Tanggal 1 Desember 2016 yang lalu, saya dan rekan saya Erwin Mulyadi diundang untuk menghadiri launching Olympus OM-D E-M1 mk II di Citywalk Sudirman, Jakarta. Kamera ini adalah kamera flagship (terbaik) Olympus yang berformat micro four thirds. Banyak keunggulan baru yang dipresentasikan di acara ini. Kelebihan terbesar dari E-M1 II adalah dari kecepatan foto berturut-turut yang sangat cepat.
OM-D E-M1 II mampu merekam 60 foto per detik dengan format RAW (dengan AF dikunci di jarak yang tetap), 18 foto berturut-turut dengan continuous autofocus dengan format RAW juga. Kelebihan ini melewati kamera DSLR kelas pro seperti Nikon D5 dan Canon EOS 1Dx II yang kecepatan foto berturut-turutnya mentok di 14 foto per detik karena terbatasi sistem mekanik shutter dan cermin.
Olympus E-M1 II memamerkan sistem autofokusnya yang diperbaharui menjadi sistem 121 titik on phase detection AF dan cross-type sensor. Sistem ini diyakini lebih baik karena sebagian besar sistem autofokus kamera mirrorless yang hanya mengandalkan horizontal/vertikal type AF saja. Jendela bidik kamera ini juga lebih besar (.76x magnification), hampir setara dengan kamera DSLR Profesional, dengan refresh rate yang sangat cepat (120fps) dan lag cuma 5 milidetik sehingga terlihat mulus.
Fitur unik yang ditawarkan Olympus melalui kamera ini adalah PRO Capture. Di mode ini, kamera dapat menangkap momen tanpa lag (keterlambatan). Saat fotografer menekan setengah tombol shutter (jepret), Pro Capture akan mulai memotret. Ketika shutter di tekan penuh, kamera akan mengambil gambar, tapi fotografer dapat memilih 14 foto sebelumnya untuk memilih frame sebelum shutter ditekan. Frame yang tertangkap tersebut berukuran penuh (bukan cropping) dan bisa dalam format RAW sehingga tidak ada kompromi dalam kualitas gambar.
Sensor gambar yang digunakan di kamera ini juga merupakan sensor yang baru. Quettfenn Lai (Olympus Regional Product Specialist) mengatakan bahwa persamaan sensor kamera ini dengan Olympus PEN F hanya di jumlah pixelnya saja (20MP), tapi kualitas sensor di OM-D E-M1 II lebih tinggi dalam hal dynamic range, dan ketajaman karena tidak memiliki filter low pass (AA). Di sesi workshop sore hari diisi oleh Darwis Triadi dan peserta yang hadir berkesempatan mencoba memotret model yang disediakan.
Soal Video, EM-1 II dapat merekam video C4K (4096 x 2160) dengan 24p frame – 237 Mbps. Pilihan lain yaitu 4K di 102Mbps, atau Full HD di 202MBps di format IBP dan All Intra. Videografer juga akan terbantu dengan 5-Axis stabilization yang akan membantu saat merekam video tanpa mengunakan stabilizer seperti tripod, monopod atau gimbal.
Ngomong-ngomong soal stabilization, Olympus O-MD E-M1 II ini mampu meredam getar sampai dengan 5.5 stop, tapi jika dipadukan dengan lensa Olympus yang memiliki image stabilization seperti Olympus 12-100mm f/4 dan Olympus 300mm f/4, maka ke-efektivitas stabilizationnya mencapai 6.5 stop. Dalam praktiknya, saya melihat beberapa fotografer bisa mendapatkan kualitas gambar yang bagus dengan shutter speed yang sangat lambat seperti 1-2 detik.
Fotografer yang cocok untuk mengunakan kamera ini antara lain fotografer profesional/penghobi serius terutama di bidang olahraga, jurnalis, wildlife, sports, dan event.
Beberapa fitur baru lainnya antara lain:
- Dual memory card slot
- Kapasitas baterai lebih baik 30% dari pendahulunya. Bisa memotret 440 foto per charge
- Waktu charge baterai berkurang dari 4 jam menjadi 2 jam
- Konektivitas USB 3.0 untuk transfer foto yang lebih cepat.
- Tahan di kondisi cuaca sangat dingin (-10 Celcius)
- Aksesoris underwater casing, battery grip HLD-9
Harga Olympus OM-D E-M1 Mark II & lensa baru Olympus:
- E-M1 Mark II Body Only : Rp 27.889.000
- E-M1 Mark II + M.Zuiko 12-40mm f/2.8 PRO : Rp 37.299.000
- M.Zuiko 12-100mm f/4.0 PRO : Rp 18.899.000
- M.Zuiko 25mm f/1.2 PRO : Rp 17.399.000
Sudah punya kamera canggih tapi bingung nyetingnya? Ikuti workshop kupas tuntas kamera mirrorless/DSLR persembahan Infofotografi.
Koh Ence, saya mau tanya apakah masih worth it beli olympus OM-D EM1 Mark I? Kalau masih, apa yang menjadi keunggulan dibanding kamera sejenis
Kalo untuk motret lanndscape gimana ya hasilnya? apakah bisa menghasilkan detail yg bagus pada obyeknya. trims
Selamat siang pak, mau nnya. Mau hijrah dr Dslr nikon D7000. Ke Mirrorless. Soalx rencana mau dpake buat traveling, hiking, street dan motoin anak. Kebutuhan lensa paling wide angle n potrait lens. Soalx skrg mirrorless smakin berkembang dan msh awam saya.
Yang ingin saya tanyakan rekomendasi mn yh Olympus OMD e M10 mark II, Fujifilm XT10, ataw Xe2, dan Lumix G7K. Soalx skrg mirrorless bnyk seri dan berkembang. Klo dslr dulu yg saya tau cm nikon n canon jd mudah. : )
‘Terima ksh
Haha, iya, banyak sekali pilihan sekarang. Kalau suka yang kecil-kecil dan praktis OMD E-M10 II, kombinasikan dengan lensa lebar 9-18mm, portrait 45mm f/1.8 udah keren. Fuji XT-10 agak besar dan sedikit lebih baik di low light, lensanya 10-24mm untuk wide dan portraitnya 56mm f/1.2.
Lg bimbang antara dua kamera ini pak olympus omd e m10 mark ii n fujifilm xt 10. Klo fitur lbh ke md 10 y? N kualitas hasil n low light lbh ke fuji y? Klo boleh taw hasil dr sensor micro 4/3 n sensor apcs x trans fuji jauh kh pak hasil n perbedaanx?
Trima ksh. Sblm memutuskan untuk membeli paket kit.
ko kalo boleh beri saran.. saya baru pertama kali mau membeli kamera mirrorless, tetapi masi agak bingung.. antara memilih Fujifilm xt10 16-50mm atau Olympus emd 10 mark ii 14-42mm.. banyak review yang bilang kalo xt10 warna nya lebih bagus tetapi masih kalah dengan Olympus karena tidak ada fitur touchscreen, dan Olympus sudah pnya 5 axis dan apa spesifikasi yang unggul dari 2 kamera ini. saya si lebih mementingkan hasil foto yang lebih bagus.. mhon pencerahan nya ko.. tq
Sepertinya sudah kejawab sendiri ya, kalau prioritas di kualitas gambar ya Fuji X-T10 🙂 Kalau kemudahan penggunaan dan keringkasan body-lensa Olympus.
Bila dibandingkan M1 II ini dengan Nikon D500 (dalam harga tidak jauh beda), tapi dengan Kwalitas Potonya yang mana yang lebih baik ya, mohon bagi pengelaman koh.
Karena ukuran sensor yang berbeda, Nikon D500 akan lebih unggul soal kualitas gambar, tapi di lain pihak, Olympus EM1 II akan menarik hati fotografer/hobbyist yang mencari sistem kamera dan lensa panjang yang ukurannya ringkas dan ringan.
Portabilitas adalah keunggulan utama OM D EM-1 mk II (2x crop factor) di bandingkan Nikon D500 (1,5x crop factor). Karena ukuran lensa yang lebih ringkas sangat menguntungkan bagi fotografer yang pada umumnya bekerja dengan lensa supertele, seperti fotografer Wildlife (khususnya birding), sport dll.
Apakah benar om lebih pilih OMD EM 1 II dari pada Fuji XT-2 ? Apa alasan nya om? ? Logis atau hanya selera saja (factor fanboy). Memang benar setiap kamera punya kekurangan dan kelebihan. Namun bagaimanapun DSLR still the best. Dan kalau harus membandingan OMD EM 1 II dengan mirorless seperti fuji xt2 apalagi sony A7 maaf 2 aja masih jauh menurut saya (faktor ukuran sensor). Apalagi kalau disandingkan dengan dslr. Mungkin mirrorless masa depannya akan baik seperti yang om bilang namun DSLR teknologi yang sudah matang yang nyaris mustahil digantikan mirrorless.
Benar, saya bukan fanboy Olympus, sebagai info, saya Leica Ambassador untuk Indonesia, tapi di Infofotografi saya bersikap objektif. Ukuran sensor itu salah satu hal saja yang menjadi faktor, jadi masih banyak perkembangan teknologi yang dilakukan Olympus yang harus kita hargai, contohnya Kinerjanya yang cepat dan portabilitas (bandingkan ukuran lensanya), built-in stabilization di body-nya sangat baik untuk foto dan video sehingga kita bisa foto di berbagai keadaan yang biasanya membutuhkan tripod.
Jadi statment om Enche Tjin lebih memilih OMD EM 1 dibandingkan XT2 karena berdasarkan pertimbangan seobyektif mungkin ya om (saya suka itu, sebuah preferensi yang tidak memihak karena fanboy atau ambasador). Omong2 seberapa pantaskah kamera ini bagi pengguna yang serius/ profesional? Apakah sudah termasuk kategori profesional? Apakah ada alternatif kamera lain dengan harga yang sama memiliki peforma yang sama? (Atau mungkin kamera ini memiliki harga yang terlampau mahal). Mudah mudahan om Enche kedepannya bisa mengupas lebih dalam kinerja kamera ini .
Olympus em1 mk2 tmasuk kamera untuk profesional. Kinerjanya terbaik saat ini. Bahkan kamera yg jauh lebih mahal spt canon 1dx ii / nikon d5 kinerjanya gak secepat oly ini. Tapi kalau kualitas di iso tinggi belum bisa menyamai sensor fullframe tentunya.
Terima kasih om atas penjelasan dan responnya yang sangat cepat sekali. Maaf kalau pertanyaan di atas seakan akan saya tidak percaya sama statment om Enche Tjin, kalau OMD em1 II bisa unggul dari kamera XT2. Terus terang karena saya selama ini under estimate sama produk Olympus sehingga statment om Enche sempat membuat saya tak percaya. Tapi kalau seorang Enche Tjin bilang demikian adanya, sungguh maka kamera OMD EM1 II dari Olympus ini tidak main main / bukan sembarang kamera. Tampaknya perlu saya rubah paradigma saya mengenai kamera mirrorless yang inferior dibandingkan dslr (terutama brand olympus). Saya pengguna DSLR Canon. Banyak dari teman saya pindah ke mirrorless Fuji, dan saya rasa sangat baik terutama XT-1 nya terlebih penerusnya XT 2. Mungkin benar Mirrorless dimasa datang akan menggantikan DSLR karena teknologinya semakin matang sedangkan DSLR teknologinya sudah matang dan mungkin akan ‘ membusuk’ seiring berjalannya waktu. Tapi menurut saya masih membutuhkan waktu untuk mengambil alih pasar DSLR.
Sama-sama, masa depan memang era mirrorless. Tahun depan saya pikir akan lebih banyak lagi kamera mirrorless canggih, termasuk dari Canon dan Nikon.
di blog ini sering dibahas teknologi mirrorles, sangat baik dan objektif (bandingkan jg dg majalah bulanan Digital Camera Indonesia)… Dulu saya juga berpandangan bahwa akan sangat sulit mirrorles oly atau pana bisa mengalahkan dslr. Ternyata semuanya berubah setelah menjadi pemakai aktif oly (em 5 mk2) dan meninggalkn 6D yg bersensor FF itu. Sudah gak zaman mengatakan bhw ukuran sensor besar (dslr) maka pasti lebih unggul, hehe… Saat ini gak hanya foto tp juga video yg dikedepankan dlm teknologi kamera. Di luar Jawa tampaknya untuk wedding maupun prewed konsumen lbh memilih video dan foto (dulu hanya foto, sekarang bahkan hanya video). Dulu seolah meremehkan tp sekarang ketagihan pake mirrorles… mari menabung tuk angkut em 1 mk2 atau GH5 hehe….
Nah setelah sony A7 iii, skrg agustus 2018 dah keluar tuh Nikon Z. makin lewat deh dslrnya om. hihihi.
Maaf OOT, pertanyaannya untuk spek kamera yg ‘jadul’…..
kalau EM1 dibandingkan dgn sony A7 bagusan mana ya ko enche? Tujuan untuk sehari2, all around photography.
Terimakasih ko.
Kalau kualitas foto terutama low light dan kondisi kontras tinggi bagus A7, kalau kinerja/kecepatan autofokus, dan fitur bagus Olympus EM1. Lensa-lensa m43 lebih banyak yang terjangkau dan lebih compact.
Maaf nyeleweng dari tema, kira kira dslr apa yang bagus untuk videography kisaran harga di bawah 5 jt?
Tidak banyak pilihan untuk budget dibawah 5 juta. Diantaranya Canon 1200D.
Menarik melihat Review M1 II ini, wlwpun harganya lumayan Mahal.Untuk Harga Hampir 28jt dgn Sensor M43, Bagaimana Kualitas Iso di Lowlight nya Om?Jika Memakai Lensa Lama Olympus 75-300, kira2 bagaimana Kinerja AF Nya untuk Birding?Trims
Sekilas tidak begitu banyak berubah dari pendahulunya, tapi resolusinya lebih besar sedikit (16-20MP). Kalau kinerja AF 75-300mm belum nyobain 🙂
Over All, Om Pilih XT2 atau OMD M1 Mark II?
Bagi saya Olympus lebih menarik, terutama stabilizationnya untuk foto video praktis dan solid. Di berbagai hal lainnya seperti kualitas gambar, video, autofokus sudah ditingkatkan dan koleksi lensanya lebih bervariasi dari harga, dan range.
Untuk harga yg kurang lebih sama, lebih baik mirrorless atw dslr …
Teknologi mirrorless adalah teknologi untuk masa sekarang dan masa depan.
Saya suka kutipan ini
Kutipan yang mana ya?
Koh ence, mau tanya dong
Saya punya olympus epl1 + kit lens
Kalau misal saya ingin tambah lensa bagusnya yang apa ya? buat portrait sama foto pemandangan aja
Untuk portrait ada Olympus 45mm f/1.8
Olympus OMD E-M1 II menurut saya bakal jd pesaing berat Sony A7IIR dan Fujifilm X-T2, btw lebih unggul mana Koh diantara 3 kamera tersebut dengan ukuran sensor yang masing2 berbeda? Apakah body A7IIR juga weather sealed seperti M1 II & X-T2?
Masing2 memiliki kelebihan kekurangan dan piawai untuk jenis foto/video yang berbeda pula. Olympus OMD E-M1 II ini punya kelebihan di kecepatan (autofokus, foto berturut-turut), stabilisasi dan ketahanan terhadap cuaca buruk/beku. Sony A7RII weathersealingnya gak sekuat M1 II dan Fuji X-T2.
Ditunggu ulasan perbandingan diantara 3 kamera tersebut Koh, seperti yg pernah Koh Enche ulas dulu ttg perbandingan antara Fuji X-T1, OMD E-M1, Sony 7R, dimana saat ini masing2 udh punya seri penerusnya.
Oke, bakal seru 🙂
Adakah review Panasonic lumix DMC G85/G80? Kelebihan dan kekurangannya.
Sama Olympus of em 10 mark ii bagusan mana? Mohon pendapatnya
Baru di launching, tapi saya belum dapat pinjaman 🙂 Sepertinya kelebihannya cukup banyak. Melihat spesifikasi, G85/80 diatas Olympus EM-10 II.
Mendingan olympus omd em10 mark ii atau lumix gx85 koh?
Imbang-imbang, Panasonic GX85 unggul di videonya bisa 4K, Olympus kualitas fisik kameranya terasa lebih mantap, stabilisasi di kameranya lebih baik.