≡ Menu

Refleksi sembilan foto terfavorit Instagram 2016

Menjelang pergantian tahun, ada suatu tradisi dimana instagramer membuat kolase sembilan foto yang paling banyak difavoritkan kemudian mempostingnya di Instagram. Cara gratis dan cepat untuk membuatnya adalah melalui website 2016bestnine. Di akhir tahun 2015 yang lalu saya pernah membuatnya dan di akhir tahun ini saya juga ingin meneruskan tradisi ini.

enchetjin_best-ig-2016Dengan membuat ini, saya dapat mengetahui dan mempelajari foto-foto apa yang disukai oleh pengguna Instagram. Untuk tahun ini, sembilan foto yang paling disukai terbagi dari beberapa kategori. Ada dua foto pemandangan malam hari di kota Amsterdam, Belanda. Ada tiga foto bertema alam (nature) yaitu pohon berdaun merah di kuil Ginkakuji, Kyoto, Jepang, pohon Mangrove di Kamboja, dan salah satu curug di dalam kompleks Curug Nangka, Bogor. Dua pemandangan matahari terbit yang saya buat di Bromo juga masuk. Dua lainnya adalah foto portrait. Pertama adalah foto portrait saya sendiri untuk profile pic sebagai Leica Ambassador, dan satu lagi foto penjual lilin di kota Hoi An, Vietnam.

Sayangnya semua foto diatas merupakan gambar yang dibuat di akhir tahun, padahal di awal tahun masih banyak foto saya yang cukup banyak disukai. Tapi karena awal tahun pengikutku (followers) lebih sedikit, maka jumlah “likes” otomatis lebih sedikit.

Kolase diatas saya atur kembali supaya tidak terpotong. Kebanyakan foto saya beraspek rasio 3:2 dan 4:5 bukan bujursangkar 1:1

Beberapa foto favorit saya dari awal tahun sampai pertengahan tahun antara lain:

Matilda BoathousePerth at night, Tsukiji Market, Intan Sapta, Myorenji temple in Sakura ,Yuanyang tiny house, Taisekiji temple at twilight, dan banyak lagi di instagram saya.

Setelah saya perhatikan, pengikut instagram saya ternyata suka foto-foto yang warnanya cukup pekat, dan yang dibuat di kondisi cahaya yang agak gelap, misalnya di malam hari atau menjelang matahari terbit dan tenggelam.

Di kondisi tersebut, memotretnya tentunya tidak mudah, belajar fotografi tetap sesuatu yang penting, supaya kita bisa foto di kondisi kapan saja, dalam kondisi terang, atau kondisi kurang cahaya. Harapan saya untuk semua, mudah-mudahan tahun depan kita semua dapat menghasilkan foto yang lebih berkualitas lagi. Terima kasih untuk likes & loves nya. Sampai jumpa tahun depan.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 5 comments… add one }
  • wisnuadji January 1, 2017, 4:54 pm

    wah kebanyakan foto landscape .. oh iya saya mau tanya, bagaimana memutuskan hasil foto kita di olah menjadi berwarna atau hitam putih? kadang dua2nya itu bagus. kl
    om lebih suka mana?

    • Enche Tjin January 1, 2017, 5:21 pm

      Hehehe, sebagian besar orang memang suka landscape.

      Coba baca artikel Kapan B&W dan Foto hitam putih karya Poernomo.

      • Wisnu Adji January 1, 2017, 7:49 pm

        saya cermati si om juga suka foto b&w untuk objek manusia. apakah ada kamera digital yg hanya atau khusus foto B/W seperti kameranya Huawei P9. selain Leica saya juga pengen merk Rolei,

  • Ade novianto January 1, 2017, 9:45 am

    Apresiasi yg setinggi tinggi nya buat om Enche , mantap luar biasa ilmu nya om .
    Selamat siang dan salam hormat saya buat om Enche .

    Alhamdulilah saya uda kebeli Sony A6300
    Mohon saran nya saya mau beli lensa Sony untuk potrait dan street photography
    Antara Sony FE 50mm f1.8 Dan Sony E 50mm f1.8 OSS
    Saya bingung mau ngambil yg mana bang .
    Bisa mohon sedikit saran

    Terima kasih .

Cancel reply

Leave a Comment