≡ Menu

Membuat foto cerita human interest dengan Olympus PEN F

Dalam tour foto Semarang – Lasem, saya berkesempatan mencoba kamera Olympus PEN F dan Panasonic Leica 15mm f/1.7 untuk memotret human interest di daerah Bandarharjo, Semarang Utara, tepatnya di lokasi pengasapan ikan. Karena Panasonic juga termasuk dalam konsorsium micro four thirds seperti Olympus, saya bisa memasang lensa Panasonic ke body Olympus secara langsung tanpa adaptor dan dapat digunakan secara normal.

olympus-pen-f-01

Fitur yang saya coba yaitu Profile Monochrome yang merupakan keunikan dari PEN F. Pertama, Mono Profile 1 dimana kita bisa mengkustomisasi foto hitam putih sesuai selera. Profile 2 itu menyerupai hasil foto film B&W Tri-X ASA 400, yang dulunya dipakai wartawan foto di era film untuk meliput kejadian penting di dunia seperti perang dan revolusi. Dan Profile 3 menyerupai efek Infrared, yang membuat biru langit jadi hitam dan hijau muda jadi putih.

pen-f-5 pen-f-6

Selain kustomisasi diatas, kita bisa mengatur kurva highlight, midtone dan shadow juga, sehingga bisa mencegah bagian yang terang kehilangan detail, atau menggelapkan bagian yang gelap menjadi hitam total. Yang juga sangat membantu adalah filter warna built-in untuk B&W. Filter warna ini membuat warna tertentu (misalnya skin tone) lebih terang, biru langit lebih gelap dsb.

Favorit saya adalah filter Yellow/Orange. Filter tersebut membuat kulit wajah lebih terang/putih, sehingga lebih menonjol dari lingkungannya. Kekuatan efek filter pun bisa diatur sesuai selera. Selain itu, Vinyet (menggelapkan/menerangkan bagian ujung foto) juga bisa diatur.

pen-f-mono

Di lokasi pengasapan ikan ini, saya mencoba mengunakan monchrome profile 2. Setelah memilih profile tersebut, saya bisa mengkustomisasi seberapa kontras, ketajaman dan efek grain (pola bintik-bintik) yang diinginkan. Selanjutnya saya fine tune di Lightroom yaitu melakukan cropping dan dodge and burn.

Pengalaman saya cukup positif dengan PEN F ini, karena kombinasi kamera dan lensanya tidak besar, autofokus cukup responsif/cepat, layar touchscreen, juga ada stabilizer di body. Saya juga kebetulan dipinjami grip tambahan ECG-4. Menurut saya grip ini sangat penting supaya genggaman lebih enak dan stabil.

Dengan pemasangan grip ini, penempatan jari diantara dial dan grip jadi agak sempit. Untuk jari tangan wanita atau jari lelaki yang kurus seperti saya gak masalah, tapi jari lelaki yang besar, seperti jari Mas Erwin Mulyadi setelah dicoba gak muat he he he.. Mungkin alternatifnya user PEN F harus menunggu leather case/ custom grip dari pabrikan pihak ketiga kalau ingin yang lebih pas untuk pemilik jari-jari yang besar.

Desain grip ECG-4 menurut saya bagus, bahannya dari logam, dan selain jadi enak dipegang, kita tidak perlu melepaskan grip untuk menukar baterai dan mengganti memory card. Bagian bawah juga compatible dengan ballhead tripod type arca-swiss, sehingga bisa langsung dipasang di tripod tersebut.  Terdapat juga lubang (thread) untuk memasang plate tripod atau aksesoris lain seperti handstrap.

Berikut beberapa foto-foto yang saya buat:





Sebagai kesimpulan, bagi saya kamera Olympus PEN F ini sangat membantu dalam memotret foto human interest, dengan kombinasi lensa fix yang berbukaan besar (f/1.7) dan cukup lebar, saya bisa menangkap momen-momen di tempat yang relatif sempit dan gelap tanpa menemui kesulitan yang berarti.

Terima kasih untuk Olympus OCCI Indonesia selaku distributor produk Olympus yang berkenan meminjamkan kameranya untuk review.

Foto-foto diatas saya buat saat tour fotografi ke Lasem dan Semarang, di awal bulan Mei 2016.


Infofotografi.com rutin menyelenggarakan kegiatan belajar-tour fotografi. Jika berminat, boleh kunjungi halaman jadwal kursus dan tour atau hubungi 0858 1318 3069 dan infofotografi@gmail.com untuk info lebih lanjut.

Bagi yang berminat dengan kamera PEN F ini, kami juga bisa menerima pesanan. Akan ada bonus voucher mengikuti kegiatan Infofotografi sebesar Rp 250.000,-

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 11 comments… add one }
  • Donni May 18, 2016, 9:53 pm

    Wah kombinasi Pen-F, Panaleica dan Monochrome profile nya, betul2 racikan yg mantap. Bagus sekali foto2nya

  • djunaedi May 17, 2016, 12:32 pm

    koh Enche Tjin , saya penguna miroles olimpus, saya saya tertarik untuk membeli lensa panasonic, apakah fungsi image stabilazion, auto fucus, apature ring pada panasonic dapat berfungsi di olympus sama seperti di panasonic atau ada penurunan, menurut info yang saya baca system image stabilation pada sensor panasonic dapat bekerjasama dengan is di lensa , apakah hal tersebut juga dapat berjalan di system olympus jika mengunakan lensa panasonic

  • mohammad aries setiawan May 15, 2016, 6:25 pm

    Ko enche, saya masih pemula didunia fotografi. Saya bingung memilih antara nikon d5500 atau Sony a6000. Menurut ko enche mana yg harus saya pilih. Kebetulan saya penyuka travelling, landscape dan human intereat. Saya jg suka mengabadikan dg video.
    Atau ada rekomendasi yg lain. Terima kasih ko enche.

    • Enche Tjin May 15, 2016, 9:12 pm

      Kalau ingin yang ringan dan juga video Sony A6000 oke, pilihan lain yang praktis digunakan Olympus OMD EM10 II atau Panasonic GX85 (akan beredar 1-2 bulan lagi).

  • Ginanjar p May 13, 2016, 10:18 am

    Ko enche saya lg cari mirrorless budjet 6jtan..pilihan saya jatuh ke olympus omd em5 second sama canon eos m3 baru?menurut ko enche pilihan baik kemana?ato malah kameranya cari yg 3jtan tpi beli lensa yg bagus?

    • Enche Tjin May 13, 2016, 2:34 pm

      Saya cenderung ke OMD EM5 sih, pada eranya, kelas OMD EM5 itu merupakan kamera untuk profesional, tahan segala medan termasuk cipratan air. Pilihan lensa juga cukup banyak (dari Olympus dan Panasonic). Kalau pilihan Canon EOS M3 masih sedikit. Kalau mau pasang lensa DSLR mesti pakai adaptor dan repot.

      Kalau mau sangat hemat ya mungkin DSLR edisi jadul/bekas, lensa-lensa DSLR pada umumnya lebih murah terutama lensa fix-nya, seperti 50mm f/1.8.

  • velix May 13, 2016, 12:52 am

    permisi ko enche saya pemula di dunia fotografi dan saya sudah baca banyak artikel yang ko enche tulis dan sudah banyak menambah pengetahuan saya tentang fotografi. Sekarang saya mau beli kamera nikon d7100, saya sempat baca di komentar artikel yang ko enche tulis katanya boleh belih kamera di toko yang ko enche kelola, recananya saya mau beli lamera bulan agustus nanti ko dan budget saya 12 juta apakah itu cukup untuk beli nikon d7100 kit 18-140mm yang ko enche jual?

    • Enche Tjin May 13, 2016, 8:35 am

      Bisa, saya e-mail ya, atau hub 0858 1318 3069 juga boleh.

      • velix May 13, 2016, 2:13 pm

        ok ko enche…kalau budget saya sudah cukup nanti saya hubungi ko….trimakasi

        • Enche Tjin May 13, 2016, 2:34 pm

          Sama2.. e-mailmu sepertinya error tuh 🙂

          • velix May 13, 2016, 11:05 pm

            hehehe mngkin krna ngg di pake emailnya ko jadi eror….nanti saya sj yang hubungi ko enche…tpi ngomong” ko kalo pengiriman luar pulau jawa boleh ko?

Cancel reply

Leave a Comment