≡ Menu

Mencari format kamera yang ideal

Dalam lima tahun terakhir, perkembangan kamera digital berkembang cukup pesat dan variasi format-nya juga. Maksud dari format kamera digital adalah ukuran sensor digital (atau jaman dulu ukuran filmnya). Di era digital, ukuran sensor sangat bervariasi, ada jenis 1 inci, four thirds (4:3), APS-C, Full frame (setara film 35mm), dan medium format.

Sedangkan istilah sistem kamera yaitu mengacu pada sistem kamera yang bisa tukar lensa. Mencari sistem kamera terbaik dalam hal keseimbangan berat dan ukuran tidak mudah. Pada ujung-ujungnya harus memilih antara kualitas gambar terbaik atau ukuran yang ringkas untuk kenyamanan saat jalan-jalan.

Setelah beberapa waktu memikirkan hal ini, menurut saya, ada dua sistem kamera yang saya pikir paling ideal untuk dipilih yaitu sistem kamera berformat full frame dan micro four thirds.

sony-olympus-01

Kiri: kamera mirrorless full frame A7R mk II dan lensa 16-35mm f/4 VR untuk menghasilkan foto dengan resolusi tinggi (42 MP), dan kanan: Olympus OMD EM10 II (16 MP) dan lensa wide 9-18mm (ekuivalen 18-36mm di sensor full frame), kalau ingin kamera yang seringkas mungkin dengan hasil yang baik.

Format kamera full frame

Format full frame memberikan kualitas gambar yang baik dalam hal resolusi tinggi sehingga dapat menangkap detail lebih banyak. Sampai saat ini sudah ada yang mencapai 50MP (Canon 5DS), dan ada yang resolusinya tidak begitu tinggi seperti Nikon D5 yaitu 20.8MP, tapi ISO-nya mencapai ISO 3.2 juta. Hal ini disebabkan karena permukaan sensor full frame yang ukurannya relatif besar.

Lensa-lensa full frame juga sangat lengkap, dari era film puluhan tahun yang lalu sampai saat ini bisa dipakai baik langsung pasang maupun pakai adaptor. Dalam sepuluh tahun belakangan ini, saya perhatikan kebanyakan produsen lebih bersemangat dalam membuat lensa full frame daripada untuk kamera bersensor lebih kecil. Contohnya lensa seri L Canon semuanya adalah lensa full frame. Sony juga awal tahun 2016 ini mengumumkan tiga lensa full frame profesional baru (FE/GM) tapi tidak mengumumkan lensa baru untuk sensor APS-C (NEX).

Format full frame ini secara kualitas memang sudah tinggi, tapi bukan yang tertinggi, masih ada pilihan kamera bersensor medium format seperti Phase One XF, Hasselblad, Pentax 645Z, Leica S dst. Tapi kamera dan lensa yang berukuran besar dan berat tentunya tidak nyaman untuk dibawa kemana-mana.

Sebagai gambaran, kamera medium format Pentax 645Z dengan lensa Pentax 55mm f/2.8 beratnya 1.96 kg. Leica S dan lensa zoom 30-90mm f/3.5-5.6 beratnya totalnya 2.5 kg. Kamera seberat itu memang kebanyakan digunakan di dalam studio untuk tujuan fotografi komersial. Pernah beberapa kali saya melihat beberapa fotografer mengunakan kamera seperti itu saat traveling, tapi pemandangan seperti itu termasuk langka.

Format micro four thirds

Format micro four thirds saat saya pikir juga bagus. Format ini dipelopori Olympus dan Panasonic. Ukuran sensornya lebih kecil dari dibandingkan APS-C atau full frame, tapi karena itu juga sehingga memungkinkan insinyur-insinyurnya membuat kamera dan terutama lensa-lensanya menjadi jauh lebih mungil, ukurannya lensa telefoto zoom yang panjang bisa tetap mungil seperti foto disebelah kanan bawah.

Lensa telefoto 35-100 f/3.5-5.6 (ekuivalen 70-200mm). Bisa sekecil ini karena ukuran sensor m43.

Lensa telefoto zoom Panasonic 35-100 f/3.5-5.6 (ekuivalen 70-200mm). Bisa sekecil ini karena ukuran sensor m43.

Sistem micro four thirds merupakan sistem kamera mirrorless yang paling awal dan saat ini memiliki koleksi lensa yang paling lengkap dibandingkan sistem kamera mirrorless lainnya. Sebenarnya juga ada sistem Nikon 1, Samsung NX Mini, dan Pentax Q, dan pilihan lensa-lensanya sedikit dan ukuran sensornya terlalu kecil.

Bagaimana dengan sistem kamera bersensor APS-C ?

Kamera dengan sensor gambar berukuran APS-C, jika mengunakan lensa fix (bukan zoom) masih ok, tapi kalau sudah lensa zoom dan panjang/bukaan besar, jadi timpang dan secara keseluruhan kombinasi kamera dan lensanya jadi besar juga.

Menurut saya jadinya agak tanggung, soalnya  kalau bersedia nambah dikit lagi sudah dapat kamera full frame yang dapat memberikan kualitas foto dengan detail yang lebih baik.

Bagi sebagian besar orang terutama untuk pemula, format APS-C mungkin sudah lebih dari cukup, dan juga tidak terlalu mahal lensa dan aksesorisnya. Tapi setelah berpengalaman dan membandingkan hasil fotonya, saya merasa format full frame menghasilkan hasil foto yang lebih baik, dan setelah mengunakan format kamera full frame, saya cenderung enggan memakai kamera dengan format yang lebih kecil jika “ultimate image quality” yang saya saya pentingkan. Hanya saat saya ingin travel light seperti saat saya ke Jepang, saya mengunakan format dengan sensor yang lebih kecil.

Rekomendasi saya yaitu jika prioritasnya adalah sistem kamera yang ringkas dan nyaman dibawa untuk memotret dalam jangka waktu lama, sistem micro four thirds boleh dilirik, sedangkan untuk mendapatkan kualitas foto yang lebih baik, sistem kamera berformat full frame adalah pilihan terbaik.


Supaya pembaca makin pusing, boleh dibaca-baca juga opini penulis Infofotografi lainnya dibawah ini:

  1. Memilih sistem APS-C atau full frame oleh Erwin Mulyadi
  2. Mengapa saya memilih micro four thirds? oleh Hendro “Momi” Poernomo

Infofotografi secara rutin mengadakan pelatihan dan workshop fotografi. Silahkan mengunjungi halaman ini untuk melihat topik dan jadwal acara kami.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 25 comments… add one }
  • Jefri Deniawan September 16, 2016, 6:13 pm

    Om saya pengguna mft, saya pengen nyoba full frame, rencananya FF akan saya pakai buat foto landscape, dan tidak perlu fitur fitur canggih, standar nya menurut om entje kamera apa ya? Sempat liat di forum jual beli harga 5D mark 1 yang sudah murah sekarang menurut om gimana?

    • Enche Tjin September 16, 2016, 6:21 pm

      Jangan deh, udah kelamaan, mendingan 5D II, atau Nikon D610 lebih baik.

  • Prasetyo September 9, 2016, 8:40 pm

    Saya pengguna EM5 Mark 2. Kenapa ya terasa lambat kalo motret dengan flashnya?
    Trims

    • Enche Tjin September 9, 2016, 9:55 pm

      Perlu waktu untuk recharge flashnya, supaya bisa lebih cepat bantu dengan ISO tinggi/turunkan kekuatan flash secara manual.

  • Ronaldy August 22, 2016, 2:44 am

    Koh mau tanya, saya menggunakan kamera A6300 berformat apsc, kemudian saya membeli adaptor full frame untuk lensa pentax ke mount Sony, lensa yang saya pakai yaitu lensa manual pentax 50mm f1.4. Untuk foto, hasil nya menjadi fullframe, tetapi saat merekam gambar, hasil nya kembali ke apsc, itu kenapa ya koh, mohon pencerahan nya.

    • Enche Tjin September 9, 2016, 11:05 pm

      Memasang lensa full frame ke kamera APS-C bisa, tapi sudut pandangnya jadi seperti 50 x 1.5 = 75mm di kamera full frame. Resolusi foto tetap full 24MP.

  • Mas Bei August 18, 2016, 12:22 am

    om ijin tanya, sehubungan dengan Noise, Mega Pixel, dan format sensor, apakah benar jika sensor yang identik (merk, tahun pembuatan, ukuran) namun dengan mega pixel yang tinggi akan menghasilkan noise yang lebih banyak dibandingkan jika mega pixelnya lebih rendah? mohon pencerahannya

  • Ikal August 16, 2016, 6:11 pm

    Maaf mau tanya, saya lagi cari kamerakit buat adik saya khususnya untuk videografi. Dengan harga 6-7 jutaan. Sementara saya ada panasonic gx85. Kalau mau beli mending mft lg atau yang sensor lebih besar ya? Maturnuwun

    • Enche Tjin September 9, 2016, 11:06 pm

      Tergantung tujuan pemakaian buat apa. Kalau buat sehari-hari, dan pentingkan ukuran kamera dan lensa yang ringkas, GX85 sudah cocok.

  • Erwin Mulyadi August 15, 2016, 1:43 pm

    Itu namanya flickr akibat lampu neon. Kalau di kamera D5500 ada setting flickr reduction, pilihannya Auto, 50 Hz dan 60 Hz. Kalau dipilih di 50 Hz nanti tidak akan muncul flickr-nya, karena sinkron dgn frekuensi jaringan listrik kita yg juga 50 Hz. Semoga di D5300 juga ada setting serupa.

  • arie afrianda August 7, 2016, 11:33 pm

    ko, bantu jawab dong, saya pemula, saya mau beli kamera pertama, bagusnya pake sistem dslr atau sistem mirrorless ? nikon d5300 ato canon eos m3 ? atau ada pilihan lain ? trima kasih

  • Fian August 5, 2016, 7:48 pm

    ko kalau saya ingin memulai fotografi dan video wedding sebaik ny saya menggunakan kamera full frame atau APS-C ?
    jika ada saran pilihan kamera mana untuk APS-C dan full frame ?
    jika saya ada beberapa pilihan , mana kah yg lebih baik untuk kegunaan saya antara Canon EOS 70D / Sony A6000 / Sony A7 ?

  • jonni saputro August 5, 2016, 3:44 pm

    pak enche…
    kamera canon 60d dilayar LCD ada kalimat “card write protected” itu masalahnya karna apa ya?
    untuk memory card sdh saya geser pinggir nya & udh diganti dengan memory yg lain tetap saja muncul kalimat “card write protected”.. thanks

  • Ansel GP August 5, 2016, 7:59 am

    format 4/3 sampai skrang msh dipandang sebelah mata, sayapun awalnya seperti itu sampai pda suatu ketika ingin liburan dan bepergian jauh ditawari kamera 4/3 olympus OMD M5 saya lgsung jatuh hati hehe… kemajuan teknologi dan kerja keras para ahli di olympus dan panasonic pantas diacungi jempol. Dalam banyak hal kualitas gambarnya sama dg sensor FF.

  • handoko August 4, 2016, 1:53 pm

    Maap koh….melenceng dr topic
    Tolong koh enche….bahas lensa manual/ jadul dong, tipe2 lensa manual yg bagus tu gmna..trima kasib koh…

    • Enche Tjin August 4, 2016, 2:26 pm

      oke

  • Anto August 4, 2016, 11:38 am

    Utk memotret pekerjaan foto wedding/prewedd/portrait pertimbangan kamera yg tinggi dinamic rangenya atau tinggi fps nya?
    Saat ini saya pakai D5500 kit + fix 35 f/1.8 + flash sb 900 mau tambah body full frame + 1 lensa zoom bukaan besar budget 30jt pilihannya:
    1. D610 + sigma 24-70 f/2.8
    2. D750 + afs 24-120 f/4 (hrg paket dari toko)
    Mohon rekomendasinya Ko Enche..
    Trimakasih

    • Enche Tjin August 4, 2016, 11:53 pm

      Yang no.2 bagus, D750 salah satu kamera populer serbaguna untuk berbagai kondisi karena dynamic rangenya bagus. Lensa 24-120mm juga lebih serba guna dan autofokusnya lebih baik.

  • Johan August 4, 2016, 5:41 am

    Bukane m43 itu kalau lowlight kurang bagus pak ?

    • Enche Tjin August 4, 2016, 8:05 am

      Stabilizer bbrp model kamera m43 sekarang cukup baik. Saya sering bisa foto dengan shutter 1/4 detik tanpa shake. Dengan lensa bukaan besar seperti f1.8, saya bisa dapat ruang tajam yg cukup sehingga di low light masih dapat shutter yg cukup cepat/iso rendah.

  • henky susila August 3, 2016, 11:44 pm

    mana lebih bagus, omd em5 mark 2 atau omd 10 mark 2.. mohon advisnya. trims

    • Enche Tjin August 3, 2016, 11:47 pm

      Bagusan OMD EM5 II

  • santo August 3, 2016, 9:37 pm

    Menurut Entje baik saya bertahan dhn 70d saya atau menukarnya dengan 5dmark ii?

    • Enche Tjin August 3, 2016, 9:44 pm

      Tergantung jenis fotografi dan hasil yang ingin dicapai. Ironisnya, karena 70D mengunakan teknologi tahun 2013, sedangkan Canon 5D mk II mengunakan teknologi tahun 2009. Perbedaan 4 tahun cukup lama, jadi fitur dan kinerja 70D lebih tinggi dari 5D mk II, tapi kualitas gambarnya bagus 5D mk II. Kalau berminat ke full frame, saran saya 5D mk III atau lebih baru untuk mendapatkan peningkatan yang lebih berarti.

Cancel reply

Leave a Comment