≡ Menu

Pengalaman dan Pelajaran dari Photokina 2016 (Part 1)

Event akbar Photokina sudah berlalu 2 minggu yang lalu, tapi dasar memang saya agak lelet nulisnya, makanya tulisan ini baru muncul sekarang. Niatnya si banyak yang mau diceritakan, tapi setelah duduk di depan komputer, jadi kosong pikirannya ga tahu apa yang mau ditulis.

Jadi ceritanya, saya diajak untuk mengunjungi pameran fotografi terbesar di Cologne, Jerman. Senang? Sudah pasti donk.

Saya pun bertanya kepada Enche, kebanyakan orang-orang kesini pada ngapain ya?

Katanya biasanya kamera-kamera baru akan diumumkan di ajang bergengsi ini. Namun dari apa yang saja baca dan dengar sebelum ajang ini mulai, orang-orang sudah pada heboh dengan rumor-rumor yang beredar. Sebut saja Canon EOS M5, Canon 5DM4, Nikon D3400, Medium Format Fuji tipe GFX.

Lalu, ngapain kita kesini lagi ya? Bukannya bisa saja kita tetap di rumah dan meliput di balik komputer saja? Toh sudah banyak sekali para peliput dalam negeri dan luar negeri. Kita tinggal googling saja. Seluruh berita (baik tulisan maupun video) akan kita dapatkan tanpa harus menginjakkan kaki ke Cologne.

Ternyata, tujuan utamanya membawa saya bukan untuk itu. Dia berharap saya dapat mengambil pelajaran lain dari pengalaman ini kemudian membagikan kepada para pembaca dari kacamata saya. Karena ini perjalanan pribadi dan tidak disponsori oleh vendor manapun, kami lebih bebas mengeksplor.

Dan benar sekali, ketika Anda mulai berpikiran positif, maka hal-hal positif lah yang akan mengikuti Anda.

Tulisan ini tidak ada satupun yang membahas gear-gear dahsyat sesuai rumor di atas.

Pelajaran apa saja yang saya dapat dari Photokina?

** Belajar dari tampilan dan kemasan Booth vendor.
(Urutan pembahasan bukan dikarenakan memihak ke salah satu brand, namun berdasarkan urutan hall yang paling dekat kita temui terlebih dahulu).

CANON
Hotel kami lumayan dekat dari pintu masuk Timur. Dari pintu ini, booth Canon terlebih dahulu kami temui ketika memasuki Hall. Karena terlalu sering bolak balik dan mondar mandir di booth canon. Mau keluar via booth Canon. Mau masuk, Canon. Mau pindah ke Hall lain, Canon lagi. Lama kelamaan, brand tersebut jadi melekat di otak. Saya kira posisi ini sangatlah strategis. Jadi penasaran apakah biaya sewa di Koelnmesse ini dipengaruhi letak atau hanya besarnya ukuran.

Saya pun jadi teringat dengan iklan-iklan, lagu-lagu yang terus menerus diputar berulang kali ataupun billboard yang sama yang terus menerus ditemui di sepanjang jalan/jalan tol. Dulu bagi saya, hal ini merupakan pemborosan. Ternyata ada gunanya, biar lengket di otak terus. 🙂

Yang menarik dari booth Canon, layar besar di tengah dengan proyeksi 219 derajat, menampilkan video dan karya-karya finalis dari kompetisi #pursuitoftheshot juga karya-karya foto fotografer ataupun penghobi yang menggunakan kamera Canon.

Selain dua spot khusus untuk hands-on M5 dan 5D mark 4, tim Canon menyediakan Canon Expert Zone bagi teman-teman yang ingin bertanya seputaran kamera dan lensa ataupun mencobanya. Salah satu yang menarik dari booth ini adalah meja yang tertutup kaca yang menampilkan cara kerja mesin Ultrasonic Motor (USM) dan Image Stabilization (IS)nya.

Ada juga bagian khusus yang memperkenalkan printer-printer Canon dan menampilkan hasil cetakan foto.

Luas sekali bukan? Saya tidak sempat mengunjungi bagian printingnya karena keterbatasan waktu.

Lalu, saya bertanya kepada Enche, mengapa Canon luas sekali booth nya, brand lain apa kebagian tempat? Kasihan donk yang kebagian ruang yang kecil. Soalnya saya pernah ke pameran Focus di JCC, perasaan satu ruangan itu dibagi-bagi dech dan seharian juga cukup waktunya, sedangkan untuk di sini kami habiskan tiga hari.

Dianya cuma senyam-senyum saja. Diajaknya saya mengunjungi booth lain lagi.

PANASONIC
Ini booth kedua yang kita kunjungi karena letaknya bersebelahan dengan Canon. Yang menarik dari booth ini adalah tempat ujicoba kamera dan lensa diberikan model yang duduk berayun di ayunan. Latar belakang cukup menarik dengan kucuran air yang kadang-kadang dapat membentuk tulisan Photo, Lumix atau 4K.

Di sampingnya, Panasonic memamerkan karya karya foto Ambassadornya. Enche lalu menunjukkan karya salah satu fotografernya dan mengatakan bahwa kamera yang dipakai sama seperti yang dipakai saya sekarang ini (Lumix GX85). Warnanya, detailnya, ketajaman, semuanya ada di foto tersebut, bagus sekali hasilnya. Beda banget dengan hasil foto saya. Selama beberapa kali saya pakai kamera ini, pokoknya saya selalu komplain ke Enche, I want my Sony A6000 back. Huhuhu…

Kalau orang lain bisa foto sebagus ini dengan kamera yang sama, berarti yang salah ada di penggunanya, begitu katanya. Saya diminta untuk lebih banyak berlatih dan mengenal kamera yang dipakai sekarang. Kemudian, Enche menunjuk pada seseorang yang tengah berbicara dengan temannya. Orang itu tak lain adalah fotografer yang tengah kita bahas hasil fotonya, Jonas Borg. Untuk memotivasi saya, Enche menyeret saya dan kemudian berbincang-bincang dengannya. Orangnya ramah sekali dan memberikan tips-tips sembari menyemangati saya untuk berkarya. Tentu saja, tak lupa saya pun selfie dengannya. Tekadku, sebelum menguasai kamera ini, saya akan tetap menggunakannya sampai ada hasil foto yang memuaskan saya.

Foto di tengah salah satu favorit saya

NIKON
Warna kuning menyala dan tulisan “I AM” khas nikon mendominasi hiasan pada booth Nikon. Spot narsisnya adalah dinding kuning dengan tulisan “I AM on a mission” sebagai kampanye untuk produk barunya action cam Keymission.

l1020883

Sebenarnya tidak begitu puas dengan foto ini, inginnya diulang, tapi Enchenya uda malas. Hahaha… dia kurang suka dengan pose pose setup-an. Sukanya yang candid. 🙁

Selain spot khusus dengan tulisan D3400, D500 dan D5 andalannya, Nikon menambah spot khusus untuk menampilkan produk Nikon 1 dan KeyMissionnya. Di tempat ini, pengunjung bisa dengan leluasa mencoba kamera-kamera kesukaannya.

Yang paling menarik di booth ini adalah adanya uji coba hasil rekaman Key Missionnya dengan kacamata VR-nya. Tentu saja saya juga tak ketinggalan mencobanya. Terus terang, videonya si biasa-biasa aja. Ooops… Hanya saja kerennya itu bisa membuat kita serasa berada di tempat perekaman. Primadonanya mungkin KeyMission 360, jadi kalau pakai kacamatanya, kita bisa putar 360 derajat untuk melihat sekeliling area perekaman. Sewaktu mencobanya, saya ga putar-putar sampai 360, hanya 180 saja. Takut kelilit kabel. Hahaha…

Nikon juga menyediakan satu booth Nikon School dan area talkshow nya juga sangat memikirkan audience, dimana tempat duduk audience dibuat bertingkat sehingga semua bisa kebagian pandangan untuk melihat ke depan tanpa dihalangi orang yang duduk di depannya. Selain itu, kaos staff Nikon di belakangnya bertuliskan “I AM here for you” juga kreatif.

ZEISS
Tak mau kalah dengan yang lainnya, booth Zeiss menampilkan keunikannya dengan dekor sebuah lensa otus besar agak menyamping ruangan. Kita bisa masuk ke ruangan ini. Di dalamnya dijelaskan teknologi-teknologi pada lensa Zeiss.

Banyak yang narsis di area ini. Tentu saja kita juga ga ketinggalan. Layout Zeiss untuk menguji coba lensanya juga lumayan unik. Temanya tepi pantai dengan sebuah mercusuar dan boneka burung. Menurut saya menarik, hanya saja rumput-rumput tertata agak berantakan.

OLYMPUS
Booth terakhir yang kita kunjungi di hari pertama sebelum gedung ditutup. Primadona dari brand ini tidak dapat di hands-on, jadi kami hanya bisa foto-foto di balik kaca. Di tengah ruangan, ada presentasi produk OM-D E-M1 mark II dalam bentuk hologram.
p1020938

Yang paling keren dari booth ini adalah bagian teknisi pembersih kamera dan lensa khusus di sebuah ruangan.

Ah iya, sebelum lupa, rupanya semua booth juga luas. Hanya saja beda gedungnya, jadi kalau mau jalan dari satu booth ke booth lain, lumayan menguras tenaga kaki. Hehe… setengah hari berlalu, kita hanya bisa mengcover 5 booth saja.

LEICA
Booth ini berada di tengah hall 2 dan kami kunjungi di hari awal hari kedua berhubung Enche ada jadwal menginterview Chairman dan Direktur Leica. Yang menarik perhatian saya adalah kamera instantnya yang bernama Sofort. Selain bisa hands-on, ternyata boleh juga difoto dengan kameranya. Dengan mengunjungi booth ini, kami mendapat oleh-oleh selembar foto. Lumayan kan?

sequence-02-still006

Sedang menunggu proses munculnya gambar setelah sesaat diambil dengan Sofort

Booth yang menurut saya bakalan sepi karena harganya mahal (setidaknya menurut saya :D) ternyata ramai sekali. Rata-rata membawa kamera sendiri untuk uji coba lensa-lensa barunya. Ke booth manapun, ada saja orang yang menenteng kamera ini.

Jika ada yang mau berkonsultasi lebih lanjut, peserta bisa mendaftar di tempat registrasinya dan masuk ke ruangan tengahnya kemudian akan dilayani oleh team-team teknis dari Leica. Pelayanannya memuaskan ditambah dapat duduk dan minum.

sequence-02-still009

HASSELBLAD
Di booth ini saya tidak melakukan apa-apa karena rasanya ga mungkin saya pakai medium format. Di sini saya hanya menemani Enche mencoba-coba kamera X1D nya. Keinginan saya mungkin hanya bermaksud ketemu Ambassadornya Ming Thein dari Malaysia, namun sayangnya tidak hadir.

SONY
Booth ini lumayan jauh dari pintu masuk Timur dan letaknya di hall lain sehingga harus kami kunjungi lebih telat. Begitu tiba di booth ini, waiyo.. ramainya. Semuanya antusias mencoba A99 mark 2 nya. Kami pun harus antri sejenak untuk merasakan kehebatannya.

Yang unik di booth ini adalah hadirnya model berupa pemain taekwondo/karate gitu. Hihi.. lucu dan unik. Terasa “jepang” banget. Kok bisa ya berpikir model pemain kungfu begitu? Biasanya kalau dikasih tahu ada foto model, pastilah akan disediakan model wanita yang cakep-cakep. Salut dengan idenya. Saya dan Enche lalu berdiskusi, apa ga cape modelnya main kungfu-kungfuan terus selama berjam-jam untuk dipotret pengunjung? Eh, ga seberapa lama, ternyata model satunya masuk dan diganti dengan pemain kungfu berikutnya. Ternyata ganti-gantian toh. Okelah kalau begitu.

FUJIFILM
Booth ini juga ramai sekali. Maksud hati mau hands-on dan melihat apa saja keunggulannya, ternyata kamera ini terpajang manis di balik lemari kaca. Jadilah foto-foto di balik kaca saja. Yang bisa hands on adalah para media-media yang diundang pada acara press conferencenya. Ataupun media yang sudah membuat janji saebelumnya. Mungkin saya ga begitu jodoh dengan Fuji. Hehehe…

Okelah, lupain kekecewaannya, kita kan melihat hal-hal yang positif saja. 🙂

p1030153

Yang paling menarik di booth ini adalah kamera instaxnya. Kalau ga salah hitung, ada dua atau tiga booth yang menawarkan jasa foto gratis dengan kamera instaxnya. Antrianpun sangat panjang sekali. Masa ketinggalan? Ikutan antri juga donk. Hehehe…

img_20160927_091435

Booth ini juga memberikan ruang tersendiri bagi pengunjung yang ingin menghias hasil fotonya. Fuji menyediakan berbagai macam pita, kertas warna, kertas pola, stiker, pensil warna dan lain sebagainya sebagai penunjang.

SIGMA
Yang menarik dari booth Sigma adalah lensa bazokanya yang gede sekali. Keunikan lainnya adalah tulisan “TOUCH & TRY” pada meja yang disediakan bagi para pengunjung untuk mencoba-coba lensanya.

TAMRON
Pada saat saya mengunjungi booth Tamron ini, sedang ada acara talkshow. Jadinya ruangannya penuh dengan pengunjung. Saya tidak begitu banyak tahu tentang produk-produknya, jadi selagi Enche berkeliling melihat info-info lensanya, saya malah tertarik dengan model fotonya, yaitu berupa miniatur Cologne Cathedral.

p1030716

Masih banyak lagi booth lain yang kami kunjungi. Semuanya sangat kreatif dan menata dengan sedemikian rupa supaya menarik perhatian para pengunjung untuk mampir.

Anda lebih suka yang mana ya?

-bersambung ke part 2

About the author: Iesan Liang adalah seorang penggemar fotografi yang aktif berkontribusi untuk acara Infofotografi. Salah satu buku karangan Iesan adalah Kursus editing dengan Adobe Lightroom. Temui Iesan di Instagram atau Google+

{ 4 comments… add one }
  • grafis-media October 22, 2016, 1:53 am

    ouuuwww gitu !! jadi banyak tahuuuu nihhh !!! thanks mba… kayaknya ….. semua di kunjungi nihh mba yahh hehehe

  • Bowie October 10, 2016, 6:24 pm

    Quote : “Saya pun bertanya kepada Enche, kebanyakan orang-orang kesini pada ngapain ya?”

    ha ha ha, pertanyaan yang sama juga ‘menghantui’ saya,… terima kasih sudah membahasnya dari sisi ‘traveler’ (bukan tehnis produk) ditunggu bagian keduanya 😉

  • Herini Soebari October 8, 2016, 4:13 pm

    Terimakasih ya Ci Iesan sharingnya …sungguh informatif, setidaknya bagi yg belum pernah mengunjungi Pameran serupa di LN menjadi bisa memperoleh gambaran situasi. Nanti giliran Ko enche yang sharing mengenai trend produk baru/unggulan masings brand ya…

    • Iesan Liang October 9, 2016, 12:07 am

      Terima kasih bu Herini.

Leave a Comment