Dua hari belakangan ini cuaca mendung disertai dengan hujan ringan yang awet. Tapi tidak menyurutkan semangat saya dan Iesan untuk berkunjung ke kuil Myorenji yang sudah berusia 700 tahun. Kuil ini terletak ditengah desa yang sepi dan sunyi. Saat kita kesana tidak ada pengunjung lain selain saya berdua dan beberapa teman sedharma lainnya.
Di pekarangan kuil saya melihat banyak pohon pohon Sakura berbagai jenis, dan karena hujan, sebagian rontok dan memenuhi tanah. Saya mencoba membuat foto yang menggambarkan suasana kunjungan ini dengan lensa lebar supaya bisa mencakupi pemandangan ini dengan baik.
Saya mengunakan Olympus OMD EM5 II dan lensa fix 12mm f/2 (ekuivalen 24mm di sensor full frame). ISO saya set ke 200, karena meski mendung dan sedikit gerimis, cahaya cukup terang dan kualitas terbaik dari kamera ini bisa didapatkan di ISO 200. Shutter speed saya sesuaikan saja dengan kondisi cahaya yang ada, dan saya mendapatkan shutter speed 1/200 detik.
Untuk bukaan, f/5.6 saya rasa cukup untuk membuat pohon di depan, gerbang kuil dan bunga-bunganya tajam. Hal ini karena saya mengunakan sensor micro four thirds yang ruang tajamnya relatif luas (depth of field luas). Jika mengunakan kamera bersensor APS-C saya kira-kira perlu mengunakan f/8, dan jika mengunakan kamera bersensor full frame, saya membutuhkan f/11 untuk mendapatkan ruang tajam yang sama.
Demikianlah pengalaman yang bisa saya bagikan, nantikan kartu pos berikutnya.
—-
Bagi teman-teman yang ingin belajar dasar fotografi, kami membuka kelas fotografi secara rutin dan juga ada workshop dan tour fotografi lainnya.
Mantap koh… kamera dg sensor 4/3 saat ini gak kalah dg APSC dan FF. Teknologinya lbh bagus, ringkas, mudah dibwa kemana2. OMD EM 5 mk II emang mantap utk foto maupun video