≡ Menu

Kejutan! Sigma umumkan kamera full frame Sigma fp

Beberapa hari yang lalu, memang berhembus rumor Sigma akan membuat beberapa lensa baru untuk kamera mirrorless, tapi terjadi hal yang mengejutkan yaitu Sigma mengumumkan kamera kecil dengan L-mount dengan sensor full frame.

Sigma FP dengan lensa baru Sigma 45mm f/2.8

Konsep kamera seperti ini termasuk sangat berbeda dengan sekutu Sigma yaitu Leica dan Panasonic yang memilih body kamera yang besar untuk mengincar fotografer enthusiasts dan profesional. Kamera ini bisa dibilang “barebone” alias dibuat sangat simple dan seminimal mungkin. Ukurannya lebih kecil dari buku passport dan beratnya hanya 370 gram tanpa baterai dan memory card.

Uniknya lagi, fp tidak memiliki shutter mekanik, artinya hanya mengandalkan shutter elektronik yang senyap dan tanpa getaran seperti kamera ponsel. Kinerjanya bisa memotret berturut-turut secepat 18 foto per detik, tapi dibatasi buffer yang hanya 12 foto.

Sigma fp ini bisa dikembangkan dengan menambah aksesoris seperti grip (pegangan) dan hotshoe untuk memasang flash.

Dari bagian atas kamera, ada tuas khusus untuk memindahkan mode dari foto (still) ke video (Cine). Dari sana tercermin bahwa kamera Sigma ini ditujukan untuk penggemar fotografi dan juga videografi. Di bagian atas dan sisi kamera juga ada heatsink untuk mengeluarkan panas supaya kamera tidak overheat saat merekam video dalam jangka waktu yang lama.

Di layar bagian belakang, layar LCDnya sepertinya sangat bagus dengan resolusi 2.1 jt titik terlihat mendominasi. Tidak ada jendela bidik tapi Sigma menyiapkan aksesoris eyepiece untuk membantu di kondisi lingkungan yang sangat terang.

Spesifikasi utama Sigma fp (fortissimo pianossimo : keras dan lembut)

  • 24.6 MP BSI CMOS Full frame sensor
  • ISO 100-25600, bisa di kembangkan ke ISO 6-102400
  • Contrast-detect autofocus sampai dengan -5 EV
  • Video 4K-12 bit, Cinema DNG

Ketersediaan: Desember 2019
Harga: USD 1899 (Rp 31 jt), dengan kit 45mm f/2.8 (Rp 36.6jt)

Pendapat Enche:

Dari beberapa tahun yang lalu, saya selalu memberikan saran kepada pabrikan kamera untuk membuat kamera mirrorless fullframe yang berukuran compact, dari Leica, Sony, Panasonic dll. Tapi sepertinya semakin berkembang, ukuran kamera makin besar dan berat, ironisnya, justru pabrikan lensa yang bisa dibilang kecil seperti Sigma yang membuat kamera mirrorless full frame yang mendekati yang saya usulkan.

Malahan, menurut saya agak terlalu kecil ha ha ha. Mestinya sebuah kamera yang lengkap punya jendela bidik dan hotshoe, baru ideal menurut saya. Mudah-mudahan kedepannya pabrikan besar ada yang membuat konsep kamera seperti ini.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 4 comments… add one }
  • Abu duda al mazapahit July 14, 2019, 9:52 am

    Ukuranya sebenernya di mirrorless rumor di bandingin sama a7iii dan nikon z, ternyata sebenernya gak jauh beda. Seperti nikon z atau a7iii kehilangan hotshoe, viewfinder sama grip dan tombol dial

  • Agus July 12, 2019, 7:19 am

    Apakah masih pakai foveon koh?

    • Enche Tjin July 12, 2019, 8:33 am

      Yang ini Bayer Cmos biasa, yang Foveon tahun depan.

  • Agus July 12, 2019, 7:18 am

    Layak dikoleksi wkwkwk

Leave a Comment