≡ Menu

Bahas pengalaman dari era kamera DSLR ke mirrorless 2000-2020

Dalam dua dekade ini, banyak yang terjadi di dunia kamera dan fotografi. Saya sendiri beruntung pernah berpengalaman memotret dari awal-awal era kamera digital SLR sampai era kamera mirrorless.

Pembahasan ini bisa disaksikan juga di Livestream Infofotografi:

2000-2020 – Era kamera DSLR

Di era kamera DSLR ini, pilihan kamera digital memang didominasi oleh Canon dan Nikon, pangsa pasar keduanya mencapai 80%, artinya kalau kita ketemu orang di jalan, dan dia nenteng kamera, besar kemungkinan dia memegang kamera DSLR Canon atau Nikon.

Saya pribadi pada awalnya saya mengunakan kamera Pentax K100 dari kantor, setelah setahun mengunakannya, saya mendapati ada beberapa kelemahan dari kamera ini sebagai kamera untuk liputan misalnya di foto berturut-turut dan autofokus kurang cepat. Meskipun ada juga yang positif, yaitu punya shake reduction di body kamera dan kualitas gambar yang dihasilkan bagus.

Maka dari itu saya mencari kamera DSLR yang lebih cepat, dan setelah riset, saya menemukan bahwa Canon 40D cocok buat saya, karena autofokus, kecepatan foto berturut-turutnya cepat dan body kameranya juga weathershield, terbuat dari logam magnesium alloy.

Setahun mengunakannya, Canon 40D memenuhi 80% dari kebutuhan saya, setelah kurang lebih satu setengah tahun, saya mulai merasakan ada yang kurang yaitu saat saya harus memotret liputan olahraga atau dance show di malam hari dan di dalam ruangan. 40D ISO tingginya hanya sampai 1600 saja, dan itu cukup banyak noise, apalagi jika di push ke H (ekuivalen ISO 3200).

Lalu saya mencari-cari, akhirnya ketemu Nikon D700. Mengapa tidak 5D mark II? Karena saya lebih butuh kinerja di ISO tinggi daripada resolusi (5D 21MP, D700 12MP). Kolega saya pernah mengatakan kepada saya bahwa Nikon D700 yang baru dibelinya dapat menghasilkan kualitas gambar yang jernih di ISO 4000. Itu yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk membeli D700.

Kesuksesan Canon dan Nikon terletak di banyaknya pilihan kamera, dari DSLR pemula sampai profesional lengkap, termasuk pilihan lensa-lensanya. Beberapa kamera yang terkenal saat itu adalah Nikon D40, D90, Canon 400D, Canon 1D, dsb.

2010-2015 – Era transisi

Di tahun 2015, berbagai merk kamera mulai membuat kamera mirrorless, demikian juga Canon & Nikon. Tapi berbeda merk lainnya, Canon dan Nikon terlihat setengah hati dalam mengembangkan sistem mirrorlessnya dengan ketakutan akan mengkanibal penjualan kamera DSLR yang masih dominan. Saat ini Canon dan Nikon memang masih aman, karena menguasai kurang lebih 70% pangsa pasar.

Canon mengembangkan Canon EOS M dengan sensor APS-C dan Nikon membat sistem kamera Nikon 1 dengan sensor 1 inci. Setelah tujuh tahun, Nikon 1 akhirnya pamit tahun 2018. Sedangkan EOS M masih lanjut karena pilihan kameranya seperti M100, M50, cukup menarik dan terjangkau.

Keenganan Canon & Nikon untuk membuat kamera mirrorless yang dapat menggantikan kamera DSLR-nya dimanfaatkan oleh merk lain seperti Sony dan Fujifilm untuk mencuri pangsa pasar. Di tahun 2014, Sony memutuskan untuk all-out di mirrorless dengan meluncurkan Sony A6000 dan sistem mirrorless full frame Sony A7/A7R.

Sony A7 dengan lensa Zeiss 35mm f/2.8

Sedangkan Fujifilm hadir dengan Fuji X-PRO, X-T1, X-T10, kamera bersensor APS-C dengan desain retro seperti kamera film jaman dulu. Dengan desain retro-nya Fuji berhasil menarik dua kelompok orang yaitu pengguna kamera film yang kangen dengan kamera film dan tidak menyukai kamera DSLR dan lensa-lensanya yang besar, dan generasi muda yang baru pertama kali ingin mengunakan kamera digital tapi ingin kamera yang unik dan beda dengan fotografer profesional. Ditambah dengan racikan simulasi film yang menarik, Fuji berhasil menarik perhatian pengguna DSLR Canon & Nikon.

Selain itu, juga ada Olympus dan Panasonic yang makin serius untuk menggarap mirrorless dengan sistem micro four thirds yang menawarkan kamera dengan lensa-lensa yang compact dan teknologi seperti built-in stabilization di body yang efektif, dan kemampuan merekam video berkualitas tinggi.

Di era ini, saya masih mencoba-coba sistem mana yang menarik dan tetap mempertahankan sistem kamera DSLR Nikon yang cukup lengkap. Beberapa kamera sangat menarik seperti Sony terutama seri A7-nya tapi sepertinya masih ada yang kurang yaitu kinerja kamera dan kekuatan bodi-nya di kondisi ekstrim. Baru di tahun 2019 saya memutuskan untuk menambah kamera yaitu Sony A7 III untuk berbagai kebutuhan review lensa dan video.

2015-2020 – Era kamera mirrorless

Akhirnya, di tahun 2018, Canon dan Nikon memutuskan untuk serius dalam mengembangkan sistem kamera mirrorless dengan meluncurkan sistem baru: Canon EOS R dan Nikon Z. Disusul dengan L-Alliance: Leica, Panasonic dan Sigma yang memutuskan untuk mengembangkan sistem kamera full frame+APS-C dengan mengunakan L-mount.

Dari sini, saya yakin bahwa era DSLR telah berakhir, dan kedepannya hanya kamera mirrorless yang akan dikembangkan. Di tahun 2016, saya memutuskan untuk menerima penawaran sebagai Leica Ambassador dengan kamera Leica SL (mirrorless full frame) sebagai kamera utama. Meski demikian saya tetap me-review kamera merk lain seperti yang saya lakukan selama ini di blog maupun di Youtube Infofotografi. Berbagai kamera yang kami gunakan bisa dibaca di halaman ini.

Dunia kamera semakin berkembang, tapi era 2020-2040 mungkin tidak secepat era 2000-2020, karena kini ada alat substitusi yang semakin bagus yaitu kamera ponsel, plus di awal tahun 2020 ini pandemi Covid-19 melumpuhkan ekonomi banyak negara baik negara maju dan berkembang. Namun saya berharap kedepannya ada terobosan-terobosan baru yang menarik dari pembuat kamera dan sebagian besar tetap bisa bertahan.


Selama wabah Covid-19 sebaiknya belanja #dirumahaja via toko online seperti Tokopedia, Bukalapak atau Shopee

Bagi teman-teman yang ingin mengikuti kursus online fotografi dasar, silahkan menghubungi WA 0858 1318 3069

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 5 comments… add one }
  • Reza Arizal July 11, 2020, 9:23 pm

    Koh maaf melenceng dr artikel.
    Mau tanya koh kalo pd kamera sony a6000 saya pas mode video knp ada garis hitam naik turun di LCDnya dan pas saya transfer ke HP juga msh ada.
    Pdhl klo mode foto ga ada masalah.

    Mohon pencerahannya koh ?

  • Kismanto April 30, 2020, 8:50 am

    Pagi Pak Enche Tjin..
    Mau tanya pak, Kalau kamera yang tajam gambarnya atau untuk keperluan Landscape dan portrait dengan harga di bawah 15 jt itu yg terbaik kamera apa yah ?
    Terimakasih..

  • Eko Hariyono April 26, 2020, 12:25 pm

    Pak Enche Tjin, saya mau meminta rekomendasi flash eksternal dan trigger Godox yang cocok untuk Sony Alpha 9. Terima kasih sebelumnya.

    • Enche Tjin April 26, 2020, 2:10 pm

      Banyak sih typenya, kalau mau yang baterai AA biasa ada Godox TT685, kalau mau yang litium baterai V860II. Pastikan for Sony ya. Kalau trigger bisa X1S atau X-Pro yang punya layar lebih besar jadi gampang ubah-ubah settingnya.

Cancel reply

Leave a Comment