≡ Menu

Sony A6700 & 16-35mm f/2.8 GM II hadir di Indonesia

Sony Indonesia tanggal 1 September 2023 ini mengumumkan kamera APS-C tercanggih mereka Sony A6700 di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan. Pre-Order kamera ini telah dimulai untuk periode 1-24 September. Harga kamera Sony a6700 body-only Rp21.999.000, dengan paket lensa Sony 16-50mm Rp22.999.000. Bagi yang memesan akan mendapatkan bonus kartu SD Card G Tough 64GB yang bernilai Rp2 juta.

Juga tersedia PWP (cashback Rp 2 juta) jika memesan kamera dengan beberapa lensa pilihan yaitu 16-55mm f/2.8, 10-24mm f/4G, 15mm f/1.4G.

Lensa Sony GM 16-35mm f/2.8 II dijual dengan harga Rp35.999.000 dengan bonus filter protector dan pouch.

Pembahasan Sony A6700 bisa disimak di YouTube infofotografi

{ 0 comments }

Sony A7C II & A7CR

Pada tanggal 29 Agustus 2023, Sony mengumumkan dua kamera mirrorless full frame sekaligus dengan gaya rangefinder. Selain yang sudah dirumorkan dalam beberapa bulan terakhir yaitu Sony A7C II, penerus A7C, Sony juga membuat varian baru A7CR.

Seperti prediksi, Sony A7C II memiliki spesifikasi seperti A7 IV yaitu 33MP full frame sensor, AF tracking 759points, 10 fps, 7 stop in-body stabilization, video 4k/60p (APS-C Crop), S-Cinetone, tidak memiliki mechanical 1st curtain dan jendela bidik beresolusi 2.36 juta titik.

Sony A7C II yang dijual dengan harga $300 lebih murah dari A7 IV ini mungkin akan popular dikalangan content creator dan fotografer muda yang menyukai kamera dengan body yang compact dan ringan dan meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas mereka dalam memotret atau merekam video.

Dengan harga yang lebih murah dan body yang lebih compact (berat 514g), seri A7C mengorbankan jendela bidik yang resolusinya lebih rendah, slot kartu cuma 1 dan hanya SD card UHS-II dan port HDMI micro yang kecil.

Meski demikian, ada yang baru juga di A7C II dibandingkan A7 IV, yaitu fitur auto framing yang memanfaatkan teknologi AI dan efektivitas steadyshot yang lebih tinggi. Fitur ini ditemukan juga di kamera Sony ZV-E1.

The Sony a7C II akan tersedia di bulan September 2023 dengan harga body-only $2199.99.(Rp33 jutaan) Paket lensa kit FE 28-60mm F4-5.6 akan dijual dengan harga $2499.99. Tersedia perpanjangan grip dengan harga $160.

Yang mengejutkan adalah hadirnya A7CR bersama dengan A7C II. Berdesain body yang mirip, tapi sensor yang digunakan berbeda. A7R memiliki sensor full frame 61MP seperti Sony A7R V. Dengan harga US$900 lebih murah dan body yang lebih kecil, Sony A7RC mengorbankan beberapa hal seperti kinerja foto berturut-turut 8 fps saja dibandingkan 10 fps, flash sync speed 1/160 dibandingkan 1/250 detik, Video tertinggi 4K/60p (crop) dibanding 8K, dan hanya punya 1 slot untuk SD card dengan port HDMI micro yang lebih kecil dibandingkan A7R V.

Sony A7RC dijual dengan harga $3000 body only. (sekitar Rp45 jutaan). Kedua jenis kamera memiliki dua varian desain, hitam-hitam atau silver-hitam.

Selain dua kamera, Sony juga mengumumkan pembaharuan lensa baru yaitu Sony GM 16-35mm f/2.8 II. Sony mengklaim ketajaman lensa ini lebih merata dan CA lebih terkendali. Selain itu jarak fokus minimum diperdekat ke 22cm saja. Harga lensa ini US$2200 atau sekitar Rp34.5juta.

Opini awal

Sebagai salah satu brand kamera yang dominan, Sony semakin lihai dalam melihat celah pasar. Sony A7RC dan A7C II merupakan salah satu varian baru yang dibuat untuk menarik minat penggemar fotografi & profesional fotografer yang menyukai kamera dengan form factor yang ringkas dan memiliki sensor full frame. Sepengamatan saya, baru Sony yang membuat kamera dengan desain gaya rangefinder seperti ini yang memiliki sensor full frame.

Dengan harga yang lebih murah dan ringan dari seri kamera Sony Alpha lainnya seperti A7 IV & A7R, Sony mencoba merangkul fotografer/videografer dengan budget yang lebih terbatas, atau profesional yang sedang mencari kamera kedua/2nd camera/back-up camera. Dengan sensor yang sama, yaitu 33 & 61MP, profesional tidak perlu berkompromi dengan kualitas gambar.

{ 5 comments }

Wisata Fotografi Jiuzhaigou 2023

Infofotografi telah merencanakan untuk mengadakan trip ke Jiuzhaigou tahun 2020 yang lalu, tapi sayangnya terkendala pandemi. Di tahun 2023 ini, akhirnya kita bisa mewujudkan tour ini di tahun 2023 ini kembali. Infofotografi kembali mengajak teman-teman yang hobi traveling dan fotografi untuk bersama-sama berwisata bersama sambil memotret.

Berbeda dengan wisata pada umumnya, tour wisata infofotografi diselenggarakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan mengutamakan kekeluargaan dan kecintaan terhadap fotografi dan traveling. Tour ini cocok untuk penghobi fotografer pemula sampai mahir, akan ada panduan oleh Enche Tjin selaku mentor trip ini.

Highlight tempat tujuan wisata fotografi:

Jiuzhaigou adalah taman nasional yang terkenal sangat indah dan tercatat dalam UNESCO Heritage Site. di taman nasional yang luas ini, banyak sekali kolam, dan danau yang sangat jernih dengan air yang bewarna-warni. Selain itu terdapat banyak air terjun yang berskala besar dan lebar. Lembah ini dikelilingi oleh bukit dan pegunungan. Dari jauh kita bisa melihat pegunungan bersalju. Di dalam taman nasional ini juga terdapat beberapa kampung suku Tibet.

Kita akan menghabiskan dua hari di taman nasional yang luasnya mencapai 720km2 supaya puas untuk menikmati dan memotret berbagai sisi dan keindahan pemandangan tanpa harus tergesa-gesa. Beberapa foto yang saya potret bisa dilihat di website Enche Tjin.

Huang Long (naga kuning) adalah taman nasional yang berisi kolam-kolam berundak-undak dengan warna air yang bergradasi dari biru ke hijau. Selain itu banyak air terjun sepanjang kurang lebih 6km.

Chengdu adalah ibukota provinsi Sichuan, yang sudah sangat tua dan bersejarah. Berdiri pada tahun 311 Sebelum Masehi dan merupakan kota utama di China bagian barat. Penduduk kota Chengdu sekitar 14 juta menurut sensus penduduk tahun 2010. Chengdu juga memiliki kompleks kota tua yang terkenal di zaman dulu sebagai salah ibukota kerajaan Shu di era tiga kerajaan (Samkok) dan kota penting dalam perdagangan jalur sutra.

Durasi 7 hari 6 malam
Periode: 18-24 Oktober 2023
Standar akomodasi: Hotel 4 Bintang
Maskapai: Cathay Pacific
Maksimum peserta: Tempat terbatas, maksimum 16 peserta
Makanan: Diusahakan halal, atau tidak mengandung babi

Biaya trip: US$1350 (Rp20.250.000) per orang

Biaya tiket pesawat bervariasi sekitar Rp8-9juta tergantung maskapai dan tanggal pembelian.
Batas waktu pendaftaran: Sampai kuota penuh.

Bagi yang ingin info lebih lanjut/mendaftar, silahkan hubungi Iesan di WA 0858 1318 3069

FAQ:

Apakah boleh mengajak teman yang tidak hobi fotografi
Boleh, karena wisata ini terbuka untuk umum, termasuk yang belum hobi fotografi, tapi perlu dijelaskan bahwa dalam wisata ini kita akan lebih lama dalam menikmati pemandangan dan memotret di tiap-tiap spot, tidak tergesa-gesa seperti trip biasa. Jadwal normal, tidak ada sunrise (tidak perlu bangun dini hari) karena taman nasional buka pk 8.00-17.00 waktu setempat.

Bagaimana medan/persiapan kesehatan?
Medan cukup aman untuk yang bertubuh sehat, jalanan sebagian besar datar, sebagian tangga naik dan menurun. Jalan setapak kondisi sangat baik, datar dari bahan kayu (wood plank). Sangat dianjurkan untuk berolahraga/jalan-jalan sebulan sebelum berangkat untuk membiasakan.

Bagaimana cuaca disana?
Di pagi hari cuaca relatif dingin di pagi hari, sejuk di siang hari, 7°C – 17 °C di siang hari. Jaket tebal dan sweater diwajibkan untuk perjalanan kali ini.

{ 0 comments }

Tamron 11-20mm f/2.8 RXD untuk Kamera Fujifilm X

Dua tahun lalu, Tamron merilis 11-20mm f/2.8 RXD untuk kamera Sony E-mount, dan saat itu banyak pengguna sistem kamera lainnya yang ngiri. Tapi belakangan ini, Tamron sepertinya mulai membuat lensa-lensa untuk sistem kamera lainnya, seperti Fujifilm X.

Di awal tahun 2023 ini, Tamron akhirnya merilis lensa 11-20mm f/2.8 untuk Fujifilm X. Lensa ini khusus dirancang untuk APS-C, jadi wajar kalau Tamron merilis lensa ini buat sistem Fujifilm X.

Lensa ini punya beberapa keuntungan, pertama ukurannya dan beratnya relatif ringkas dan ringan, hanya 8 cm dan beratnya 300gram saja. Untuk lensa ultra lebar yang bisa zoom dan bukaannya konstan di f/2.8 menurut saya sangat baik, tidak memberatkan.

[continue reading…]
{ 1 comment }

Dibandingkan dengan Canon EOS R yang lain, Canon R8 ini menurut saya akan jadi yang paling populer. Kenapa begitu? Menurut saya, karena R8 punya sensor full frame dan sistem kamera yang canggih di dalam body yang ringkas. Harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Canon R6 II yang memiliki spek. yang mirip.

Sebelum saya membahas kebolehan Canon EOS R8 ini, saya ingin membahas kelemahan R8 ini terlebih dahulu. Body Canon R8 ini mirip dengan Canon Rp, salah satu kamera full frame termurah saat ini, baterainya kecil, tidak ada stabilizer di body, jendela bidik relatif kecil dan hanya punya slot untuk SD card.

[continue reading…]
{ 5 comments }

Saat pertama saya membaca spek dari kamera Nikon Z8, sekilas saya merasa hubungan antara Z8 dan Z9 seperti Nikon D700 ke D3 di era kamera DSLR.

Tapi setelah meneliti lebih lanjut, Nikon Z8 ini terasa jauh lebih mirip Z9 daripada yang saya duga. Kedua kamera memiliki image sensor yang sama, 45.7 MP stacked full frame sensor dan processor EXPEED generasi yang sama. Jadi secara fungsi, kedua kamera terasa sangat mirip.

[continue reading…]
{ 1 comment }

Fujifilm XF 8mm f/3.5 WR – Review

Bersama dengan Fujifilm X-S20, Fujifilm mengumumkan lensa baru Fujifilm XF 8mm f/3.5 WR di X-Summit, Bangkok tanggal 24 Mei 2023. Lensa ini unik karena sudutnya yang sangat lebar. Biasanya lensa 8mm sudah termasuk fisheye, tapi lensa ini rectilinear, sehingga garis horizon atau vertikal tetap lurus.

Ukurannya relatif kecil dengan panjang yang hanya sekitar 5 cm, lensa ini bisa pasang filter berukuran 62mm. Biasanya lensa selebar ini bagian depannya cembung ke depan, jadi tidak bisa menggunakan filter konvensional.

Di bodi lensa terdapat ring manual fokus, tapi lensa ini lensa autofokus kok, dan ada aperture ring/bukaan lensa yang bisa kita pilih dari f/3.5-22 dengan pemberhentian setiap 1/3 stop. Seperti biasa, ada pilihan A, atau auto aperture.

Kualitas lensa ini bagus dan tajam berkat elemen aspherical dan konstruksi bodi sudah WR atau weather resistant. Fujifilm juga menyertakan lens hood yang pas dengan lensa 8mm yang kompak ini.

Untuk kualitas gambarnya sangat lebar dan tajam, cocok buat pemandangan dan arsitektur. Untuk lensa ultra lebar seperti ini, pastinya ada distorsi terutama di bagian tepi-tepi foto, jadi hati-hati kalau untuk foto orang karena wajahnya akan miring. Tapi untuk pemandangan seperti langit ya aman-aman saja.

Lalu lensa ini juga oke buat vlogging, karena kalau pakai lensa yang tidak terlalu lebar, sulit untuk memasukan lebih dua orang atau lebih ke dalam frame dan pemandangan di belakangnya juga ketutupan.

Beberapa fungsi video seperti electronic image stabilization, juga membutuhkan cropping sedikit banyak, jadi lensa ini sangat aman karena masih sangat lebar setelah cropping.

Lensa Fujifilm XF 8mm ini telah saya uji kemampuannya di Fujifilm X-Summit dan Fujikina 2023 di Bangkok. Untuk liputannya silahkan tonton videonya di YouTube infofofotografi.

{ 0 comments }

Fujifilm X-S20 Review

Bertempat di Bangkok, di acara tahunan Fujifilm X-Summit tanggal 24 Mei 2023, Fujifilm merilis kamera mirrorless Fujifilm X-S20 dan lensa Fujifilm XF 8mm f/3.5 WR dan app baru X-App. Di Artikel ini, saya akan review kameranya.

Fujifilm X-S20 termasuk sistem Fujifilm X yang bisa bertukar ganti lensa, dan merupakan kamera generasi kedua dari seri X-S yang dirancang untuk penggemar fotografi, content creator atau fotografer profesional yang membutuhkan kamera yang ringkas tapi berkinerja tinggi untuk foto dan video.

Kamera baru ini menggunakan processor generasi ke-5, menjadikannya setara secara teknologi dibandingkan kamera yang kelasnya lebih tinggi seperti Fujifilm X-T5 dan Fujifilm X-H2.

Processor & Baterai baru

Processor generasi baru ini memungkinkan berbagai keuntungan dibandingkan dengan pendahulunya X-S10 diantaranya peningkatan resolusi foto terutama di ISO rendah, kinerja kecepatan foto berturut-turut mencapai 8fps dengan buffer yang lebih lapang. Sistem autofokus juga meningkat, saat ini bisa mendeteksi lebih banyak subjek foto.

Di mode Auto, deteksi subjek bisa diset secara otomatis. Kamera akan memilih sendiri jenis subjeknya tanpa kita harus repot menggantinya.

Dengan processor baru yang efisien ditambah dengan penggunaan baterai NP-W126 yang besar, content creator dapat memotret atau merekam video kurang lebih dua kali lipat lebih banyak dan lama daripada X-S10.

Selain processor dan baterai baru, ada dua peningkatan lain yang menonjol saat saya menguji kamera ini. Pertama adalah layar monitor yang resolusinya meningkat dari 1 juta titik menjadi 1.84 juta titik, hampir dua kali lipat, layar yang lebih detail dan tajam memudahkan untuk komposisi dan mereview foto. Sayangnya jendela bidik beresolusi sama dengan kamera pendahulunya X-S10 yaitu 2.3 juta titik dengan perbesaran 0.62x.

Kedua adalah slot memory card sudah mendukung memory UHS-II, sehingga mempercepat kinerja saat memotret berturut-turut. Dengan kombinasi processor dan kartu UHS-II yang cepat, kita bisa memotret terus menerus dengan format JPG atau compressed RAW sampai ribuan foto tanpa ada perlambatan. Intinya kamera ini bisa buat ngebut juga misalnya untuk foto olahraga/satwa.

Kualitas gambar

Kualitas gambar Fujifilm X-S20 mirip dengan X-S10 karena menggunakan sensor APS-C 26MP yang identik, tapi berkat processor baru, gambar di ISO rendah lebih jernih daripada sebelumnya. Saat menggunakan ISO rendah seperti ISO 160-400, kamera akan menghasillan foto yang sangat detail dan tajam, di ISO 1250 mulai terlihat kualitas foto menurun dengan munculnya noise dan berkurangnya detail. Di ISO 3200 atau lebih tinggi saran saya lebih baik digunakan di kondisi darurat.

Fitur Video

Di sisi videonya, X-S20 bisa merekam 6.2K, artinya ia dapat menggunakan semua bidang sensor untuk merekam video dengan aspek rasio 3:2. Istilahnya open gate. Keuntungan merekam video 6.2K adalah memberikan keleluasan kepada editor untuk meng-crop video untuk rekomposisi atau untuk menstabilkan footage video.

Selain itu, X-S20 bisa merekam 4K 60p tanpa crop, dan untuk Full HD berguna untuk dijadikan video slow motion yang sangat lambat.

X-S20 kini juga punya headphone jack khusus. dan F Log 2 nya sudah 1 stop lebih baik daripada sebelumnya. Tally Light dan layar ada frame merah juga tersedia, kalau rekam video slow motion framenya warnya hijau. Kedua fitur ini penting supaya creator tau persis kameranya merekam video atau belum.

Creator juga tidak perlu khawatir untuk merekam video dalam jangka waktu lama karena X-S20 tidak membatasi waktu perekaman video lagi, sehingga bisa merekam lebih dari 30 menit untuk satu file video. Jadi yang membatasi durasi video sekarang hanya kapasitas memory card dan baterai.

Overheating yang jadi masalah di kamera compact dengan video spek tinggi seperti kamera ini untungnya tidak menjadi masalah saat merekam video untuk content seperti 4K atau Full HD. Saat merekam video saya tidak merasa kamera ini terlalu panas seperti saat menggunakan X-S10. Saya sempat menguji dengan merekam video berturut-turut selama kurang lebih 1.5 jam dengan kombinasi video 4K dan full HD di suhu ruangan sekitar 25 °C dan aman-aman saja sampai 1 baterai habis. Kamera terasa hangat tapi masih wajar.

Tapi untuk video 6.2K kamera akan berhenti karena overheat sekitar 30an menit. Tapi kalau kita pakai aksesoris cooling fan, kurang lebih bisa 70-an menit sesuai tes dari Fujifilm.

Kinerja autofokus

Kinerja autofokus X-S20 juga sudah ditingkatkan lagi dibandingkan X-S10. Kinerjanya mirip dengan Fujifilm X-H2 yang sudah pernah kami review. Yang pasti deteksi subjeknya sangat baik bisa mendeteksi subjek manusia meskipun wajah tidak terlihat misalnya saat membelakangi kamera.

Kadang-kadang fokus bisa hunting sesekali juga, tergantung bagaimana skenario dan kualitas dari motor lensa. Lensa-lensa Fujifilm dengan Linear motor akan lebih cepat dan aman untuk tracking subjek bergerak cepat.

Stabilisasi

Fujifilm mengumumkan kinerja stabilizer untuk fotografi meningkat dari enam menjadi tujuh stop. Untuk mencapai tujuh stop sepertinya sangat tergantung dari lensa yang digunakan dan juga kestabilan teknik fotografernya. Saya pribadi hanya mendapatkan sekitar dua sampai tiga stop atau setengah detik saat menggunakan lensa 8mm. Saya sempat mencoba dengan lensa 18-55mm OIS dan saat di zoom ke 55mm mendapatkan gambar yagn stabil kurang lebih empat stop atau sekitar 1/8 detik, tidak jelek sebenarnya. Kalau pakai lensa yang lebih telefoto lagi mungkin akan lebih mendekati 7 stop.

Stabilization untuk video ada (IBIS, OIS) untuk pergerakan yang sedikit saja, masih oke, tapi kalau untuk video dimana kita jalan-jalan dengan cepat, hasilnya akan bergelombang, tidak semulus dibandingkan dengan menggunakan gimbal.

Kesimpulan

Dari kelebihan-kelebihannya,kamera ini cocok untuk penggemar fotografi atau profesional yang menginginkan kamera yang fleksibel, berkinerja tinggi tapi memiliki ukuran yang ringkas dan ringan.

Menurut saya, Fujifilm telah mendengarkan keluhan pelanggannya dengan baik dan meresponnya dengan meningkatkan processor dan baterai di X-S20, yang keduanya merupakan kelemahan utama yang sering dikeluhkan dari kamera pendahulunya Fujifilm X-S10.

Dibandingkan dengan seri X-H, X-S20 masih punya kelemahan yaitu tiadanya weathersealing, dan hanya memiliki satu slot memory card, sehingga fotografer profesional perlu agak waspada saat bekerja di situasi dan kondisi yang sulit.

Kesan pertama dan Review Fujifilm X-S20 telah tayang di channel YouTube infofotografi

{ 1 comment }

Sony ZV-E1 yang diumumkan akhir bulan Maret 2023 telah hadir di pertengahan Mei 2023 di Indonesia dengan Rp34.999.000. Pembelian secara pre-order dapat dilakukan mulai dari tanggal 12 Mei – 4 Juni 2023 di seluruh Sony Authorized Dealer. Untuk pembelian pada masa pre-order, Sony menawarkan promo khusus berupa PWP Cashback hingga Rp3.300.000 untuk lensa SEL24F14FM, SELP1635G, SEL2070G, dan shooting grip GP-VPT2BT. Sony juga menyiapkan Sony Limited Jacket eksklusif bagi pelanggan yang melakukan pembelian pada masa pre-order.

Kelebihan dan teknologi Sony ZV-E1 dapat di baca di artikel ini.

Spesifikasi utama Sony ZV-E1

  • 12MP Full-Frame Exmor R CMOS Sensor
  • UHD 4K 120p / FHD 240p / 10-Bit 4:2:2
  • ISO 80-409600
  • Ai Autofocus system
  • 5-Axis SteadyShot Image Stabilization
  • 15+ Stops Dynamic Range, AI Auto-Framing
  • Multi-Face Recognition, Time-Lapse
  • Product Showcase Setting
  • S-Log3, S-Gamut3, S-Cinetone, User LUTs
  • Extended ISO 80-409,600
  • Internal Mic + Inputs, USB Streaming
  • 1 SD card slot

Fitur-fitur ZV-E1

  • Kamera vlog dengan lensa yang dapat ditukar full-frame terkecil dan teringan di dunia ii
  • Sensor CMOS Exmor R™ back-illuminated full-frame dengan 15+ stop garis lintang dan
  • sensitivitas tinggi
  • Sistem E-mount Sony
  • Mesin pemrosesan gambar BIONZ XR™
  • Real-time Recognition AF berbasis AI 3 dan Real-time Tracking yang Tangguh 4
  • 4K 60p, 4K 120p yang Dapat Ditingkatkan 5
  • Cinematic Vlog Setting 6 termasuk S-Cinetone
  • Stabilisasi gambar optik 5-sumbu dalam bodi dan stabilisasi Mode aktif Dinamis v
  • Framing Otomatis 7 dan Framing Stabiliser viii berbasis AI
  • S-Gamut3.Cine/S-Log3 dan S-Gamut3/S-Log3
  • Fungsi Breathing Compensation 8
  • Product Showcase Setting 9 dan one-touch Bokeh Switch
  • Mikrofon 3 Kapsul Cerdas dengan direktivitas variabel
  • Layar LCD sentuh vari-angle untuk memudahkan pemantauan
  • Konektivitas smartphone yang mudah dan stabil
  • Didesain dengan mempertimbangkan keberlanjutan
Pembahasan detail tentang kamera Sony ZV-E10 di YouTube infofotografi
{ 0 comments }

Canon EOS R8 resmi dijual di Indonesia

Hari ini PT Datascrip bertempat di Black Owl Kelapa Gading Jakarta, secara resmi menjual produk kamera full frame baru yaitu Canon EOS R8, sebuah kamera 24 MP yang menawarkan fitur fotografi dan videografi lengkap dengan ukuran yang ringkas.

Professional Videographer berfoto bersama saat acara peluncuran Canon EOS R8 di Jakarta (8/5). Kamera full-frame paling ringan dalam sistem EOS seri R Canon ini dibekali dengan fitur dan teknologi terkini seperti teknologi Dual Pixel AF II yang cepat dan presisi, serta kecepatan continuous shooting hingga 40 fps.


“Kamera dengan ukuran sensor yang besar terkadang membuat bodi kamera menjadi tidak ringkas. Namun dengan EOS R8, para profesional dapat memanfaatkan kualitas full-frame dengan perangkat kamera yang ringkas dan ringan, memberikan keleluasaan untuk pengambilan gambar saat menjelajah kota hingga merekam aktivitas sehari-hari,” ujar Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip.

Dalam aspek fotografi, sensor 24 MP full frame di EOS R8 diyakini mumpuni untuk kebutuhan hobi hingga kerja seperti pekerja wedding, dengan dukungan fitur Dual Pixel AF khas Canon, dan khusus pada EOS R8, sistem AF-nya juga sudah dibekali dengan EOS iTR AF X, teknologi cerdas yang dapat mendeteksi dan melacak wajah, mata, dan tubuh pada orang dan hewan (anjing, kucing, dan burung), serta kendaraan (mobil dan sepeda motor). Termasuk mengidentifikasi subjek lain dan “mengunci” subjek menggunakan karakteristik, seperti bentuk, warna, dan kecerahan.

Kamera berbobot 461 gram ini juga sudah dilengkapi dengan Multi-Function Shoe, LCD layar sentuh vari-angle berukuran 3,0 inci dan memiliki 1,62 juta titik. EOS R8 dilengkapi dengan konektivitas yang beragam, seperti port USB C, Bluetooth, dan koneksi WiFi yang bisa digunakan untuk transfer data, kontrol jarak jauh dengan aplikasi Camera Connect.

Dukungan prosesor Digic X yang kencang membuat EOS R8 mampu menangani data besar seperti continuous shooting dengan shutter elektronik hingga 40 foto per detik, atau merekam video 4K 60p tanpa crop hingga 30 menit tanpa kuatir dengan overheat. Bahkan dalam pilihan videonya, ada juga opsi 10 bit 4:2:2 dan Canon Log 3 untuk fleksibilitas post processing dan grading yang profesional.

  • Focus Breathing Correction: Fitur ini berfungsi untuk mengurangi perubahan sudut pandang yang tidak diinginkan selama transisi fokus. Hal ini memberikan kontrol yang lebih besar terhadap transisi fokus yang sangat penting untuk ekspresi subjek.
  • False Colours and Zebras: Fitur ini berfungsi untuk memudahkan pengaturan tingkat kecerahan tertentu, termasuk pencahayaan dalam kondisi yang sulit.
  • Aspect Marker Display: Fitur ini berfungsi untuk pembingkaian rasio video sesuai dengan kebutuhan, seperti dimensi ratio untuk kebutuhan di media sosial (1:1), (16:9), dan sebagainya.
  • UVC (USB Video Class)/UAC (USB Audio Class): Fitur ini berfungsi untuk transmisi langsung audio dan video Full HD (plug-and-play) ke PC hanya dengan koneksi USB; ideal untuk live streaming.

Sebagai lensa kit baru, diperkenalkan juga lensa RF 24-50mm f/4.5-6.3 IS STM yang ringan (210 gram) dan pendek. IS di lensa ini bisa mencapai 4,5 stop efektif dan bila dipaketkan dengan EOS R8 harganya Rp. 35.799.000,- (harga lensa ini sendiri adalah Rp. 5.499.000, sedangkan harga R8 body only Rp. 31.299.000). Namun bila membeli di periode promo sampai akhir Mei 2023, harga kamera R8 body only Rp. 25.999.000 dan kit RF 24-50mm Rp. 29.999.000). Datascrip memberi bonus baterai LP-E17 untuk setiap pembelian EOS R8.

Tampak pada gambar (kiri-kanan): Aldo Sinarta – Professional Photographer, Danni Nahason – Assistant Marketing Manager Canon Business Unit PT Datascrip, Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip, Syailendra Kamdani – Head Of Marketing Canon Business Unit PT Datascrip dan Jibril Fitra Erlangga

{ 0 comments }