Tantangan utama fotografer pemula untuk mendapatkan foto yang menarik biasanya terletak pada komposisi dan pencahayaan (lighting). Tips dibawah ini mungkin bisa membantu.
Langkah pertama merupakan langkah penting untuk kesuksesan foto, yaitu mencari latar belakang yang menarik. Latar belakang yang menarik itu adalah yang cukup sederahana, tidak ada/banyak elemen yang mengganggu fokus kita ke subjek utama foto (dalam hal ini model).
Langkah kedua adalah mengamati pencahayaannya, bila kita ada di luar ruangan, kita harus mengamati darimana asal cahaya matahari dan perbedaan terang gelap antara subjek foto dan latar belakang.
Langkah ketiga yaitu kita memposisikan model di lokasi yang telah kita tentukan. Kemudian kita tinggal arahkan model supaya cahaya yang jatuh ke wajah membentuk wajah model dengan lembut dan kemudian tinggal kita “align (sesuaikan/luruskan)” pose model dengan latar belakang.
Supaya jelas, mari kita simak langkah-langkah pembuatan foto dibawah ini
Untuk membuat foto diatas, saya melihat lokasi ini cukup menarik karena latar belakang terang benderang dan ada dedaunan hijau. Di depan saya juga ada pohon yang cukup besar. Saya juga melihat ada sedikit cahaya dari sebelah kanan kamera (perhatikan batang pohon dan bayangan yang jatuh di sebelah kanan wajah model). Cahaya yang jatuh ke wajah model jauh lebih lemah daripada cahaya di latar belakang karena tertutup dedaunan.
Pengukuran dan setting terang-gelap (exposure) cahaya juga penting. Caranya bisa dengan trial and error dengan mode manual, atau memakai metering spot dan fokuskan ke wajah model. Jika pengukuran meleset, maka wajah model akan terlihat gelap.
Foto ini dibuat dengan Nikon D700 dan 85mm f/1.4 | ISO 200 f/1.4, 1/320 detik.
Saya memilih salah satu lensa favorit saya, lensa fix 85mm f/1.4 supaya tidak ada distorsi pada wajah dan cukup efektif untuk membuat latar belakang blur.
Bukaan yang besar (f/1.4) membuat latar belakang menjadi sangat blur dan tidak terlalu mengganggu pandangan dari subjek utama.
ISO yang dipilih merupakan ISO 200, dan shutter speed diatur menyesuaikan keadaan cahaya yang ada.
WB saya pilih cloudy (berawan) karena model berada dalam bayangan pohon dan dedaunan. Tujuan saya memilih setting ini supaya warna kulit tidak pucat. Jika kita mengunakan AWB, besar kemungkinan nuansa warna foto lebih kebiruan.
Foto diatas diambil dengan sudut pandang yang lebih rendah sehingga model dan latar belakang lebih padu dan pose yang lebih santai.
Catatan: foto-foto diatas tidak diedit (murni dari kamera).
Selamat berlatih 🙂
Foto-foto untuk tips hari ini diambil saat kelas foto portrait model di lokasi tanggal 9 Oktober 2011.
Tips foto portrait #1 : Tips #1
pa bagai mana cata memotret di suasana hujan
Lampu sy jinbei 400 2buah + tipod + payung putih..mohon pnjelasannya..mksh mas Enche
Mas Enche..sy mau tanya dong..sy suka motret wedding..kalau motret studio hsl ny suka berbayang..sy sdh posisikan lmpu tp ttp brbyg..mohon sarannya…trm ksh mas Enche
Posisikan lampu setinggi mungkin dan juga imbangi dengan dua lampu supaya bayangannya disinari oleh lampu satunya lagi.
Bos ijin ngeprint materinya… Sangat membantu…. Makasih sebelumnya…
terimakasih,bahasa sangat mudah dicerna…sangat membantu:)
terima kasih om Enche atas ilmu’y. ..
sungguh sangat bermanfaat untuk pemula seperti saya.
Bang, klo pk lensa 50mm pada f/1.8, kira-kira jarak yg kita perlukan agar fokus pada modelnya ttp terlihat tajam dan latar blur butuh jarak brp meter bang antara kita sama si modelnya? Trims..
kren hasil fotonya,pengen punya hasil fto yg seperti itu akn sy coba
@rivai Memang lensanya bisa bukaan f/1.4 pak. Jadi gak pakai filter2an.
mantapah banget bokehnya, pake 1,4 ya…
kalo lensa biasa biar bisa gitu gimana ya..
pake filter kah?
Thank’s for materinya buat pemula sprti saya bang enche…..
salam
yg foto diatas, apa ndak tanggung tangan kirinya kepotong sedikit..??
Mungkin, tapi saya tidak begitu kuatir tangannya kepotong dikit, karena fokusnya lebih ke wajah.
Om Enche,,,saya masih awam banget n penasaran sama fotografi model,,,untuk foto om Enche diatas,,,pakai flash atau lighting khusus apa cuma dari jepretan kamera saja?
gak pake flash yuh, murni dari kamera dan lensa saja. Kuncinya si harus bisa melihat cahaya (terang gelap dan arahnya).
ternyata mengatur posisi jarum lightmeter di nol itu mudah asal ada cahaya sekitar yang cukup terang ya koh??
Benar, kalau cahaya kurang, usahakan ISO nya diset tinggi misalnya 1600
hahaha…ketawa itu segarr kohh…iyaa nih harus byk belajarr kohh,,,by the way, top level semipro nikon itu d300s ya koh? dibanding canon 7d buat moto model indoor n outdoor buat mjlh bagusan mana ya koh? klo nikon d300s lbh sipp, lensanya apa tuh? nikkor 50mm yg mana?
Sama aja bagusnya, lensa yang populer untuk 7D/D300s untuk portrait antara lain 50mm f/1.4 atau kalau mau hemat 50mm f/1.8. Tapi ini tidak berarti foto model harus melulu pakai 50mm. Lensa 17-55mm, 24-70mm f/2.8 dan 70-200mm f/2.8 juga sering digunakan untuk foto potret model.
Salam bung Enche, mohon saran kalo kamera APS-C spt 70D apakah bagus tk lensa EF 50 mm f/1,4 buat foto model, krn focal akan jd 30 mm, dan tdk ada lensa EFS 50 mm fix, atau sebaiknya gunakan EF 85 mm aja?
Kalau 50mm dipasang di 70D, jadi setara 80mm di full frame (1.6 x 50). Menurut saya oke sih buat portrait wajah/setengah badan. Kalau 85mm lebih sempit/panjang lagi, biasanya untuk close-up wajah atau outdoor.
Owh makasih bung Enche sy salah kira dibagi 1,6 hehehe, lalu kalo untuk foto full dari kaki sampai kepala yg bagusnya lensa yg mana, 85 mm f/1,4 atau 50 mm f/1,4? Apa 50 mm kalo dipasang di kamera full frame akan terjadi distorsi? Apa kalo di 70d tdk distorsi? Trus 2 lensa 50 n 85 kondisi low light mana bagus tk video?tks
Kalau untuk satu badan 50mm oke, 85mm kalau ruangannya cukup untuk mundur (karena sudut pandangnya sempit). 50mm gak distorsi baik di full frame ataupun 70D. Di kondisi low light, kedua lensa oke buat video asal bukaan maksimumnya sama besarnya.
Mesti sering latihan dan baca infofotografi setiap hari haha.. terutama yang ini: https://www.infofotografi.com/blog/2011/05/mengendalikan-eksposur/
nah itu susahnya bagi saya koh, membuat lightmeter stop di angka nol, rasanya kok lebih mudah pakai timbangan jadul di toko kakek saya, kan sama prinsipnya di nol alias seimbang ya koh? hehe, jadi ragu beli bodi kamera yg lbh sipp…
Kalau pakai manual, set bukaan, shutter speed dan ISO sampai jarum pengukur cahaya (lightmeter) berhenti di angka nol.
Kompensasi eksposur gak efek di mode manual.
aku pakai mode M kok jadi foto gelap pdhl kompensasi exposure std 0, bgtu ku ubah ke Av fotonya jadi normal, kenapa ya koh??
pdhl setingan laen metering, WB, dan picture style msh sama kok,
Manual, tapi kalau mau pakai Av juga bisa
ini foto diatas pakai mode M atau Av kohh?
omEnche, 85 ini MF atau G?
Nikon AF-D
wah dpt ilmu lagi, trims pak
saya sdh coba ikutin yg ada di data exif Poto itu tapi hasilnya beda sekali 😀
teknik lighting, sy sdh beli bukunya P Enche yg pertama , yg ke dua belum sempet ke grame 🙂 , mau tanya , saya liat Poto di flickr > http://www.flickr.com/photos/renaelamb/6181649558/in/photostream/ itu matahari bisa kliatan seperti bintang, apakah ambilnya pakai CPL ? kok ga berpengaruh ke warna kulit ya? mohon pencerahanya gimana cara ambil poto seperti itu, trimakasi.
wah terima kasih om enche…tips yg sangat membantu pemula seperti saya..salam
salam kang oyok