≡ Menu

Mencoba performa lensa fix Zeiss Milvus 50mm f/1.4

Beberapa bulan lalu produsen lensa asal Jerman, Zeiss, memperkenalkan keluarga baru lensa DSLR bernama Milvus. Salah satunya adalah lensa Milvus 50mm f/1.4 yang datang ke meja redaksi Infofotografi untuk dibuktikan kehebatannya. Versi yang datang kali ini adalah untuk mount Nikon (ZF.2), tentunya hanya ada pengaturan manual fokus, dan lensa fix berbahan logam ini punya diameter filter 67mm.

Bagi anda yang bertanya-tanya apakah jaman sekarang masih relevan membeli lensa yang tidak bisa auto fokus, ya jawabannya relatif. Untuk mengejar kecepatan seperti saat liputan atau olahraga, auto fokus memang diperlukan. Tapi untuk foto-foto statis seperti potret, produk dan sejenisnya manual fokus masih bisa diandalkan, bahkan bisa lebih presisi dari autofokus. Berkat teknologi peaking di kamera tertentu, manual fokus bahkan jadi lebih mudah. Satu hal lagi, di dunia videografi justru pengaturan fokus dilakukan secara manual.

Zeiss Milvus 50mm f/1.4

Zeiss Milvus 50mm f/1.4

Oke, kita kembali ke lensa Zeiss Milvus ini, khususnya lensa Milvus 50mm f/1.4. Pertama yang menarik perhatian saya adalah ring fokusnya kini berbahan karet, sepintas mengingatkan pada lensa Zeiss paling elit yaitu Zeiss Otus. Di bagian depan tertulis Distagon 1.4/50 T* yang menandakan rancangan dalamnya berbeda dengan lensa Zeiss klasik 50mm yang berjenis Planar. Bedanya lagi, di Milvus ini sudah ada karet di mount belakang untuk mencegah masuknya air hujan, karena Milvus memang sudah dirancang weathersealed. Putaran manual fokusnya sama seperti lensa Zeiss lainnya, sangat panjang sekitar 270 derajat sehingga lebih presisi dibanding putaran manual fokus lensa lain. Karena lensa ini pakai mount Nikon maka ada pengaturan bukaan lensa dari f/1.4 hingga f/16, dan kelebihan Milvus versi yang ini adalah ring aperture-nya bisa dibuat menjadi click-less untuk dipakai saat rekam video.

Zeiss Milvus 50mm f/1.4 disandingkan dengan Nikon AF-S 50mm f/1.8

Zeiss Milvus 50mm f/1.4 disandingkan dengan Nikon AF-S 50mm f/1.8 G

Yang membuat saya penasaran tentu adalah performa optik lensanya. Ya tentu saya sudah maklum kalau lensa ini punya ketajaman yang tinggi, bahkan di bukaan maksimum. Dia juga punya kontras yang baik, hingga ke level mikro kontras, serta lebih tahan flare berkat T* coating khas Zeiss. Tapi bagaimana membuktikan itu semua? Paling menarik adalah tentu dikomparasi dengan lensa fix lain yang fokalnya sama, kebetulan kami ada lensa Nikon AF-S 50mm f/1.8G untuk dicoba sebagai bahan pembanding. Untuk kamera pengujian dipakailah Nikon D600 dengan sensor 24 MP yang saya anggap cukup untuk menguji sampai tingkat piksel level (100% crop).

Saya mencoba tiga keadaan untuk mencoba kedua lensa ini, yaitu untuk melihat ketajaman di wide open plus bokehnya, lalu keadaan potret backlight dan memotret bidang datar untuk menguji ketajaman di tepi lensa (corner). Tanpa perlu berlama-lama, inilah hasil pengujian antara Zeiss Milvus 50mm f/1.4 dan Nikon AF-S 50mm f/1.8 :

Pengujian ketajaman dan bokeh wide open

Untuk menguji ketajaman wide open

Untuk menguji ketajaman wide open dan melihat bokeh

MDSC_4828 18

Zeiss di bukaan f/1.8 sedikit stop down dari bukaan maksimalnya

Nikon di bukaan f/1.8

Nikon di bukaan f/1.8 yang menjadi bukaan terbesarnya

Dari foto diatas Zeiss tampak lebih tajam dan kontras, salah satu kemungkinannya karena dia sedikit stop down dari f/1.4 ke f/1.8. Kita coba cek apakah ketajaman kedua lensa bisa sama bila dipakai di f/4 :

Zeiss di f/4

Zeiss di f/4

NDSC_4823 4

Nikon di f/4

disini tampak performa keduanya setara bila diset ke f/4, jadi anggaplah sweet spot keduanya memang di f/4.

Bagaimana dengan bokehnya, atau kemampuan membuat membuat out of focus dari lensa? Saya crop dari ujung layar di perahu dan inilah hasilnya :

MDSC_4828 18

Bokeh dari Zeiss di f/1.8

Bokeh dari Nikon di f/1.8

Bokeh dari Nikon di f/1.8

Ya kalau bokeh itu penilaiannya lebih ke subyektif, sepintas bokeh keduanya mirip tapi yang Zeiss lebih blur dan lebih creamy.

Pengujian flare dan kontras

Kini kita coba bandingkan bagaimana saat kedua lensa dihadapkan pada cahaya backlight. Disini disimulasikan memakai LED continuous light berkekuatan tinggi untuk menguji performa lensa. Pertama kita ingin cek bagaimana bila kita uji ketahanan lensa terhadap flare pakai f/16?

Flare Milvus di f/16

Flare Zeiss di f/16

A Nik flare 16

Flare Nikon di f/16

Flare diakibatkan oleh pantulan cahaya didalam elemen lensa, dan penggunaan hood serta coating (lapisan) khusus bisa membantu meredam flare. Coating lensa Zeiss Milvus yang terkenal sangat baik, plus besarnya hood lensa yang dimiliki membuat hasil fotonya menjadi lebih tahan dari flare. Di hasil Nikon terlihat ada secercah garis putih yang tertangkap kamera dan garis itu bisa diredam di lensa Zeiss pada bukaan yang sama f/16.

Selanjutnya kita akan cek apakah kedua lensa mampu mempertahankan kontras saat berhadapan dengan backlight.

Zeiss di bukaan f/2.8

Zeiss di bukaan f/2.8

B Nik kontras 28

Nikon di bukaan f/2.8

Disini terlihat kontras dan warna yang dihasilkan saat backlight masih lebih unggul lensa Zeiss. Lensa Nikon tampak sedikit turun kontras dan saturasi warnanya. Jadi pada keadaan backlight lensa Zeiss menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan Nikon baik dalam hal flare maupun kontras.

Pengujian ketajaman di tengah dan di tepi (corner)

Kini kita coba bandingkan ketajaman lensa di bagian tengah dan bagian tepi. Untuk bagian tengah kita akan uji dengan bukaan f/5.6 sedangkan di tepi diuji dengan wide open f/1.8. Saya tempatkan gambar ini di dinding dan difoto dari jarak cukup dekat (kurang dari 1 meter) untuk menguji  detail-resolving power kedua lensa.

DSC_4882x

Bidang datar untuk menguji corner sharpness

dan inilah hasilnya dengan menguji di bagian tengah pakai bukaan f/5.6 :

Ketajaman di tengah, lensa Zeiss dengan f/5.6

Ketajaman di tengah, lensa Zeiss dengan f/5.6

Ketajaman di tengah, lensa Nikon dengan f/5.6

Ketajaman di tengah, lensa Nikon dengan f/5.6

Terlihat Zeiss jauh mengungguli Nikon untuk soal ketajaman di bagian tengah, bahkan tekstur kertas bisa dilihat tampak nyata di hasil foto dengan lensa Zeiss. Tapi bagaimana performa keduanya di bagian tepi (corner)?

Ketajaman di tepi lensa Zeiss di f/1.8

Ketajaman di tepi lensa Zeiss di f/1.8

Ketajaman di tepi lensa Nikon di f/1.8

Ketajaman di tepi lensa Nikon di f/1.8

dan ternyata ketajaman di tepi justru Nikon lebih unggul disini, dan Zeiss ada sedikit vignetting. Sepertinya Nikon dalam merancang lensa mengutamakan pemerataan, yaitu ketajaman di tengah dan di tepi relatif sama baiknya, sedangkan Zeiss tampaknya lebih mementingkan ketajaman di tengah sehingga bagian tengahnya super tajam.

Kesimpulan

Pengujian singkat ini hanya sekedar untuk membuktikan bahwa lensa yang dibuat dengan standar sangat tinggi dan kualitas optik yang premium (mengutamakan optical perfection) tentu bisa dibuktikan secara teknis kehebatannya. Walau dalam fotografi faktor yang menentukan kualitas foto ada banyak, tapi lensa berkualitas tinggi tentu menjadi langkah awal untuk mendapat foto yang bagus. Pada umumnya lensa-lensa lain yang ada sudah punya kualitas yang baik, seperti lensa Nikon yang dijadikan pembanding ini kualitasnya juga baik. Tapi saat kita bicara tingkat yang lebih tinggi, misal untuk kebutuhan profesional yang mencari hasil terbaik, tentu ada lensa yang lebih tepat. Soal manual fokusnya yang mungkin terasa repot tentu ini kembali ke masing-masing orang, paling tidak ditinjau dari kualitas optik tidak diragukan lensa Zeiss Milvus ini punya kualitas yang diatas rata-rata, bahkan nyaris menyamai performa dari Zeiss Otus.

Bagi yang berminat membeli lensa Zeiss Milvus ini boleh via kami 0858 1318 3069

Harga lensa Zeiss Milvus Rp 17.250.000,- Harga dapat berubah sesuai kondisi dan kurs.

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 9 comments… add one }
  • Ahmad March 4, 2016, 10:29 pm

    maaf melenceng om melihat gerhana matahari boleh dengan kamera tidak ?

    • Enche Tjin March 4, 2016, 11:47 pm

      Jangan bisa merusak mata/kamera kalau secara langsung. Minimal pasang filter ND 10 stop dulu.

  • Antonius March 4, 2016, 8:36 am

    Kalo dibandingkan dg sigma 50mm f/1.4 ART gmn ya Koh..?
    Cz setahu saya sigma 50mm ART ini adl lensa terbaik setelah 50mm zeis octus & diatasnya 50mm / 58mm nikon.

    • Enche Tjin March 4, 2016, 10:54 am

      Iya menarik untuk diuji, tapi sayangnya belum dapat pinjaman 🙂

  • setiady March 3, 2016, 2:54 pm

    Coba bandingkan dg nikkor 58/1.4N, mgkn bisa jd setara, krn dr segi harga mgkn bisa menyamai…
    Ditunggu ya ulasan nya, trims

    • Enche Tjin March 4, 2016, 10:54 am

      Sayangnya kita tidak memiliki lensa 58mm tersebut untuk diuji.

    • arya March 5, 2016, 4:35 am

      Nikon 58mm f1.4 adl lensa mahal tuh.
      Tp performa & hasil fotonya masih lebih bagus sigma 50 f.1.4 art.
      DXOmark aj hasil uji labnya menempatkan sigma 50mm art sbg lensa 50mm paling bagus ke2 stl seiz octus.

      • setiady May 27, 2016, 2:16 pm

        Kebetulan udh di cek ke dxomark, Milvus blm ada listing nya
        Jd blm tentu Sigma dg urutan no.2 stlh Otus
        Klo di compare dg Zeiss Classic, mgkn bs jd Sigma lbh Ok…

Cancel reply

Leave a Comment