≡ Menu

Mengenal ISO / ASA lebih jauh

Sebelumnya saya telah membahas secara singkat tentang apa itu ISO / ASA di Segitiga Emas fotografi, tapi karena ada beberapa pembaca yang ingin tahu lebih dalam, maka saya bahas kembali disini.

Secara ringkas, ISO (di kamera digital) dan ASA (di kamera film), adalah ukuran sensitivitas sensor. Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor tersebut, sehingga bila Anda memotret dengan setting ISO tinggi, foto di tempat gelap pun terlihat terang.

ISO ini kurang lebih seperti kepekaan mata manusia. Bila kita dari ruangan terang dan kemudian masuk ke ruangan yang gelap, mata kita menyesuaikan kepekaannya terhadap ruangan tersebut. Demikian juga AUTO ISO pada kamera digital kita, kamera akan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya yang ada.

Tapi sayangnya, karena keterbatasan teknologi, kamera digital di pasaran belum sepeka mata manusia. Alhasil banyak foto di tempat gelap berkualitas buruk.

Semakin tinggi ISO, semakin besar efek samping yang ditimbulkan yaitu hilangnya detail foto dan munculnya bintik2 (disebut juga dengan noise), selain itu gambar menjadi kurang kontras. Kadang kala, ada juga fotografer yang dengan sengaja mengeset ISO tinggi dengan tujuan menghasilkan karya yang artistik menyerupai efek film.

Jadi bila ingin foto Anda bersih dari noise, maka gunakanlah ISO serendah mungkin, misalnya ISO 100 atau 200.

Tapi kadangkala kita terpaksa mengunakan ISO tinggi di ruangan gelap, kalau tidak foto Anda bisa jadi kabur.

Ukuran ISO

Ukuran ISO biasanya dimulai dari angka 100, kadang ada kamera yang mulai dari ISO 64 dan ISO 80, ada juga dari 200. Artinya seperti berikut. ISO 200 memiliki kepekaan dua kali lebih besar daripada ISO 100, dan ISO 400 memiliki kepekaan dua kali lebih besar daripada ISO 200.

Deret angka ISO antara lain: 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, dan seterusnya.

Kamera digital canggih saat ini memiliki pilihan kepekaan sampai dengan ISO 102400.

Toleransi ISO ini sangat tergantung pada ukuran sensor dan megapixel. Untuk kebanyakan kamera saku, ISO 100-200 merupakan setting yang ideal. Tapi ISO 400 keatas kualitas foto sudah memburuk karena noise, sedangkan untuk kamera DSLR, biasanya ISO 1600 adalah perbatasan antara foto yang layak atau tidak.

Karena ISO 1600 berarti 4x lebih peka daripada 400, maka kamera DSLR lebih diuntungkan saat digunakan disituasi yang gelap.

Perlu diketahui juga semakin tinggi megapixel dalam ukuran sensor yang sama, semakin banyak kemunculan noise. Oleh sebab itu megapixel yang besar tapi ukuran sensor kecil (seperti kamera saku) malah kurang efektif.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 23 comments… add one }
  • Rafli June 27, 2018, 7:11 pm

    Om memaksimalkan kamera hp untuk fotografi apa perlu menggunakan iso..

    • Enche Tjin June 28, 2018, 4:58 pm

      Di kamera ponsel yang bisa diatur secara manual, ISO ditinggikan di kondisi gelap supaya gambarnya terang.

  • Nanie Pratiwi March 28, 2016, 4:50 pm

    kalau NIKON COOLPIX L840 dengan CANON POWERSHOOT SX410
    lebih bagus yg mana yah gan kalau dipakai untuk foto ?
    saya ini pemula jadi kurang tau
    terima kasih

  • Andriyus November 27, 2015, 7:56 am

    Mau nanya om, dalam kondisi kurang cahaya, kapan kita harus pakai blits dan kapan hrs menaikan iso? Mhn pencerahannya. Makasih…

    • Enche Tjin November 28, 2015, 11:28 pm

      Terima kasih, ini pertanyaan yang bagus.

      Saat memotret di kondisi cahaya gelap, kita dihadapkan dengan kedua pilihan ini. Saya biasanya menaikkan ISO jika saya memang mengunakan blitz/flash dilarang, misalnya di konser musik, atau tari-an. Menaikkan ISO secara tidak langsung membuat saya dapat mengunakan shutter speed yang lebih cepat untuk membekukan momen. Selain mematuhi peraturan, menaikkan ISO juga saya lakukan jika saya ingin merekam ambient light (cahaya ruangan) apa adanya, memberikan kesan foto yang lebih sesuai kenyataan yang ada.

      Mengunakan blitz saya gunakan untuk memotret acara keluarga, dokumentasi di dalam ruangan. Saya biasanya mengunakan blitz dengan cara memantulkan cahaya flash ke langit-langit supaya mendapatkan hasil foto dengan cahaya merata dan lembut. Saya mendapati teknik flash untuk foto dokumentasi ini lebih bagus hasilnya dari kecerahan dan warnanya. Biasanya cahaya lampu ruangan yang mengenai wajah biasanya kurang merata dan bayangan terkadang jatuh di tempat-tempat yang tidak saya inginkan.

      Untuk memotret outdoor, seperti pemandangan kota dimalam hari, flash tidak begitu efektif karena tidak bisa menjangkau jarak yang jauh. Maka biasanya ISO yang saya naikkan. Jika mengunakan tripod, ISO saya stel di paling rendah (ISO 100), dan mengunakan shutter speed yang lambat untuk mengumpulkan cahaya. Namun, saat memotret orang di malam hari terutama di kondisi backlight (cahaya dibelakang subjek foto), saya akan mengunakan flash untuk menerangi subjek foto.

      Demikian kondisi-kondisi sesuai pengalaman dan preferensi saya kapan mengunakan ISO dan kapan mengunakan flash, mudah-mudahan membantu.

  • faiva April 21, 2015, 10:45 am

    om mau tanya, terlalu lama pake ISO yang terlalu tinggi di ruangan terbuka ada akibatnya ga??berdampak ke sensornya ga?trima kasih sebelumnya

    • Enche Tjin April 22, 2015, 12:40 am

      Tidak berdampak ke sensor.

  • andre October 11, 2014, 3:00 am

    Bagus Nokia Lumia 1020 yang punya Kamera sampe 41 Mp, atau Canon EOS 600D yang cuma 18 Mp?

    • Enche Tjin October 11, 2014, 8:59 am

      Bagus 600D karena ukuran sensornya berbeda.

  • Dani February 27, 2011, 1:14 pm

    mas…saya memakai kamera analog F55 ,, dan saya selalu memakai film” yang Asa 200 atau bisa dibilang ISO 200,, tadi anda bilang yang ideal ISO 100 dan 200 untuk menghasilkan foto bersih dari noise..
    Lalu kenapa ya hasil foto” saya dengan ISO 200 itu semuanya kalo di Zoom pasti ada bintik”/butiran” seperti noise?? apa itu karena saya memakai Film??

    thanks…

    • Enche February 27, 2011, 1:15 pm

      Iya di tiap film beda-beda, ada film ASA 200 juga uda ada noisenya, tapi mudah2an itu tidak terlalu mengganggu.

  • gio January 21, 2011, 11:41 am

    makasih buat infonya 🙂
    cuman saya masih bingung. untuk di tempat yang gelap, kapan saya harus pake iso yang agak tinggi, kapan saya bisa menggunakan flash/cahaya blitz?
    terima kasih

  • rozy September 13, 2010, 11:23 pm

    gan klo iso itu sbenernya klo sdang brada di pantai dengan kecerahan matahari tingkat tinggi kok cara mengaturnya susah yah, pasti alhasil menjadi agak gelap…?

    • Enche November 27, 2010, 3:37 am

      @rozy agak bingung ama pertanyaannya hehe

  • borland July 12, 2010, 7:51 am

    apa ada pengaruh dari sensor apa bila iso yag kita naikan terlalu tinggi..soalX ada kasus seperti ini aq dapat d kameraku??klw di tempat gelap misl iso yag saya gunakan1000 tp kadang masih aga gelap…apa ada masalh pada sensor ???salam pemula^^

    • Enche July 12, 2010, 8:59 am

      Ga ada masalah dengan sensor, itu cuma berarti ISO 1000 belum cukup tinggi untuk tempat tersebut.

  • kyat June 1, 2010, 11:09 pm

    Diterangkan bahwa dengan ukuran sensor yg sama tetapi lebih besar ukurang pixelnya, malah semakin banyak noisenya.
    Apa bisa dijelaskan secara teknis atau gambar ?
    (karena dalam benak saya sensor ukuran yg sama tapi diberi pixel yang lebih banyak berarti logikanya semakin padat, tapi kenapa malah banyak noise ya ?)

    • Enche June 1, 2010, 11:59 pm

      Kalau pixel makin banyak, ukuran pixel makin kecil jadi penyerapan cahaya jadi kurang maksimal.

  • gendut May 6, 2010, 11:26 pm

    jika keadaan mati lampu sebaiknya gunakan bukaan brapa dan ISO brapa

    bisa tampilkan settingan yg baik buat kamera DSLR pada waktu pagi,siang dan malam…
    sebelumnya terima kasih..

    • Enche June 1, 2010, 11:58 pm

      Semua tergantung dari keadaan cahaya ditempat. Jadi gak ada rumus / setting yang bisa digunakan di tiap situasi.

  • Rae Sita Michel January 15, 2010, 10:31 am

    jadi kalo di tempat gelap, kayak museum, ISO-nya berapa?tapi gambar yg dihasilkan tidak bernoise(minimalisir noise).Terus, sebaiknya diafragma dan speednya berapa? kalau speed semakin tinggi semakin gelap,nggak?kalau diafragma semakin tinggi juga semakin gelap?

    Terima kasih

    • Enche January 15, 2010, 12:53 pm

      Setiap museum berbeda-beda tingkat cahayanya, dan juga tiap kamera berbeda-beda noisenya. Misalnya kamera A, iso 200 noisenya udah banyak, sedangkan kamera B iso 1600, masih bersih. Oleh sebab itu saya tidak bisa memberikan rumus yang pasti. Semua tergantung kondisi cahaya dan peralatan yang dipakai.

Cancel reply

Leave a Comment