≡ Menu

Kunci supaya bisa happy dan sukses dalam fotografi

Mungkin banyak teman-teman pembaca Infofotografi yang sudah memotret bertahun-tahun, mungkin ada yang merasa happy dengan hobi ini, tapi belum merasa sukses, tapi mungkin juga ada yang merasa sukses tapi justru tidak menikmati kegiatan memotretnya.

Sukses adalah sesuatu yang subjektif,  tiap orang memiliki standar yang berbeda. Tapi pada umumnya sukses bagi fotografer (profesional) adalah mendatangkan penghasilan yang cukup untuk kehidupan. Sedangkan bagi penghobi fotografi, sukses itu diukur dari apakah kita mampu menghasilkan foto yang berhasil mengkomunikasikan pesan/emosi tertentu kepada audiens.

Untuk sukses di fotografi, atau membuat untuk membuat foto yang bagus, memang dibutuhkan bakat dan kerja keras.  Selain itu, ada satu faktor lagi yang sangat penting, yaitu antusiasme. Tanpa itu, tipis kemungkinan kita bisa berhasil.

Jika tidak antusias, bagaimana bisa foto yang bagus dan happy di pantai penuh karang ini dan ombak besar ini? Foto oleh Erwin Mulyadi ig @erwinmul

Untuk membuat foto yang bagus, tidak mudah, banyak yang kita perlu siapkan sebelum memotret. Misalnya jika kita suka foto pemandangan/landscape. Maka kita perlu bangun subuh untuk mengejar sunrise, atau menahan lapar untuk menunggu sunset dan twilight (blue hour), belum lagi perjuangannya jalan ke spot foto yang terkadang harus mendaki gunung, kadang harus menahan cuaca dingin -10C dengan oksigen tipis.

Jenis fotografi lainnya juga sama, dibutuhkan usaha yang tidak sedikit untuk memperoleh foto yang bagus, misalnya fotografi fashion, perlu mempersiapkan baju, make-up dan pose, tempat, dekorasi, dll. Street fotografi membutuhkan kesabaran untuk menunggu cahaya yang tepat, atau menunggu orang lewat yang tepat, dan kadang berjalan berkilo-kilometer dan itupun belum menjamin akan mendapatkan foto yang bagus.

Maka itu, untuk bisa bertahan di fotografi kita harus bisa menikmati proses, untuk itu perlu antusiasme. Tanpa antusiasme, meskipun kita punya bakat atau kerja keras, kita mungkin tidak akan bertahan lama. Dengan antusiasme kita bisa merasa tertarik dengan subjek foto. Antusiasme datang dari dalam diri, tidak bisa dipengaruhi dari faktor luar seperti uang dan juga tidak bisa dipaksakan.

Saat kita baru belajar fotografi, saran saya sebaiknya kita coba berbagai jenis fotografi, supaya kita bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan untuk bekal ke perjalanan yang lebih jauh. Tapi selanjutnya kita harus bertanya kepada diri sendiri “Apa yang menarik bagi saya?” Karena hanya diri sendiri yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah mengetahui apa yang disukai, fokuslah ke subjek tersebut sampai mahir.

Mencari apa yang menarik merupakan kunci keberhasilan, tapi kadang tidak mudah, coba pikirkan apa yang Anda sukai:

  • Suka desain, komposisi, pola = fotografi abstrak, arsitektur, still life, produk.
  • Suka menangkap situasi yang berubah-ubah = foto dokumenter, fotojurnalistik, street photography
  • Suka berinteraksi dan berkomunikasi = portrait photography, fashion, wedding, human interest
  • Senang mengamati fenomena alam seperti badai, salju, atau formasi batuan = landscape photography

Tanda-tanda kalau kita antusias itu gampang. Saat kita antusias dalam memotret sesuatu, dibayar atau tidak dibayar pun kita tidak akan mempermasalahkan, tetap akan menikmati dan gembira dalam memotret. Tanpa antusiasme, memotret jadi seperti bekerja, dengannya, fotografi menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Saat ini, saya memiliki banyak minat: Fenomena alam seperti air, gunung, kabut, awan, menarik bagi saya, kondisi kehidupan manusia dan budaya juga menarik. Biasanya yang membuat saya antusias adalah tantangan untuk membuat foto yang bercerita dengan komposisi dan pencahayaan yang sesuai.

Oleh sebab itu, saya lebih suka foto di tempat yang “berantakan” seperti di India yang semrawut daripada pemandangan kota modern yang rapi seperti di Singapura. Memotret bagi saya seperti menyusun puzzle dari kepingan yang tidak ada artinya menjadi gambar utuh yang bermakna.

Akhir kata saya berharap  kita semua bisa mencari ke dalam diri kita dan mencari antusiasme masing-masing dan menjadi fotografer yang happy 🙂


Untuk menemukan jenis fotografi yang diminati, yuk ikutan kursus, workshop dan trip Infofotografi. Jadwalnya bisa dibaca di halaman ini.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 7 comments… add one }
  • REZURAsantoso April 19, 2020, 9:34 pm

    dengan fotografi dunia terekam semua kejadiannya dalam bentuk gambar yang bercerita, satu gambar sejuta cerita, mantabb

  • Farhan Fachriansyah April 25, 2019, 10:45 am

    Lensa wide aja 10-18 atau 10-22

  • Hardolin February 15, 2019, 2:26 am

    SAYA SANGAT SETUJU DENGAN KUTIPAN INI :
    “Tanda-tanda kalau kita antusias itu gampang. Saat kita antusias dalam memotret sesuatu, dibayar atau tidak dibayar pun kita tidak akan mempermasalahkan, tetap akan menikmati dan gembira dalam memotret. Tanpa antusiasme, memotret jadi seperti bekerja, dengannya, fotografi menjadi aktivitas yang menyenangkan.”

    Salam…

  • Laurence January 23, 2019, 11:26 pm

    Trims. Pas. ☕☕

  • blacknote January 23, 2019, 11:39 am

    Koh, masih layak gak sih nikon1j5 titik fokusnya beneran 171?, Trims

  • Yudhistira January 22, 2019, 3:59 pm

    Ko mohon saran dan masukan
    ada budget 4jt mau nyari lensa yg cocok untuk prewed, wedding, dan model (selain lensa fix)
    body canon 750D

Cancel reply

Leave a Comment