≡ Menu

Alasan saya menyukai format persegi 1:1

Mengenai format foto atau dikenal dengan istilah Aspek Rasio dalam dunia fotografi digital saat ini banyak sekali pilihan aspek rasio yang bisa digunakan (satu sensor dalam kamera bisa diubah-ubah rasionya kapan saja) dibandingkan dengan era fotografi analog/film (format tergantung dari jenis film,  satu kamera hanya untuk 1 jenis format film), inilah salah satu kelebihan pada era fotografi digital, jadi juru foto sekarang tidak harus menggunakan kamera tertentu untuk mendapatkan format persegi (bujur sangkar) untuk berkreasi.

momi-dance

Saya pribadi lebih sering menggunakan format 1:1 (persegi), 4:3 (persegi panjang) dan 16:9 (lebar). Yang paling sering dan hampir semua foto-foto saya menggunakan format persegi, atau dikenal juga dengan format Instagram pada jaman Sosmed sekarang ini.

momi-kebun-teh-ori

Aspek rasio original dari kamera, 4:3

Krop persegi dari foto diatas

Krop persegi dari foto diatas

Mengapa saya lebih suka menggunakan format persegi untuk karya2 saya umumnya, ini alasannya :

Apapun format fotografi yang kita pilih, penempatan, komposisi, dan keseimbanagn elemen-elemen subjek sangat besar andilnya untuk mendapatkan hasil foto yang bagus dan artistik

Format fotografi persegi sangat menyenangkan. Saya menyukainya karena telah membantu saya lebih mudah membuat beberapa foto yang menarik, dan saya menggunakan format persegi umumnya untuk fotografi hitam dan putih. Foto hitam dan putih, membuat subjek lebih menonjol tanpa gangguan dari warna, foto hitam dan putih dalam format persegi tampaknya menjadi elemen yang paling menarik dan kuat.

Dalam pengambilan foto saya lebih sering langsung mengunakan format persegi di kamera, dan sering juga melakukan kroping persegi dari format foto persegi panjang vertikal/horizontal (lanskap), hasilnya saya mendapat dua foto yang berbeda nuansanya dari subjek yang sama.

Ada kamera seperti Panasonic LX100 yang memiliki cincin untuk mengganti aspek rasio / format.

Ada kamera seperti Panasonic LX100 yang memiliki cincin untuk mengganti aspek rasio / format.

Menurut saya pribadi format persegi lebih alami seimbang dan tidak selalu direpotkan oleh aturan-aturan (rule of third, golden section dll), Pengamatan kita dalam bingkai akan cenderung lebih ter fokus ke tengah2 atau subjek cerita (aturan persegi), karena sisi sisinya sama panjang/seimbang walaupun mungkin akan lebih sedikit area yang digunakan ketimbang format persegi panjang.

Dengan format persegi saya dipaksa menyajikan kesederhanaan dan mengeleminasi elemen2 mengganggu yang terpaksa terekam dalam foto sehingga tercipta foto/bentuk yang simetris. Sama seperti dalam komposisi persegi panjang, bentuk dan garis, bila digunakan secara artistik, menciptakan citra yang menarik tanpa khawatir “Aturan Sepertiga”, tetapi Aturan Sepertiga pun dapat berjalan sempurna pada format Persegi.

portrait-momi-poernomo

Memang Format gambar persegi memberikan saya sedikit ruang untuk bekerja dengan kebebasan tetapi lebih mudah menempatkan subjek.
Portrait dalam bingkai persegi, terutama dalam bentuk sederhana, kadang lebih sedap dipandang Bahkan ketika orang di foto setengah badan, sendiri atau berdua akan terlihat lebih seimbang dan menarik.

Bagi saya format persegi bukan sekedar iseng-iseng karena populernya Instagram. Format persegi ini sudah menarik saya sejak lama, pada format persegi saya mendapatkan komposisi yang lebih tradisional, saya dapat melakukan kroping ketat sehingga terlihat baik pada karya-karya foto saya. Dan dengan kamera digital sekarang ini saya tidak perlu kamera khusus untuk menggunakan keuntungan dari format persegi.

—–

Infofotografi secara rutin menyelenggarakan kursus dan tour fotografi untuk pemula maupun mahir. Jadwal dan topik workshop boleh dibaca di halaman ini.

About the author: Hendro ‘Momi’ Poernomo adalah seorang Arsitek yang menggemari fotografi dari sejak perkenalannya dengan box camera semenjak kanak-kanak. Jenis fotografi yang disukai cukup beragam, beberapa favorit nya yaitu Street Photography, Landscape, Human Interest, Travel dan kebanyakan foto B&W. Karya-karyanya bisa dilihat di Instagram.

{ 8 comments… add one }
  • Andreas Slamet June 1, 2016, 8:25 pm

    Terima Kasih atas keterbukaan pemikiran Bapak kepada kami. Semoga Pak Momi terus menulis artikel tentang pengetahuan dan perjalanan Fotografi Bapak sehingga saya yang pemula dapat terus belajar hal hal baru.

  • ARIF March 14, 2016, 11:24 am

    mas saya mau tanya,, saya foto dengan format jpg ukuran 5mb, setelah saya edit jadi 0.5mb, itu gimana ya? apa kualitas foto menurun?

    • Enche Tjin March 15, 2016, 9:36 am

      Iya detailnya menurun.

  • Azka November 27, 2015, 6:09 am

    Mas saran dong , buat pemula . overall lebih bagus nx3000 atau Fuji xm1 . kebutuhan saya foto pemandangan

    • Poernomo January 3, 2016, 4:08 pm

      Kalau saran saya bagi pemula adalah beli kamera yang paling umum banyak yang memakainya, karena kalau ada masalah lebih mudah bertanya dengan orang yang mempunyai kamera sama dengan yang kita pakai.
      Semua kamera bagus dan bisa menghasilkan foto2 yang bagus, memang ada lebih dan kurangnya yang artinya pengaruh terhadap harga.

Leave a Comment