≡ Menu

Review Sony A6000 – Performanya melampaui harganya!

Pertama kali melihat Sony A6000, saya langsung teringat Sony NEX 6 dan NEX 7 yang pernah saya pakai beberapa waktu lalu. Karena pengalaman saya itu, maka saya akan sedikit membandingkan dengan kedua kamera tersebut. Sony A6000 memang dirancang untuk menggantikan Sony NEX 6 & 7 sekaligus.

Ukurannya agak kotak bergaya rangefinder (kamera klasik) dengan jendela bidik di sebelah kiri atas kamera. Sedikit beda dari NEX 6 adalah sisi-sisi bagian atas kamera lebih berbentuk kotak daripada kurva/melengkung dan sedikit lebih tebal (sekitar 2mm). Perubahan ini memberikan kesan yang lebih maskulin. Lalu roda mode dipisah dari roda kendali utama. Sebenarnya saya lebih suka desain NEX 6 karena roda di A6000 jadi lebih kecil dan posisinya sedikit kurang nyaman. Saya lebih suka kalau roda kendalinya ada di tengah dan modenya di sebelah kanan. Meskipun demikian, dalam praktiknya ini bukan masalah besar. Setelah pemakaian agak lama, jadi terbiasa.

Sony A6000

Perbedaan yang signifikan yang saya rasakan yaitu di sistem autofokusnya. Sony A6000 memiliki 179 titik phase detection sampai ke ujung gambar (lihat ilustrasi) sedangkan yang NEX 6 atau 5T hanya mencakupi daerah tengahnya saja. Hasil penerapan ini membuat A6000 sangat cepat untuk mengikuti subjek bergerak di kondisi cahaya terang (outdoor). Hanya kamera DSLR paling top yang bisa menandinginya. Di kondisi cahaya yang agak gelap, misalnya interior atau malam hari, sistem autofokus berubah ke sistem deteksi kontras yang lebih lambat. Masih baik untuk subjek gak bergerak tapi lemah untuk mengikuti subjek yang bergerak.

Cakupan titik-titik fokus phase detection (kotak hijau) sangat luas, memudahkan untuk tracking subjek bergerak.

Cakupan titik-titik fokus phase detection (kotak hijau) sangat luas, hampir 100% dari frame, memudahkan untuk tracking subjek bergerak.

Kehebatan sistem AF ini disertai dengan kecepatan foto berturut-turut yang sangat cepat yaitu 11 foto per detik dengan autofokus continuous. Kehebatan ini hanya bisa disamai oleh kamera yang tingkatnya paling atas di jajaran kamera DSLR seperti Canon 1DX.

Salah satu fitur yang masih saya kuatirkan adalah tentang resolusi jendela bidik EVF yang diturunkan dari 2.4 juta titik di Sony NEX 6,7 menjadi hanya 1.44 juta titik. Di lapangan, saat cahaya matahari bersinar terik, 1.44 juta titik sudah sangat baik dengan respon yang sangat cepat. Di kondisi cahaya yang gelap, kejernihan dan kecepatan (refresh rate) dari jendela bidik menurun dan mulai terlihat banyak noise/bintik-bintik. Untungnya, secara umum masih terlihat jelas dan cukup terang. Saya kira keputusan mendowngrade resolusi jendela bidik ini bertujuan untuk menghemat baterai.

Saya melihat kualitas gambar dari Sony A6000 juga ada sedikit peningkatan dari NEX 7 yang sama-sama 24 MP. Sepertinya prosesor BIONZ baru ini cukup baik untuk membuat foto sedikit lebih tajam. Dynamic range untuk menangkap detail daerah gelap dan terang juga lebih baik relatif dengan kamera dengan sensor APS-C lainnya.

Kualitas gambar di ISO 100-400 sangat baik. Noise baru muncul sedikit di ISO 800. Gambar dengan setting ISO 1600 dan 3200 mulai banyak noise, tapi menurut saya gambar masih oke sampai ISO 3200. Noisenya masih halus dan detail masih banyak. Mudah dimuluskan di software Lightroom. Meski di kamera ini menyediakan ISO sampai dengan 25600, tapi kualitasnya sudah sangat kurang. Saat di zoom definisi foto sudah kurang tajam untuk cetak ukuran besar, tapi untuk tampilan web atau layar smartphone, dengan ukuran kecil masih bisa dinikmati.

ISO 100, f/6.3, 1/500 detik, 14mm (lensa Sony 10-18mm f/4 OSS)

ISO 100, f/6.3, 1/500 detik, 14mm (lensa Sony 10-18mm f/4 OSS)

ISO 2000, f/6.3, 1/320 detik, 210mm (lensa Sony 55-210mm)

ISO 2000, f/6.3, 1/320 detik, 210mm (lensa Sony 55-210mm)

ISO 25600, f/5.6, 1/40 detik, 16mm (Sony 16-70mm f/4 OSS)

ISO 25600, f/5.6, 1/40 detik, 16mm (Sony 16-70mm f/4 OSS)

ISO 1250, f/1.8, 1/40 detik (Sony Zeiss 24mm f/1.4)

ISO 1250, f/1.8, 1/40 detik (Sony Zeiss 24mm f/1.4)

Hal yang unik yang saya temukan di kamera ini adalah aplikasi tambahan yang bisa di download via Sony Playmemories. Setiap aplikasi memberikan cara mudah untuk membuat efek khusus atau memungkinkan otomisasi terhadap beberapa teknik foto seperti focus bracketing, multiple exposure, timelapse dan lain-lain. Sebagian aplikasi gratis, sebagian lainnya harus bayar antara 60rb sampai 120rb-an.

Kedepannya Sony akan mengembangkan dan merilis apps-apps baru. Menurut saya ini sangat baik karena di masa depan, fitur-fitur kamera akan bertambah dengan apps. Harapan saya Sony menyediakan apps gratis semua, sehingga pengguna senang. Tapi dilain pihak kalau semuanya gratis nanti Software engineer Sony makan apa? Jadi menurut saya sudah cukup realistis kalau sebagian apps yang rumit bebayar.

Multiple Exposure App : Menggabungkan gambar siluet wajah dengan pemandangan kota

Multiple Exposure App : Menggabungkan gambar siluet wajah dengan pemandangan kota – Sony 50mm f/1.8 OSS

Sistem menu dari Sony A6000 juga dirombak total dari NEX. Sistem menu lebih menyerupai gaya Sony Alpha, mengikuti perubahan namanya. Sistem menu kamera ini terkesan lebih teratur dengan sistem kategori dan menu per-halaman dibandingkan dengan sistem menu NEX yang menggulung tanpa akhir. Meski demikian, menurut saya sistem menu belum sempurna. Ada istilah-istilah baru yang agak aneh seperti Audio Signals sebenarnya adalah Sound/Beep. Penempatan fungsi yang sering saya gunakan seperti Format card berada di kategori 5 dan halaman 5. Lebih baik jika Sony memberikan satu halaman khusus supaya pengguna dapat merekam menu item yang sering digunakan di halaman tersebut seperti di kamera DSLR pada umumnya (My Menu).

Susunan Menu Sony A6000: Item dibagi perkategori dan per halaman

Susunan Menu Sony A6000: Item dibagi perkategori dan per halaman

Hal yang masih perlu ditingkatkan yaitu kecepatan saat menyalakan kamera. Diperlukan sekitar 2 detik untuk menunggu kamera siap motret setelah dinyalakan. Dan juga kecepatan proses untuk aplikasi (apps) tambahan seperti multiple exposure, dll.

Dari kesan-kesan diatas, menurut saya Sony A6000 sudah cukup mumpuni sebagai kamera serba-bisa, dari motret outdoor yang terang sampai yang gelap, dari pemandangan yang statik sampai subjek bergerak cepat. Ukurannya juga relatif kecil dan ringan. Bagi pengguna Sony NEX sebelumnya seperti NEX 3 dan 5, kamera A6000 ini merupakan peningkatan yang signifikan. Sedangkan dari NEX 6 dan NEX 7 Anda akan mendapatkan kualitas autofokus untuk subjek bergerak yang lebih baik dan sistem menu yang lebih tertata dan lebih banyak pilihan peluang untuk mengkustomisasi tombol-tombol kameranya.

Sony A6000 paling cocok untuk penggemar fotografi yang mendambakan kamera yang tidak memberatkan saat jalan-jalan, street photography, fotografi aksi/olahraga dan dokumentasi acara-acara keluarga.

Kelebihan kekurangan Sony A6000

+ Relatif kecil, ringan
+ Autofokus yang sangat cepat di tempat yang terang/outdoor
+ Autofokus mengenali wajah manusia dengan cepat dan efektif
+ Material body camera sebagian besar dari logam
+ Kualitas gambar tergolong teratas di kelas APS-C di tahun 2014
+ Apps di Playmemories memudahkan untuk membuat efek khusus
+ Kecepatan foto berturut-turut sangat cepat (maksimum 11 fps)
+ Perbandingan harga dan kualitas sangat baik (worth to buy).
+ Ada built-in flash bisa dibounce keatas.
+ Sistem menu lebih baik dari NEX namun bisa di perbagus lagi
+ Ada Wifi & NFC untuk transfer file/remote
o Baterai cukup baik untuk kelas mirrorless
o Ada App smart remote bisa untuk setting exposure (tapi bebayar)
– Tidak ada touchscreen
– Mengubah daerah fokus membutuhkan waktu dan banyak “klik”
– Kualitas dari jendela bidik di kondisi gelap berbintik-bintik
– Startup time relatif lama (2 detik)
– Charger external tidak include. Charge via kabel USB.
– Kecepatan proses beberapa Apps agak lambat
– Kecepatan AF untuk subjek bergerak di kondisi gelap agak lambat
– Setting Auto ISO tidak ada minimum shutter speed

Spesifikasi Sony A6000

  • Sensor CMOS 24 MP
  • Max ISO: 25600
  • EVF 1.44 (SVGA OLED)
  • LCD 3 inci, 921.000 titik
  • Shutter speed 30″ sampai 1/4000 detik
  • Video: 1080 (Full hd) 60/30p
  • Berat: 285 gram
  • Autofokus 179 phase detect, 25 area contrast detect
  • Harga Sony A6000 saat tulisan ini: Rp. 10 juta dengan lensa 16-50mm, Rp. 8.5 juta body only. Kadang-kadang ada promo/discount! (Link pembelian : Bukalapak | Shopee | Lazada)

Rekomendasi lensa untuk Sony A6000

  • Sony E 16-70mm f/4 OSS Untuk jalan-jalan dan serba guna (Bukalapak |Shopee | Lazada)
  • Sony E 10-18mm f/4.5-5.6 OSS Lensa superlebar untuk pemandangan, interior (Bukalapak | Shopee | Lazada)
  • Sony E 50mm f/1.8 OSS Untuk portrait, details
  • Sony E 24mm f/1.8 Untuk street photography, low light
  • Sony FE 70-200mm f/4 OSS Untuk satwa liar, olahraga (Bukalapak | Shopee | Lazada)

—————————-
Untuk memudahkan pengguna kamera mirrorless Sony A6000, kami telah menyusun berbagai e-book yang informasinya bisa dibaca di halaman E-book Infofotografi.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 561 comments… add one }

Leave a Comment