≡ Menu

Tour Melaka 18-20 September 2015

Melaka (Malaka/Malacca) adalah kota bersejarah yang terletak di tepi Selat Malaka. Karena lokasinya yang strategis dalam perdagangan di abad ke-15, Melaka adalah tempat pemberhentian penting bagi Laksamana Cheng Ho selama tahun 1405-1433. Armadanya biasanya berjumlah lebih dari 300 kapal dan 27.000 kru kapal.

Di Melaka, saat musim tertentu, kru kapal menetap di Melaka dalam jangka waktu lama dan sebagian menetap dan menikah dengan orang lokal. Pernikahan antara warga Tiongkok dengan warga Melayu membuat kebudayaan baru yang dinamakan budaya peranakan Baba Nyonya.

melaka-01Di tahun 1550 Portugis datang menjajah Melaka. Di tahun 1641, Belanda mengalahkan Portugis dan menguasai Melaka. Di tahun 1824, Belanda menukar wilayah dengan Inggris yaitu Bengkulu dengan Melaka , dan kemudian Melaka bergabung dengan Malaysia di tahun 1963.

Sejarah yang panjang dan berliku-liku membuat Melaka kota bersejarah yang sangat penting di masa lampau. Dan untungnya lagi masih banyak peninggalan sejarah baik berupa arsitektur ataupun budaya yang masih dijaga dengan cukup baik.

Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak teman-teman pembaca/alumni untuk ikut dalam acara tour Melaka. Dalam tour ini banyak lokasi dan kesempatan untuk menyalurkan hobi fotografi (termasuk spot narsis) dan kuliner 🙂

christ-church-iesan

Highlight tempat yang dikunjungi:

  • Jonker Walk : Pasar malam yang menjual berbagai snack dan  suvenir di sepanjang jalan dengan arsitektur jaman dulu.
  • Red Square : Dikelilingi oleh bangunan berwarna merah dengan arsitektur Belanda. Salah satu yang ikonik yaitu Christ Church & Stadhuys.
  • Riverwalk : Menjelajahi sungai di pagi atau sore hari sambil memotret merupakan sensasi tersendiri.
  • St. Paul Church : Terletak di sebuah bukit dan kini yang tersisa adalah reruntuhan dan batu nisan berukuran besar
  • Mesjid Selat Melaka : Termasuk mesjid yang baru dibuat. Mesjid ini unik karena terletak dipinggir laut. Spot populer untuk foto sunset atau prewedding.
  • Jalan Tokong, dimana terdapat beberapa tempat ibadah yang sudah sangat tua seperti Cheng hoon Teng (1645), kelenteng tertua di Melaka, Mesjid Kampung Kling  (1868) yaitu salah satu mesjid tertua di Melaka dan Pura Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi (1890-an).

Karena Melaka merupakan tempat pertemuan banyak suku bangsa, maka banyak sekali jenis makanan yang beragam. Oleh sebab itu, saya akan memandu teman-teman untuk mencoba berbagai jenis makanan khas di Melaka.

selat-melaka-mosque

iesan-liang

Highlight kuliner:

  • Makanan Baba Nyonya : Makanan khas keturunan masyarakat Tionghua dan Melayu di Melaka. Beberapa yang terkenal yaitu Ayam buah Keluak, Ikan asam pedas, Cincalok, Es Cendol (halal).
  • Ayam Tandori dan Naan : Makanan khas India yang sangat terkenal karena komunitas warga India yang cukup besar di Malaysia. (halal).
  • Hainan Chicken dan rice ball : Banyak imigran dari Hainan yang menetap di Melaka dan mempopulerkan makanan khas Hainan yaitu ayam rebus dengan nasi Hainan. Bedanya dengan tempat lain yaitu di Melaka, nasinya dibuat dalam bentuk bulat seperti bola pingpong. (ada restoran yang halal, ada yang tidak).
  • Dimsum, Bakcang biru, Bakpau, Lumpiah. Biasanya untuk sarapan.  (non-halal)
  • Nasi Lemak (seperti nasi uduk) dengan lauk telor, ikan teri, kacang, sambal (halal).
  • Mille Crepe : Cake asal Perancis yang memiliki crepe berlapis-lapis.
food-melaka-collage-01

Dari kiri atas, searah jarum jam: Mille Crepe, Chicken rice ball, bakcang, ayam Tandori

food-melaka-collage-02

Dari kiri atas, searah jarum jam : Cincalok, ayam buah keluak, lumpiah, dim sum

Tanggal pelaksanaan tour: Jum’at – Minggu, 18 – 20 September 2015

Biaya tour: Rp 2.250.000,-

Titik kumpul di Bandara KLIA.

Tempat terbatas 16 peserta saja.

Peserta dianggap sudah terdaftar apabila melunasi biaya tour.

Bisa ditransfer ke Enche Tjin via BCA 4081218557 atau Mandiri 1680000667780

Pembatalan: Boleh digantikan dengan orang lain. Tiket tidak bisa refund, tapi bisa diubah jadwalnya dengan membayar biaya administrasi maskapai.

Biaya termasuk:

  • Guide dan bimbingan fotografi
  • Transportasi bus pp KL-Melaka
  • Akomodasi hotel baru gaya minimalis, sharing 2 orang
  • Makan malam di hari pertama

Biaya tidak termasuk:

  • Tiket pesawat ke KL (kurang lebih Rp 1.5-2.4 juta) dengan Malaysia/Garuda Airlines
  • Makan dan minum di hari kedua & ketiga
  • Biaya masuk tempat wisata seperti museum (opsional)

Informasi: 0858 1318 3069 / infofotografi@gmail.com

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment