≡ Menu

Mencoba kamera flagship Panasonic Lumix GH5

Kembali Infofotografi dipinjami kamera flagship Panasonic Lumix yang terbaru yaitu Lumix GH5 selama tiga pekan oleh Panasonic Indonesia. Sebetulnya ulasan ini sudah sedikit terlambat karena Panasonic Lumix GH5 sendiri telah diluncurkan pada bulan Mei 2017 di Indonesia *Panasonic Lumix GH5 diluncurkan di Indonesia*

Lumix GH5- Leica DG Vario-Elamarit 12-60mm f/2.8-4.0 ASPH

 

Tetapi rasanya sih masih “OK” lah tidak masalah, yang penting kesempatan ini tidak kami sia-siakan dan berikut laporan singkat mengenai kesan dan kinerja kamera Lumix GH5 ini dari Panasonic.

Kamera yang kami terima adalah Lumix GH5, 20MP – Four Thirds CMOS Sensor dengan lensa Kit Leica DG Vario Elmarit 12-60mm, f/2.8-4 ASPH yang dipasarkan sekitar IDR 37.000.000 sedang harga tubuhnya saja (body-only) IDR 27.000.000.

Bentuk dan struktur badan kamera GH5 ini tidak terlihat beda sekali dengan pendahulunya GH4 tetapi di genggaman kami rasanya lebih mantap karena dari fisik dan bobotnya memang sedikit lebih besar/berat (560g. 133 x 93 x 84 mm vs 725g. 139 x 98 x 87 mm).

 

Tampak ukuran badan tidak jauh lebih besar dari GH4 tetapi dalam genggaman terasa lebih mantap, juga penambahan baru didepan ada tombol Fn6 Secara default, tombol Fn6 ini menampilkan preview langsung efek aperture saat ini (secara efektif merupakan tampilan efek dari Depth of Field dan efek dari Shuter Speed saat ini versi digital)

Fisik, Tata Letak dan Kinerjanya

Seperti pendahulunya GH4, kamera M4/3-16MP hibrida (Still dan Video) yang sangat sukses berkat kualitas Still dan videonya. Kamera flagship GH5 ini mengusung sensor 20 MP baru dan prosesor Venus Engine baru yang sangat cepat, diberitakan memiliki kekuatan dua pertiga lebih besar daripada di GH4, Buffer yang cepat, dual UHS-II SD slot, 4K video hingga 60p, 10-bit internal video recording, 6K Photo mode dan banyak lagi.

Dari fitur-fitur barunya kami melihat bahwa GH5 ini tidak meninggalkan para Fotografer, tetapi fitur-fitur video nya memang benar-benar muncul mengambil panggung ditengah-tengah para Videografer, bahkan ada yang menjulukinya sebagai pembawa standar baru bagi para pembuat film indie.

Kami disini tidak akan mengulas kelebihan dari fitur-fitur videografi-nya tetapi hanya ingin menguji kemampuan fitur-fitur still photography yang ditawarkan dan kami coba di lapangan, mungkin pada artikel lanjutan kami akan bahas kehandalan fitur-fitur videografi yang ditawarkan oleh kamera Lumix GH5 ini.

Tubuh GH5 ini terbuat dari Magnesium Alloy, tahan terhadap debu dan cipratan, seperti GH4. Namun, sekarang lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan berkat penambahan freeze proofing yang memungkinkan digunakan dalam suhu serendah hingga -10 ° C.

Posisi tombol video dipindah keatas dengan ukuran lebih besar dari tombol-tombol pengaturan lainnya

Hampir semua kontrol utama Panasonic GH5 dan fitur dapat ditemukan di sekitar tempat yang sama seperti pada GH4, meskipun ada beberapa tweak di sana-sini, serta beberapa tambahan baru. Yang paling menonjol terlihat tidak ada lagi terdapat built-in flash, menurut saya memang sebaiknya kamera pro tidak memerlukan ini.

Pada saat yang sama, Panasonic juga telah memindahkan tombol rana film (video) dari bagian belakang kamera ke dek atas, lokasi yang bagi saya (still photografer) pemindahan tombol ini keatas malah merepotkan, saya sering salah tekan karena terlalu dekat dengan tombol kompensasi pencahayaan. Di area lokasi bekas tombol film diisi joystick mini yang digunakan untuk memindahkan titik focus, dan navigasi menu, ini adalah ide cemerlang, sebelumnya untuk memindahkan titik focus kami melakukanya pada layar sentuh yang mana sangat merepotkan bila membidik melalui pengintai dan jari juga harus meraba-raba layar sentuh untuk menentukan titik focus.

 

Penambahan joystick (AF point joystick) ini sangat membantu sekali dalam meletakkan posisi titik fokus saat memotret menggunakan view finder, berfungsi juga untuk nafigasi menu.

Berkat chip Live MOS sensor gambar 20.3MP, dan prosesor Venus Engine 10 baru, kualitas gambar seharusnya menjadi lebih baik, dan memang GH5 menghasilkan beberapa gambar JPEG terbaik yang kami pernah alami dari Panasonic terutama pada ISO tinggi, apalagi dengan ditiadakannya low-pas filter menjadikan ketajaman per-pixel menjadi meningkat.

Hasil foto low light langsung dari kamera dalam format JPEG – Panasonic Lumix GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 ASPH – @ | 13mm | f/4.0 | 1/5s | ISO 1600 |

Hasil foto low light langsung dari kamera dalam format JPEG – Panasonic Lumix GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 ASPH – @ | 12mm | f/4.0 | 1/2s | ISO 1600 |

Salah satu fitur baru yang paling menarik di Panasonic Lumix GH5 adalah stabilisasi gambar dalam tubuh baru, dengan pergeseran sensor lima sumbu yang sangat luar biasa (new 5-axis Dual I.S. MK II system). Dimana pada GH4 kami dengar masih kurang mulus kinerjanya. Dari uji coba yang kami lakukan pada still photo, efek stabilisasi lima sumbu ini sangat terlihat, lebih lagi bila dikombinasikan dengan setabilisasi gambar pada lensanya (menjadi Dual IS), dan bahkan memungkinkan memotret dengan cukup mantap tanpa menggunakan tripod, saya mencobanya seperti foto diatas tanpa tripod dengan kecepatan 1/2s – 1/5s dan hasilnya gambar tidak goyang sama sekali.

Kemampuan still-shooting Panasonic GH5

GH4 selama ini memang lebih banyak digunakan sebagai kamera video yang fantastis dibanding untuk penggunaan still photo, karena kemampuan fotografinya tidak terlalu signifikan dibanding kompetitornya. Kami merasa bahwa gambar foto yang dihasilkan tidak jauh beda dengan seri Lumix G maupun seri Lumix GX , mungkin sebagian karena resolusi sensor dan prosesor lama nya, atau fakta bahwa masih menggunakan filter low-pass optik, sementara sebagian besar seri Lumix G dan Lumix GX telah menghilangkan OLPFs nya. Memang untuk nada warna walaupun sudah bagus tapi kurang memiliki kedalaman, dan tingkat kebisingan dengan ISO tinggi masih terasa.

Hasil foto langsung dari kamera dalam format RAW –  GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 – @ | 60mm | f/4.0 | 1/640s | ISO 200 |

Hasil foto langsung dari kamera dalam format RAW @ | 27mm | f/5.6 | 1/400s | ISO 200 |

Menurut pendapat kami, semua warna yang ditangkap dalam nada dan tingkat yang bervariasi dengan GH5, menciptakan tampilan yang relatif jernih, natural, dan jenuh-sempurna dari kamera.

Dalam foto disamping ini terlihat foto dalam format RAW warnanya telah membaik dibanding dengan GH4

Bukan berarti warna lain dari seri-seri sebelumnya tidak cemerlang, tetapi terbukti disini kinerja prosesor/komputerisasi GH5 melakukan pekerjaan yang sangat baik, dengan berusaha menyesuaikan apa yang mata anda lihat dengan apa yang di tangkapnya.

Sebetulnya GH4 juga melakukannya dengan baik, dan kedua kamera Lumix ini saya pikir adalah pilihan tepat bagi mereka yang ingin melestarikan realisme lingkungan denga nada warna yang mendekati alami.

Dalam foto dengan format JPEG dibawah ini kami juga merasakan peningkatan kualitas warna yang semakin natural, saturasinya pas dan  pada ISO tinggi sekarang semakin halus.

Warna natural alami sama sepereti yang terlihat oleh mata – Hasil foto langsung dari kamera dalam format JPEG – Panasonic Lumix GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 ASPH – @ | 27mm | f/3.6 | 1/500s | ISO 200 |

 

Warna natural alami sama sepereti yang terlihat oleh mata – Hasil foto langsung dari kamera dalam format RAW,  Panasonic Lumix GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 ASPH – @ | 40mm | f/4.0+0.66EV | 1/125s | ISO 200 |

Dan untuk jenis foto favorit saya pribadi adalah foto Hitam dan Putih, saya selalu memotret dengan format RAW + JPEG, dengan tujuan menggunakan gambar  jpeg untuk acuan nada pada saat editing gambar RAW, karena gambar jpeg adalah gambar ahir hasil prosesing komputerisasi yang maksimal  keluar dari kamera, bila kita memotret dengan mode monochrome (monochrome, dynamic monochrome, rough monochrome, silky monochrome, dst) dengan jpeg umumnya hasil dari kameranya cukup baik untuk editingnya juga tidak terlalu banyak.

Kali ini saya coba memotret hitam putih menggunakan mode L Monochrome  yang ada di GH5 dengan format JPEG, dan menurut saya hasilnya cukup bagus, nadanya mirip cetakan foto menggunakan film apa lagi kalau di tweak lanjut mengunakan Silver Efex Pro untuk memperkuat detail dan efek grain. Bukan berarti foto B & W dibawah ini sudah sempurna, untuk mencapai potensi maksimal, tetap membutuhkan proses Dodge and Burning dan tweak sana sini sedikit dengan photo editor.

Black and White Photo menggunakan Special L Monochrome JPEG mode tanpa filter warna dan belum mendapatkan sentuhan Silver Efex Pro – Hasil foto langsung dari kamera dalam format JPEG -Panasonic Lumix GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 ASPH – @ | 27mm | f/3.6 | 1/500s | ISO 200 |

Pemotretan dengan Mode Monochrome hanya efektif dalam format JPEG karena hasil akhir tetap hitam dan putih, sedang bila menggunakan format RAW maka hasil akhirnya yang keluar dari kamera adalah berwarna. Untuk melengkapi mode monochrome ini Lumix menyediakan filter warna built-in didalam kamera (hijau, merah, kuning dan jingga), yang cara kerjanya mirip dengan filter warna optik pada kamera film dan dalam kamera digital hasil efek filter warna tadi bisa dilihat secara live view pada layar.

Contoh, menggunakan filter merah bila kita menginginkan warna biru awan gelap dan putih kontras , atau warna kuning untuk kulit menjadi lebih terang dalam foto B&W. Tetapi untuk kamera yang tidak memiliki filter warna built-in seperti ini, sebaiknya memotet dengan mode monochrome tetapi dalam format RAW karena dalam proses konversi ke hitam/putihnya melalui photo edeitor membutuhkan data warna yang lengkap sehingga filter warna digital pada image editor dapat berfungsi dengan baik.

Black and White Photo menggunakan Special L Monochrome JPEG mode tanpa filter warna dan belum mendapatkan sentuhan Silver Efex Pro – Hasil foto langsung dari kamera dalam format JPEG – Panasonic Lumix GH5 + Leica DG Vario Elmar 12-60mm f/2.8-4 ASPH @ – | 18mm | f/5.6 | 1/320s | ISO 200 |

Akhir Kata

Memang kami berharap, dengan adanya peningkatan resolusi dari 16 sampai 20 megapixels pada sensor berukuran 4/3, akan baik jika noise nya tidak meningkat sebagai hasil dari photosites yang lebih kecil. Selain menangkap gambar lebih detail harus menghasilkan noise yang terlihat lebih rendah daripada GH4 saat dicetak dengan ukuran yang sama.

Lumix GH5- Leica DG Vario-Elmarit 12-60mm f/2.8-4.0 ASPH  @|12mm | 1/5s |  f/4.0 |  iso 1600 | Handheld – Developed in Kodak Plus-X 125PX by Silver Efex Pro2

GH5 juga telah menghilangkan filter low-pass optik, sehingga ketajaman per pixel dari sensor telah meningkat, meski berisiko meningkatkan artefak moiré dan false colors, dan hal ini harus diantisipasi oleh prosesor pengolah datanya. Disini terlihat bahwa komputerisasi dari prosesor Venus Engine baru telah bekerja dengan baik.

Lumix GH5- Leica DG Vario-Elamarit 12-60mm f/2.8-4.0 ASPH  @|12mm | 1/25s |  f/3.0 |  iso 1600 | Handheld – Developed in Kodak Plus-X 125PX by Silver Efex Pro2

Dua foto Black and White terahir diatas menggunakan mode L Monochrome, dalam format RAW dan dikonversi ke hitam putih melalui plug-in Silver Efex Pro di Lightroom – Hasil foto monochrome dalam format RAW akan tampil dalam warna pada image editor, kemudian dikonversi ke Hitam/Putih menggunakan Lightroom saja atau dengan Silver Efex Pro.

 

Tabik,

H Poernomo

About the author: Hendro ‘Momi’ Poernomo adalah seorang Arsitek yang menggemari fotografi dari sejak perkenalannya dengan box camera semenjak kanak-kanak. Jenis fotografi yang disukai cukup beragam, beberapa favorit nya yaitu Street Photography, Landscape, Human Interest, Travel dan kebanyakan foto B&W. Karya-karyanya bisa dilihat di Instagram.

{ 8 comments… add one }
  • Kosa October 6, 2017, 5:19 pm

    Kalau dibandingkan dengan GX7 atau GX85, apakah warna yang dihasilkan 2 kamera ini juga se-natural GH5 Pak?
    Terimakasih.

    • Poernomo October 8, 2017, 5:20 pm

      GX85 lebih natural disbanding GX7, tetapi GH5 memang lebih natural warnanya ini berkat sensor dan prosesor baru nya

  • Maulana October 5, 2017, 12:46 pm

    Salah Satu Kamera Incaran..Semoga Ada Rezekinya Buat Kamera Ini..”Siap2 Jualin Kamera dan Lensa yg ada skrg”..hehe..

  • Bambang H October 4, 2017, 7:54 pm

    Setelah membaca ulasan Pak Momi, jadi pingin ganti ke GH5 hanya harganya mana tahan.
    Salam Hormat.

    • Poernomo October 4, 2017, 9:35 pm

      Ya ada barang ada harga pak … GX7 juga ga kalah bagus kok apa tunggu GX9 harusnya tidak semahal Gh5 … hehehehe

      Salam

  • komar October 4, 2017, 12:55 pm

    Salah satu ulasan terbaik dari Pak Momi.

    terima kasih banyak

Cancel reply

Leave a Comment