≡ Menu

Membuat efek Stroboscopic dengan flash/ lampu kilat

Selain berfungsi sebagai cahaya tambahan dengan teknik on shoe kamera maupun off shoe kamera (Creative Lighting System/ CLS) atau dalam istilah gaulnya strobist. Lampu kilat/flash juga dapat difungsikan untuk membuat efek-efek yang menarik di dalam fotografi.

Dalam tulisan kali ini, saya akan berbagi kepada pembaca infofotografi untuk menciptakan efek stroboscopic dengan flash. Untuk menciptakan efek ini kita memang memerlukan flash tipe tertentu dari berbagai merek yang ada. Karena tidak semua flash/ lampu kilat memiliki fitur/ mode yang bisa kita gunakan untuk menciptakan efek ini.

contoh-multi-flash

Beberapa flash yang mempunyai mode untuk bisa menciptakan efek ini antara lain: Canon 580 ex ii, Canon 600 EX RT, Nikon SB 900, Nikon SB 910, Sony HVL 43, HVL 60 dan beberapa tipe dari merek Yongnuo.

Nama mode dalam flash untuk menciptakan efek ini dikenal dengan istilah repeat (disingkat RPT) pada Nikon dan Multi pada Canon dan Yongnuo. Fungsi dari RPT/ MULTI pada flash adalah flash mampu menyala beberapa jika kita pencet tombol pilotnya meski hanya sekali. Dan Jika dipasang pada hot shoe kamera kita, flash akan menyala beberapa kali jika kita menekan sekali tombol shutter kamera kita (Note: pakai speed yang relatif lambat untuk mencobanya)

Cara setting mode MULTI/ REPEAT (RPT) pada flash

  • Pada flash Canon/ Yongnuo : pencet mode dan pilihlah mode MULTI.
  • Pada flash NIKON: pencet mode dan pilihlah mode REPEAT (RPT)

Setelah dipilih pada mode tersebut, pada lcd flash kita akan muncul gambar seperti contoh di bawah. (contoh memakai flash merek Yongnuo)

multi-rpt-flash-setting

Contoh tampilan LCD Flash.

Pada LCD flash diatas terdapat dua angka berjajar yang masing-masing diikuti dengan tanda X dan Hz. Angka yang diikuti tanda X menandakan flash akan menyala beberapa kali sesuai dengan angka yang ada di LCD. Misal angka dipilih di 5X, maka flash akan menyala sebanyak 5 kali dalam sekali pencet tombol pilot atau shutter kamera (sekali lagi gunakan speed lambat agar rentang nyala flashnya terekam.)

Sementara angka yang diikuti dengan Hz adalah menandakan jarak jeda/ kerapatan dari nyala pertama ke nyala kedua dst sampai dengan angka pada tanda X mau ditembakkan berapa kali. Semakin tinggi angka pada HZ, akan semakin rapat jarak antara 1 nyala flash ke flash berikutnya. Semakin rendah angka pada Hz akan semakin renggang jarak nyala flashnya.

Berikut beberapa tips untuk membuat efek stroboscopic:

  1. Memotretlah dalam keadaan low light atau gelap sekali.
  2. Gunakanlah background hitam atau latar belakang yang pekat. (malam hari)
  3.  Objek/ model harus melakukan gerakan yang signifikan agar pola pergerakan/ jejaknya
  4. dapat terekam dengan jelas.
  5. Gunakan speed lambat untuk bisa merekam pergerakan objek. Secara logika kita membutuhkan rentang waktu yang pas agar nyala flash yang beberapa kali bisa terekam kamera kita. (misal: kita set angka di flash pada 8X dan 4 Hz, maka kita akan membutuhkan waktu sekitar 2 detik ( 8 bagi 4 )pada kamera kita agar mampu merekam nyala flash sebanyak 8X tersebut).

Note: shutter kamera yang lambat diperlukan untuk merekam pergerakan objek. Sementara nyala flash diperlukan untuk membekukan pergerakan objek.

Berikut terlampir beberapa contoh lain:

multi-flash-contoh contoh-repeating-flash

Selamat bermain dan Salam Fotografi.

Penulis, Albertus Adi Setyo adalah fotografer profesional yang bergerak di bidang commercial photography.

Selain itu juga mengajar di kelas Creative lighting dengan flash yang mempelajari setting flash dan mengunakan flash untuk berbagai kondisi dan situasi seperti liputan, foto portrait, special effect, still life, dan sebagainya. Teknik diatas juga akan dipraktikkan.

{ 4 comments… add one }
  • yundi sukma December 14, 2015, 11:46 pm

    Lambatnya shutter speed sekitar brp detik smp brp detik mas?
    Kebetulan ane baru beli flash Shanny ada Multy nya jadi ingin praktek krn baru tau cara nyeting X dan Hz nya..trims

    • Albertusadi December 15, 2015, 2:59 pm

      X dibagi dengan Hz nya ya. nanti ketemu shutter speednya. ketika flash multinya mulai jepret sinkron dengan speed lambat kamera kita.

  • albertus adi December 13, 2014, 2:02 pm

    bisa juga dengan cara tersebut. tetapi cara tersebut tidak bisa menjaga frekuensi nyala flash secara beraturan. yang akan terjadi adalah pergerakan objek yang menumpuk dan tidak konsisten.

  • yusup December 12, 2014, 6:58 pm

    Kl misal speedlitenya g ada fitur multinya, tp shutter dipencet dlm mode bulb N speedlite dinyalakan bbrp kali scr manual bisa ga, ya??

Cancel reply

Leave a Comment