≡ Menu

Review Sony FE 35mm f/2.8 Zeiss untuk street photography

Lensa Sony FE 35mm f/2.8 Zeiss adalah lensa E-mount yang dirancang untuk kamera mirrorless Sony. Bisa dipasang di format sensor Full frame seperti seri Sony A7 dan bisa juga di format sensor APS-C seperti berbagai kamera Sony NEX dan A5000, A5100 dan A6000. Saat dipasang di kamera format sensor APS-C, sudut pandangnya menjadi agak sempit atau dengan kata lain jangkauannya agak jauh.

sony-a7s-35mm-zeiss

Untuk review, saya mengunakan lensa ini dengan kamera Sony A7s dan sebagian besar untuk street photography. Fisik lensa sangat kecil dan ringan, panjangnya 6.15 cm dan beratnya hanya 120 gram. Sangat cocok untuk kamera mirrorless. Sony & Zeiss mengambil langkah yang bijak dalam membatasi ukuran bukaan lensa sehingga ukuran lensa bisa dibuat sekecil mungkin tanpa mengkompromikan kualitas foto. Desain lensa sangat simple dan modern, tidak ada tuas/switch, hanya aja ring yang cukup besar untuk manual fokus. Ukuran filternya mirip dengan berbagai lensa Sony mirrorless yaitu 49mm.

Yang unik dari lensa ini dan juga merupakan hal yang positif bagi saya adalah lens hood (topi lensanya) bentuknya kecil sehingga tidak menarik perhatian dan membuat lensa terkesan besar. Ukuran yang kecil lebih enak buat dibawa jalan-jalan dan street photography. Meskipun berukuran kecil, lensa ini sudah weatherseal, alias tahan debu dan kelembaban.

Kiri: lensa tanpa hood. Kanan; dengan hood terpasang

Kiri: lensa tanpa hood. Kanan; dengan hood terpasang

Kualitas gambar yang dihasilkan lensa ini dengan kombinasi Sony A7s sangat tajam dan menangkap banyak detail. Seperti lensa rancangan Zeiss pada umumnya, micro-contrast sangat tinggi sehingga memberikan kesan foto yang kaya dengan detail. Karena resolusi kamera A7s hanya 12 MP, hasil foto terlihat sangat tajam saat di tinjau 100% (actual pixel). Lensa ini juga ideal jika dipasang di kamera dengan resolusi lebih tinggi seperti 24MP dan bahkan 36 MP (A7R).

Biasanya, kita perlu menutup bukaan lensa ke f/4 atau ke f/5.6 untuk mendapatkan hasil foto yang lebih tajam, tapi untuk lensa ini, f/2.8nya saja sudah tajam, sehingga saya lebih bebas mengunakan bukaan yang mana saja, dari f/2.8 sampai f/8, lebih dari itu, difraksi lensa akan membuat foto sedikit lebih soft. Performa lensa paling bagus dicapai di bukaan f/5.6.

Ada sedikit kelemahan yang saya temui saat dipasang di kamera full frame seri A7s yaitu vinyet (gelap pada ujung foto) yang cukup lumayan (1-2 stop cahaya). Juga ada sedikit distorsi di bagian ujung foto, tapi hal ini bukan masalah karena Adobe Lightroom terbaru (5.6) sudah memiliki profile lensa ini dan dapat mengoreksinya.

Lensa ini paling cocok untuk street photography, bisa juga untuk portrait terutama saat dipasang di Sony A6000 atau Sony NEX. Lensa ini tidak dirancang untuk makro/close-up karena jarak fokus minimumnya 35cm, tidak bisa terlalu dekat dengan objek foto. Harga tergolong tinggi untuk lensa fix 35mm f/2.8 (Rp 10.525.000), tapi setelah dikaji dari segi kualitas dan desain lensa yang ringkas namun tahan banting, harga lensa ini saya rasa cukup pantas.

Saya termasuk jarang mengulas tentang lensa satu-persatu, tapi berdasarkan pengalaman saya, lensa ini cukup spesial. Berikut beberapa foto-foto hasil jepretan saya dengan lensa ini.

ISO 100, f/2.8, 1/200 detik

ISO 100, f/2.8, 1/200 detik

Krop 100% dari foto diatas

Krop 100% dari foto diatas

ISO 100, f/6.3, 1/200 detik

ISO 100, f/6.3, 1/200 detik

krop 100% dari foto diatas

krop 100% dari foto diatas

Anak SD shopping saat waktu istirahat. ISO 500, f/5.6, 1/400 detik

Anak SD shopping saat waktu istirahat. ISO 500, f/5.6, 1/400 detik

100% crop dari foto diatas

100% crop dari foto diatas

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 26 comments… add one }
  • Andi May 20, 2020, 3:16 am

    Koh, minta saran lensa untuk street photography dan portrait di bawah harga 10jt. Kamera nya sony a7. Terima kasih

  • Bagaskoro June 13, 2019, 11:57 pm

    om mau tanya, saya sudah punya lensa 85mm f1.8 , 50mm f1.8 , untuk motret wedding dan prewedding mending ambil 35mm f2.8 / 28mm f2 / samyang af 24mm f2.8 ya om? sekarang pakai kamera a7m3, terimakasih

    • Enche Tjin June 14, 2019, 11:51 am

      Mungkin 24mm lebih komplemen, untuk sudut yang lebih lebar misalnya pas pemandangannya bagus bisa masukkan semua.

  • Tanto October 13, 2018, 8:18 am

    Ko Enche..lebih bagus mana, lensa zeiss fe 35mm f2.8 atau 24mm f1.8 di pasang di kamera sony A7 mk II, kebutuhan foto landscape, street, dan traveling.

  • Ari March 17, 2018, 3:51 pm

    Saran lensa yg murah untuk streerfotography om?

  • Gio January 1, 2017, 1:39 am

    Saya mau tanya ko recomend sony fe 28mm f2 atau 35mm f2.8 ya untuk foto prewedd ?

    • Enche Tjin January 1, 2017, 4:52 pm

      Pakai kamera apa sekarang? A6000 an atau A7?

      • Gio January 2, 2017, 7:45 am

        A7 mk2 ko

        • Gio January 2, 2017, 1:49 pm

          Atau ada saran lensa lain ko ?

  • Afi October 10, 2015, 9:44 am

    Jd utk a6000 prefer lensa fe 35mm f2.8 zeiss ini yah koh di banding e mount 50mm f1.8??

    • Enche Tjin October 10, 2015, 6:23 pm

      Rencananya mau foto apa ya?

  • tony January 17, 2015, 10:33 pm

    dear ENCHE ,
    mohon pandangan nya,saya memiliki Nikon D600 dengan beberapa koleksi lensanya… saya tertarik mirrorless sony
    dari pertimbangan harga dan lensa yg msh sedikit untuk serie FE untuk serie 7, apakah mencukupi untuk A6000 (APS-C) dengan ditmbah lensa original fix 35 f/1.8 dan E 16-70 f/4 oss sesuai rekomendasi Enche….. plus adapter for nikon lens……

    tq ,salam
    tony

    • Enche Tjin August 4, 2015, 10:46 am

      Sekarang lensa FE sudah cukup banyak sih. Kalau dari D600, saran saya ke seri A7 aja, A7 mk II atau A7R mk II keren.

  • amri November 15, 2014, 9:27 am

    Pak lensa fe 50 mm 1, 8 apa udh memadai buat foto bokeh..
    Mksh

    • Enche Tjin November 15, 2014, 4:14 pm

      Maksudnya E 50mm? atau FE 55mm ? Anyway, keduanya sudah memadai.

  • yohanes August 23, 2014, 9:23 am

    Ko kalo zeiss FE 35mm 2.8 ma yg FE 55 1.8 bagus mana?

    • Enche Tjin August 23, 2014, 9:26 am

      Sama bagusnya secara teknis. Bedanya yang 55 sedikit lebih tele / panjang dan bukaan maksimumnya lebih besar, cocoknya bagi yang suka buat latar belakang blur seperti untuk foto portrait.

  • Alu August 22, 2014, 10:03 pm

    Pak Enche, kamera dengan kemampuan ISO yg sampai ratusan ribu ini, kira2 pada ISO berapa noise nya masih dapat diterima?
    Terima kasih.

    • Enche Tjin August 22, 2014, 10:05 pm

      Tergantung ukuran sensor gambar dan megapixelnya. Semakin besar ukuran sensornya dan semakin sedikit megapixelnya, semakin sedikit noisenya.

      Contoh: di kamera compact, biasanya ISO 400 keatas sudah terlalu banyak noisenya.

      di kamera DSLR/mirrorless bersensor APS-C, biasanya ISO 1600 merupakan batasannya. dan yang full frame biasanya 3200-6400.

      • Alu August 25, 2014, 5:21 pm

        Pak Enche, mohon sedikit review mengenai Pentax 645Z, untuk menambah wawasan saya. Terima kasih

  • Dani August 22, 2014, 5:40 pm

    Ko, mohon pencerahan nya untuk pertanyaan dibawah ini.Mohon maaf kalo banyak 🙂
    1. Saran camera compaq diharga 2 Jutaan dan 3 Jutaan?
    2. Saran camera compaq tahan air diharga 2 Jutaan dan 3 Jutaan?
    3. Saran camera compaq tahan air yang memiliki menu manual (M/AV) dan raw (harga tidak masalah).
    Terima Kasih sebelum nya.

    • Enche Tjin August 22, 2014, 9:24 pm

      Wah saya kurang mengikuti kamera compact, apalagi yang waterproof. Sekilas saya lihat ada beberapa kamera waterproof yang lumayan seperti Sony TX30, Canon D20, Nikon AW120 dll.

      Kalau yang bisa manual, raw dan bisa ganti-ganti lensa adanya Nikon 1 AW1.

Cancel reply

Leave a Comment