≡ Menu

Sharing 5 (lima) tips untuk pengguna kamera Canon EOS M

Tips 1 : Manfaatkaan file CRAW selain pilihan RAW. Di kamera Canon EOS M selain ada pilihan file RAW, juga terdapat file CRAW, yang artinya Compressed-RAW. Manfaat memakai CRAW adalah mendapat file yang ukurannya lebih kecil dari file RAW, sehingga saat memotret banyak foto, kartu memori tidak cepat penuh. Memang kualitas terbaik adalah memilih file RAW, tapi kadang sulit membedakan hasil dari RAW dan CRAW ini, karena CRAW pada dasarnya sama-sama file mentah yang bisa diedit seperti warna dan highight-shadownya.

Pilihan RAW dan CRAW

Tips 2 : Bracketing. Sesuatu yang di kamera lain ditemui dalam bentuk mode khusus atau ada di drive mode, tapi di Canon agak tersembunyi dan bisa ditemui bila kita mengakses kompensasi eksposur terlebih dahulu, dan diberi nama AEB (Auto Eksposur Bracketing). Dengan memutar roda depan, kita bisa menjadikan kamera menangkap tiga eksposur yang berbeda (lebih gelap, sedang dan lebih terang) dan bisa diatur perbedaan jaraknya. Tentunya ini dipilih hanya jika kita sengaja ingin memakai fitur bracketing (misal akan memnbuat foto HDR). Bila tidak ada rencana membuat bracketing, justru pastikan fitur AEB ini non aktif (hanya ada satu garis warna merah).

Tips 3 : Manfaatkan ISO Auto. Salah satu kemudahan di era digital ini adalah kamera bisa berganti ISO menyesuaikan perubahan cahaya, dan bahkan bisa Auto ISO. Di sebagian EOS M terbaru, ada fitur juga untuk menentukan Auto ISO ini akan mulai bekerja bila shutter speed sudah turun sampai batas tertentu (kita bisa tentukan batasnya) dan ISO boleh naik sampai batas berapa yang kita ijinkan. Ini akan membantu disaat kita pakai mode Av atau mode P, dimana shutter speed akan berubah diatur kamera tapi kita batasi minimumnya. Pengaturan minimum shutter speed juga bisa kita pilih Auto (akan menyesuaikan dengan fokal lensa) atau pilih sendiri berapa batasnya.

Tips 4 : Manfaatkan shutter elektronik. Di kamera mirrorless, tetap saja saat memotret akan terdengar suara yaitu gerakan buka tutup shutter. Ini diakibatkan karena shutter di kamera mirrorless umumnya masih berjenis shutter mekanik. Bila kita ingin silent, atau ingin mencegah shutter terlalu sering dipakai, kita bisa ganti mode shutter ke elektronik (di EOS M yang generasi lama, silent mode bisa ditemui melalui Scene mode). Memang ada kelemahan dengan memakai shutter elektronik, diantaranya benda bergerak akan tampak terdistorsi.

Tips 5 : Atur tombol kamera sesuai selera melalui Customization. Meski semua tombol di kamera memiliki fungsi tertentu, tapi adakalanya kita ingin mengubah satu dua tombol sesuai selera dan kebutuhan kita. Misalnya tombol * (bintang) yang awalnya adalah untuk Auto exposure lock, mungkin jarang dipakai dan mau diubah jadi fungsi lain. Untuk itu carilah di menu Custom Function (C.Fn) dan ubah tombol apa yang mau diganti ke fungsi lain sesuai kebutuhan.

Itulah 5 tips saya untuk pengguna Canon EOS M. Bila perlu buku panduan penggunaan EOS M, bisa dicek di halaman ini.

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment