≡ Menu

Kesan dan review singkat Nikon Df

Baru-baru ini saya memberikan bimbingan privat untuk seorang pengguna Nikon Df. Dari pengalaman tersebut saya mendapatkan beberapa kesan tentang Nikon Df.

Sebagai info, Nikon Df adalah kamera DSLR bersensor full frame dengan desain body bergaya kamera film seperti perpaduan Nikon FM2 dan Nikon F3.

nikon-df

Saat menggenggam kamera ini, kesan saya kamera ini sepertinya kamera yang paling ringan untuk kamera bersensor full frame (FX). Menurut spesifikasi, Nikon Df lebih ringan dari Nikon D600/D610 (710 gram dibandingkan dengan 760 gram).

Ringan sebenarnya bagus, tapi jadi gak begitu berimbang jika kita memasang lensa profesional yang beratnya lebih jauh lebih berat dari bobot kameranya. Menurut saya idealnya, Nikon Df di kombinasikan dengan lensa fix yang ukurannya pendek dan beratnya dibawah 400 gram. Kalau dari desain, paling keren memang kalau dipasang di lensa fix yang jadul, yang belum ada autofokusnya 🙂

Suara Nikon Df menurut saya biasa saja, bunyinya “ceklek”, menyerupai suara mekanik kamera film jaman dulu. Gak terlalu berisik tapi jauh dari senyap. Quiet (Q) mode nya cukup pelan dibandingkan dengan DSLR lainnya.

nikon-df-top

Untuk desainnya memang keren. Dibandingkan kamera film jaman dulu, Nikon Df terasa sedikit lebih tebal dan tinggi. Di bagian atas kamera terdapat beberapa roda (dial) dan tuas untuk mengganti setting exposure dan kamera. Berikut beberapa setting kamera yang dapat diubah langsung melalui dial/tuas

  • ISO
  • Shutter speed
  • Release Mode / Drive mode
  • Mode metering (bagian belakang kamera)
  • Mode kamera (PSAM)
  • Kompensasi eksposur
  • Dial bagian atas kamera untuk Shutter speed
  • Dial depan untuk mengubah aperture
  • Dial belakang untuk shutter speed

Jumlah tuas dan dial menurut saya lengkap, seperti kamera pro Nikon lainnya seperti seri D700, D800. Lebih lengkap dari seri Nikon D600 atau D7000. Untuk mengganti setting ISO, pengguna dapat mengubah nilainya lewat dial ISO di bagian atas kiri kamera. Agak sulit mengubahnya dan mungkin harus pakai dua tangan karena ada penguncinya. Menurut saya sebenarnya tidak perlu dikunci, cukup diberikan pemberat yang cukup supaya tidak secara tidak sengaja terubah.

Setting shutter speed bisa diubah dengan roda diatas, atau kalau lebih suka dengan roda/dial di bagian belakang kamera, cukup parkirkan ke 1/3 step. Saya lebih menganjurkan mengunakan 1/3 step karena lebih presisi dan pilihan shutter speed lebih banyak dan menggantinya lebih mudah, tinggal putar roda/dial belakang.

Setting aperture diubah melalui roda yang terletak di depan kamera dengan jari telunjuk, tidak senyaman roda dial yang biasanya terletak di depan kamera, tapi tidak masalah kalau sudah terbiasa. Sayangnya, tidak ada lensa Nikon modern (tipe G) yang memiliki ring aperture (mengubah bukaan lensa dengan memutar ring di lensa). Akibatnya, pengalaman seperti mengoperasikan kamera film/analog tidak lengkap. Implementasi sistem Fujifilm seperti kamera Fujifilm XTi lebih mendekati kamera film, karena di banyak lensanya ada ring aperturenya.

Saat memasang lensa Nikon AF yang bukan G, kita bisa mengubah nilai bukaan di lensa, tapi di kamera tertera  F-nya EE(error) tidak terdeteksi. Saat pakai lensa manual AI/Ai-S nilai f/bukaan diatur lewat lensa, dan angka F-nya juga tidak terdeteksi di kamera, tapi bisa digunakan untuk memotret. Metering (pengukuran cahaya)-nya tetap jalan normal.

Karena lebih ribet kalau mengganti ISO dan shutter speed di bagian atas kamera, menurut saya roda dan dial di atas kamera lebih untuk fungsi dekoratif untuk memperindah daripada untuk memudahkan/mempercepat pengguna untuk mengganti setting kamera. Hal ini disayangkan karena menurut saya Nikon bisa berbuat sedikit lebih baik, misalnya menghilangkan tombol pengunci supaya mengubah setting lebih mudah dan bisa mengganti setting dengan satu tangan.

Rekomendasi untuk calon pengguna

Intinya, Nikon Df adalah kamera DSLR full frame yang relatif compact yang handal dalam memotret di kondisi sangat gelap tanpa tripod, karena ISO 6400 masih bisa diterima, setara dengan kualitas gambar kamera DSLR pro Nikon D4. Setelah membaca berbagai review, dan mendengar curhat pengalaman pengguna, Nikon Df ini merupakan kamera yang cukup polarizing. Artinya ada sebagian orang yang akan sangat suka dengan kamera ini, tapi banyak juga yang benci terutama karena harga Nikon Df ini sekitar Rp 30 juta. Namanya juga karya seni hehe..

Menurut saya, Nikon Df ini bukan untuk dirancang untuk setiap orang. Kamera ini cocoknya untuk pengguna yang sudah berpengalaman dalam mengunakan kamera DSLR Nikon. Bukan dibuat untuk awam yang mengharapkan mode otomatis untuk mendapatkan kualitas foto yang baik. Sebagai info, tidak ada mode full otomatis, scene modes, built-in flash dan video di kamera ini. Untuk yang mencari kamera yang fiturnya lebih mainstream (untuk umum) sebaiknya mempertimbangkan Nikon D600/D610.

nikon-df-back

Rekomendasi lensa:

  • Nikon 24-85mm f/3.5-4.5 460 gram
  • Nikon 16-35mm f/4 VR 680 gram
  • Nikon 70-200mm f/4 VR 850 gram
  • Lensa-lensa fix (non-zoom) dengan berat dibawah 600 gram

Yang saya sukai (Kelebihan Nikon Df)

  • Kualitas gambar di ISO tinggi masih bisa diterima di ISO 6400
  • Desain retro yang cakep
  • Ukuran tombol cukup besar (lebih besar dari D600/610)
  • Tombol dan tuas lengkap
  • Relatif ringan dan compact dibandingkan kamera DSLR full frame lainnya
  • Kompatibilitas dengan lensa-lensa Nikon jaman dahulu, bahkan sebelum AI (pre-AI)
  • Jendela bidik cukup besar

Yang tidak saya sukai (Kelemahan Nikon Df)

  • Agak repot untuk mengganti ISO karena ada tombol penguncinya.
  • Tidak bisa merekam video
  • Tidak ada built-in flash
  • Modul autofokus 39 titik saja bukan 51 titik.
  • Harga relatif “premium”
  • Kecepatan autofokus di live view pelan seperti umumnya kamera DSLR
  • Masih relatif sulit untuk memastikan akurasi manual fokus dengan jendela bidik

——————————————–
Bagi yang ingin belajar privat 1 on 1 atau group privat bisa janjian melalui 0858 1318 3069. Materi dan biayanya bisa dibaca di halaman ini.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 9 comments… add one }
  • Ryan zulfan June 30, 2021, 4:35 pm

    Kalau buat kualitas, bagus nikon df ini atau nikon d610… Kebutuhan wedding

  • Iwan April 23, 2021, 4:23 am

    Apakah ada kamera vintage macam nikon df ini yg punya video recording?
    Terimakasih sebelumnya

  • Tina Agustine November 18, 2017, 6:24 pm

    Mohon pencerahanya mengenai kamera Nikon DF + Lensa Nikkor 105mm f/1.4e ED.
    Mengingat berat lensanya melebihi berat kameranya.
    Terima kasih.

    • Enche Tjin November 20, 2017, 11:04 am

      Lensa yang bagus menurut saya, terutama untuk portrait.

  • danang January 21, 2015, 4:33 pm

    misi suhu saya mau bertanya, kamera nikon d3100 error terkunci pada mode lampu kilat, dan tidak bisa diganti ke mode lain dan semu tombol tidak bisa di gunakan kecuali shutter release dan tombol power on/off. gimana cara ngatasinnya ya? mohon pencerahannya bila berkenan terima kasih

    • Enche Tjin January 21, 2015, 9:42 pm

      Maaf, saya gak bisa membantu, lebih baik dibawa ke toko/pusat servis.

Cancel reply

Leave a Comment