursus/workshop/privat fotografi bisa dibaca disini

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 3 comments… add one }
  • asri September 14, 2015, 6:06 pm

    Om ada penjelasan tentang kamera analog gak??seperti kamera zorki buatan rusia….saya lagi mendalami kamera ini tapi saya masih bingung…ulasannya sedikit…

    • Enche Tjin September 14, 2015, 9:40 pm

      Sayangnya saya kurang tau soal kamera analog.

  • xlabsmedan May 9, 2014, 12:46 pm

    jadi teringat kata seorang petinggi leica beberapa waktu yang lalu pada wartawan :

    ” mohon maaf untuk semua, kami masih dalam posisi dimana orang2 akan berkata bahwa produk kami, kamera leica, kemahalan….”

    😀

Leave a Comment