Dalam memotret portrait human interest, terutama dengan lensa lebar, kita harus memperhatikan backgroundnya dengan teliti. Foto dibawah ini saya buat saat workshop street photography dan human interest di pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta bersama murid-murid.
Yang saya potret adalah penyedia jasa perahu. Saat memotret, Adi Setyo, instruktur workshop sedang bercakap-cakap dengannya kebetulan saya ada disamping dan memotret dengan candid. Kebetulan subjek foto melihat ke arah saya. Biasanya fotografer mengunakan lensa telefoto dan memotret secara candid (diam-diam) dari jarak jauh, tapi saya lebih suka foto candid dari jarak dekat, dengan mengunakan lensa lebar (28mm dalam kasus dibawah).
Kamera yang saya gunakan untuk membuat foto ini adalah Sony A7S dan lensa FE 28mm f/2. Saya mengunakan bukaan f/5.6, tidak begitu besar karena saya ingin latar belakangnya cukup tajam, tapi ingin sedikit separasi antara subjek foto dan latar belakangnya. Jika mengunakan kamera DSLR/Mirrorless bersensor APS-C, bisa mengunakan jarak fokus 18mm dan f/4. Foto saya buat jadi hitam putih di Lightroom 5.0. Tujuannya supaya warna yang “ramai” tidak menjadi distraksi/pengganggu.
Setelah mengidentifikasi subjek yang di foto, saya memperhatikan background dan berupaya memanfaatkan garis-garis yang cukup banyak supaya menuju ke subjek foto. Dengan demikian, subjek foto terlihat lebih menyatu dengan latar belakang dan memberikan kesan tiga dimensi.
Jadi, kalau ditanya enaknya pakai lensa apa untuk street dan human interest, untuk favorit saya lensa lebar, seperti 28mm dan 35mm. Lensa lebar memberikan kesan perspektif dan dimensi daripada telefoto. Memang motretnya harus dari dekat, yang mungkin agak mendebarkan untuk foto sejenis candid, tapi itulah letak seninya.
———-
Saya akan membahas lebih banyak tentang komposisi di workshop Mastering art & photography techniques.