≡ Menu

Tips untuk fotografi profesional pemula

Dalam kesempatan bincang-bincang antara Infofotografi dengan fotografer senior Mas Firman Ichsan dan Bang Tigor Lubis, saya mengajak diskusi mengenai cara kerja seorang fotografer profesional.

Firman Ichsan memulai diskusi dengan menjelaskan tentang manajemen file foto, pentingnya memiliki arsip foto yang baik karena file digital itu tidak aman, bisa rusak. Kedua, Untuk menjadi fotografer profesional, perlu menjalankan manajemen bisnis yang baik. Dulu mungkin semua bisa dilakukan sendiri oleh fotografernya, termasuk negosiasi harga kepada klien. Tapi kini saat semua biaya dan invenstasi alat menjadi mahal maka perlu dilakukan kolaborasi dengan berbagi tugas bersama team.

Lebih lanjut Firman memberi saran untuk pemula, tentukan dulu mau kemana saat kita akan menjadi pro, apakah wedding, atau foto alam. Carilah apa yang ingin ditekuni lalu investasikan pada alat yang benar. Saat hendak menjadi profesional, seorang fotografer juga harus cermat menghitung biaya dan penetapan harga.

Tigor Lubis mencontohkan bagaimana cara membuat perhitungan jasa memotret secara profesional, misal job untuk 2 hari kerja harus menghitung mulai dari fee fotografer dan asistennya (mengacu ke UMP dibagi jumlah hari kerja) dan menghitung penyusutan alat. Misal sudah punya kamera, maka setiap mengajukan harga kita perlu menghitung biaya kamera, misal dengan dianggap sebagai biaya sewa. Kalau sampai salah hitung maka bisa jadi usaha fotonya tidak bisa sustain, dan saat alat yang dipakai rusak maka tidak ada dana untuk membeli yang baru. Tigor Lubis sendiri secara pribadi akan mengganti kameranya setiap usia shutter count-nya sudah tergolong tinggi dan sulit dicari spare-part penggantinya.

Sebagai kesimpulan, kedua narasumber menyarankan pentingnya pembentukan jati diri bagi calon fotografer pro, termasuk mampu membuat quotation dan membuat perjanjian kerja supaya jelas. Tips menarik disini disampaikan, kita harus kenali alat yang dimiliki, tidak harus malu dengan alat yang dimiliki, karena pada akhirnya yang dilihat oleh orang adalah hasilnya, bukan kameranya.

Perbincangan ini bisa ditonton di Youtube Infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment