Salah satu kemajuan teknologi kamera yang sangat terasa manfaatnya adalah auto fokus, tanpanya kita akan selalu mengatur fokus secara manual. Saat ini semua kamera sampai ponsel saja sudah bisa auto fokus. Di kamera yang lebih serius, fitur auto fokusnya semakin ditingkatkan sehingga cepat dan jitu saat subyeknya bergerak cepat. Sayangnya terkadang masih ada saja orang yang salah persepsi soal bagaimana auto fokus itu bekerja, nah saya coba uraikan di artikel ini.
Auto fokus itu sederhananya adalah kamera yang memutar elemen fokus lensa sampai fokusnya didapat, sehingga kita tidak usah repot memutar-mutar ring fokus di lensa. Tapi tahukah anda, dibalik kesederhanaan itu masih banyak orang yang salah persepsi tentang auto fokus, beberapa diantaranya misalnya :
Mitos 1 : Auto fokus selalu bisa diandalkan
Tidak selalu, dia juga bisa tidak berhasil misalnya saat memotret sesuatu yang tidak kontras, atau keadaannya terlalu gelap. Saat itulah kita lebih baik pakai manual fokus.
Mitos 2 : Kamera selalu tahu harus fokus kemana
Tidak selalu, kamera cenderung ‘menyukai’ subyek yang kontras dan dekat. Maka itu jangan biasakan pakai Auto area, tapi gunakan satu titik/area kecil saja lalu kita pilih titik/area yang bertemu dengan subyek yang ingin difoto.
Mitos 3 : Kamera DSLR dengan banyak titik fokus lebih bagus daripada yang titiknya sedikit
Saat saya pakai DSLR pertama kali, cuma ada 3 titik fokus saja. Saat ini semua kamera DSLR modern punya titik yang cukup banyak, misalnya 9 titik, 11 titik atau lebih. Untuk alasan tertentu, ada juga kamera yang punya titik sangat banyak, misalnya 39 titik, 51 titik dan sebagainya. Apakah kamera yang titiknya lebih banyak itu artinya lebih bagus? Tidak juga, banyaknya titik memang akan memberi kita lebih banyak pilihan, atau lebih bisa diandalkan saat fokus kontinu (benda yang bergerak kiri kanan), tapi menurut saya 9 atau 11 titik sudah mencukupi untuk kebutuhan dasar fotografi.
Mitos 4 : Kamera canggih auto fokusnya selalu cepat
Tidak selalu, untuk sistem DSLR jawabannya tergantung lensa apa yang dipasang. Kecepatan kamera mencari fokus lebih ditentukan dari kualitas lensa yang dipasang, seperti apa jenis motor fokusnya (motor biasa atau ultrasonic motor) akan menentukan kecepatan auto fokus. Di sistem mirrorless, selain dari faktor lensa, faktor lain yang menentukan cepat tidaknya auto fokus adalah teknologi AF-nya, misal ada hybrid AF di sebagian kamera Sony, Fuji, Samsung, atau DFD-AF di sistem Panasonic.
Mitos 5 : Kamera DSLR auto fokusnya selalu akurat
Tidak selalu, tergantung apakah lensanya mengalami masalah front/back focus. Bila lensanya sedikit meleset fokusnya, ada kamera DSLR tertentu yang menyediakan fitur AF fine tune / micro adjustment. Karena ada perbedaan di prinsip kerja auto fokus antara DSLR dan mirrorless, kamera mirrorless lebih aman dari resiko miss focus ini.
Mitos 6 : saat memilih 1 titik fokus, maka area di titik itu akan fokus dan selain itu akan blur
Tidak selalu, saat memilih 1 titik fokus, pada dasarnya kita cuma memberi tahu kamera kalau kita kamera fokus pada titik itu. Bagian lain yang tidak kena titik belum tentu blur, tergantung seberapa jarak subyeknya terhadap kamera.
Mitos 7 : kamera bisa fokus ke semua titik
Semua titik fokus bisa kita manfaatkan untuk mencari fokus, tapi kamera hanya bisa fokus ke satu jarak saja. Sama seperti mata kita, kamera juga tidak bisa disuruh fokus ke benda yang dekat sekaligus fokus juga ke benda yang jauh. Kalau kita mau fokus semua, maka pakai bukaan kecil atau teknik hiperfokal.
Mitos 8: DSLR selalu lebih unggul dalam urusan auto fokus
Anggapan ini awalnya ada karena cara deteksi fasa di DSLR memang lebih cepat dari deteksi kontras di kamera digital biasa. Tapi lama-lama kamera digital biasa khususnya mirrorless juga mulai menerapkan deteksi fasa pada sensornya sehingga auto fokusnya juga cepat dan tidak hunting. Bahkan kamera mirrorless bisa lebih dikembangkan teknologi auto fokusnya karena bisa mengenali subyek (khususnya wajah) dan bisa menyentuh layar untuk memilih area fokus.
Mitos 9 : kalau subyeknya terlalu dekat, kamera tidak bisa auto fokus, disiasati saja pakai manual fokus
Di tiap lensa ada yang namanya Minimum Focus Distance, jarak minimum antara sensor dan subyek supaya kamera bisa fokus. Misalnya satu lensa punya MFD 28 cm, maka kalau kita letakkan subyek terlalu dekat dengan lensa, auto fokus tidak akan berhasil mendapatkan fokus. Apa bisa diakali dengan manual fokus? Tidak bisa. Toh pada prinsipnya kan AF atau MF sama saja, hanya bedanya siapa yang memutar ring fokusnya. Solusinya ya MFD ini harus dipatuhi, jangan memotret dalam jarak yang terlalu dekat, kecuali anda pakai lensa makro.
Mitos 10 : kamera tidak bisa fokus ke subyek yang jauh sekali
Tidak benar, lensa dirancang selalu bisa fokus ke jarak tak terhingga (infinity), kecuali kalau dimodifikasi seperti dipasang extention tube misalnya. Jadi kalau mau fokus ke bulan atau bintang di langit saat malam pun boleh-boleh saja ya..
—
Memang ternyata pemahaman tentang auto fokus tidak sesimpel yang disangka, tapi sebetulnya dia juga tidak rumit juga, intinya pahami dulu dan banyak dipraktekkan. Salah satu kelas yang secara mendalam membahas tentang auto fokus dan disertai prakteknya adalah kelas Mastering Photography Technique, yang minat ikut bisa daftar saja supaya foto-foto liburannya lebih maksimal.
Makasih ko ilmunya. Cara mensiasati agar fokusnya tidak miss pakai diafragma kecil benda bergerak maju pada kamera DSLR lensa 70-200 is bagai mana?? Makasih
Bisa, tapi terbatas tentunya.
min kena kamera saya tidak bisa auto fokus yah sempat saya utak utik pengaturan nya tapi tetap tidak bisa mohon jawaban nya
Ko Enche, saya mau tanya soal foto makro, saya baca artikel untuk mengakali foto makro dengan lensa yg ada terutama pakai lensa fix 50 mm pakai extention tube atau filter macro, apakah hasilnya sama dengan kalau pakai lensa makro. Kalau pakai extention tube apakah auto fokus terganggu meski extention tube nya mendukung Af? Saya pakai sony @6000 apa ada rekomendasi extention tube yg compatible y kalau hasil fotonya tetal bagus. Terima ksh
Bisa, autofokus biasanya akan jauh lebih lambat. Ada beberapa merk, diantaranya Aputure.
mau tanya, af ku kalo buat live view kok lama ya ? apalagi kalo gelap nggak ketemu malah, tapi kalo di bidik cepet. apa ada masalah atau gimana
makasih
Di DSLR memang auto fokus saat live view lebih lama dari cara biasa (intip di jendela bidik), juga auto fokusnya bisa gagal saat kurang cahaya.
Iya, karena saat live view, modul AF kamera biasanya tidak bekerja. Kalau ingin di live view cepat, ada kamera-kamera DSLR seperti 70D sudah cepat. Atau kamera mirrorless.
Gi mna yua koh Enche atau pak erwin
Dengan kamera nikon d3300 selain lens tamron 70-300 mm f/4-5.6 Di ld macro saya harus nyari lens pa yua yg kaya seperti itu dengan bajat 2jt.an
Mau buat foto apa?
Buat makro koh..
Terus mau tanya lagi lens fix yg recomend untuk nikon d3300 pa yua koh saya bingung da yg bilang 50mm atau 35mm..
Dan perbedaan nya pa yua koh..
bang mohon pencerahanya,saya pakai lensa nikon 35mm f/1.8 kamera nikon d5300,saya kadang menemukan gagal pakai autofokus lihat pakai viewfinder ataupun lcd,kenapa ya gan apa emang ni lensa begini atau ada masalah saya beli baru 1bulan,terimakasih
Mantap mas erwin, semakin menambah pengetahuan, smg sukses trus infofotografi
Pak…saya pake canon eos 550d,kendala yang saya alami ada pada red dot light di focusing screen nggak kelihatan,jadi kalo pas ngunci fokus cuma ada bunyi beep…apakah ada cara untuk mengembalikan kembali agar red dot bisa kelihatan,atau kah harus ganti focusing screen….terima kasih sebelumnya.
Sepertinya tidak ada kaitannya lampu red dot dengan focusing screen, kalo ada masalah dgn red dot yg tidak nyala mestinya dibawa ke servis resmi
Om.. 1000D saya sulit mendapatkan auto fokus,
Dengan dana 7jt, mending upgrade kamera apa lensa.
Makasih…
Saat ini pake lensa kit? Upgrade lensa atau tambah lensa lain seperti 55-250mm, atau 10-18mm atau 50mm STM