≡ Menu

Kamera full frame dengan lensa murah vs kamera APS-C dengan lensa mahal bagus mana?

Salah satu dilema besar bagi pengemar fotografi saat memilih kombinasi kamera dan lensa adalah menentukan membeli format kamera atau ukuran sensor. Kamera bersensor relatif besar seperti full frame memang lebih baik dari yang berukuran lebih kecil. Namun bagi yang punya budget terbatas, biasanya terpaksa membeli lensa dengan kualitas yang basic/kit. Sedangkan jika membeli kamera APS-C, karena harga kamera ini lebih murah, dengan budget yang sama bisa memilih lensa yang berkualitas lebih tinggi.

Kiri: A6400, Kanan A7III

Pilihan kombinasi apa yang lebih baik? Saya berkesempatan menguji kombinasi kamera full frame dengan kamera APS-C dengan lensa yang kualitasnya berbeda. Saya mengunakan Sony A7III (full frame) dengan Sony FE 50mm f/1.8 (lensa Rp 3 jutaan) dan Yessy mengunakan Sony A6400 (APS-C) dengan lensa Sony FE 35mm f/1.8. Pilihan lensa dengan jarak fokal 35mm karena sudutnya ekuivalen dengan 52.5mm (35×1.5x crop).

Untuk hasil foto di studio dengan lighting flash dan bukaan f/1.8, saya memperhatikan kualitas ketajaman foto kurang lebih sama, tapi jika diperhatikan lebih seksama, kualitas dari kombinasi A6400 dan f/1.8 sedikit lebih tajam.

Untuk bokeh (background/foreground blur) kombinasi A7III dan lensa 50mm f/1.8 lebih blur dari Sony A6400 dan 35mm karena jarak fokal lensa 50mm lebih panjang. Berdiri di tempat yang sama, bunga dan latar belakang lebih blur saat mengunakan A7III dan 50mm.

Kiri: A6400 + 35mm, Kanan: Sony A7III & 50mm

Selain itu, kombinasi Sony A6400 dengan lensa FE 35mm f/1.8 bisa fokus lebih dekat, misalnya di foto close-up mata. Saya mengamati detail dari tekstur softlens model sangat jelas, tapi depth of field jadi lebih tipis sehingga bagian bulu matanya sudah tidak tajam lagi.

Kiri: Sony A7III & FE 50mm f/1.8, Kanan: Sony A6400 + FE 35mm f/1.8

Saat menguji di kondisi gelap seperti di dalam cafe, kami mengunakan setting ISO 3200 dan saya melihat hasil foto A6400 lebih banyak noise, terutama di bagian yang gelap.

Foto komposisi asal
Kiri A6400, Kanan A7III
Kiri A6400, Kanan A7III

Saat di luar ruangan, dengan ISO rendah, tidak terlihat banyak perbedaan, tapi kalau lebih teliti dan juga mengedit di lightroom, file dari kamera full frame lebih enak di edit karena rentang dinamisnya lebih tinggi, terutama untuk menggelapkan bagian langit.

Kiri: Sony A7III, Kanan A6400

Saat memotret, Yessy juga menyadari bahwa gambar di layar LCD-nya sepertinya color cast kuning dan saat di komputer juga memang lebih cenderung kekuningan dibandingkan dengan yang full frame dengan mengunakan setting WB yang sama.

Behind the scene pengujian dan pembahasan di Youtube Infofotografi

Kesimpulan

Kombinasi kamera full frame dan lensa basic punya keunggulan saat harus memotret di kondisi yang sangat gelap, kombinasi kamera APS-C dengan lensa bagus menghasilkan foto yang lebih tajam, bisa fokus lebih dekat dan lebih cepat. Sedangkan kombinasi kamera full frame dengan lensa basic menghasilkan foto yang lebih bersih di ISO tinggi dan lebih luas rentang dinamisnya.


Jadwal kelas foto-video dan editing Infofotografi

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 4 comments… add one }
  • Kismanto July 28, 2020, 10:09 pm

    Koh.,,mau tanya..
    3 kamera Full Frame dibawah 20 juta
    Yang bagus apa yah..

  • Haryono July 6, 2020, 1:53 pm

    untuk tahun 2020 nikon d610 baru apakah masih menarik untuk pemula yang mau pindah dari nikon apsc? terima kasih

    • Enche Tjin July 6, 2020, 11:02 pm

      Dari segi teknologi dan kepraktisan penggunaan bagi saya kurang menarik, lebih menarik Z6/Z7 tapi kalau memang yang dicari kualitas gambar memang tetap bagus standarnya sampai saat ini.

  • alfiandi fahmi July 4, 2020, 6:27 am

    koh, kayaknya belum pernah bahas sony FE 85mm 1.8?

Leave a Comment