≡ Menu

Bahas Street Photography dengan efek high contrast B&W

Street photography merupakan jenis fotografi yang cukup banyak diminati karena bisa dilakukan dimana saja. Meski penafsiran batasan dan aturan street photography sering mengundang pendapat yang berbeda-beda bahkan sampai diperdebatkan, tapi tujuan utama dari street photography kurang lebih sama, yaitu fotografer mencoba menangkap potret kegiatan keseharian orang atau masyarakat di tempat umum/publik.

Ada yang senang menangkap portrait orang dengan cara candid dengan lensa telefoto, ada juga yang mengajak ngobrol terlebih dahulu, baru motret. Ada juga yang suka memotret interaksi antara orang dengan lingkungannya, dan ada juga yang suka memotret karena tertarik bentuk-bentuk, garis, pencahayaan dan sebagainya.

Sebenarnya gak masalah mau motret dengan gaya seperti apa karena setiap orang memiliki kepribadian dan kesukaan yang berbeda-beda. Yang menarik bagi saya tentang street photography adalah kita tidak tau apa yang kita akan dapat. Hal itu bisa menarik bagi sebagian fotografer, tapi bagi fotografer yang ingin sepenuhnya mengendalikan lighting, komposisi dll, jalanan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.

Bagi saya, street photography paling menarik saat motret di pagi atau sore hari, karena saat itu cahayanya dramatis. Setelah matahari tenggelam juga sebenarnya masih menarik terutama di tengah kota yang terang dengan lampu jalan dan gedung-gedung.

Untuk olah foto street photography, B&W merupakan pilihan yang populer bagi street photographer, tujuan utamanya biasanya adalah supaya pemirsa lebih fokus ke pencahayaan, bentuk, tekstur dan rasa/mood foto. Warna yang terlalu pekat bisa memecah fokus pemirsa. Foto hitam putih juga ada dua jenis, high contrast dan low contrast (lengkapnya dibahas disini). High contrast bagus untuk memberikan kesan yang misterius dan sedikit seram, sedangkan yang low contrast terlihat lebih damai dan aman.

Di dua foto dibawah, saya ubah fotonya ke hitam putih kontras tinggi dengan tujuan membuat foto terlihat lebih dramatis dan misterius.

ISO 25600, f/5.6, 1/40 detik, 16mm (di FF 24mm)

ISO 25600, f/5.6, 1/40 detik, 16mm (di FF 24mm)

Di foto ini saya tertarik dengan sinar lampu motor yang menyindari jalanan, dan kebetulan ada orang yang sedang berjalan juga, tapi gelap karena sinarnya dari belakang sehingga jadi siluet dan menambahkan kesan misterius dalam foto ini.

ISO 6400, 1/25 detik, f/4, 19mm (di FF 28mm)

ISO 6400, 1/25 detik, f/4, 19mm (di FF 28mm)

Di foto yang kedua, saya tertarik melihat seorang ibu-ibu berjalan dengan tubuh yang sedikit tertunduk dan sepertinya telah capai bekerja/berjualan seharian. Sepertinya dalam perjalanan pulang. Saya melihat ada bayangan yang cukup panjang dibelakangnya dan kemudian juga disekitarnya kebetulan tidak ada orang yang melintas, jadi fokus pemirsa nantinya hanya ke ibu itu.

Kedua foto ini sebenarnya saya buat tanpa ada rencana terlebih dahulu, kebetulan kamera sudah siap buat foto jadi langsung jepret. Kalau kamera masih di tas yaaa, gak keburu. Kedua foto dibuat di kawasan kota tua Jakarta.

Ngomong-ngomong, kedua foto mengunakan ISO yang sangat tinggi karena matahari telah tenggelam, setelah dijadiin hitam putih masih terlihat lumayan oke, terutama kalau dicetak kecil atau ditampilkan untuk web saja.

Konversi B&W dan menaikkan kontras saya lakukan lewat Adobe Lightroom. Kalau ingin belajar, ada workshop dan buku untuk belajar Lightroom secara otodidak.

Kedua foto diatas dibuat dengan Sony A6000, dan 16-70mm f/4 OSS. Trims atas pinjamannya Sony Indonesia.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 23 comments… add one }
  • Aris July 2, 2017, 11:54 pm

    Koh, mau minta saran dong, untuk street photography sebaiknya pake lensa fujinon 14mm atau 10-24mm. Saya udah ada 35mm ternyata buat street menurut saya kurang pas, jadi yang 35 itu saya gunakan utk foto product atau model. Terima kasih koh

    • Erwin Mulyadi July 4, 2017, 12:51 pm

      14mm aja, kalo 10-24mm juga bisa tapi lebih enak buat landscape.

      • Aris July 4, 2017, 10:38 pm

        Siaaap, terima kasih rekomendasinya.

  • Leo November 14, 2016, 11:53 am

    Halo ko, mo nny neh kalo street photo tetap menggunakan warna bagusnya editny simple(hanya menaikkan warna) atau full edit/extreme(seperti HDR high)

    • Enche Tjin November 14, 2016, 1:55 pm

      Itu tergantung gaya foto yang disukai sebenarnya. Jadi gak ada bagus/jelek.

      • Leo November 24, 2016, 1:44 pm

        ok tq ko infonya.. sukses selalu..

  • andra ramadhan April 21, 2016, 2:14 pm

    lalu, untuk foto high contras berwarna dengan slow shuter speed bagaimana cara setingannya, saya sudah berulang kali mencoba namun mnurut saya hasil foto masih kurang kontras…
    camera saya nanon 700d..

    tolong sarannya om, terimakasih…!!

    • Enche Tjin November 14, 2016, 1:56 pm

      Di menu picture style bisa di edit tingkat kontras foto. Hanya berlaku saat foto dengan format JPG (L,S,M) tidak berlaku untuk RAW.

  • Lesti August 6, 2015, 6:23 pm

    Pak, untuk contoh foto di atas dengan natural light yang sudah redup, bagaimana apabila menggunakan bulaan besar dengan iso rendah, daripada iso tinggi dengan bukaan kecil?
    Apakah mungkin karena dengan bukaan besar rentan goyang, sehingga ketika butuh tripod menjadi rumit untuk street photography…..?

    • Enche Tjin August 6, 2015, 6:44 pm

      Bisa juga, tapi hati-hati dengan bukaan besar, karena ruang tajamnya jadi sempit. Gak ada hubungan bukaan lensa dengan getaran.

      Mungkin maksud Lesti shutter speed? Sebaiknya shutter speed tidak terlalu lambat kalau terlalu lambat getaran tangan atau jika subjek bergerak akan blur.

    • Enche Tjin November 14, 2016, 1:59 pm

      Bukaan besar tidak membuat getaran tangan berpengaruh ke foto. Jika memilih bukaan besar, maka ruang tajam jadi tipis, jadi ada bagian yang blur/tidak tajam. Kalau menaikkan ISO resikonya noise lebih banyak. Jadi tinggal dicari keseimbangan dan selera saja.

  • sukendar February 25, 2015, 6:45 pm

    nice info koh…sedikit berbagi, untuk street photography saya pernah mencoba menggunakan mode P (speed dan bukaan otomatis) ISO saya stel antara 800-1600, dan nyaman juga ternyata, karena street photography juga membutuhkan kecepatan dalam membidik supaya tidak kehilangan moment. oh iya saya menggunakan kamera nikon D90 dan lensa fix 35mm untuk street photography..oh iya tali yg di kamera itu juga saya lepas biar gak ribet…makasih koh.

  • rizky November 14, 2014, 7:28 am

    ok, terimakasih..

  • rizky November 11, 2014, 2:39 am

    ko enche aku mau tanya, menurut ko enche kalau tujuan hasilnya ingin foto B&W, lebih baik langsung dari kamera apa ambil yang berwarna dulu terus di olah lagi lightroom atau photoshop?
    terimakasih…

    • Enche Tjin November 11, 2014, 6:31 pm

      Sebaiknya dari kamera warna, lalu di edit

  • Mang Udung Gaya August 19, 2014, 4:10 pm

    om, kalau berkenan menjawab pertanyaan saya 😀 pertama, untuk photo bulan. Hasil yang sering saya dapatkan hanya item jaya dan bulannya tampak seperti bola putih… ada tips ? yang kedua, perbedaan fungsi dari ring coupler dan step up ring…
    terima kasih

    • Enche Tjin August 28, 2014, 10:57 am

      Halo Mang, hal ini permasalahan klasik. Penyebabnya adalah kamera mengukur sebagian besar area lingkungan yang gelap (langit) dan mengganggap pemandangan terlalu gelap sehingga menentukan setting yang terlalu terang dan bulan menjadi tidak berdetail. Hanya seperti bola putih saja.

      Cara mengatasinya yaitu mengunakan mode manual, dan kemudian gelapkan foto sampai bulan tersebut terlihat jelas teksturnya. Cara menggelapkan yang praktis yaitu mempercepat shutter speed atau menurunkan nilai ISO dan memperkecil bulkaan.

      couple ring itu buat motret close-up/makro benda-benda kecil kalau step up itu untuk memasang filter berukuran besar di lensa yang filter threadnya kecil.

  • yundi sukma August 18, 2014, 6:07 am

    untuk foto street baiknya mode P iso auto atau apa bagaimana koh??
    aku suka sering ketinggalan momen ehh pas jepret fotonya kabur hehe

    • Enche Tjin August 18, 2014, 11:18 am

      Boleh juga, gak masalah sih yang mana yang nyaman dan cepat, karena yang penting momennya. Kalau saya biasanya mode A, yang saya set bukaan dan ISO, shutternya auto.

  • firdaus August 9, 2014, 10:43 pm

    Pak Enche apakah dengan iso setinggi itu masih bisa mendapatkan foto yang tajam yah? Terutama jika dicetak foto besar. Saya selalu mendapatkan kesulitan mendapatkan foto yang tajam (tanpa cahaya tambahan) saat malam hari atau di daerah yang kurang cahaya.

    • Enche Tjin August 10, 2014, 12:33 am

      Kalau cetak besar (diatas 40cm) tidak begitu tajam. Kalau foto malam/kurang cahaya tapi ingin kualitasnya tetap baik dan tajam sebaiknya mengunakan ISO 100 dan tripod.

  • Sugik August 9, 2014, 12:45 pm

    dear ko enche yg baik hati,
    sy mau beli merek tanya filter GND yg bagus tapi tidak mahal dlm artian hasilnya masih bagus buat photo, minta rekomendasi ya?
    dan apakah perbedaan GND Tianya dan Tianya Nisi, kata toko di kota sy bagusan Tianya Nisi daripada Hitech apa benar ya ko ?

    • Enche Tjin August 11, 2014, 6:05 am

      Yang terjangkau tapi cukup reputable kabarnya filter Cokin. Yang lain saya kurang pengalaman sih. Ngomong2 saya sendiri gak pakai GND.

Cancel reply

Leave a Comment