≡ Menu

Review in-depth Panasonic Lumix S1R

Tahun lalu, Panasonic membuat sejarah baru dengan meluncurkan kamera mirrorless dengan sensor full frame yang diberi nama Lumix S. Saat ini ada tiga produk varian yang tersedia yaitu Lumix S1 (24MP, serbaguna untuk foto atau video), Lumix S1R (47MP, cocok untuk foto profesional) dan Lumix S1H (24 MP, lebih untuk video). Untuk kalangan fotografer pro, hadirnya Lumix S1R menjadi informasi penting karena bertambah lagi pilihan kamera resolusi tinggi yang bisa dipakai untuk kebutuhan fotografi komersil maupun hobi serius.

Baru saja telah dibuat sebuah konten youtube infofotografi yang membahas in-depth review S1R beserta contoh-contoh hasil fotonya. Di konten video kali ini, saya dan Enche Tjin menceritakan pengalaman setelah mencoba kamera Lumix S1R dengan berbagai lensa seperti Lumix S 16-35mm, Lumix S 24-70mm dan Lumix S 70-200mm.

Sisi kiri atas terdapat roda mode dial, dilengkapi dengan tuas Drive mode

Sebagai pembuka, saya menjelaskan tentang Lumix S1R sebagai kamera mirrorless full frame yang memakai L-Mount dan ini adalah pilihan tepat bagi Panasonic daripada mendesain mount sendiri yang artinya memulai dari nol termasuk lensanya. L-aliance adalah konsep kerjasama antar produsen yang memakai L-mount, dalam hal ini adalah Leica, Panasonic dan Sigma. Dari sisi fisik, kamera S1R berdesain ala DSLR yang besar dan ergonominya mantap, juga fisiknya yang dibalut weatherseal yang mumpuni dengan splashproof, dustproof dan freezeproof.

Lumis S1R dalam genggaman

Karena ukuran yang besar, maka banyak kendali, tuas dan tombol yang bisa ditempatkan di sekeliling bodi Lumix S1R, misalnya ada tiga roda pengaturan, ada tombol langsung WB, ISO dsb, ada roda drive mode, ada joystick dan masih ada tempat untuk LCD atas. Hal penting lain yang menjadikan Lumix S1R akan disukai profesional adalah adanya dual slot kartu memori, punya jendela bidik besar, baterai besar, layar lipat yang bisa dilipat vertikal juga, dan sebagian tombol yang bisa menyala.

Perbandingan sensor full frame di Lumix S1R (kanan) dengan sensor Micro 4/3 di Lumix G9 (kiri)

Hal penting yang kami temui menjadi kekuatan kamera Lumix S1R ini adalah sensornya. Pertama, sensor di Lumix S1R ini adalah sensor full frame dengan resolusi 47 MP. Artinya detail yang ditangkap sudah sangat mencukupi untuk kebutuhan cetak besar, bahkan bila memilih file HPG Medium, resolusinya hampir 24 MP. Kedua, sensor di Lumix S1R ini sudah memiliki mekanisme stabilizer, sehingga bila dipadukan dengan OIS di lensa menjadi Dual IS yang efektif hingga 6,5 stop.

Menggunakan Dual IS, saya bisa memotret handheld dengan shutter speed 1 detik

Implementasi lanjutan dari sensor shift ini, disediakan juga fitur High Resolution mode, yang akan menghasilkan satu foto resolusi 187 MP dengan cara sensor shift multi shot. Syaratnya tentu subyek yang difoto harus tidak bergerak, dan kamera ditempatkan di tripod yang stabil. Mode ini membuat kamera Lumix S1R menjadi kamera pertama yang mampu menghasilkan foto diatas 100 megapiksel, berguna untuk kebutuhan cetak sangat besar yang punya detail tetap tinggi.

Mode untuk menghasilkan gambar 187 megapiksel
Mencoba High Resolution Mode 187 MP
Hasil crop dari foto diatas, masih sangat detail gambarnya

Bicara resolusi sensor yang sangat tinggi ini ternyata tidak berdampak negatif pada kinerja kamera khususnya continuos shootingnya. Dalam keadaan normal, Lumix S1R bisa memotret kontinu dengan shutter mekanik, 9 fps dalam keadaan fokus terkunci (atau 6 fps bila fokus kontinu). Bahkan bila perlu kecepatan memotret yang sangat tinggi, tersedia 6K Photo 30fps yang menghasilkan foto 18MP dan 4k Photo 60 fps yang menghasilkan foto 8 MP, keduanya dengan fokus tetap.

Kecepatan burst bisa mencapai 60 fps dalam resolusi 8 MP (4K Photo mode)

Sebagai kamera yang ditujukan untuk segmen profesional, Lumix S1R punya isi menu yang lengkap. Hal ini tentunya untuk mengimbangi kebutuhan dari pengguna yang pasti mencari pengaturan lebih lanjut dari setiap parameter setting kamera. Secara umum menu yang berkaitan dengan pengaturan gambar menempati porsi paling banyak, seperti Image size, HLG Photo, Intelligent Dynamic Range, Vignetting compensation, Diffraction hingga pemroses RAW di kamera.

Susunan menu di S1R

Meski alur yang lebih umum dilakukan profesional adalah memakai file RAW, namun pengaturan JPG yang berlimpah tentu akan berguna. Misalnya dalam Photo Style, selain kita bisa memilih jenis style dari Standard, Landscape, Portait dsb, juga bisa dikustomisasi lagi parameter masing-masing style itu baik dalam hal saturasi, ketajaman, highlight, shadow dan noise reduction nya. Selain itu kita juga bisa menyimpan style tersebut dalam style pribadi (my photo style).

Custom Photo Style dengan berbagai pengaturan gambar termasuk Highlight dan Shadow yang berguna saat foto di keadaan kontras tinggi

Untuk urusan video, meski kamera Lumix S1R adalah kamera yang cenderung photocentric, tapi tetap memiliki fitur video yang termasuk lengkap. Kita bisa memilih video dengan resolusi 4K dan 60 fps, dan bila ingin slow motion bisa memilih resolusi full HD up to 180 fps yang sangat berguna untuk melakukan slow motion dari gerakan yang sangat cepat. Jangan lupa adanya stabilizer di sensor akan membantu dalam membuat klip video yang lebih stabil saat handheld. Terdapat jack mic dengan DC power out, dan jack headphone untuk monitoring audio.

Pilihan mode fokus yang berlimpah, dari Face/Eye/Body/Animal detection, Tracking AF, Auto area, Horizontal area, Zone, Wide Zone, 1pt dan spot AF.

Satu hal yang kerap membuat penasaran banyak orang saat mencoba sebuah kamera adalah kemampuan dan fitur auto fokusnya. Di Lumix S1R ini auto fokus bisa dibilang sangat cepat dan mampu mencari fokus di keadaan agak gelap (-5 Ev) seperti saat memotret Milky way. Juga terdapat fitur pendeteksi wajah, mata, badan dan satwa (animal) yang bisa diandalkan, serta ada spot AF untuk akurasi fokus. Dalam mode fokus kontinu, baik untuk foto maupun video ada fitur AF custom setting yang bisa diatur kecepatan fokus dan tracking fokusnya.

AFC Custom setting seperti seberapa sensitif, seberapa responsif dan kemampuan prediksi benda bergerak bisa diatur melalui setting kamera.

Sebagai kesimpulan, kesan kami dalam memakai kamera Lumix S1R adalah sangat menyenangkan. Kombinasi dari kualitas fisik yang solid, fitur tombol dan kendali yang lengkap, kinerja cepat dan hasil foto yang bagus tentu menjadikan kamera S1R ini sebagai alat yang bisa diandalkan untuk banyak kebutuhan. Daya tarik utamanya yaitu sensor 47 MP, bahkan bisa menghasilkan foto 187 MP, dan dibantu Dual IS memang membuat Lumix S1R berbeda dari kebanyakan kamera sejenis. Memang dengan semua fitur dan kemampuan ini, ditambah fitur weathersealed yang tanpa kompromi, membuat ukuran dan bobot kamera Lumix S1R ini jadi sama besarnya dengan kamera DSLR, namun kami yakin itu tidak akan menjadi masalah bagi profesional saat memakai kamera ini untuk bekerja.

Berikut adalah contoh-contoh foto yang diambil dengan Lumix S1R :

Pemandangan danau Toba
Dengan lensa Leica 75mm
Lumbini di Nepal
Kiri: ISO 6400, kanan: ISO 1250
Hasil dengan lensa Lumix S 16-35mm
Hasil dengan lensa Lumix S 16-35mm
Hasil dengan lensa Lumix S 16-35mm, filter ND
Hasil dengan lensa Lumix S 16-35mm

Jadi untuk lebih lengkapnya, simak saja video review Lumix S1R di Youtube infofotografi berikut ini :

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 1 comment… add one }

Leave a Comment