≡ Menu

Mengapa memakai flash outdoor untuk portrait model?

Pernah melihat fotografer memotret dengan flash di luar ruangan saat matahari terang benderang dan bingung mengapa? Mengunakan flash untuk memotret portrait/model memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan mengunakan cahaya alami (matahari) saja. Hal pertama yang langsung terlihat adalah, pencahayaan ke wajah lebih menonjol (punchy), bagian mata lebih menyala. Contohnya seperti ilustrasi foto  dibawah.

Sedangkan jika mengunakan cahaya alami, kita harus benar-benar melihat jatuhnya cahaya ke wajah, jika dibawah pohon, wajah bisa belang-belang karena tertimpa bayangan daun. Seringkali jika mengunakan cahaya alami kita wajah model harus agak diangkat supaya cahaya menyinari wajah dengan merata.

Kiri: Flash ditempatkan sekitar 45 derajat diatas sebelah kiri diatas kepala model. ISO 200, f/5, 1/40 detik, 85mm Kanan: Hanya cahaya alami dari matahari. ISO 200, f/1.4, 1/125 detik, 85mm

Kiri: Flash ditempatkan sekitar 45 derajat diatas sebelah kiri diatas kepala model. ISO 200, f/5, 1/40 detik, 85mm
Kanan: Hanya cahaya alami dari matahari.
ISO 200, f/1.4, 1/125 detik, 85mm – Talent: Intan Alexa

Manfaat lainnya saat mengunakan flash adalah kita dapat mengendalikan cahaya lingkungan. Mau gelap, mau terang, tinggal atur shutter speed. Percepat jika ingin latar belakangnya gelap, perlambat jika ingin cahaya lingkungan terang. Dengan adanya flash, kita dapat mengurangi ketergantungan kita dengan cahaya matahari. Meskipun saat matahari tertutup awan, kita tetap mendapatkan cahaya yang cukup kuat, hasilnya juga tajam. Bahkan kadang terlalu tajam sampai tekstur wajah sangat jelas.

Kelemahan mengunakan flash outdoor adalah saat matahari bersinar terlalu terik, saat itu kekuatan flash tidak bisa mengimbangi cahaya matahari, dan agak repot karena harus set-up flash, lightstand, wireless trigger, payung/softbox. Jika kombinasi kekuatan cahaya flash dan lingkungan terlalu berbeda, maka ada kesan tidak alami.

Oh ya, sebagai tambahan, saat memotret dengan flash, jangan lupa matikan AUTO ISO. Saat mengajar workshop, kadang-kadang saya mendapatkan hasil foto murid yang terlalu terang, yang biasanya dikarenakan AUTO ISO menaikkan ISO secara otomatis tanpa menghiraukan flash. Lightmeter biasanya mengukur cahaya lingkungan dan mengabaikan flash, apalagi flash yang tidak semerek/manual.

Karena mengunakan kombinasi flash dan cahaya lingkungan, lightmeter tidak perlu diatur sampai di titik nol. Biasanya sedikit di-under-in alias digelapkan sedikit (lightmeter berada di posisi minus). Satu hal lagi yaitu tentang maximum sync speed. Setiap kamera memiliki nilai max sync speed sendiri, biasanya sekitar 1/200 detik. Jangan mengunakan shutter speed lebih dari itu, karena gambar akan belang (sebagian gelap, sebagian terang).

Yuk, belajar flash studio untuk portrait 

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 8 comments… add one }
  • Imam mahsuli October 27, 2017, 10:01 pm

    Halo koh…
    Sya pengguna olympus OMD EM 10 Mark ii. Mau menanyakan perihal flash external nih. Kira2 flash eksternal yg cocok buat kamera diatas merek godox tipe brp ya??

    Kamsia koh…

  • Danias May 14, 2014, 3:50 am

    Mencerahkan artikelnya 🙂
    Kalau untuk Flash eksternal sendiri, sistem kerja dan pengaturannya dalam berbagai kondisi bagaimana?

  • Albert May 8, 2014, 7:37 am

    Kalo foto mengunakan payung atau softbox di luar ruangan flash sebaiknya diset ettl atau manual Ko..?

    • Enche Tjin May 9, 2014, 5:14 am

      Keduanya bisa mendapatkan hasil yang baik, tapi kebiasaan saya yaitu manual, supaya saya bisa menentukan dan mengganti kekuatan flash dengan leluasa.

  • Wisnu May 6, 2014, 2:03 pm

    paling asik pake strobe 400W atau 600W di tengah hari bolong (flash gak bakal kuat).
    ambient nya dibikin under exposure hingga langitnya biru bgt & detailnya keliatan, tp exposure si modelnya dibalance dgn strobe supaya nggak siluet… kayaknya teknik ini lagi nge-trend akhir2 ini.

    • Enche Tjin May 6, 2014, 2:26 pm

      Iya, kalau bisa sih pakai kamera medium format yang leaf shutter, sync speednya 1/16000 detik. Jadi mau bikin langit biru gelap di siang bolong gak jadi masalah 🙂

  • indra May 6, 2014, 12:35 pm

    menurut saya kekurangannya diafragmanya jadi sempit karena mengimbangi shuter speed yang sedikit lambat (dibawah 1/250).. alhasil bokeh pada fotonya tidak terlalu terasa… hmmm

    • Enche Tjin May 6, 2014, 12:49 pm

      Itu bisa diakali dgn stel kekuatan flash lebih kecil. Yg diatas dgn kekuatan 1/8. Atau pakai filter nd sekitar 3 stop untuk mengurangi cahaya yg masuk jadi bisa pakai bukaan yg lebih besar.

      Alternatif lain pakai high speed sync. Tapi kekurangannya baterai cepat abis. Masing2 ada implikasinya, tinggal cari keseimbangannya sesuai selera masing2

Cancel reply

Leave a Comment