≡ Menu

Panasonic Mengumumkan Pemenang Kompetisi Panasonic Young Filmmaker 2017

Antusias, kreatif dan menginspirasi.

Itulah kesan saya terhadap para sineas muda yang turut serta dalam ajang kompetisi Panasonic Young Filmmaker 2017. Bagaimana tidak? Sejak mulai diumumkan kompetisi ini dari bulan Oktober 2017 hingga Januari 2018 dengan total hadiah 300 juta (dalam bentuk uang tunai dan kamera serta lensa Panasonic Lumix), tim juri yang terdiri dari Agung Ariefandi, Anggy Umbara, Benny Kadarhariarto, Christian Sugiono dan Anggun (Goenrock) telah menerima lebih dari 350 film untuk dua kategori yang diperlombakan, yaitu Short Movie dan Online Video. Para juri pun menghabiskan waktu 4 hari untuk menyortir film dari berbagai kota dan genre.

Di malam penghargaan yang diselenggarakan Sabtu, 20 Januari 2018 di Ecology Bistro & Lounge, Kemang, Jakarta Selatan, tampak meriah dan padat dihadiri oleh para kontestan dan media. Di sela sesi tanya jawab, Bpk. Agung Ariefandi selaku Marketing Communication Manager PT Panasonic Gobel Indonesia berharap kompetisi ini dapat menjadi ajang untuk promosi pemenang ataupun nominator.

Ecology Bistro & Lounge tempat terselenggaranya acara

Mengusung tema “inspire”, Christian Sugiono berharap para sineas dalam dapat melihat sisi inspiratif dari segi yang lain dan mengajak untuk “think out of the box.” Anggy Umbara juga menambahkan dengan melihat film yang masuk, dia dapat mengerti cara berpikir sineas. Selain itu, Benny K. yang mengasuh group DCI (DSLR Cinematography Indonesia) juga terkesima dengan karya-karya yang dihasilkan. Goenrock pun berkesan bahwa anak muda Indonesia memiliki kekayaan ide cerita yang luar biasa.


Akhirnya para juri memutuskan pemenang dari Panasonic Young Film Maker 2017, antara lain:

  • Online Video
    * Kategori Best Vlog : “Happy New Year Again” – Kemana Aja
    * Kategori Best Content : “Bhinneka” – Underdog Production
    * Kategory People’s Choice Award : “Say You Never Let Me Go” – Den Dimas
  • Short Movie
    * Kategori Best Picture : “Amak” – Relarugi Foundation
    * Kategori Best Story : “Betoh” dari Maul Arta
    * Kategori Best Cinematography : “Segara” – Hisstory Films

Banyaknya film pendek yang menarik, membuat para juri kesulitan menentukan pemenang sehingga akhirnya diputuskan untuk memberikan tambahan penghargaan “Honorable Mention” untuk tiga film pendek berikut:
* “Anak Lanang” – Wahyu Agung Prasetyo
* “Journey of The Wind” – Jastin Film
* “Gudeg Mbah Lindu” – Michael Riswandi

Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan anak muda Indonesia dapat memajukan industri kreatif terutama di bidang videografi. Kabarnya kompetisi ini akan diadakan lagi di tahun mendatang. Mari terus berkarya dan jangan ketinggalan di kompetisi berikutnya ya.

About the author: Iesan Liang adalah seorang penggemar fotografi yang aktif berkontribusi untuk acara Infofotografi. Salah satu buku karangan Iesan adalah Kursus editing dengan Adobe Lightroom. Temui Iesan di Instagram atau Google+

{ 2 comments… add one }
  • Prasetya January 28, 2018, 12:50 pm

    Salam kenal mba Iesan,
    Mau tanya tentang Lumix G9, untuk kualitas foto yg dihasilkan, apa Lumix G9 ini selevel sama Sony A6500 (APSC) atau Sony A7 mark II (FF) ? Terutama kalau melihat ukuran sensornya yg MFT.

    • Enche Tjin January 28, 2018, 11:01 pm

      Ada plus minus berkaitan dengan kamera dengan sensor micro four thirds, secara umum di kondisi ISO tinggi sensor yang lebih besar lebih bagus dalam menangkap detail, tapi kalau dilihat dari teknologi kamera, pilihan lensa, ketahanan body dan kinerja Panasonic G9 punya banyak keunggulan. Dibandingkan kamera-kamera lain secara sekilas saya lihat warnanya sangat natural sehingga tidak perlu terlalu banyak mengedit.

Cancel reply

Leave a Comment