≡ Menu

Pilih mana? Kamera megapiksel tinggi atau lensa tajam?

Sensor gambar pada kamera menjadi hal penting dalam melihat kualitas sebuah kamera. Dewasa ini bahkan sudah umum ditemui kamera dengan sensor resolusi sangat tinggi (jumlah piksel sangat banyak) dengan ukuran sensor yang tetap sama (misal 24x16mm atau biasa dikenal sebagai sensor APS-C). Bila dulu sensor APS-C punya resolusi 6MP (Megapiksel), lalu meningkat jadi 10MP, dan terus naik ke 16-18 MP hingga puncaknya di 24MP, maka tahun ini tanda-tanda kenaikan resolusi sensor APS-C kembali terlihat setelah muncul kamera dengan sensor 26MP dan terakhir adalah 32MP seperti di Canon EOS M6 Mk II dan EOS 90D. Di kelas lain, ada sensor Full Frame (36x24mm) yang sudah bisa diisi dengan 47 juta hingga 61 juta piksel transistor penangkap cahaya yang juga menunjukkan tren serupa.

Canon EOS M6 II (32MP) dengan lensa kit EF-M 15-45mm IS

Kita tahu makin tinggi resolusi sensor, makin besar ukuran cetak yang bisa dihasilkan. Tapi disaat orang jaman sekarang mulai jarang mencetak foto (khususnya yang ukuran besar) maka resolusi tinggi ini lebih diperlukan dalam kebutuhan cropping yang ekstrim, misal saat lensanya tidak bisa menjangkau lebih jauh lagi. Bicara soal lensa, kita juga perlu tahu kalau lensa itu dibuat untuk bisa mengimbangi resolusi sensor pada eranya. Misal lensa yang dibuat tahun 2005 tentu dirancang untuk mampu meresolve detail dari sensor 6-8 MP saja. Saat lensa buatan tahun lama itu dipakai di kamera yang 24MP bahkan lebih, justru kesannya lensa tersebut akan lebih soft (kurang tajam). Alhasil, diperlukan lensa baru yang mampu menangkap detail dari sensor masa kini, yang untungnya dengan modernisasi manufaktur maka lensa modern umumnya sudah tajam.

Tapi bagaimana dengan lensa kit modern yang dipaketkan dengan kamera dalam paket penjualan? Lensa kit kerap dipandang sebelah mata karena kualitas fisik maupun optik yang kurang, tapi seiring jaman maka lensa kit sudah mulai membaik (khususnya dalam hal optik). Dalam hal ini saya mengambil contoh lensa Canon EF-M 15-45mm IS yang menjadi lensa kit Canon EOS M6 II, sudah termasuk baik dalam hal meladeni sensor 32 MP di M6 ini. Memang bila dibandingkan dengan lensa fix, misal EF-M 22mm maka ada sedikit perbedaan kualitas optik dimana lensa fix 22mm menang dalam hal sharpness secara umum (khususnya di tepi), lalu rendering warna dan juga bokehnya.

Test chart
Canon M6 II, lensa kit 15-45mm
Canon M200, lensa fix 22mm

Gambar test chart di foto dengan dua kamera, dan dua lensa lalu dilihat ketajamannya saat di crop di bagian tepi (pojok kanan atas). Dari percobaan sederhana diatas tampak kalau lensa kit ada kelemahan sedikit di bagian tepi, sedangkan lensa fix menunjukkan kualitasnya dengan tetap tajam sampai tepi. Rendering warna lensa kit juga agak berbeda dengan lensa fix. Sebagai info kedua kamera memakai WB Kelvin yang sama, Picture Style yang sama dan kedua lensa dipakai di f/4.

Sebagai kesimpulan, lensa kit masa kini termasuk tajam tapi tetap perlu dicek dulu karena tiap merk dan harga tentu akan berbeda ketajamannya. Namun lensa fix atau lensa zoom kelas mahal akan mampu memberi ketajaman yang terbaik. Tinggal kembali ke kamera kita, seberapa rapat sensornya? Kalau punya kamera dengan sensor megapiksel tinggi, alangkah lebih baik investasi ke lensa-lensa berkualitas tinggi juga bila hendak memaksimalkan resolusi dan detail yang bisa ditangkap oleh kameranya.

Real world test
Hasil crop dari EOS M6 II dan lensa kitnya
Hasil crop dari EOS M200 dan lensa 22mm
Ikuti juga bincang-bincang saya soal ini di Youtube

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment