≡ Menu

Ingin jadi Ambassador, Influencer atau Endorser?

Artikel kali ini agak lain daripada biasanya. Karena saya tidak membahas soal kamera atau fotografi, tapi kali ini, saya akan membahas sesuatu yang lain yaitu soal fenomena media sosial dan berkaitan dengan peluang kita sebagai fotografer.

Pertama-tama, setiap fotografer memiliki merk/brand yang membedakan dirinya dengan yang lain. Secara umum, fotografer terbagi dari jenis fotografinya, misalnya fotografer landscape, portrait, fashion, macro, commercial dan sebagainya. Secara lebih khusus fotografer dinilai dari keunikan/gaya fotografi, reputasi, dan honor jasa foto-nya. Seiring dengan meningkatnya popularitas seorang fotografer, maka terbukalah peluang menjadi beberapa hal yang saya sebut dibawah ini:

Menjadi Ambassador (Duta)

Menjadi Ambassador berarti fotografer ini bukan hanya bekerjasama dengan produk, tapi sudah seperti “kawin” dengan perusahaan tersebut. Banyak keuntungan menjadi Ambassador seperti mendapatkan honor, produk gratis, atau diskon yang cukup signifikan. Tugas ambassador juga cukup menyenangkan, misalnya diajak untuk menghadiri launching produk baru, travel untuk mengenalkan produk ke berbagai tempat. Dan dipromosikan oleh perusahaan sehingga fotografer tersebut menjadi lebih terkenal.

Banyak fotografer ingin menjadi Ambassador, tapi tentunya tidak mudah juga. Perusahaan pasti memiliki kriteria yang cukup ketat. Selain popularitas, fotografer yang dibidik juga dinilai dari segi lainnya seperti sejarah mengunakan produk, jumlah penggemarnya dan hal-hal lain yang dapat membantu promosi dan pemasaran produk. Di era sosial media seperti saat ini, Ambassador juga dituntut aktif di media sosial populer seperti Facebook, Instagram, twitter, bahkan menulis blog, review atau sharing produk dll.

Program Ambassador biasanya berlaku cukup panjang, dan efeknya akan terasa terus sepanjang karir bahkan hidup Anda, meskipun kontrak telah lama habis. Juga ada batasan-batasan yang tertulis dalam aturan maupun tidak, misalnya tidak boleh mengunakan produk buatan pesaing dan berbicara atau menulis hal yang negatif tentang produk tersebut.

Menjadi Influencer (Tukang Racun)

Menjadi Influencer membutuhkan penggemar atau pengikut dalam jumlah banyak. Jumlah minimum tergantung dari masing-masing perusahaan. Yang saya perhatikan, kebanyakan memiliki 10 ribu pengikut atau lebih, tapi ada juga perusahaan yang mencari influencer yang memiliki minimal ratusan ribu bahkan jutaan pengikut. Keuntungan menjadi influencer biasanya adalah mendapatkan peminjaman produk atau mendapatkan diskon untuk pembelian produk.

Berbeda dengan Ambassador yang sifatnya lebih mengikat, influencer hanya bekerjasama berdasarkan proyek. Influencer ini tidak terlalu dibatasi dengan aturan-aturan yang mengikat sehingga fotografer tidak harus mengunakan produk tertentu saja.

Kerjasama antara perusahan dengan influencer seperti hubungan kontraktor. Jika dirasa masih bermanfaat, hubungan kerjasama ini akan masih diteruskan, jika tidak masing-masing akan berpisah.

Endorser (Pendukung)

Biasanya merupakan kerjasama yang singkat. Perusahaan memberikan produk gratis/honor kepada fotografer untuk mempromosikan produk tertentu. Besarnya honor tergantung dari besarnya pengikut, dan dibayar per posting (tulisan atau gambar) atau menurut kesepakatan. Besarnya honor cukup lumayan, bisa dari ratusan ribu per posting gambar di sosial media, sampai jutaan.

Jumlah pengikut cukup penting tapi tidak menjadi utama. Yang lebih utama adalah apakah pengikutnya merupakan sasaran perusahaan. Contohnya jika fotografer tersebut bergerak di food photography, kemungkinan pengikutnya akan menyukai kuliner, maka perusahaan yang cocok untuk bekerjasama mungkin pemilik cafe, rumah makan atau produk makanan.

Dibanding Influencer dan Ambassador, kerjasama antara perusahaan dan individu tergolong lebih singkat. Jika dirasakan menguntungkan, endorser bisa saja ditawarin paket kerjasama yang lebih panjang, seperti menjadi Influencer atau Ambassador.

Kesimpulan

Era media sosial saat ini saya nilai merupakan era yang bagus untuk fotografer atau individu yang memiliki keahlian untuk berkembang. Di jaman dahulu, hanya artis dan selebriti terkenal saja yang biasanya mendapatkan peluang untuk bekerjasama dengan perusahaan besar. Saya sendiri belum berminat menjadi duta produk/merk tertentu (Padahal sebenarnya belum ada yang nawarin Ha ha ha). Mungkin karena saya orangnya vocal. Jika berpendapat atas sebuah produk, saya akan utarakan positif dan juga negatifnya sekaligus.

Bagi teman-teman pembaca dan fotografer baik pro maupun amatir, hemat saya sebelum memutuskan untuk menjadi endorser, influencer, dan ambassador sebuah produk atau merk, pertimbangkan dulu baik-baik. Jangan karena tertarik karena akan mendapatkan produk gratis atau diskon saja, atau merasa memiliki titel Ambassador itu keren.

Sebelum mendaftar, coba tanyakan kepada diri Anda: Apakah Anda sudah pelajari secara seksama sejarah perusahaan dan kualitas produk tersebut? Apakah Anda benar-benar menyukai produk tersebut dan akan mengunakannya dalam jangka waktu lama? Jangan-jangan Anda menjadi duta besar produk yang kurang bagus, dan akibatnya persepsi negatif tersebut akan melekat terus di diri Anda. Atau yang lebih parah, Anda sendiri yang akan menderita mengunakan peralatan fotografi (kamera, lensa dll) yang tidak sesuai dengan kesukaan dan kebutuhan Anda sebagai fotografer.

Di lain pihak, bekerjasama dengan perusahaan juga bisa menyenangkan dan membuat Anda makin berkembang, dari banyak segi, seperti wawasan bertambah, popularitas meningkat, mendapat teman fotografer baru yang keren-keren. Anda juga mungkin akan mendapatkan dukungan peralatan yang canggih dan terbaru. Bagi yang berminat, tentunya yang penting harus mempersiapkan diri dan juga menghubungi orang-orang yang tepat, biasanya divisi marketing perusahaan adalah tempat pertama yang perlu Anda hubungi.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 10 comments… add one }
  • Dhea ditya June 16, 2021, 10:54 pm

    Pengen jadi brand ambassafor cara nya gimana yaa

  • ayu safira May 4, 2019, 8:04 am

    pengen endorse” jga tapi caranya gimana?

  • Febri February 5, 2018, 11:25 am

    Sepertinya menarik…
    Punya keinginan jadi brand ambassador juga sih.. tapi apa bisa terwujud yah ?
    Hehehe.. oh iya . Yuk follow instagram saya..
    @febriariady_official
    Follback ?? DM saja ya.. ☺

  • dini erha May 10, 2017, 8:52 am

    I love this blog. learn a lot. pengen jadi influencer tp followers minim itu solusinya gimana?

    btw, more review soal styling and shooting product dong… ^.^

    • Enche Tjin May 10, 2017, 11:36 am

      Mesti digenjot dulu followernya dong. Nanti kalau ada waktu saya akan sharing.

  • MARIO February 3, 2016, 4:03 pm

    kalo om enche termasuk yang mana yah ? ;p

    • Enche Tjin February 4, 2016, 12:58 pm

      Sementara jadi Teacher aja pak hahaa

      • enggong supardi January 22, 2021, 8:15 am

        Very Appreciate…
        Salam Sukses Selalu….

  • putra dian February 2, 2016, 8:50 pm

    Manfaat sekali artikel ini pak Enche Tjin. Terlebih pemula seperti saya. Sukses selalu pak.

Leave a Comment