Beberapa saat yang lalu, Reuters mengumumkan 95 foto fotojurnalis terbaik tahun 2012. Foto-fotonya bersejarah dan beberapa sangat menakjubkan. Bisa dilihat di sini. Banyak yang bisa dipelajari dari keterangan cerita bagaimana fotojurnalis tersebut membuat fotonya. Saya menemukan ada fotografer asal Indonesia juga 🙂
Tapi tulisan ini bukan membahas hanya tentang foto saja. Yang menarik, ada seorang fotografer antusias mengambil data dari foto tersebut tentang kamera, lensa, setting eksposur yang populer. Dari data tersebut, diperoleh hasil yang saya sederhanakan sebagai berikut:
Kamera yang digunakan: 80% pakai kamera Canon, yang paling populer Canon 1D mark IV (35%) dan 5D mark II (25.7%), 5d mark III (10%) dan Canon 1DX 8.1%
Dominasi kamera Canon disini tidak mengherankan karena wartawan Reuter biasanya diberi peralatan merek Canon. Tapi dari sini, mengungkapkan kehandalan kamera Canon untuk fotojurnalisme, terutama yang bersensor besar (APS-H dan full frame). Uniknya, ada satu foto yang diambil dengan kamera prosumer yang cukup jadul, yaitu Sony DSC H5. Foto dari Sony DSC H5 ini bukan dari wartawan tapi diberikan oleh kementerian Yaman. Meski demikian, foto ini membuktikan bahwa meski pakai kamera seadanya, kalau isi foto memang bagus, bisa jadi foto yang terbaik.
Lensa fix yang populer: 16mm, 24mm, dan 50mm
Lensa zoom yang populer: 16-35mm (52.9%) dan 70-200mm (38.2%), total keduanya 90.1%
Bukaan/apertur populer yang dipakai: f/2.8, f/4, f/1,4 dan f/3.2 = Artinya kebanyakan fotografer memilih bukaan yang cukup besar
ISO yang dipakai: 100-1600 = Meskipun ISO kamera digital sekarang mencapai ratusan ribu, tetapi mayoritas fotografer mengunakan ISO 100-1600, ISO tertinggi yang dipakai ISO 5000.
Shutter speed sangat bervariasi, dari yang lambat sampai cepat (8 detik -1/8000 detik) Sebagian besar diantara 1/125-1/2000 detik (cukup cepat untuk membekukan aksi).
Dari olah-olahan data diatas kita memiliki sedikit gambaran tentang peralatan dan setting yang sering digunakan oleh fotojurnalis.
Lebih lengkapnya bisa dibaca di PetaPixel
permisi om, mw tnya. bedanya lensa fix sma lnsa makro tu pa?? klo lnsa makro dipakek foto portrait bgus gk? makasih om sblmnya.
@Duto lensa fix itu sebutan umum lensa yang gak bisa zoom. Lensa makro punya kelebihan bisa fokus lebih dekat ke subjek, jadinya ukuran subjek terlihat lebih besar di bidang foto. Sebagian besar lensa makro adalah lensa yang gak bisa zoom/fix.
jadi pengin melanglang dunia…
Om Enche mohon ulasannya tentang Fuji S X 1. Saya tertarik kamera prosumer yang lensanya panjang.
Om apakah foto dibuat dengan program auto atau manual. Saya punya lensa analog jaman dulu kalo dipasang di kamera Nikon pengoperasiannya cuma bisa pada manual. Bagaimana mengoptimalkan lensa-lensa itu agar masih bisa digunakan di kamera digital. Terima kasih Om
wow. salu dengan bidikan orang Indonesia. fotonya sangat bercerita
Om untuk foto jurnalistik seperti ini apa mendapatkan editan seperti photoshop juga?
@Tito biasanya mereka ketat sekali soal editing, jadi biasanya gak di edit/minimal supaya mirip kejadian aslinya