≡ Menu

Pilih-pilih lensa telefoto untuk DSLR

Salah satu jenis lensa favorit banyak orang adalah lensa telefoto, dan yang berjenis zoom (bukan fix). Mengapa favorit? Pertama karena lensa tele bisa dipakai mengambil detail dalam komposisi, dan ini faktor yang penting menurut saya. Kedua lensa tele bisa bikin bokeh juga, banyak orang suka bokeh kan. Ketiga bisa buat candid, buat yang enggan memotret orang dari dekat, atau bisa juga liputan atau malah foto satwa. Keempat dengan memakai lensa tele yang biasanya panjang, kita jadi kelihatan seperti fotografer pro, hehe…

Tapi saat anda sedang memilih mau beli lensa tele, mungkin akan bingung dengan beragamnya pilihan dengan variasi harga yang bedanya cukup ekstrim, dari 1 jutaan hingga 30 jutaan. Mengapa bisa demikian? Jangan lupakan kalau dalam membuat lensa itu bila ingin kualitasnya tinggi maka elemen optiknya lebih banyak dan rumit, apalagi lensa tele yang diameternya lebih besar akan makin mahal. Tapi kok ada lensa tele yang murah? Ya pasti karena kualitas optiknya sekedar acceptable (biasa) saja, dan pasti bukaan lensanya tidak besar (tidak bisa f/2.8). Selain itu harga lensa mempengaruhi hal selain optik juga seperti desain, elektronik, stabilizer dan motor fokusnya.

Jadi untuk menyederhanakan, saya bagi tiga kelompok utama lensa tele yaitu :

  • lensa tele profesional, dengan desain optik terbaik, bodi lensa tahan cuaca, inner zoom, motor fokus cepat dan senyap, biasanya ada stabilizer juga, ada yang f/2.8 dan ada yang versi f/4
  • lensa tele consumer, dengan desain optik yang sudah baik, bodi lensa juga umumnya cukup baik, lensa memanjang saat di zoom, bukaan tidak bisa f/2.8
  • lensa tele ekonomis (murah meriah), dengan desain optik cukup, bodi lensa biasanya tidak mantap, dan motor fokus biasanya berisik

Nah dari rentang fokal lensanya, ketiga kelompok diatas ini banyak kemiripan. Misal apakah anda sudah tahu kalau lensa Nikon AF 70-300mm itu berbeda dengan AF-S 70-300mm VR? Angkanya sama, tapi kualitas dan harganya jauh. Lalu banyak orang gagal paham kenapa lensa 70-200mm jauh lebih mahal daripada 70-300mm, padahal dari angka fokal lensa kan 70-300mm lebih oke. Jawabannya ya kita perlu tahu setiap lensa itu masuk ke kelas yang mana, atau mesti coba langsung baru tahu bedanya.

Ambil contoh real dengan lensa Tamron yuk, saya dari dulu kalau dengar brand Tamron yang teringat adalah lensa tele, karena dulu lensa Tamron 70-300mm generasi awal itu dijual 1 jutaan (dan sekarang pun masih dijual). Tamron ini membuat lensa untuk kamera DSLR dengan mount Canon EF maupun Nikon F dengan kualitas produk yang semakin membaik apalagi untuk lensa yang diberi kode SP. Bila ingin dipakai di kamera mirrorless tentunya perlu menggunakan adapter khusus.

Ada tiga lensa Tamron sesuai tiga kelompok yang saya uraikan diatas :

Kelompok lensa tele profesional

Tamron SP 70-200mm f/2.8 VC USD G2

Nikon D600, Tamron 70-200mm f/2.8 VC USD G2

Lensa ini pernah saya coba ke Pacu Jawi dan hasilnya mantap sekali. Lensa ini adalah lensa kelas pro seharga 20 jutaan dengan bukaan besar dan konstan f/2.8. Cocok untuk potret dengan bokeh blur atau foto di keadaan kurang cahaya.

Tamron SP 70-210mm f/4 VC USD

Lensa ini tetap masuk kelompok lensa tele profesional dengan bukaan konstan f/4. Kenapa masuk kelompok pro? Karena kualitas optik tetap diprioritaskan, desainnya inner zoom (tidak memanjang), dan bodi tahan cuaca. Dengan bukaan f/4 maka lensa ini jadi mengecil signifikan dibanding sang kakak 70-200mm f/2.8, dan lebih ringan serta jadi lebih murah dengan harga jual 12 jutaan (bandingkan dengan lensa 70-200mm f/4 buatan Canon dan Nikon yang dijual di 20 jutaan).

Contoh hasil foto lensa Tamron 70-210mm f/4 VC

Kelompok lensa tele consumer

Tamron SP 150-600mm f/5-6.3 VC USD G2

Ini lensa super tele yang cocok buat safari atau memotret bulan. Lensa 17 jutaan ini harganya memang menyamai lensa kelas pro, hanya saja memang bukaannya tidak konstan, dan zoomnya memanjang, sehingga saya masukkan ke kelompok lensa tele consumer. Meski demikian, desain bodinya masih setara kelas pro termasuk coating dan weathersealnya.

Tamron SP 100-400mm f/4.5-6.3 VC USD

Lensa ini termasuk super tele yang lebih ‘kecil’ yang tetap cocok untuk safari atau memotret satwa. Dengan bandrol harga 12 jutaan, lensa 100-400mm ini termasuk kerap membuat orang bingung antara memilih lensa ini atau memilih lensa 70-210mm f/4. Saran saya kalau yang dicari adalah zoomnya, dan jarang foto di keadaan kurang cahaya, lensa 100-400mm ini memang bakal lebih asyik. Tapi kalau jarang main diatas 200mm, dan perlu bukaan konstan f/4 maka pilih saja lensa 70-210mm f/4 yang bukaannya konstan.

Tamron SP 70-300mm f/4-5.6 VC USD

Lensa yang masih termasuk kelompok SP (Superior) ini sebetulnya adalah lensa lama yang sampai sekarang masih jadi favorit di kalangan fotografer hobi dan amatir, karena hasil foto sudah termasuk baik, ada penstabil gambar VC, dan motor fokusnya sudah senyap, dengan harga 4 jutaan yang masih termasuk terjangkau. Di kubu Canon dan Nikon semuanya juga punya lensa 70-300mm dengan harga sekitar 6-9 jutaan.

Kelompok lensa tele ekonomis

Tamron 70-300mm f/4.5-5.6 Macro

Inilah lensa tele legendaris dari Tamron yang dari dulu sampai sekarang tetap diproduksi dan dijual, harganya 1,7 jutaan saja sudah bonus AF (meski berisik) dan bisa makro pula. Memang lensa ini banyak diragukan juga tapi saya yang sudah mencoba lensa ini melihatnya sudah cukup tajam, dan ringkas enak buat jalan-jalan. Masalahnya adalah built quality nya yang kurang mantap serta auto fokusnya yang lambat dan berisik namun wajar dengan harga segini, plus bisa makro dan bisa dipakai di kamera full frame (bandingkan misal lensa tele ekonomis dari Canon Nikon seperti 55-200mm yang tidak untuk full frame).

Jadi dari sini jangan bingung lagi oleh kemiripan angka dari lensa tele ya, kita perlu ingat saja kalau lensa 70-200mm itu identik dengan lensa pro, baik itu f/2.8 atau f/4. Untuk yang kurang puas dengan tele 200mm, ada lensa yang lebih tele tapi bukaan nya mengecil hingga f/6.3 yang bakal sulit dipakai di low light. Untuk yang pemula, sekedar hobi atau belajar bisa pakai lensa 70-300mm saja tinggal mau yang versi consumer (dengan VC) atau yang murmer (tanpa VC). Juga jangan bingung dengan lensa sapujagat seperti 18-200mm yang juga bisa sampai tele 200mm, tapi tentunya hasil foto tidak akan setara dengan lensa tele khusus seperti 70-200mm.

 

 

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 9 comments… add one }
  • Teguh IW May 11, 2020, 6:21 am

    Wadhuh… Sayang gak ada contoh hasil jepretan pake tamron 79-300mm…

  • ado December 4, 2018, 1:03 pm

    kalo buat travel dan penggunaan sehari-hari mana yang lebih bagus kualitas gambarnya pak, apakah Canon EFS 18-135mm f/3,5-5,6 IS USM (nano) atau EFS 15-85mm f/3,5-5,6 IS USM?

    • Erwin Mulyadi December 4, 2018, 3:43 pm

      Saya sih lebih senang 15-85mm, kalau hasil foto kurang lebih setara ya

  • Rudy December 2, 2018, 11:21 am

    Selamat siang,
    Kalo berkenan mohon di ulas juga don’t mengenai lensa sapu jagat. Saya tau kalo buat yg pro mungkin ini bukan lensa pilihan.
    Tapi buat travelling kayaknya ini option cukup menarik, drpd harus berat2 membawa bbrp lensa.
    Terima kasih.

  • Edo December 1, 2018, 9:28 am

    Om, kapan ni ada review lensa sigma 60-600 mm.?
    Rentang zoom nya bikin ngiler je.

  • Andrianto November 30, 2018, 9:04 pm

    Om mau tanya donk sekalian kasih pendapat ya, saya sekarang ada kamera canon 750d + lensa kit 18-55mm + lensa 50mm + lensa 10-18mm. Rencana saya ingin tambah lensa sigma 18-35mm f1.8 art dc. Pertanyaan saya apakah hasil nya akan lebih baik jika saya beli lensa sigma tersebut atau lebih baik ambil kamera sony a7 ii ?
    Fokus saya sih di hasil agar foto bisa tajam dan untuk pengambilan foto malam hari, mohon masukan nya ya om, thx.

    • Enche Tjin December 1, 2018, 4:43 am

      Kalau ambil kamera Sony A7II itu dengan lensa apa? Kalau lensa zoom kit dengan lensa f/3.5-5.6 lebih baik yang Sigma 18-35mm f/1.8.

Cancel reply

Leave a Comment