≡ Menu

Fotografer profesi yang buruk?

Baru baru ini Koran Wall Street Journal mengeluarkan laporan tentang 200 profesi di Amerika dari yang  terbaik sampai terburuk. Kriteria penilaian tergantung kepada beberapa hal, antara lain lingkungan kerja, pendapatan, tingkat stres dan penggunaan kekuatan fisik.

Dari laporan tersebut, saya menemukan bahwa profesi fotografer ternyata berada di posisi ke-126 dan wartawan foto / fotojurnalis berada di posisi yang cukup menggenaskan yaitu ke-189. Ini berarti profesi fotojurnalis hanya lebih baik 1 tingkat dari profesi tukang jagal.

Sedangkan profesi populer seperti akunting atau aktuaris (penghitung resiko untuk perusahaan ansuransi / bank) menduduki posisi top 10.

Lalu pertanyaan yang saya lontarkan kepada diri sendiri adalah, apakah memang profesi fotografi begitu buruknya?

Hari ini saya mendapatkan jawabannya. Pada umumnya, manusia bekerja untuk mendapatkan kebahagiaan hidup, dan budaya dunia sekarang ini menilai bahwa pekerjaan yang terbaik adalah yang menghasilkan banyak uang, dan yang tidak memerlukan banyak tenaga fisik dan rendah stres.

Benar, bahwa hidup kita bisa lebih nyaman bila kita memiliki pekerjaan yang tidak memerlukan banyak tenaga fisik dan menghasilkan banyak uang, tapi uang tidak bisa membeli atau meningkatkan kualitas kehidupan di jangka panjang. Sebenarnya, manusia paling bahagia ketika mereka berkesempatan meningkatkan ilmu dan ketrampilan dan juga menjalani hidup yang cukup menantang.

Bila tidak ada tantangan, dan tidak ada peningkatan ilmu, maka hidup akan menjadi bosan. Meski kebosanan bisa dihentikan sementara dengan menghabiskan uang untuk membeli barang yang disukai atau untuk hiburan lainnya, tapi kesenangan tersebut tidak akan bertahan lama. Orang tersebut tidak akan mencapai kebahagiaan dalam hidup dan pekerjaannya, yang ada cuma rutinitas yang membosankan.

Profesi fotografer dan fotojurnalis adalah profesi memerlukan ketrampilan yang cukup kompleks dan tinggi. Biarpun demikian, setiap orang bisa belajar langkah demi langkah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan meningkatknya pengetahuan dan ketrampilan fotografi dan bisnis, orang tersebut merasakan kebahagiaan dalam setiap langkah dalam hidupnya.

Fotografer dan terutama fotojurnalis juga sering dituntut untuk memiliki fisik dan prima dan tidak jarang menerima stres/tekanan karena harus menepati tenggat waktu (deadline). Tuntutan-tuntutan tersebut adalah tantangan yang positif. Dengan adanya tantangan, kita bisa lebih maju dan bahagia. Tanpa tantangan, kita malas meningkatkan diri dan cepat bosan.

Oleh karena itu, profesi fotografer dan fotojurnalis seharusnya menempati posisi yang lebih tinggi di laporan tersebut. Sayangnya, budaya hedonistik (mementingkan kesenangan indra sesaat) mendikte manusia jaman sekarang memilih pekerjaan yang mudah dan yang berpotensi menghasilkan uang banyak. Tapi sayangnya, pilihan tersebut mungkin tidak akan membawa kebahagiaan dalam hidup.

ROUSTABOUT

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 11 comments… add one }
  • angki September 11, 2014, 3:50 pm

    wah setuju pak saya

  • Willi January 30, 2012, 11:53 pm

    Setuju dengan Bang Enche, menurut sy tidak ada profesi yg terbaik di dunia ini… Yang ada adalah profesi yg cocok dgn diri kita… Dan profesi yg terbaik (cocok) untuk diri kita adalah profesi yg kita sukai dan nikmati dalam melakukannya…

  • roy satriyo August 13, 2010, 6:18 am

    Hmm, seorang teman sesama pencinta kamera pernah berucap “Jangan takut hidup dengan camera, minimal kamu bisa cukup makan dalam sehari”.
    ucapannya memang benar, namun keinginan untuk lebih dari sekedar makan sehari cukup itu lebih penting…
    Hingga saat ini aku masih tetap “berkejaran dengan cahaya dan merupa dengan lensa” secara aktif.

  • adi June 12, 2010, 7:04 am

    menurut ku gak juga sich. buktinya orang rela ngeluarin uang puluhan juta cuma buat nyari sebuah moment yg tepat. menurut gue fotografer itu orang yang punya penghasilan diatas rata-rata

  • dodi May 18, 2010, 8:33 pm

    orang yang menilai pekerjaan seperti itu bagi yang tidak memahami dunia seorang fotografer…. di otak mereka hanya duit tanpa mementingkan kepuasaan batin mereka.

  • cemimz January 15, 2010, 7:53 am

    waduh,,,saya calon fotografer dan journalist nih,,,masa iya 2 profesi itu ada di urutan profesi yang terburuk???????????????????????????
    ckckckckckckck……

  • dedi January 12, 2010, 3:10 am

    Setuju mas, kalo menurut saya find your passion, live it & embrace it, your life will be Great…

  • Enche January 11, 2010, 6:12 pm

    Horas juga 😀

  • Pendro January 11, 2010, 5:24 pm

    salam kenal mas, dari Medan, Horassss…

  • Lina January 9, 2010, 2:29 am

    Tulisan nya bagus, trima kasih. 🙂

Cancel reply

Leave a Comment