≡ Menu

Mencoba Canon G5X, kamera premium compact yang lengkap

Saya dulu termasuk suka dengan kamera saku atau pocket. Tapi di jaman sekarang keberadaannya sudah tersaingi oleh kamera di ponsel. Menurut saya celah untuk kamera saku semestinya tetap ada karena eksistensinya masih dibutuhkan. Bayangkan sebuah kamera yang ringkas, bisa diatur settingnya, bisa zoom optik, ada jendela bidik dan hasil fotonya masih termasuk baik, kenapa tidak? Toh tidak semua momen harus diambil dengan kamera serius seperti DSLR atau mirrorless. Misalnya untuk kebutuhan memotret daily life, travel, family dan video recording. Nah disini kamera saku perlu menjadi lebih premium (bukan murahan), walau harga cenderung mahal tapi fungsionalitasnya dapat karena ukurannya yang compact.

Kali ini saya berkesempatan menjajal sebuah kamera compact yang walau sudah tidak bisa dimasukkan lagi ke saku, tapi masih cukup kecil kok. Yaitu Canon PowerShot G5X, sebuah produk premium dengan sensor 1 inci 20 MP, lensa zoom 4,2x (24-100mm) f/1.8-2.8 IS, punya jendela bidik (tipe G3X, G7X dan G9X tidak ada jendela bidik), dan tentunya dilengkapi dengan sejumlah hal menarik yang membuat saya penasaran untuk menjajalnya. Tapi sebelum lebih jauh perlu diingat lagi bahwa saya tidak membuat ekspektasi yang terlalu tinggi saat memakai kamera ini, karena after all dia tetaplah masuk ke kategori kamera saku yang tidak bisa disejajarkan baik kinerja maupun ketangguhannya dengan DSLR/mirrorless.

Inilah tampak fisik Canon G5X dari berbagai sisi :

Tampak depan dengan lensa di posisi wide

Tampak depan dengan lensa di posisi wide, dengan grip menonjol, dan ada roda untuk mengatur setting di atas grip dan satu lagi melingkari lensa. Diatas logo Canon ada built-in flash dan juga hot shoe. Sepintas bentuk fisiknya mirip mini DSLR.

Tampak belakang dengan layar dilipat ke dalam

Dari sisi belakang tampak aneka tombol dan roda  juga layar lipat. Keuntungan layar lipat putar adalah bisa dilipat kedalam untuk melindungi layar saat disimpan di tas.

Tampak atas dengan roda kompensasi eksposur di sebelah kanan

Tampak atas dengan roda kompensasi eksposur di sebelah kanan atas khas kamera semi-pro.

Layar LCD yang bisa dilipat putar

Inilah Canon G5X dalam keadaan layar dilipat.

Dari gambar-gambar diatas tampak Canon G5X tidak bisa dipandang sebelah mata. Grip, hotshoe, layar lipat, ada 3 roda pengaturan setting, kompensasi eksposur, mode yang lengkap dan juga WiFi. Didalamnya terdapat juga sejumlah hal menarik seperti lensa bukaan besar, 3 stop ND built in, indikator level 2 axis, RAW, dan built-in flash. Bila di Canon DSLR/mirrorless dijumpai ada Picture Style, maka disini agak mirip yaitu ada my Color modes dan Creative Filters yang membuat hasil jadi lebih sesuai selera kita, dan ada pengaturan Dynamic Range dan Shadow Correction bagi yang memahami kegunaannya.

Ada beberapa hal yang saya sukai khususnya dari Canon G5X :

  • fitur dan kinerja cukup berimbang : auto fokus, drive kontinu, auto ISO, jendela bidik, stabilizer oke
  • layar sentuh yang sangat membantu pemakaian
  • banyak cara untuk kustomisasi menu, tombol dan roda
  • Scene mode yang banyak membantu : HDR, Night Scene, Star dll
  • ergonomi yang oke walaupun kamera kecil (ada grip, tombol masih enak diakses)
  • bisa pasang flash manual
  • bisa buat Video Blog (Vlog) lagi tren tuh..

DSC_0038

Kita bisa kustomisasi tombol untuk AF di belakang

DSC_0041

Pengaturan roda depan, roda belakang dan roda di lensa sesuka kita

DSC_0053 Foc bkt

Ada focus bracketing juga

DSC_0058 ND

Tersedia ND filter untuk membatasi cahaya yang terlalu terang

DSC_0082 Scene

Pilihan Scene Mode seperti HDR, Miniatur, Night Scene dsb

Memotret dengan Canon G5X menurut saya menyenangkan. Ukuran yang kecil tidak menarik perhatian orang, namun hasil fotonya masih termasuk baik. Lensanya juga menyenangkan dengan rentang fokal yang pas (24-100mm) dan bukaan besar (f/1.8-2.8) membuat saya jarang memakai ISO tinggi. Omong-omong soal ISO dan noise, yang namanya sensor 1 inci setahu saya memang mulai lumayan noise di ISO 800 ke atas. Sebagai contoh dibawah ini adalah contoh hasil 100% crop pakai ISO terendah (125), lalu mencoba pakai ISO tinggi 800, 1600 dan 3200 untuk melihat detail dan noisenya.

ISO terendah 125

ISO terendah 125 sebagai pembanding.

ISO 800

Noise di ISO 800 mulai jelas terlihat, tapi detail tetap terjaga

IMG_7400 crop1600

Noise di ISO 1600 semakin nyata dan detail mulai menurun

ISO 3200

Noise di ISO 3200 sudah tampak mengganggu

Ada beberapa hal yang menurut saya sedikit kurang asyik saat saya mencoba kamera ini, misalnya fitur makronya terasa kurang mantap (sulit fokus dekat walau sudah pakai mode AF macro), lalu agak kurang responsif misal setelah putar roda dari mode P ke mode Av dan mau ganti setting perlu menunggu sejenak animasi di layar sampai selesai (3 detik). Menulis satu file RAW juga perlu waktu sejenak. Hal lain yang agak aneh adalah pas sedang rekam video tidak bisa sambil ambil foto, kalau dipaksakan maka rekaman videonya akan berhenti. Lalu kamera G5X ini juga belum bisa di-charge melalui USB, padahal kamera modern umumnya saat disambungkan ke port USB akan langsung mengisi daya.

Tapi secara umum saya suka dengan kamera Canon G5X ini. Dengan pengaturan yang tepat maka kamera ini bisa memberi hasil yang tidak kalah dengan kamera DSLR generasi lama seperti Canon 1000D misalnya. Sistem lensa terpadu menghindari kepusingan untuk mencari lensa lagi, dan lensanya pun sudah sangat efektif baik dari fokal, bukaan dan ketajaman. Kendali dan fitur dasar yang dibutuhkan seorang fotografer juga termasuk lengkap, sebutlah misal tiga roda untuk ganti setting, juga hot shoe dan jendela bidik. Hasil fotonya pun good enough, tidak ada komplain mengingat G5X adalah kamera yang dirancang untuk hobi dan bukan untuk profesional. Tapi dengan sedikit pengetahuan tentang editing kita juga bisa maksimalkan file RAW kamera ini untuk hasil yang lebih sesuai keinginan, atau memasang flash eksternal untuk kebutuhan foto yang lebih serius.

Saya tidak terlalu lama mencoba kamera ini jadi belum semua fiturnya dicoba. Berikut ini adalah contoh hasil foto dari Canon G5X yang sempat saya ambil, file aslinya JPG saja tanpa diedit namun tentunya sudah di resize untuk kebutuhan web display :

Ketajaman lensa termasuk baik

Ketajaman lensa termasuk baik, walau paling lemahnya ada di bagian tepi yang sedikit soft.

Memotret landscape masih memberi hasil yang baik

Memotret landscape masih memberi hasil warna dan ketajaman yang baik.

Warna warni terekam natural

Warna warni terekam natural, ciri khas tonal kamera Canon pada umumnya.

Dengan mode Toy Camera Effect melalui Scene Mode

Dengan mode Toy Camera Effect melalui Scene Mode memberi efek berbeda dan instan.

Menghadapi kontras tinggi (backlight)

Menghadapi kontras tinggi (backlight) terlihat dynamic range masih mampu memberi detail di bagian shadow.

Bokeh yang didapat dengan fokal equiv. 50mm

Bokeh yang didapat dengan fokal equiv. 50mm cukup baik tapi memang kurang blur.

Diambil dengan Scene mode : Handheld Night Scene

Foto di keadaan gelap bisa disiasati dengan Scene mode : Handheld Night Scene dan kamera akan mengambil tiga foto lalu digabung otomatis dan hasilnya bisa rendah noise.

Untuk kebutuhan potret juga oke, lensa G5X punya ketajaman oke dan warna skin tone juga baik

Untuk kebutuhan potret juga oke, lensa G5X punya ketajaman oke dan warna skin tone juga baik

Mencoba long exposure 30 detik dan file RAW diolah menjadi JPG.

Mencoba long exposure 30 detik dan file RAW diolah menjadi JPG.

Terima kasih untuk Canon Indonesia atas pinjaman kamera Canon PowerShot G5X ini.

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 10 comments… add one }
  • Hari July 31, 2017, 8:01 pm

    Dibandingkan G1x Mark II bagaimana mas? Mengingat harga saat ini dekat sekali
    Terimakasih

  • rizqi June 1, 2017, 7:54 am

    koh, mu minta sarannya untuk pemula, rekomendasi kamera compact yang dilengkapi jendela bidik, antara canon G5x, lumix lx100 atau fujifilm x20 (klo masih ada), sm klo canon G5x ada focus ring jg? tks

    • Erwin Mulyadi June 1, 2017, 10:44 am

      Ya kamera kompak itu fokus manualnya tetap saja elektronik, jadi mau dia ring atau bukan tetap aja feelnya sama. G5X dan LX100 keduanya recomended sih.

  • tyas May 26, 2017, 2:34 pm

    ini ada focusing ring nya kan koh ?
    boleh minta rekomendasi advanced compact camera yang ada focus ringnya dong koh

    Thank You..

  • Windy February 28, 2017, 11:24 am

    Koh mau tanya untuk g5x ini sama g7x bagusan mana kalau untuk foto foto biasa, untuk harganya berapa koh ?

    • Enche Tjin February 28, 2017, 11:32 am

      G5X ini bedanya layar bisa diputar dan ada jendela bidik, jadi lebih bagus.

  • Danang handogos August 20, 2016, 7:46 am

    Koh review canon eos m3 sama m10 dong. Banyak yang masih asing tu sama m nya canon termasuk saya hee. Thanks di tunggu koh

  • Fadhil August 18, 2016, 3:57 am

    Nikon 5500 ga ada live view, cara memaksimalkan kualitas videonya, gimana ya?

    • Enche Tjin August 19, 2016, 1:32 am

      Bisa live view, tuasnya dekat roda mode.

  • edi August 17, 2016, 1:18 pm

    Brp harganya bang ?

Cancel reply

Leave a Comment