≡ Menu

Kamera apa yang CUKUP bagus?

Saat ini, kamera baru yang bermunculan frekuensinya semakin banyak, tapi apakah kamera lama sebenarnya sudah cukup bagus atau belum? Belakangan ini, saya aktif memotret cityscape dan sekaligus membimbing murid-murid saya di berbagai atap gedung di Jakarta, dan sejak dua tahun lalu mengunakan Leica SL, saya belum memiliki lensa ultra lebar.

Pertama karena memang Leica memang belum meluncurkan lensa lebar 16-35mm nya (kabarnya sih segera, tapi pengiriman dan lain-lainnya biasanya bisa telat 3-6 bulan). Meski sudah diumumkan, dan saya juga harus mempertimbangkan harga-nya he he he.

Awalnya, saya berencana membeli lensa lebar Voigtlander untuk Leica M-mount untuk diadaptasikan ke Leica SL. Saya pernah review Voigtlander 10mm di artikel ini. Tapi saya juga berpikir, kalau saya beli yang ini (sekitar 10 jutaan), sepertinya sayang juga, karena lensa yang sangat lebar sulit mencari subjek yang pas, yang paling cocok adalah cityscape saja.

Lalu saya teringat kamera DSLR Nikon yaitu Nikon D600 dan lensa lebar 16-35mm f/4 VR belum dijual dan bisa saya gunakan. Sebagai informasi, Kamera DSLR Nikon D600 sudah saya gunakan sejak tahun 2012. Saya membelinya di bulan Desember tahun 2012 saat Iesan (istri saya) pulang kampung ke Medan. D600 ni kamera yang saya beli tanpa izin Iesan ha ha ha. Saat itu harganya 20 jt, tapi kini harga bekasnya sekitar 8-11 juta tergantung kondisi.

Keterbatasan relatif ke kamera full frame baru saat ini, terutama ke Leica SL saya:

  • Live view di LCD gelap saat malam tiba, autofokus tidak bisa diandalkan, sehingga saya pakai manual fokus dan itu juga menantang karena perlu focus magnification.
  • Perlu lebih disiplin karena sistem DSLR rentang shake karena ada cermin (mirror shock) dan shutter shock.
  • Dibandingkan dengan lensa Leica, Nikon AF-S bukan lensa yang sangat tajam. Kombinasi kamera dan lensa 16-35mm tidak terlalu tajam di tingkat pixel, karena sensor kamera ini masih memiliki filter AA yang sedikit menurunkan ketajamanan untuk mencegah timbulnya moire.

Disisi bagusnya, saya merasa sudah terbiasa dengan kamera Nikon yang saya gunakan dari tahun 2008 (10 tahun bukan waktu yang singkat). Kamera Nikon sendiri saya nilai bagus untuk menghasilkan warna-warna yang cerah dengan rentang dinamis, kemampuan menangkap bagian terang dan gelap dengan bagus.

Ternyata kamera dari tahun 2012 tidak jelek juga toh?  Tidak heran bahwa banyak fotografer dewasa ini agak enggan meng-upgrade kamera setiap tahun, karena kamera baru semakin mahal, juga peningkatan-nya tidak begitu signifikan, terutama dari kualitas gambarnya.

Maka dari itu, bagi yang belum beruntung misalnya belum punya budget atau belum diizinkan partner hidup tentunya tidak perlu kecil hati karena kemungkinan besar kamera yang dimiliki mungkin sudah cukup bagus apalagi cuma untuk instagram.


Jika ingin berpartisipasi dengan acara Infofotografi baik workshop, mentoring atau belajar fotografi dari dasar, silahkan kunjungi halaman jadwal kegiatan kami, atau hub 0858 1318 3069

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 2 comments… add one }
  • Lim April 10, 2018, 10:40 am

    Maaf koh, dgn budget 20jt, untuk pemula serius lebih baik ambil canon 80D kit 18-55mm atau Nikon D7200 kit 18-105mm? Ada sisa skitar 4jt kira2 lensa apa yg bagus? Kebutuhan utk travel, landscape, dan event-event dalam ruangan/gedung. Teman disekitar sih pake canon, jdi utk lensa ada bberapa yg bisa pinjam. Dan ada pilihan lain sony A7ii + kit 50mm harganya skrg ada diskon jadi 20jt pas.

    • Erwin Mulyadi April 10, 2018, 1:51 pm

      Saya pribadi sih akan ambil 80D kit, lalu sisa dana beli lensa (pilih salah satu) EF-S 10-18mm, EF-S 55-250mm atau dua lensa fix (EF-S 24mm dan EF 50mm).

Cancel reply

Leave a Comment