≡ Menu

Fungsi tombol AEL – AFL

Tombol AEL & AFL adalah tombol yang sering ditanyakan saat kelas kupas tuntas kamera. Dan sebenarnya untuk memahami fungsi tombol ini tidak sulit.

Pertama-tama, kita harus tau singkatannya dulu, AEL = Auto exposure Lock, dan AFL = Auto Focus lock

Dari namanya saja, kita tau bahwa fungsinya untuk mengunci nilai exposure (shutter speed, bukaan lensa/aperture, ISO) dan focus.

Settingan pabrik/kamera, saat menekan setengah tombol shutter/jepret, yang terjadi adalah kamera menghitung dan mengunci exposure dan autofokus.

Cara mengaktifkan tombol AEL & AFL biasanya harus ditekan dan ditahan, nilai exposure tersebut akan terkunci (tidak berubah lagi) meskipun anda menekan setengah tombol shutter berulang kali. Demikian juga autofokusnya (AFL) akan terkunci ke jarak tertentu dan tidak akan aktif mencari fokus lagi meskipun letak kamera berubah dan tombol shutter ditekan setengah.

Di beberapa kamera, kita bisa mengubah setting AEL & AFL tidak harus ditahan. Untuk mengaktifkan hanya perlu tekan sekali dan tekan sekali lagi untuk menonaktifkan. (AE Lock hold)

Jadi tombol AEL-AFL sebenarnya kapan harus dipakai?

Di jaman dulu, banyak kamera hanya memiliki satu titik fokus, yaitu di tengah. Jika kita menghendaki posisi subjek ditengah-tengah, tentu gak ada masalah, tapi kalau ingin subjek yang fokus disebelah kanan atau kiri, tentunya akan lebih rumit. AEL-AFL membantu mengunci exposure dan fokus sehingga Anda bebas melakukan rekomposisi selama AEL-AFL tertahan. Terang gelap (exposure) dan fokus akan tetap pada subjeknya.

Di kamera modern saat ini, titik/area fokus sudah sangat banyak, jadi mengurangi kebutuhan untuk memotret dengan tombol ini.

Jangan lupa bahwa AEL tidak akan berfungsi saat mode kamera yang digunakan adalah mode M/Manual, karena di mode tersebut, exposure tidak akan berubah. Jadi yang lebih keliatan efeknya adalah saat kita mengunakan mode P, A (Av), dan S (Tv). Saat menekan tombol AEL, maka ISO, bukaan dan shutter speed tidak akan berubah meskipun Anda mengarahkan kamera ke arah yang berbeda-beda.

AEL & AFL akan berguna saat memotret panorama dengan mode P, A, S, supaya antara foto yang satu dengan yang lain tidak berbeda terang gelapnya. Juga membantu saat merekam video jika kameranya tidak mendukung mode manual seperti di kamera Nikon D90.

AEL (saat dipisahkan dari AFL melalui setting di menu) juga membantu untuk membuat foto siluet, misalnya di pantai saat sunset. Kita bisa mengarahkan kamera ke latar belakang, tekan setengah tombol jepret/shutter, dan tahan tombol AEL. Kemudian baru bidik ke subjek, fokuskan dengan menekan dan menahan setengah tombol shutter dan kemudian sampai penuh.

Rekomendasi: pisahkan tombol AEL dengan AFL di menu. Misalnya di kamera DSLR Nikon, ada pilihan “AE Lock Only” Pahami dan gunakan tombol AF-ON juga jika kamera Anda memilikinya.

tombol-ael-afl
Kalau yang kamera DSLR Canon, tombol bersimbol bintang * itu sifatnya seperti AEL lock only (AFLnya dengan menekan setengah tombol shutter). Jadi tidak usah dipisahkan.

Masih bingung dengan penjelasan diatas? Coba langsung praktik saja:

  1. Pilih mode P (Program), A atau S, hindari mode M (Manual).
  2. Arahkan kamera ke berbagai arah dan sesekali menekan setengah tombol shutter, coba lihat nilai bukaan dan shutter speed, apakah berubah-ubah?
  3. Bidik ke suatu objek, tekan setengah tombol shutter, tekan dan tahan tombol AEL-AFL, lalu arahkan ke tempat lain, periksa nilai bukaan dan shutter speednya? Apakah berubah?

Jika Anda berhasil, nilai exposure tidak akan berubah karena sudah dikunci saat Anda menekan dan menahan tombol AEL-AFL.

—-

Maksimalkan kamera digital Anda dengan mengikuti kupas tuntas kamera digital (SLR & Mirrorless). Cocok untuk yang baru memiliki kamera atau ingin memperdalam fitur-fitur umum di kamera digital era sekarang.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 14 comments… add one }
  • Mik January 27, 2020, 11:17 pm

    Halo Bang Enche,
    saya masih pemula dengan Kamera DSLR khususnya Nikon (saat ini baru coba yang kelas entry level D3100). Yang membuat bingung saya saat memotret manusia, caha lampu pelepas rana yang ditahan setengah untuk mengunci subjek sangat mengganggu objek saya, saya ingin lampu itu tidak menyala tapi tetap mengunci titik fokusnya. Nah, bagai mana cara mematikan lampu pengunci tersebut? Terimaksih atas jawaban Enche

  • Iwan kustiawan October 21, 2019, 1:57 am

    Om… mau tanya, saya baru pakai sony a7iii, pakai lensa canon dengan adafter procore, cuma belum nemu cara setting aperture (f) nya… liat di tutorial youtube ditombol belakang menu mode tapi pas saya putar yg berubah shutter speed bagaimana ya? Terima kasiih…

  • suari May 9, 2018, 7:57 pm

    mohon bantuannya,,knp file raw pada nikon d5600 tidak bisa di kirim ke android melalui aplikasi snapbridge,,terimakasih

  • Mocky July 30, 2017, 10:48 pm

    Salam hangat pak Enche,
    Saya mau sedikit tanya.. Dl saya pengguna Canon 1100D dan skrg sudah upgrade pilihan saya jatuh ke Nikon D3300 hehe..
    Yg saya mau tanya, dl jaman pkai Canon saya kira sudah seperti otomatis terkunci AE nya meski reframing gt, tp skrg dgn Nikon tdk bsa otomatis ya pak? Krn saat reframe titik fokus selalu menyala kembali meski tahan setengah shutter tdk dilepas. Apa bisa Nikon dibuat otomatis tanpa merubah nilai exposure nya? Tanpa menekan tombol AE-L yg saya kira seperti Canon dl.. Atau mau kasih masukan, saya ucapkan terimakasih

  • Wakyak July 7, 2016, 3:44 pm

    Om… Enche Tjin
    Terima kasih Telah berbagi ilmu nya om…

  • Husen December 8, 2015, 9:35 am

    Hallo gan.saya photo pemula.mau tanya perbedaan nikon dan canom

  • aryagrafika January 24, 2015, 7:03 pm

    thanks banyak bos tambah ilmu nich semoga sukses slalu…

  • lombert October 11, 2014, 7:44 pm

    Trimakasih Pak Enche atas segala Tulisannya tentang fotografi,sangat membantu saya untuk belajar memotret

    • Enche Tjin October 13, 2014, 12:33 pm

      Sama-sama 🙂

  • Ono junior October 2, 2014, 9:29 am

    Layaknya seorg pelukis di kanvas, fotografi kn juga sama.. Pasti akan sangat menarik untk di baca.. Trima kasih juga pak enjhe tjin…

  • Iqbal October 1, 2014, 11:48 am

    Terima kasih atas tips-nya. sangat membantu 🙂

  • Ono junior October 1, 2014, 12:55 am

    Pak enche, mungkn sngat riskan skali kalau sbagai profesional membri penilaian buruk suatu hasil jepretan kpd ssma profesional, krn adanya nilai moral dan sdut pandng yg disampaikan, nah sy sebagai penyuka fotografi yg blm tau apa2 ingn brtanya, bagaimana bpk bisa menilai hasil jepretan kami2 ini yg pemula yg blm tau apa2 agar bisa menciptakan sbuah karya yg memiliki makna, keindahan dn moral…? Ada gak pak tips2 agar sbuah krya itu mnjd lbh hidup yg mengandung pesan lbh mendalam..
    Jujur sy sering mengamati foto2 bpk di instagram, ktika sy membandingkn foto2 tman2 yg yg amatir sngat terasa perbedaan trhdap pesan2 yg ingn dsmpaikan..
    Atau mungkn krn anda seorg profsnal shingga prkiran sy menganggap hasil karya dari seorg amatir kurg bagus…

    Sbnrnya ada gak sih pak pesan2 itu atau hnya sebatas keindahan saja…

    • Enche Tjin October 1, 2014, 9:22 pm

      Trims, wah mungkin perlu satu tulisan khusus untuk membahas soal makna foto atau hanya untuk keindahan semata.

Leave a Comment